BAB I
Pendahuluan
1.1 Latar Belakang
Usaha mempermudah dan meringgan beban siswa
dalam proses belajar mengajar pemanfaatan berbagai media pendukung gencar
dilakukan oleh sekolah. berbagai sarana dan prasarana disediakan untuk
menciptakan proses belajar mengajar yang nyaman dan efektif. Pada sekolah
unggulan semua pengunaan sarana dan prasarana keseluruhan ditujukan untuk
mencapai target prestasi yang ditentukan.
Pada
akhir-akhir ini berbagai media bebrbasis teknologi informasi dimanfaatkan
secara optimal untuk mendukung proses pembelajaran. Banyak kemudahan yang
diberikan kemajuan teknologi informasi untuk dijadikan sejata dalam prosedur
pembelajaran sekolah unggulan, yang dantaranya adalah: kaya akan fitur yang
bisa dimanfaatkan untuk pembelajaran, mengatasi keterbatasan ruang dan waktu
dan penyediaan materi belajar yang sama dan seretak.
Dengan teknologi infomasi sekolah mampu
menyediakan, ebook, task manager,
materi interaktif, registrasi akademik dll. Kehadiran teknologi informasi dalam
mendukung proses pembelajaran sangat penting.
1.2
Tujuan
Penulisan
Dari latar belakang yang telah di uraikan maka, yang menjadi tujuan
penulisan dari karya tulis ini adalah sebagai berikut:
1.
Menjelaskan berbagai
macam pemanfaatan teknologi informasi pada sekolah unggulan.
2.
Menjelaskan pengaruh
pemanfaatan teknologi informasi sebagai media pembelajaran pada sekolah
unggulan..
1.2 mANFAAT pENULISAN
Berdasarkan tujuan penulisan yang telah
diambil maka penulisan karya ilmiah ini diharapkan dapat memberikan manfaat pada
pembaca sebagai berikut:
1.
Mengetahui berbagai macam pemanfaatan teknologi
informasi pada sekolah unggulan.
2.
Mengetahui
pengaruh pemanfaatan teknologi informasi sebagai media pembelajaran pada sekolah
unggulan.
Bab ii
isi
2.1 LandASAN tEORI
2.1.1 Definisi
teknologi infomasi
Menurut ITTA (Information
Technology Association of America), Pengertian Teknologi Informasi adalah
suatu studi, perancangan, implementasi, pengembangan, dukungan atau
manajemen sistem informasi berbasis komputer, terkhususnya pada aplikasi
perangkat keras dan perangkat lunak komputer. Teknologi informasi memanfaatkan
komputer elektronik dan perangkat lunak komputer untuk mengubah, menyimpan,
memproses, melindungi, mentransmisikan dan memperoleh informasi
secara aman.
Williams dan Sawyer Dua ahli ini
berpendapat bahwa teknologi informasi adalah teknologi yang menggabungkan
komputer dengan komunikasi yang memiliki kecepatan tinggi dan memiliki data
dalam bentuk suara, dokumen maupun video.
Lucas Downson beliau berpendapat bahwa teknologi
informasi adalah segala bentuk teknologi yang bisa diterapkan untuk mengirimkan
sebuah informasi melalui media elektronik.
Teknologi dan informasi memiliki
banyak manfaat untuk kehidupan di era digital seperti sekarang ini, dengan
memanfaatkan kecanggihan teknologi informasi, kita bisa mengerjakan banyak hal
dalam hitungan menit. Teknologi informasi benar-benar bisa membantu Anda dalam
melakukan pekerjaan dan menyelesaikannya lebih efektif dan efisien. Gunakan
teknologi dan informasi dengan baik dan benar.
Teknologi informasi dewasa ini
menjadi hal yang sangat penting karena sudah banyak organisasi yang menerapkan
teknologi informasi untuk mendukung kegiatan organisasi. Teknologi Informasi
diterapkan guna untuk pengelolaan informasi yang pada saat ini menjadi salah
satu bagian penting karena :
(1) karena meningkatnya kompleksitas
dari tugas manajemen,
(2) karena pengaruh ekonomi
internasional (globalisasi),
(3) karena perlunya waktu tanggap
(respons time) yang lebih cepat,
(4) karena tekanan akibat dari
persaingan bisnis.
