cari

Pengertian, Tujuan, dan Merekrut Mutasi



PENDAHULUAN


Pada dasarnya setiap perusahaan memiliki satu tujuan. Untuk dapat mewujudka tujuan tersebut perusahaan selalu membutuhkan sumber daya manusia yang selalu berpran aktif dan dominan dalam setiap kegiatan organisasi. Tujuan tidak mungkin akan terwujud tanpa peran aktif dari karyawan meskipun alat-alat yang dimiliki perusahaan begitu canggih. Tetapi suatu perusahaan sangat dipengaryhi oleh kualitas dan prilaku sumber daya manusia yang ada di dalamnya.
Sumber daya manusia memiliki peran yang sangat penting bagi perusahaan, arti penting sumber daya manusia terletak pada kemmpuannya dalam bereaksi secara sukarela dan secara positif terhadap sasarn-sassaran pelaksanaan pekerja serta kesempatan yang diperoleh untuk mencapai kepuasan dari hasil pekerjannya, sehingga dapat memberikan kontribusi dan prestasi kerja ysng optimal untuk mencapai tujuan perusahaan.
Ada beberapa faktor eksternal yang menyebabkan erusahaan memerlukan sumber daya manusia di era globalisasi sekarang ini dan juga kondisi perekonomian yang tiak menentu yang bisa berakibat kepada kemajuan perusahaan tersebut. Setiap perusahaan dalam usahanya untuk mencapai tujuan memerlukan peran aktif dari karyawannya. Karyawan diharapkan dapat melaksanakan pekerjaannya dengan baik an maksimal sehingga dapat memberikan prestasi kerja yang optimal bagi perusahaan.
Dalam melakukan pekerjaannya, setiap karyawan pasti memiliki kejenuhan, karna karyawan tersebut melalaukan pekerjaan yang sama secara terus menerus. Hal ini akan menyebabkan menurunnya prestasi kerja karyawan. Kebosanan dan kejenuhan tersebut akan menjebak karyawan yang bersangkutan pada rutinitas kerja serta situasi yang monoton, dan pada akhirnya akan menurunkan motifasi kerja karyawan tersebut.
Salah satu yang dilakukan untuk meningkatkan motivasi kerja adalah dengan melakukan mutasi jabatan secara berkala dari suatu pekerjaan atau jabatan ke pekerjaan atau jabatan lain, atau juga dikenal dengan istilah rotation, transfer atau pindah posisi. Dengan dilakukannya mutasi jabatan akan mendatangkan keuntungan baik bagi karyawan maupun perusahaan.

1.2 Rumusan Masalah
Dari latar belakang diatas yang menjadi perumusan masalah adalah:
1.      Apa pengertian Mutasi?
2.      Bagiamana tujuan mutasi?
3.      Apa yang di maksud merekrut mutasi?




PEMBAHASAN
Mutasi didasarkan atas indeks prestasi yang dapat dicapai oleh karyawan bersangkutan. Istilah-istilah yang sama pengertiannya dengan mutasi adalah pemindahan, transfer, dan job rotation.
Mutasi merupakan salah satu tindak lanjut yang dilakukan dari hasil penilaian prestasi karyawan. Mutasi harus didasarkan atas indeks prestasi yang dapat dicapai oleh karyawan yang bersangkutan. Mutasi adalah suatu perubahan posisi/jabatan/ tempat/ pekerjaan yang dilakukan baik secara horizontal maupun vertikal di dalam suatu organisasi. Prinsip mutasi adalah memutasikan karyawan pada posisi yang tepat dan pekerjaan yang sesuai agar semangat dan produktivitas kerja meningkat.
Macam- macam mutasi:
Ditinjauh dari tujuan dan maksud mutasi,
1.    Production transfer
2.    Replacemen transfer
3.    Versatility transfer
4.    Remedial transfer
5.    Shift transfer
Ditinjau dari masa kerja pegawai
1.      Temporary transfer
2.      Permanent transfer
Ada 3 landasan pelaksanaan mutasi, yaitu :
1.      Merit system, adalah mutasi karyawan yang didasarkan atas landasan yang bersifat ilmiah, obyektif dan prestasi kerja. Ini merupakan dasar mutasi yang baik.
2.      Seniority system, adalah mutasi yang didasarkan atas landasan masa kerja, usia, dan pengalaman kerja karyawan. Sistem ini tidak obyektif karena orang yang dimutasikan kecakapan dalam memangku jabatan baru belum terjamin.
3.      Spoiled system, adalah mutasi yang didasarkan atas landasan kekeluargaan. Sistem ini kurang baik karena didasarkan atas pertimbangan suka atau tidak suka.
Cara-cara mutasi ada 2 (dua) yaitu :
1.      Cara tidak ilmiah, dilakukan dengan :
a.       tidak didasarkan pada norma/standar kriteria tertentu
b.      berorientasi semata-mata pada masa kerja & ijazah
c.       berorientasi pada banyaknya anggaran yang tersedia
d.      berdasarkan spoil system
2. Cara ilmiah, dilakukan dengan :
a.    berdasarkan norma/standar kriteria tertentu
b.     berorientasi pada kebutuhan yang riil/nyata
c.     berorientasi pada formasi riil kepegawaian
d.    berorientasi pada tujuan yang beraneka ragam
e.     berdasarkan obyektivitas yang dapat dipertanggungjawabkan
sebab-sebab pelaksanaan mutasi ada 2 yaitu :
1.      Permintaan sendiri, caranya karyawan mengajukan permohonan dengan mengemukakan alasan-alasannya kepada pimpinan organisasi misal : kesehatan, keluarga atau kerja sama.
2.      Alih tugas produktif, merupakan mutasi karena kehendak pimpinan perusahaan untuk meningkatkan produksi dengan menempatkan karyawan yang bersangkutan ke jabatan / pekerjaan yang sesuai dengan kecakapannya.

