cari

Pengaruh Pendidikan Terhadap Penghasilan Masyarakat RT 01 Desa Kampung Baru Kecamatan Mesuji Makmur Kabupaten Ogan Komering Ilir.



Bab I
Pendahuluan


1.1 Latar Belakang
Secara umum pendidikan dipandang sebagai faktor utama dalam bidang pembangunan, pandangan ini mengandung suatu pengertian bahwa pendidikan dapat memotori dan menopang proses pembangunan, pendidikan menjadi salah satu kebutuhan masyarakat yang dianggap sangat penting. Tingginya kualitas sumber daya manusia (SDM) berakibat lebih lanjut terhadap semakin majunya bangsa yang bersangkutan, setidaknya dalam hal pengelolaan pembangunan yang membutuhkan tenaga ahli, tidak lagi memakai tenaga luar negeri yang mahal. Akan tetapi sebagai bangsa Indonesia, kita tidak perlu malu membuka mata terhadap ketertinggalan kita dalam hal kualitas sumber daya manusia (SDM), yang berarti juga ketertinggalan kita dalam bidang pendidikan pada umumnya.
Mengingat besarnya pengaruh pendidikan terhadap berbagai segi kehidupan, maka perlulah kiranya untuk menyelidiki variabel-variabel yang berhubungan dan sejauh mana hubungan tersebut dapat mempengaruhi kesejahteraan masyarakat. Karena kebanyakan orang percaya kegagalan ekonomi keluarga itu karena kurangnya sumber modal yang dimiliki keluarga tersebut.  Dari keseluruhan latar belakang inilah penulis tertarik untuk meneliti tentang Pengaruh  pendidikan terhadap penghasilan masyarakat di RT 01 Desa Kampung Baru Kecamatan Mesuji Makmur Kabupaten Ogan Komering Ilir.

1.2  Rumusan Masalah
Dari latar belakang masalah yang telah diuraikan diatas, maka dapat dirumuskan masalah sebagai berikut: Bagaimana Pengaruh Pendidikan Terhadap Penghasilan Masyarakat RT 01 Desa Kampung Baru Kecamatan Mesuji Makmur Kabupaten Ogan Komering Ilir.

1.3 Tujuan Penelitian
  Berdasarkan rumusan masalah diatas, yang menjadi tujuan penelitian ini adalah: Menjelaskan Pengaruh Pendidikan Terhadap Penghasilan Masyarakat RT 01 Desa Kampung Baru Kecamatan Mesuji Makmur Kabupaten Ogan Komering Ilir.

1.4  Manfaat Penelitian
Dengan adanya penelitian ini diharapkan dapat memberikan manfaat agar :
1.    Pembaca mengetahui dan memahami pentingnya pengaruh pendidikan terhadap tingkat ekonomi masyarakat.
2.    Pembaca dapat menerma secara sadar bahwa pendidikan memiliki peranan penting dalam menopang ekonomi masyarakat.

1.5 Hipotesis
Pada penelitian ini penulis mengambil hipotesis bahwa: masyarakat dengan pendidikan lebih baik dan berpengetahuan luas akan memiliki ekonomi lebih mapan dibandingkan dengan masyarakat yang berpendidikan rendah dan pengetahuan kurang.




BAB II
LANDASAN TEORI


2.1 Definisi Pendidikan
Pengertian pendidikan menurut John Dewey dalam tulisannya (Dwi Siswoyo dkk, 2007: 19) menjelaskan pendidikan adalah rekonstruksi atau reorganisasi pengalaman yang menambah makna pengalaman, dan yang menambah kemampuan untuk mengarahkan pengalaman selanjutnya.
Pengertian pendidikan menurut Dwi Siswoyo dkk (2007: 19) mengartikan dalam arti teknis, pendidikan adalah proses dimana masyarakat, melalui lembaga-lembaga pendidikan (sekolah, perguruan tinggi atau melalui lembaga-lembaga lain), dengan sengaja mentransformasikan warisan budayanya, yaitu pengatahuan, nilai-nilai dan keterampilan-keterampilan, dan generasi ke generasi.
Pengertian Penedidikan menurut Undang-undang nomor 20 tahun 2003 tentang Sistem Pendidikan Nasional juga dijelaskan pendidikan adalah usaha sadar dan terencana untuk mewujudkan sarana belajar dan proses pembelajaran agar perserta didik secara aktif mengembangkan potensi dirinya untuk memiliki kekuatan spiritual keagamaan, pengendalian diri, kepribadian, kecerdasan, akhlak mulia, serta ketrampilan yang diperlukan dirinya, masyarakat, Bangsa dan Negara.
Berdasarkan beberapa pendapat di atas dapat diartikan bahwa pengertian pendidikan adalah usaha yang dilakukan dengan penuh kesadaran dan terencana (bertahap) dalam meningkatkan potensi diri peserta didik dalam segala aspeknya menuju terbentuknya kepribadian dan akhlak mulia dengan menggunakan media dan metode pembelajaran yang tepat guna melaksanakan tugas hidupnya sehingga dapat mencapai keselamatan dan kebahagiaan yang setinggi-tingginya.
Berdasarkan pengertian pendidikan di atas maka dapat disimpulkan bahwa pendidikan adalah suatu usaha sadar terencana untuk mewujudkan proses belajar mengembangkan potensi diri, menambah pengalaman kemampuan agar menjadi manusia yang berakal, berkerakter, bermoral, bermartabat serta menjadi manusia seutuhnya.