2.1.2 Tujuan
dan Fungsi Teknologi Informasi
Tujuan Teknologi Informasi adalah untuk
memecahkan suatu masalah, membuka kreativitas, meningkatkan efektivitas dan
efisiensi dalam melakukan pekerjaan. Jadi dapat dikatakan karena dibutuhkannya
pemecahan masalah, membuka kreativitas dan efisiensi manusia dalam melakukan
pekerjaan, menjadi penyebab atau acuan diciptakannya teknologi informasi.
Dengan adanya teknologi informasi membuat pekerjaan manusia menjadi lebih mudah
dan efisien. Sementara fungsi teknologi informasi, terdapat enam fungsi
teknologi informasi yaitu :
1. Fungsi
Teknologi informasi sebagai Penangkap (Capture)
Fungsi
teknologi untuk menangkap informasi ini mengkompilasikan catatan rinci
aktivitas, misalnya menerima input dari keyboard, scanner, mic camera dan
sebagainya. Untuk kemudian direkam dalam bentuk berbagai macam file.
2.
Fungsi Teknologi Informasi sebagai Pengolah (Processing)
Mengolah
atau memproses data masukan yang diterima untuk menjadi informasi. Pengolahan
atau pemrosesan data dapat berupa konversi (pengubahan data ke bentuk lain),
analisis (analisis kondisi), perhitungan (kalkulasi), sintesis (penggabungan) segala
bentuk data dan informasi
3.
Fungsi Teknologi Informasi sebagai Menghasilkan (Generating)
Fungsi
teknologi informasi ini menghasilkan atau mengorganisasikan informasi ke dalam
bentuk yang berguna, misalnya laporan, table, grafik dan sebagainya.
4.
Fungsi Teknologi Informasi sebagai Penyimpan (storage)
Fungsi
teknologi informasi ini merekam atau menyimpan data dan informasi dalam suatu
media yang dapat digunakan untuk keperluan lainnya. Misalnya saja disimpan ke
harddisk, tape, disket, CD (compact disc) dan sebagainya.
5.
Fungsi Teknologi Informasi sebagai Pencari Kembali (Retrifal)
Fungsi
teknologi informasi ini menelusuri, mendapatkan kembali informasi atau menyalin
data dan informasi yang sudah tersimpan, misalnya mencari supplier yang
sudah lunas dan sebagainya.
6.
Fungsi Teknologi Informasi sebagai Transmisi (Transmission)
Fungsi
teknologi informasi ini mingirim data dan informasi dari suatu lokasi lain
melalui jaringan komputer. Misalnya saja mengirimkan data penjualan dari user A
ke user lainnya.
2.1.3
Media
Pembelajaran
A. Pengertian
Media Pembelajaran
Perkembangan ilmu
pengetahuan dan teknologi semakin mendorong upaya-upaya pembaharuan dalam
pemanfaatan hasil-hasil teknologi dalam proses belajar mengajar. Para
guru dituntut agar mampu menggunakan alat-alat yang dapat disediakan oleh
sekolah, dan tidak tertutup kemungkinan bahwa alat-alat tersebut sesuai dengan
perkembangan dan tuntutan zaman. Guru sekurang-kurangnya dapat menggunakan alat
yang murah dan bersahaja tetapi merupakan keharusan dalam upaya mencapai tujuan
pengajaran yang diharapkan.
Disamping mampu menggunakan alat-alat
yang tersedia, guru juga dituntut untuk dapat mengembangkan alat-alat yang
tersedia, guru juga dituntut untuk dapat mengembangkan keterampilan membuat
media pengajaran yang akan digunakannya apabila media tersebut belum tersedia.