Lalu ada 4 kendala dalam pelaksanaan mutasi, yaitu :
1.    Formasi jabatan belum memungkinkan
2.    Pengaruh senioritas
3.    Soal etika
4.    Kesulitan menetapkan standar-standar sebagai kriteria untuk pelaksanaan mutasi

Adapun tujuan dari mutasi diantaranya yaitu:
1.        Untuk meningkatkan produktifitas kerja karyawan
2.        Untuk menciptakan keseimbangan antara tenaga kerja dengan komposisi pekerjaan atau jabatan.
3.        Untuk memperluas atau menambah pengetahuan karyawan .
4.        Untuk menghilangkan rasa bosan/jenuh terhadap pekerjaannya.
5.        Untuk memberikan perangsang agar karyawan mau berupaya meningkatkan karier yang lebih tinggi.
6.        Untuk pelaksanaan hukuman/sanksi atas pelanggaran-pelanggaran yang dilakukannya.
7.        Untuk memberikan pengakuan dan imbalan terhadap prestasinya.
8.        Untuk alat pendorong agar spirit kerja meningkatkan melalui persaingan terbuka.
9.        Untuk tindakan pengamanan yang lebih baik.
10.    Untuk menyesuaikan pekerjaan dengan kondisi fisik karyawan.
11.    Untuk mengatasi perselisihan antara sesama karyawan.

