BAB I
Pendahuluan
1.1 Latar
Belakang
Semakin hari sepertinya semakinterasa
keraguan orangtua akan kulaitas pendidikan ditanah air. Hal ini dapa terlihat
dari cara orang tua memilihkan sekolah pada nak-anak mereka meski baru tingkat
sekolah dasar. Terkadang jarak yang jauh atau biaya yang tinggi tidak menjadi masalah untuk dapat memperoleh
kualitas pebelajaran yang baik bagi anak. Sangat beberbeda dengan pemilihan
sekolah orang tua terdahulu yang berusaha sedekat dan sehemat mungkin, karena
kulitas pendidikan dimasa lalu cukup merata.
Dilihat
darisisi lembaga pendidikan ini adalah sebuah kesempatan untuk dapat membangun
kepercayaan publik akan kualitas sebuah sekolah. semakin tinggi kepercayaan
publik akan kualitas sebuah sekolah maka minat masyarakat dan anak untuk masuk
menjadi murid sekolah tersebut juga akan beiringan. Dengan kata lain keberhasilan sekolah
mencetak prestasi murid dalah daya tarik bagi masyarakat dan masalah pembiayaan
akan ditepiskan.
Keterkaitan
antara hasil belajar, biaya dan minat belajar disekolah unggulan ini menarik
penulis untuk menyusun sebuah karya tulis dengan judul “Hubungan Hasil Belajar Dan Besar Pembiayaan Pendidikan Terhadap Minat
Belajar Disekolah Unggulan”
1.2 Rumusan
Masalah
Dari latar belakang yang telah di uraikan maka, yang menjadi rumusan
masalah dalam penulisan dari karya tulis ini adalah sebagai berikut:
1.
Bagaimana Pengertian
Hasil Belajar.
2.
Bagaimana
Minat Belajar Siswa disekolah unggulan.
1.3 Tujuan
Penulisan
Dari latar belakang yang telah di uraikan maka, yang menjadi tujuan
penulisan dari karya tulis ini adalah sebagai berikut:
3.
Menjelaskan Pengertian
Hasil Belajar.
4.
Menjelaskan
Minat Belajar Siswa disekolah unggulan.
1.4 Manfaat
Penulisan
Berdasarkan tujuan penulisan yang telah
diambil maka penulisan karya ilmiah ini diharapkan dapat memberikan manfaat
sebagai berikut:
1.
Pembaca
mengetahui Pengertian Hasil Belajar.
2.
Pembaca
mengetahui Minat Belajar Siswa disekolah unggulan.
1.5 Metode
Penelitian
Metode yang
digunakan oleh peneliti adalah metode angket adalah teknik
pengumpulan data dengan cara mengajukan pertanyaan tertulis untuk dijawab
secara tertulis pula oleh responden
a.
Alat
Penelitian
1. Alat Tulis
2. Angket
b. Prosedur Penelitian
1. Menyiapkan angket bahan pertanyaan
kepada responden
2. Menyebarkan angket kepada responden
yang telah di tentukan
3. Mengumpulkan angket yang telah di
isi oleh rosponden
1.6 Waktu dan Tempat Penelitian
Penelitian ini akan dilaksanakan pada tanggal 16 November – 26 November
2015.Penelitian akan dilakukan di Desa Nusa Bakti BELITANG III Kecamatan
Belitang III OKU Timur
1.7 Rencana
Pengunaan Dana
Dalam melakukan penelitian ini peneliti merencanakan penggunaan
dana sebesar: Rp 250.000,-.