Untuk
itu guru harus memiliki pengetahuan yang cukup tentang media pengajaran, yang
meliputi (Hamalik, 1994 : 6)
·
Media sebagai alat komunikasi guna lebih
mengefektifkan proses belajar mengajar;
·
Fungsi media dalam rangka mencapai tujuan
pendidikan;
Seluk-beluk proses belajar;
Seluk-beluk proses belajar;
·
Hubungan antara metode mengajar dan media
pendidikan;
·
Nilai atau manfaat media pendidikan dalam
pengajaran;
·
Pemilihan dan penggunaan media pendidikan
·
Berbagai jenis alat dan teknik media
pendidikan;
·
Media pendidikan dalam setiap mata pelajaran;
·
Usaha inovasi dalam media pendidikan.
Dengan
demikian, dapat disimpulkan bahwa media adalah bagian yang tidak terpisahkan
dari proses belajar mengajar demi tercapainya tujuan pendidikan pada umumnya
dan tujuan pembelajaran di sekolah pada khususnya.
Kata
media berasal dari bahasa Latin medius yang secara harfiah berarti ‘tengah’,
‘perantara’ atau ‘pengantar’. Dalam bahasa Arab, media adalah perantara
atau pengantar pesan dari pengirim kepada penerima pesan.
Apabila
media itu membawa pesan-pesan atau informasi yang bertujuan instruksional atau
mengandung maksud-maksud pengajaran maka media itu disebut Media Pembelajaran.
B. Manfaat Media Dalam
Pembelajaran
Dalam
suatu proses belajar mengajar, dua unsur yang sangat penting adalah metode
mengajar dan media pengajaran. Kedua aspek ini saling berkaitan.
Pemilihan salah satu metode mengajar tertentu akan mempengaruhi jenis media
pengajaran yang sesuai, meskipun masih ada berbagai aspek lain yang harus
diperhatikan dalam memilih media, antara lain tujuan pengajaran, jenis tugas
dan respon yang diharapkan siswa kuasai setelah pengajaran berlangsung, dan
konteks pembelajaran termasuk karakteristik siswa. Meskipun demikian,
dapat dikatakan bahwa salah satu fungsi utama media pengajaran adalah sebagai
alat bantu mengajar yang turut mempengaruhi iklim, kondisi, dan lingkungan
belajar yang ditata dan diciptakan oleh guru.
Hamalik (1986) mengemukakan bahwa pemakaian media pengajaran dalam proses belajar mengajar dapat membangkitkan keinginan dan minat yang baru, membangkitkan motivasi dan rangsangan kegiatan belajar, dan bahkan membawa pengaruh-pengaruh psikologis terhadap siswa. [4]
Hamalik (1986) mengemukakan bahwa pemakaian media pengajaran dalam proses belajar mengajar dapat membangkitkan keinginan dan minat yang baru, membangkitkan motivasi dan rangsangan kegiatan belajar, dan bahkan membawa pengaruh-pengaruh psikologis terhadap siswa. [4]
Secara
umum, manfaat media dalam proses pembelajaran adalah memperlancar interaksi
antara guru dengan siswa sehingga pembelajaran akan lebih efektif dan
efisien. Tetapi secara lebh khusus ada beberapa manfaat media yang lebih
rinci Kemp dan Dayton (1985) misalnya, mengidentifikasi beberapa manfaat media
dalam pembelajaran yaitu :
1.
Penyampaian materi pelajaran dapat
diseragamkan
2.
Proses pembelajaran menjadi lebih jelas dan
menarik
3.
Proses pembelajaran menjadi lebih interaktif
4.
Efisiensi dalam waktu dan tenaga
5.
Meningkatkan kualitas hasil belajar siswa
6.
Media memungkinkan proses belajar dapat dilakukan
dimana saja dan kapan saja
7.
Media dapat menumbuhkan sikap positif siswa
terhadap materi dan proses belajar
8.
Merubah peran guru ke arah yang lebih positif
dan produktif.
Selain beberapa manfaat media seperti yang
dikemukakan oleh Kemp dan Dayton tersebut, tentu saja kita masih dapat
menemukan banyak manfaat-manfaat praktis yang lain. Manfaat praktis media
pembelajaran di dalam proses belajar mengajar sebagai berikut :
1.