2.2 Definisi Penghasilan
T. Gilarso (1992: 63) berpendapat bahwa “Penghasilan keluarga adalah segala bentuk balas karya yang diperoleh sebagai imbalan atau balas jasa atas sumbangan seseorang terhadap proses produksi”. Selain itu Slameto (2010: 63) berpendapat bahwa: “Keadaan ekonomi keluarga erat hubungannya dengan belajar anak. Anak yang sedang belajar selain harus terpenuhi kebutuhan pokoknya, misalnya makan, minum, pakaian, perlindungan kesehatan, juga membutuhkan fasilitas belajar seperti ruang belajar, meja, kursi, penerangan, alat tulis menulis, buku dan lain-lain. Fasilitas belajar itu hanya dapat terpenuhi jika orang tua mempunyai cukup uang. Jika anak hidup dalam keluarga yang miskin, kebutuhan pokok anak kurang terpenuhi sehingga belajar anak terganggu. Akibat yang lain anak selalu dirundung kesedihan sehingga anak merasa minder dengan temannya, hal ini juga pasti akan mengganggu belajar anak”. Berdasarkan definisi di atas dapat disimpulkan bahwa penghasilan orang tua adalah seluruh penghasilan yang diterima oleh seseorang baik yang berasal dari keterlibatan langsung dalam proses produksi atau tidak, yang dapat diukur dengan uang dan digunakan untuk memenuhi kebutuhan bersama maupun perseorangan pada suatu keluarga dalam satu bulan.