Dengan rincian sebagai berikut:
No
|
Jenis
pengeluaran
|
Besar
Biaya
|
1
|
Penyusunan dan print out
proposal
|
Rp. 75.000,-
|
2
|
Pembelian alat dan foto copy anget
|
Rp 50.000,-
|
3
|
Penyusunan laporan
|
Rp. 125.000,-
|
Total
|
Rp. 250.000,-
|
Bab ii
LANDASAN TEORI
2.1 Definisi
Hasil Belajar
Masalah
belajar adalah masalah bagi setiap manusia, dengan belajar manusia memperoleh
keterampilan, kemampuan sehingga terbentuklah sikap dan bertambahlah ilmu
pengetahuan. Jadi hasil belajar itu adalah suatu hasil nyata yang
dicapai oleh siswa dalam usaha menguasai kecakapan jasmani dan rohani di
sekolah yang diwujudkan dalam bentuk raport pada setiap semester.
Untuk mengetahui perkembangan sampai di mana hasil yang telah dicapai oleh
seseorang dalam belajar, maka harus dilakukan evaluasi. Untuk menentukan
kemajuan yang dicapai maka harus ada kriteria (patokan) yang mengacu pada
tujuan yang telah ditentukan sehingga dapat diketahui seberapa besar pengaruh
strategi belajar mengajar terhadap keberhasilan belajar siswa. Hasil
belajar siswa menurut W. Winkel (dalam buku Psikologi
Pengajaran 1989:82) adalah keberhasilan yang dicapai oleh siswa,
yakni prestasi belajar siswa di sekolah yang mewujudkan dalam bentuk angka.
Menurut
Winarno Surakhmad (dalam buku, Interaksi Belajar Mengajar, (Bandung:
Jemmars, 1980:25) hasil belajar siswa bagi kebanyakan orang
berarti ulangan, ujian atau tes. Maksud ulangan tersebut ialah untuk memperoleh
suatu indek dalam menentukan keberhasilan siswa.
Dari
definisi di atas, maka dapat diambil kesimpulan bahwa hasil
belajar adalah prestasi belajar yang dicapai siswa dalam proses kegiatan
belajar mengajar dengan membawa suatu perubahan dan pembentukan tingkah laku
seseorang. Untuk menyatakan bahwa suatu proses belajar dapat dikatakan
berhasil, setiap guru memiliki pandangan masing-masing sejalan dengan
filsafatnya. Namun untuk menyamakan persepsi sebaiknya kita berpedoman pada
kurikulum yang berlaku saat ini yang telah disempurnakan, antara lain bahwa
suatu proses belajar mengajar tentang suatu bahan pembelajaran dinyatakan
berhasil apabila tujuan pembelajaran khususnya dapat dicapai.
Untuk
mengetahui tercapai tidaknya tujuan pembelajaran khusus, guru perlu mengadakan
tes formatif pada setiap menyajikan suatu bahasan kepada siswa. Penilaian
formatif ini untuk mengetahui sejauh mana siswa telah menguasai tujuan
pembelajaran khusus yang ingin dicapai. Fungsi penelitian ini adalah untuk
memberikan umpan balik pada guru dalam rangka memperbaiki proses belajar
mengajar dan melaksanakan program remedial bagi siswa yang belum berhasil.
Karena itulah, suatu proses belajar mengajar dinyatakan berhasil apabila
hasilnya memenuhi tujuan pembelajaran khusus dari bahan tersebut.
2.2 Konsep
Biaya Pendidikan
Biaya dalam pendidikan meliputi
biaya langsung (direct cost) dan tidak langsung(indirect cost), biaya langsung
terdiri dari biaya-biaya yang dikeluarkan untuk keperluan pelaksanaan
pengajaran dan kegiatan-kegiatan belajar siswa berupa pembelian alat-alat
pembelajaran, sarana belajar, biaya transportasi, gaji guru, baik yang
dikeluarkan oleh pemerintah, orang tua maupun siswa sendiri. Sedangkan biaya
tidak langsung berupa keuntungan yang hilang (earning forgone) dalam bentuk
biaya kesempatan yang hilang (opportunity cost) yang dikorbankan oleh siswa
selama belajar.