Media pembelajaran dapat memperjelas
penyajian pesan dan informasi sehingga dapat memperlancar dan meningkatkan proses
dan hasil belajar
2.
Media pembelajaran dapat meningkatkan dan
mengarahkan perhatian anak sehingga dapat menimbulkan motivasi belajar,
interaksi yang lebih langsung antara siswa dan lingkungannya, dan kemungkinan
siswa untuk belajar sendiri-sendiri sesuai dengan kemampuan dan minatnya
3.
Media pembelajaran dapat mengatasi keterbatasan
indera, ruang dan waktu
4.
Media pembelajaran dapat memberikan kesamaan
pengalaman kepada siswa tentang peristiwa-peristiwa di lingkungan mereka, serta
memungkinkan terjadinya interaksi langsung dengan guru, masyarakat, dan
lingkungannya misalnya melalui karya wisata. Kunjungan-kunjungan ke
museum atau kebun binatang.
C. Jenis-Jenis Media Pembelajaran
Media
Pembelajaran banyak sekali jenis dan macamnya. Mulai yang paling kecil
sederhana dan murah hingga media yang canggih dan mahal harganya. Ada
media yang dapat dibuat oleh guru sendiri, ada media yang diproduksi
pabrik. Ada media yang sudah tersedia di lingkungan yang langsung dapat
kita manfaatkan, ada pula media yang secara khusus sengaja dirancang untuk
keperluan pembelajaran
Meskipun media banyak ragamnya, namun kenyataannya tidak banyak jenis media yang biasa digunakan oleh guru di sekolah. Beberapa media yang paling akrab dan hampir semua sekolah memanfaatkan adalah media cetak (buku). selain itu banyak juga sekolah yang telah memanfaatkan jenis media lain gambar, model, dan Overhead Projector (OHP) dan obyek-obyek nyata. Sedangkan media lain seperti kaset audio, video, VCD, slide (film bingkai), program pembelajaran komputer masih jarang digunakan meskipun sebenarnya sudah tidak asing lagi bagi sebagian besar guru.
Meskipun media banyak ragamnya, namun kenyataannya tidak banyak jenis media yang biasa digunakan oleh guru di sekolah. Beberapa media yang paling akrab dan hampir semua sekolah memanfaatkan adalah media cetak (buku). selain itu banyak juga sekolah yang telah memanfaatkan jenis media lain gambar, model, dan Overhead Projector (OHP) dan obyek-obyek nyata. Sedangkan media lain seperti kaset audio, video, VCD, slide (film bingkai), program pembelajaran komputer masih jarang digunakan meskipun sebenarnya sudah tidak asing lagi bagi sebagian besar guru.
2.2 PEMBAHASAN
2.2.1 Pemanfaatan Teknologi
Informasi dan Komunikasi Pada sekolah Unggul
Pemanfaatan
teknologi infomasi dan komunikasi dalam bidang pendidikan telah dilakukan di
negara-negara maju. di Amerika Serikat, misalnya, pemanfaatan komputer dan
jaringan komputer telah dilakukan sejak tahun 1980-an. setiap siswa mempunyai
kesempatan untuk mengakses bahan-bahan pelajaran yang disajikan dalam bentuk
interaktif melalui jaringan komputer. pemanfaatan teknologi informasi dan
komunikasi ini ternyata berhasil meningkatkan hasil ujian, penurunan tingkat
putus sekolah, dan penurunan tingkat ketidak hadiran di kelas.
di indonesia
pemanfaatan internet sebagai sarana pendidikan masih sangat minim. untuk
tingkat perguruan tinggi saja, hanya beberapa perguruan tinggi yang
memanfaatkan teknologi informasi dan komunikasi, dan itu pun belum maksimal. masih
banyak aplikasi-aplikasi di internet yang belum digunakan untuk mendukung
kegiatan penididikan yang dilakukan. untuk tingkat pendidikan dasar dan
menengah, pemanfaatan teknologi informasi dan komunikasi jauh lebih minim lagi.