2.3  Pendapatan Masyarakat
Sebagaimana diketahui bahwa pembangunan yang sedang giat-giatnya dilaksanakan oleh Negara-negara yang sedang berkembang bertujuan untuk meningkatkan pendapatan riel per kapita, pendapatan ini pada umumnya masih rendah. Gejala umum yang sering terjadi dalam proses pembangunan di Negara-negara berkembang adalah hasrat konsumsi dari masyarakat yang tinggi sebagai akibat dari kenaikan pendapatan.
Menurut Sukirno (2006:47) pendapatan adalah jumlah penghasilan yang diterima oleh penduduk atas prestasi kerjanya selama satu periode tertentu, baik harian, mingguan, bulanan ataupun tahunan. Beberapa klasifikasi pendapatan antara lain: 1) Pendapatan pribadi, yaitu; semua jenis pendapatan yang diperoleh tanpa memberikan suatu kegiatan apapun yang diterima penduduk suatu Negara. 2) Pendapatan disposibel, yaitu; pendapatan pribadi dikurangi pajak yang harus dibayarkan oleh para penerima pendapatan, sisa pendapatan yang siap dibelanjakan inilah yang dinamakan pendapatan disposibel. 3) Pendapatan nasional, yaitu; nilai seluruh barang-barang jadi dan jasa-jasa yang diproduksikan oleh suatu Negara dalam satu tahun.
Menurut Sobri (1987:50) pendapatan disposibel adalah suatu jenis penghasilan yang diperoleh seseorang yang siap untuk dibelanjakan atau dikonsumsikan. Besarnya pendapatan disposibel yaitu pendapatan yang diterima dikurangi dengan pajak langsung (pajak perseorangan) seperti pajak penghasilan.
Masalah pendapatan tidak hanya dilihat dari jumlahnya saja, tetapi bagaimana distribusi pendapatan yang diterima oleh masyarakat. Adapun faktor-faktor yang mempengaruhi arah gejala distribusi pendapatan dan pengeluaran di Indonesia; pertama, perolehan faktor produksi, dalam hal ini faktor yang terpenting adalah tanah. Kedua, perolehan pekerjaan, yaitu perolehan pekerjaan bagi mereka yang tidak mempunyai tanah yang cukup untuk memperoleh kesempatan kerja penuh. Ketiga, laju produksi pedesaan, dalam hal ini yang terpenting adalah produksi pertanian dan arah gejala harga yang diberikan kepada produk tersebut.
Pendapatan per kapita dapat diartikan pula sebagai penerimaan yang diperoleh rumah tangga yang dapat mereka belanjakan untuk konsumsi yaitu yang dikeluarkan untuk pembelian barang konsumtif dan jasa-jasa, yang dibutuhkan rumah tangga bagi pemenuhan kebutuhan mereka (Sumardi, 1982:83) Dalam hal ini pendapatan per kapita determinan potensi ekonomi yang penting selain luas Negara serta penduduk suatu Negara (Todaro, 1998:25).
Rendahnya pertumbuhan pendapatan per kapita disuatu Negara berarti juga mencerminkan rendahnya pertumbuhan GNP dan ini terjadi pada Negara-negara yang sedang berkembang. Usaha-usaha untuk meningkatkan pendapatan per kapita masyarakat, yaitu dengan cara menyediakan lapangan pekerjaan yang memadai, menggalakkan program kerja berencana dan yang terakhir transfer pemerintah kepada golongan-golongan masyarakat yang berpendapatan rendah. Dengan menggunakan pajak yang efektif untuk membiayai transfer tersebut sekaligus untuk mengurangi perbedaan kemakmuran antar anggota masyarakat.
Pass dan Lowes (1994:444) menyebutkan pendapatan nasional adalah nilai netto dari semua barang dan jasa (produk nasional) yang diproduksi setiap tahunnya dalam suatu Negara. Pendapatan nasional dapat ditentukan dengan tiga cara (Sukirno, 2006: 37), yaitu:
Cara produksi neto, output/produk dalam negari dari barang-barang dan jasa-jasa yang diproduksi oleh perusahaan-perusahaan dalam suatu Negara. Total output ini tidak mencakup nilai barang-barang dan jasa-jasa yang diimpor. Untuk mendapatkan produk nasional bruto, produk domestik bruto harus ditambah dengan pendapatan bersih yang diterima dari luar negeri.Cara pendapatan, total pendapatan yang diterima penduduk suatu Negara sebagai balas jasa dari produksi barang dan jasa yang sedang berlangsung. Pendapatan ini disebut pendapatan faktor, sebab ditambahkan pada faktor-faktor produksi, dan pembayaran transfer (transfer payment) tidak dimasukkan dalam perhitungan, seperti tunjangan sakit, tunjangan pengangguran dimana tidak ada barang atau jasa yang diterima sebagai imbalannya.
Cara Pengeluaran, total pengeluaran domestik oleh penduduk suatu Negara pada konsumen dan investasi barang-barang. Hal ini mencakup pengeluran pada barang dan jasa jadi (tidak termasuk barang atau jasa setengah jadi) dan termasuk barang-barang yang tidak terjual dan yang ditambahkan pada persediaan (investasi persediaan).Dewasa ini sumber pendapatan sebagian besar rumah tangga di pedesaan tidak hanya dari satu sumber, melainkan dari beberapa sumber atau dapat dikatakan rumah tangga melakukan diversifikasi pekerjaan atau memiliki aneka ragam sumber pendapatan (Susilowati dkk, 2002).
Bagi rumah tangga pedesaan yang hanya menguasai faktor produksi tenaga kerja, pendapatan mereka ditentukan oleh besarnya kesempatan kerja yang dapat dimanfaatkan dan tingkat upah yang diterima. Kedua faktor ini merupakan fenomena dari pasar tenaga kerja pedesaan. Kesempatan kerja pedesaan ditentukan oleh pola produksi pertanian, produksi barang dan jasa non-pertanian di pedesaan, pertumbuhan angkatan kerja dan mobilitas tenaga kerja pedesaan. Di sektor pertanian, besarnya kesempatan kerja dipengaruhi oleh luas lahan pertanian, produktivitas lahan, intensitas dan pola tanam, serta teknologi yang diterapkan. Disektor non-pertanian kesempatan kerja ditentukan oleh volume produksi, teknologi dan tingkat harga komoditi (Kasryno, 2000).
Pendapatan rumah tangga pertanian ditentukan oleh tingkat upah sebagai penerimaan faktor produksi tenaga kerja. Nilai sewa tanah sebagai penerimaan dari penguasaan asset produktif lahan pertanian. Dengan demikian tingkat pendapatan rumah tangga pedesaan sangat dipengaruhi oleh tingkat penguasaan faktor produksi.
Menurut Malian dan Siregar (2000) pendapatan rumah petani pinggiran perkotaan juga bersumber dari tiga kegiatan utama, yaitu kegiatan dalam usaha tani sendiri (on-farm), kegiatan pertanian di luar usaha tani sendiri (off-farm) dan kegiatan di luar sektor pertanian (non-farm). Untuk petani yang berada di pedesaan, pendapatan yang bersumber dari kegiatan on-farm dan off-farm umumnya mencapai lebih dari 90 persen.