Anggaran biaya pendidikan terdiri
dari dua sisi yang berkaitan satu sama lain, yaitu sisi anggaran penerimaan dan
anggaran pengeluaran untuk mencapai tujuan-tujuan pendidikan. Anggaran
penerimaan adalah pendapatan yang diproleh setiap tahun oleh sekolah dari
berbagai sumber resmi dan diterima secara teratur. Sedangkan anggaran dasar
pengeluaran adalah jumlah uang yang dibelanjakan setiap tahun untuk kepentingan
pelaksanaan pendidikan di sekolah.
Belanja sekolah sangat ditentukan
oleh komponen-komponen yang jumlah dan proporsinya bervariasi diantara sekolah
yang satu dan daerah yang lainnya. Serta dari waktu kewaktu. Berdasarkan
pendekatan unsur biaya pengeluaran sekolah dapat dikategorikan ke dalam
beberapa item pengeluaran, yaitu:
1.
Pengeluaran
untuk pelaksanaan pelajaran
2.
Pengeluaran
untuk tata usaha sekolah
3.
Pemeliharaan
sarana-prasarana sekolah
4.
Kesejahteraan
pegawai
5.
Administrasi
6.
Pembinaan
teknis edukatif
7.
Pendataan.
Dalam konsep pembiayaan pendidikan
dasar ada dua hal penting yang perlu dikaji atau dianalisis, yaitu biaya
pendidikan secara keseluruhan (total cost) dan biaya satuan per siswa (unit
cost). Biaya satuan ditingkat sekolah merupakan agregate biaya pendidikan
tingkat sekolah, baik yang bersumber dari pemerintah, orang tua, dan masyarakat
yang dikeluarkan untuk penyelenggaraan pendidikan dalam satu tahun pelajaran.
Biaya satuan permurid merupakan ukuran yang menggambarkan seberapa besar uang
yang dialokasikan ke sekolah-sekolah secara efektif untuk kepentingan murid
dalam menempuh pedidikan.
BAB III
Metode Penelitian
3.1
Jenis Penelitian
Penelitian
ini adalah penelitian kuantitatif dengan metode yang digunakan oleh peneliti
adalah metode
angket adalah
teknik pengumpulan data dengan cara mengajukan pertanyaan tertulis untuk
dijawab secara tertulis pula oleh responden.
3.2 Prosedur Penelitian
Berikut ini adalah prosedur yang
akan dilaksankan dalam penelitian:
1. Menyiapkan alat dan bahan yang
antaralain alat tulis. angket, handphone.
2. Menyebarkan angket kepada responden
yang telah di tentukan.
3. Mengumpulkan angket yang telah di
isi oleh responden
4. Menganalisis jawaban responden.
5. Menyusun laporan.
3.3 Waktu
dan Tempat Penelitian
Penelitian ini akan dilaksanakan pada tanggal 16 November – 26 November
2016.Penelitian akan dilakukan di Desa Nusa Bakti.
DAFTAR PUSTAKA
Anonim.2012. dimensi-dimensi
kecerdasan emosional (diakses dari http://www.psychologymania.com pada
tanggal 17 Oktober 2016).
Anonim.2012. makalah
psikologi (diakses dari http://beranimimpilatansa.blogspot.com pada tanggal 17 Oktober 2016).
Cary
Cherniss, Emotional Intelligence: What It is and Why It Matters,
(paper),2000,
http://www.eicosortium.org/research/what_is_emotional_intelligence.htm.
(Diakses pada 17 Oktober 2016).
Ginanjar, Ary Agustian.2008. Rahasia Sukses Membangun Kecerdasan Emosi dan Spritual. Jakarta:
Arga.
Prayitno. 2009. Dasar Teori dan Praksis Pendidikan.
Jakarta : PT Grasindo.
Sunarto, H dan B.Agung Hartono. 2008. Perkembangan
Peserta Didik. Jakarta : Rineka Cipta.
Winarti, Septi.2012. Faktor-Faktor
Yang Mempengaruhi Kecerdasan Emosi (diakses dari http://www.blogger.com pada tanggal 17 Oktober 2016).