Ada banyak
bentuk pemanfaatan teknologi informasi dan komunikasi dalam bidang pendidikan
yang dapat dilakukan, antara lain sebagai berikut :
1) Pembelajaran
Berbasis Komputer
Saat ini
komputer sudah bukan lagi menjadi barang langka, bahkan semua urusan di dalam
kehidupan manusia, dari mulai urusan perkantoran hingga urusan pribadi, saat
ini tidak bisa lepas dari penggunaan perangkat komputer dengan
fasilitas-fasilitas yang ada di dalamnya. Tak terkecuali di dalam dunia
pendidikan.
Oleh karenanya,
untuk memanfaatkan teknologi komputer tersebut, dalam konteks pembelajaran,
saat ini telah mulai banyak ditawarkan berbagai macam software yang berisi
muatan-muatan mata pelajaran, yang salah satunya dikenal dengan istilah "Computer Assisted Intsruction
(CAI)" atau “Pembelajaran
dengan Bantuan (Media) Komputer”. Istilah-istilah lainnya adalah: Computer Assisted Intsruction (CAI),
Computer Based Education (CBE), ICT, Computer Based Training (CBT), Computer
Based Instruction (CBI).
Di dalam dunia pendidikan, komputer
bisa dirancang dan dimanfaatkan sebagai media pembelajaran yang terintegrasi
dengan paket-paket pembelajaran. Hal ini mengingat beberapa kelebihan yang
dimiliki komputer, antara lain:
1. Dapat menyimpan data dalam jumlah
besar,
2. Menghitung dengan cepat dan tepat,
3. Melakukan pekerjaan berulang-ulang
kali,
4. Menampilkan bentuk grafik, bagan,
gambar yang dipandu dengan data numerik, atau dengan proses logika, dan
sebagainya, dan
5. Menampilkan kembali data, informasi
yang telah direkam sesuai dengan keinginan dan kebutuhan pendidik.
Melihat berbagai tantangan dan
tuntutan pembelajaran pada saat sekarang, jelas bahwa teknologi kumputer dapat
dirancang dan dimanfaatkan di dalam aktifitas pembelajaran. Pendekatan
pembelajaran melalui teknologi komputer ini dapat berbentuk antara lain:
1. Bentuk belajar model, yaitu
peserta didik dapat belajar melalui latihan-latihan yang diulang-ulang sehingga
peserta didik dapat meningkatkan kemampuan dan ketrampilan tertentu, misalnya
untuk pelajaran praktikum dan ketrampilan,
2. Bentuk belajar simulasi, yaitu
bentuk belajar peniruan kenyataan yang diabstraksikan dan dapat dilihat secara
nyata melalui layar monitor, misalnya pada sesi permainan olah raga dan
ketrampilan,
3. Bentuk belajar permainan, dimana
peserta didik dilibatkan dalam operasi mental dalam bentuk permainan, misalnya
pelajaran olah raga permainan, sosio-drama, sosiologi,
4. Bentuk pembelajaran tutorial,
yaitu bentuk belajar yang diberikan dengan sistem modul, dalam hal ini komputer
akan menampilkan informasi-informasi yang perlu diketahui dan dipahami serta
direspon oleh peserta didik,
5. Bentuk pembelajaran jenis tes,
dalam hal ini peserta didik menyampaikan permasalahan yang sudah dikuasai dan
belum dikuasai, sehingga ada umpan balik dalam rangka memperbaiki proses pembelajaran
selanjutnya.
2) Berbagi
hasil penelitian, teknologi informasi dan komunikasi, dalam hal ini khususnya
internet, telah banyak digunakan sebagai sumber informasi untuk menunjang
pendidikan. internet telah dimanfaatkan untuk berbagi hasil-hasil penelitian
yang dilakukan di belahan dunia berbeda. hal ini menyebabkan hasil penelitian
yang dilakukan oleh seseorang dapat dimanfaatkan oleh orang lain. saling
berbagi hasil penelitian juga mencegah terjadinya penelitian serupa yang
berulang.