2.3  Merekrut mutasi
Ketika suatu perushaan kelebihan karyawan  atau tenaga kerja maka diadakan seleksi perkrutan karyawan untuk memindahkan karyawan tersebut ke daerah yang membutuhkan tenaga  kerja. Proses pelaksanaan rekrutmen dan seleksi biasanya terdiri dari beberapa langkah atau tahapan. Di bawah ini adalah langkah-langkah yang biasanya dilakukan dalam pelaksanaan rekrutmen dan seleksi:
1.      Mengidentifikasi jabatan yang lowong dan berapa jumlah tenaga yang diperlukan.
Proses rekrutmen dimulai saat adanya bidnag pekerjaan baru di perusahaan, karyawan dipindahkan atau dipromosikan ke posisi lain, mengajukan permintaan pengunduran diri, adanya PHK, atau karena pensiun yang direncanakan. Dengan melihat dinamika dari beberapa hal tersebut dan mencocokkannya dengan perencanaan sumber daya manusia yang sudah tersusun (jika ada) maka akan diketahui jabatan apa saja yang sedang lowong dan berapa jumlah tenaga kerja yang dibutuhkan untuk mengisi jabatan tersebut.
2.      Mencari informasi jabatan melalui analisa jabatan
Untuk memperoleh uraian jabatan (job description) dan spesifikasi jabatan (job spessification) sebagai landasan dalam membuat persyaratan jabatan. Persyaratan jabatan harus dibuat secara hati-hati dan sejelas mungkin agar dalam penerapannya nanti tidak ditemui kekaburan-kekaburan yang mengganggu proses selanjutnya. 
3.      Jika persyaratan jabatan telah tersusun, maka langkah berikutnya adalah menentukan dimana kandidat yang tepat harus dicari.
Dua alternative untuk mencari kandidat yakni dari dalam perusahaan atau dari luar perusahaan. Jika diambil dari dalam, apabila kebutuhan staf untuk masa yang akan datang telah direncanakan, maka perlu juga diketahui siapa kira-kira karyawan yang ada saat ini yang dapat dipindahkan atau dipromosikan. Jika kandidat harus dicari dari luar perusahaan maka perlu dipertimbangan dengan cermat metode rekrutmen yang tepat untuk mendaptkan kandidat tersebut.
4.      Memilih metode-metode rekrutmen yang paling tepat untuk jabatan.
Ada banyak metode rekrutmen yang dapat dipilih oleh perusahaan dalam melakukan rekrutmen seperti iklan, employee referrals, walk-ins & write-ins,Depnakertrans, perusahaan pencari tenaga kerja, lembaga pendidikan, organisasi buruh, dan lain sebagainya. Perusahaan juga dapat memilih lebih dari satu metode, tergantung situasi dan kondisi yang terjadi saat itu. 
5.       Memanggil kandidat-kandidat yang dianggap memenuhi persyaratan jabatan
Mengumpulkan berkas-berkas lamaran mereka, dan meminta mereka mengisi formulir lamaran pekerjaan yang telah disediakan untuk selanjutnya diproses dalam tahap seleksi
6.      Menyaring / menyeleksi kandidat.
Prosedur seleksi perlu dilakukan jika: 1) pelaksanaan tugas pada jabatan yang akan diisi memerlukan ciri-ciri fisik dan psikis tertentu yang tidak dimiliki oleh setiap orang; 2) ada lebih banyak kandidat yang tersedia dibandingkan jumlah jabatan yang akan diisi. Ada banyak teknik atau metode seleksi yang dapat digunakan oleh perusahaan. Hal terpenting untuk diperhatikan adalah bahwa masing-masing teknik seleksi mengukur karaktristik tertentu, sehingga akan memberi informasi yang berbeda-beda mengenai kandidat. Pemilihan suatu teknik/metode sebagai predictor dalam prosedur seleksi sangat tergantung pada: ciri-ciri pekerjaan, validitas dan reliabilitas metode, persentase calon yang terseleksi, dan biaya penggunaan teknik tertentu. Beberapa teknik seleksi yang sering digunakan adalah formulir lamaran, data biografi, referensi dan rekomendasi, wawancara, test kemampuan dan kepribadian, test fisik/fisiologis, test simulasi pekerjaan dan assessment center.
7.      Membuat penawaran kerja.
Setelah proses seleksi dianggap cukup dan petugas rekrutmen sudah dapat menentukan kandidat terbaik untuk jabatan tertentu, maka selanjutnya perlu dipersiapkan penawaran kerja. Termasuk disini adalah mempersiapkan perjanjian kerja (KKB), memperkenalkan secara lebih mendalam tentang peraturan dan kondisi kerja di perusahaan, dan memastikan kapan kandidat akan mulai bekerja. Hal terpenting dalam tahap ini adalah petugas rekrutmen harus menyiapkan kandidat cadangan untuk berjaga-jaga kalau kandidat pertama menolak tawaran kerja atau terjadi hal-hal tak terduga.
8.      Mulai bekerja.
Proses rekrutmen tidak berhenti begitu saja setelah kandidat menerima penawaran kerja. Pada saat sudah menjadi pegawai maka yang bersangkutan masih perlu dibantu agar ia dapat bekerja secara optimal dan bertahan untuk waktu yang lama. Pegawai yang bersangkutan harus dimonitor dan dinilai kinerjanya secara teratur, serta diberikan pelatihan dan pengembangan. Pada tahap ini petugas rekrutmen perlu mengkaji ulang cara-cara yang dipakai dalam merekrut dan menyeleksi pegawai, hal ini sangat penting demi mencegah masalah-masalah yang mungkin timbul setelah pegawai diterima bekerja.




BAB III
PENUTUP


1.      Mutasi merupakan salah satu tindak lanjut yang dilakukan dari hasil penilaian prestasi karyawan.
2.      Didalam mutasi terdapat : macam, landasan pelaksanaan mutasi, cara mutasi dan sebab-sebab pelaksaan mutasi
3.      Tujuan dari mutasi diantaranya: Untuk meningkatkan produktifitas kerja karyawan, Untuk memperluas atau menambah pengetahuan karyawan, Untuk menghilangkan rasa bosan/jenuh terhadap pekerjaannya serta, Untuk mengatasi perselisihan antara sesama karyawan.
4.      Rekrutmen mutasi dan seleksi yang efektif akan berpengaruh langsung pada produktivitas dan kinerja finansial perusahaan. Dengan demikian maka pengembangan dan perencanaan system rekrutmen dan seleksi merupakan hal penting untuk dilaksanakan setiap perusahaan supaya proses yang berlangsung cukup lama dan memakan biaya tersebut tidak sia-sia. 

Dengan mengetahui pengertian, tujuan , macam, landasan, cara, serta sebab diadakannya mutasi  diharapakn supaya kita mampu di kemudian hari meningkatka etos kerja kita yang tingi, jika kita menjadi karyawan, serta mampu membuat perubahan kinerja kita kearah yang positif dan menjadi lebih baik.










http://dokumen.tips/documents/makalah-msdm-559492d470c96.html