3) Konsultasi dengan
pakar internet, juga banyak dimanfaatkan untuk berkonsultasi dengan
pakar-pakar yang berbeda di tempat lain. hal ini menyebabkan ruang dan jarak
bukan lagi menjadi masalah. seorang siswa di pulau kalimantan yang sedang
melakukan penelitian dapat berkonsultasi dengan seorang dosen yang ada di pulau
jawa. hal ini dapat dilakukan dengan pemanfaatan layanan e-mail, cahatting,
ataupun mailing list di internet.
4) Perpustakaan
online adalah perpustakaan dalam bentuk digital yang ditempatkan di internet. perpustakaan
online memungkinkan seorang pelajar atau mahasiswa dapat mengakses ke
sumber-sumber ilmu pengetahuan dengan cara mudah tanpa harus dibatasi dengan
jarak dan waktu.perpustakaan online memungkinkan mahasiswa UPI dapat mengakses
perpustakaan milik ITB.
5) Diskusi
online adalah diskusi yang dilakukan di internet. aplikasi diskusi online
memungkinkan para pelajar dapat saling bertukar fikiran tanpa harus berkumpul
disuatu tempat.
6) Kelas
online, aplikasi kelas online dapat digunakan bagi lembaga-lembaga pendidikan
jarak jauh, seperti Universitas Terbuka dan sekolah-sekolah terbuka.
materi-materi pelajara dibuat interaktif dan menarik sehingga kualitas belajar
di kelas online tidak kalah dengan kualitas belajar di kelas biasa.
Keuntungan yang
diperoleh oleh para siswa didik dari pemanfaatan teknologi informasi dan
komunikasi dalam bidang pendidikan antara lain:
1. Dapat
mengakses informasi-informasi hasil penelitian orang lain,
2. Akses ke
sumber pengetahuan dapat dilakukan dengan lebih mudah
3. Akses ke
para ahli menjadi lebih mudah karena tidak dibatasi oleh jarak dan waktu
4.
Materi-materi pelajaran disampaikan interaktif dan menarik
5. Melalui
belajar jarak jauh, kendala biaya dan waktu yang mungkin tidak dapat dihindari
dengan pendidikan biasa, dapat diatasi dengan mengikuti kelas online.
selain
pemanfaatan teknologi informasi dan komunikasi oleh lembaga pendidikan formal,
teknologi informasi dan komunikasi juga telah banyak dimanfaatkan oleh
lembaga-lembaga pendidikan informal sebagai sarana untuk pembelajaran.Beberapa
situs di internet telah menyediakan bahan-bahan pelajaran yang diberikan secara
gratis. Beberapa situs pendidikan yang dapat kita manfaatkan antara lain :
situs ilmu komputer (www.ilmukomputer.com)
yang memuat bahan-bahan pelajaran khusus bidang teknologi informasi dan
komunikasi, situs jaringan pendidikan (www.pendidikan.net),
dan lain sebagainya.
2.2.2
Pengaruh Penggunaan Teknologi informasi pada Sekolah unggulan
Definisi TIK bagi dunia pendidikan
seharusnya berarti tersedianya saluran atau sarana yang dapat dipakai untuk
menyiarkan program pendidikan. Namun hal Pemanfaatan IT ini di Indonesia baru
memasuki tahap mempelajari berbagai kemungkinan pengembangan dan penerapan IT
untuk pendidikan memasuki milenium ketiga ini khususnya untuk sekolah – sekolah
konvensional umumnya belum tersentuh oleh teknologi dan komunikasi. Padahal
penggunaan IT ini telah bukanlah suatu wacana yang asing di negeri yang sudah
maju. Berikut ini ialah sampel-sampel dari luar negeri hasil revolusi dari
sistem pendidikan yang berhasil memanfaatkan Teknologi Informasi untuk
menunjang proses pembelajaran mereka:
1. Sekolah Dasar (SD) River Oaks di
Oaksville, Ontario, Kanada, merupakan contoh tentang apa yang bakal terjadi di
sekolah. SD ini dibangun dengan visi khusus: sekolah harus bisa membuat murid
memasuki era informasi instan dengan penuh keyakinan. Setiap murid di setiap
kelas berkesempatan untuk berhubungan dengan seluruh jaringan komputer sekolah.
CD-ROM adalah fakta tentang kehidupan. Sekolah ini bahkan tidak memiiki
ensiklopedia dalam bentuk cetakan. Di seluruh perpustakaan, referensinya
disimpan di dalam disket video interktif dan CD-ROM-bisa langsung diakses oleh
siapa saja, dan dalam berbagai bentuk: sehingga gambar dan fakta bisa
dikombinasikan sebelum dicetak;foto bisa digabungkan dengan informasi.
2. SMU Lester B. Pearson di Kanada
merupakan model lain dari era komputer ini. Sekolah ini memiliki 300 komputer
untuk 1200 murid. Dan sekolah ini memiliki angka putus sekolah yang terendah di
Kanada: 4% dibandingkan rata-rata nasional sebesar 30%.
Namun sekarang penerapan teknologi
informasi sudah mulai banyak dipergunakan di instansi – pendidikan maupun
sekolah- sekolah berstandar internasional di indonesia. Dan yang merupakan
salah satu produk integrasi teknologi informasi ke dalam dunia pendidikan
adalah e-learning atau elektronik learning. Saat ini e-Learning mulai mengambil
perhatian banyak pihak, baik dari kalangan akademik, profesional, perusahaan
maupun industri. Di institusi pendidikan tinggi misalnya, e-Learning telah
membuka cakrawala baru dalam proses belajar mengajar. Sedangkan di lingkungan
industri, e-Learning dinilai mampu membantu proses dalam meningkatkan
kompetensi pegawai atau sumber daya manusia. Dari dunia akademis metode pembelajaran
ini sudah mulai banyak diterapkan dan dikembangkan. Ambil contoh penerapan
e-Learning di kampus ITB, IPB, UI, Unpad, Universitas Hasanuddin, Universitas
Negeri Malang, dan universitas lainnya baik negeri maupun swasta, seperti
Universitas Bina Nusantara (Ubinus) Jakarta.
Selain itu dalam hal penghematan
waktu dan kecepatan penyajian informasi akibat penerapan teknologi informasi
juga memberikan kesempatan kepada guru dan pengurus sekolah untuk meningkatkan
kualitas komunikasi dan pembinaan kepada siswa. Dengan demikian siswa akan
merasa lebih dimanusiakan dalam upaya mengembangkan kepribadian dan
pengetahuannya.
Sebagai contoh yang paling utama
adalah sistem penjadwalan yang harus dilakukan setiap awal semester. Biasanya
membutuhkan waktu lama untuk menyusun penjadwalan, Dengan sistem informasi dani
komunikasi dapat selesai dalam waktu singkat. Untuk mempermudah bagian
administrasi kurikulum sekolah, sistem informasi dani komunikasi menyediakan
fasilitas istimewa yang merupakan inti dari sistem kurikulum sekolah yaitu
membantu dalam pembuatan penjadwalan mata pelajaran sekolah yang dapat diproses
tidak lebih lama dari 10 menit. Administrator hanya akan memasukkan kondisi
dari masing-masing guru yang akan mengajar baik itu dalam 1 minggu seorang guru
dapat mengajar berapa jam, selain itu dapat juga melakukan pemesanan tempat dan
penempatan hari libur masing-masing guru dalam 1 minggu masa mengajar. Setelah
semua kondisi dimasukkan, sistem akan memproses semua data tersebut sehingga
menghasilkan jadwal yang optimal dan dapat langsung dipakai karena sistem akan
mendeteksi sehingga tidak akan ada jadwal yang bertumpukan satu dengan yang
lainnya.
Setelah semua kondisi dimasukkan,
sistem akan memproses semua data tersebut sehingga menghasilkan jadwal yang
optimal dan dapat langsung dipakai karena sistem akan mendeteksi sehingga tidak
akan ada jadwal yang bertumpukan satu dengan yang lainnya. Setelah permasalahan
penjadwalan dapat ditangani dengan baik, hal yang tidak kalah pentingnya adalah
memasukkan data siswa (penilaian siswa).
Program sistem informasi dani
komunikasi telah menyediakan fasilitas untuk penanganan penilaian siswa yang
secara langsung memasukkan nilai ke dalam raport dan siap dicetak. Untuk sistem
penilaian siswa, yang dapat melakukan pengisian hanya Guru yang mengajar mata
pelajaran. Sistem penilaian telah disesuaikan dengan KBK (Kurikulum Berbasis
Kompetensi) sehingga masing-masing guru dapat memasukkan deskripsi narasi dari
mata pelajaran. Untuk menampilkan data penilaian dapat disesuaikan kembali
dengan kebijaksanaan dari masing-masing lembaga pendidikan apakah ingin
menampilkan data nilai akhir siswa maupun menampilkan data nilai siswa setiap
kali mengadakan test ataupun tugas tertentu.
Selain Modul untuk penjadwalan dan
Modul Penilaian siswa, sistem informasi dani komunikasi juga memberikan
fasilitas untuk bagian administrasi keuangan sekolah dalam hal pembayaran SPP
siswa. Bagian administrasi dapat langsung mengecek siapa siswa yang mempunyai
tunggakan SPP dan untuk detail histori pembayaran SPP dari masing-masing siswa
dapat dicetak seperti mencetak buku tabungan di bank sehingga mempermudah
pekerjaan pihak administrasi keuangan. Administrasi keuangan dapat langsung
melakukan pengaturan data pembayaran masing-masing siswa sesuai dengan kebutuhan
dan dapat diubah sewaktu-waktu apabila ada kenaikan pembayaran SPP. Apabila
siswa tersebut akan melakukan pembayaran, petugas dapat langsung memasukkan
data. Hal sama juga dapat dilakukan untuk Data pembayaran Sumbangan Sukarela
dan Tabungan Karyawisata.
Kesimpulan
Informasi melalui media teknologi informasi , bisa menjadi salah satu kunci untuk membuat dunia pendidikan di sekolah unggulan mempunyai standar yang sama dengan negara lain. Dengan menggunakan media ini pemerintah dan institusi pendidikan sudah mulai menerapkan pola belajar yang cukup efektif untuk diterapkan bagi masyarakat yang memiliki kendala dengan jarak dan waktu untuk mendapatkan informasi terutama informasi dalam dunia pendidikan. Salah satu metode yang mulai diterapkan yaitu pembelajaran distance learning. Metode distance learning merupakan suatu metode alternatif dalam pemerataan kesempatan dalam bidang pendidikan. Sistem ini diharapkan dapat mengatasi beberapa masalah yang ditimbulkan akibat keterbatasan tenaga pengajar yang berkualitas. Metode distance learning sangat membantu siswa atau masyarakat dalam mempelajari hal-hal atau ilmu-ilmu baru dengan tampilan yang lebih menarik dan mudah untuk dipahami.
DAFTAR
PUSTAKA
Iyor,Davies. 1987. Pengelolaan Belajar. Jakarta; Rajawali
Pers.
Bahri, Syaiful Djamarah dan Zain,
Azwan. 2010. Strategi Belajar Mengajar,
Jakarta;Rineka Cipta.
Kustandi, Cecep dan Sutjipto,
Bambang. 2011. Media Pembelajaran. Jakarta;
Ghalia Indonesia.
Kasbollah,K.1993. Strategi
Belajar Mengajar Bahasa Inggris I (Teaching Learning Strategi.) IKIP
MALANG, Malang.
Latuheru,D.J.1988. Media
pembelejaran dalam Proses Belajar Mengajar Masa Kini. Depdikbud Dirjen
Dikti, Proyek Pengembangan Lembaga Pendidikan Tenaga kependidikan.
Rohan, Ahmad,1997.Media
Instructional Educatif, Rineka Cipta, Jakarta.
Rosyidah,Asmawatie, 2002. Developing
Listening Materials for Teaching English at MAN Malang I unpublished
Thesis, Graduate Program in English Education, State University of Malang, Malang
Sudjana, Nana dan Rivai, Ahmad .
1991. Media Pengajaran. Bandung;
Sinar Baru.
Susilana, Rudi dan Riyana , Cepi. 2007. Media
Pembelajaran. Bandung; Wacana Prima.