BAB III
METODE PENELITIAN


3.1  Metode Penelitian
Metode deskriptif merupakan salah satu dari jenis jenis metode penelitian. Metode penelitian deskriptif bertujuan untuk mengumpulkan informasi aktual secara rinci yang melukiskan gejala yang ada, mengindetifikasi masalah atau memeriksa kondisi dan praktek-praktek yang berlaku, membuat perbandingan atau evaluasi dan menetukan apa yang dilakukan orang lain dalam menghadapi masalah yang sama dan belajar dari pengalaman mereka untuk menetapkan rencana dan keputusan pada waktu yang akan datang.Dengan demikian metode penelitian deskriptif ini digunakan untuk melukiskan secara sistematis fakta atau karakteristik populasi tertentu atau bidang tertentu, dalam hal ini bidang secara aktual dan cermat. Metode deskriptif bukan saja menjabarkan (analitis), akan tetapi juga memadukan.

3.2  Data Penelitian
Data yang dikumpulakan dalam penelitian ini berupa data kuantitatif, yaitu data yang berbentuk angka atau bilangan. Sesuai dengan bentuknya, data kuantitatif dapat diolah atau dianalisis menggunakan teknik perhitungan matematika atau statistika. Data kuantitatif berfungsi untuk mengetahui jumlah atau besaran dari sebuah objek yang akan diteliti.
Data Primer adalah data yang diperoleh langsung dari subyek penelitian dengan mengenakan alat pengukuran atau alat pengambilan data langsung pada subjek sebagai sumber informasi yang dicari, yang pada penelitian ini akan diambil peneliti melalui metode qusioner dan wawancara
Data Sekunder adalah data yang diperoleh lewat pihak lain, tidak langsung diperoleh oleh peneliti dari subjek penelitiannya. Yang pada penelitian ini akan didapat penulis melalui artikel internet.

3.2  Objek Penelitian
Objek penelitian merupakan permasalahan yang diteliti. Definisi kongkret objek penelitian  adalah suatu sasaran ilmiah dengan tujuan dan kegunaan tertentu untuk mendapatkan data tertentu yang mempunyai nilai, skor atau ukuran.
Objek dari penelitian ini adalah pengaruh pendidikan terhadap ekonomi masyarakat RT 01 Desa Kampung Baru Kecamatan Mesuji Makmur Kabupaten Ogan Komering Ilir. kampung baru. Dengan indikasi-indikasi seperti, latar belakang  pendidikan, pekerjaan, dan penghasilan RT 01 Desa Kampung Baru Kecamatan Mesuji Makmur Kabupaten Ogan Komering Ilir.
3.3 Periode Penelitian
Penelitian ini akan dilaksanakan pada tanggal 14 - 20 November 2015. Penelitian akan dilakukan di Desa Kampung Baru Kecamatan Mesuji Makmur, Kabupaten OKI
Berikut ini adalah jadwal pnelitian yang akan dilaksanakan:
No
Kegiatan
Tanggal
1
Penyebaran kuisioner
15 November 2015
2
Pengumpulan kuisioner
17 November 2015
3
Pengolahan data
18 November 2015
4
Penulisan laporan
19November 2015
5
Revisi laporan
20 November 2015
6
Pengesahan lapoan
30 November 2015

BAB IV
HASIL DAN PEMBAHASAN


4.1  Hasil Penelitian
Setelah menjalankan prosedur penelitian dan menganalisa jawaban dari responden, maka maka didapat hasil yang tersaji dalam tabel berikut ini :
No
Pertanyaan
Jawaban
Jumlah Jawaban
Total
Jum
%
1
Apa pendidikan terakhir
anda ?
SD
15
30%
100%
SMP
20
40%
SMA
13
25%
Perguruan Tinggi
2
5%
2
Apa pekerjaan anda?
Tani
15
35%
100%
Buruh tani
15
35%
pegawai
3
8%
Pedagang atau
Pekerjaan lain
7
17%
3
Berapa penghasilan bulanan anda?
Dibawah 1 juta
21
52%
100%
1-2 juta
17
45%
2 juta lebih
2
3%
4
Apakah anda memiliki keahlian dari pelatihan atau kursus?
Ya
3
8%
100%
Tidak
37
92%
5
Apakah suka mempelajari jenis usaha baru?
Ya
11
19%
100%
Tidak
34
81%
6
Apakah anda punya cita-cita mengembangkan sebuah usaha baru?
Ya
7
15%
100%
Tidak
33

85%

Tabel hasil penelitian


4.2  Pembahasan
Pendidikan memiliki peran penting dalam kehidupan berbangsa dan bernegara dalam upaya menciptakan sumber daya manusia yang berkualitas. Pendidikan merupakan suatu faktor kebutuhan dasar untuk setiap manusia sehingga upaya mencerdaskan kehidupan bangsa, karena melalui pendidikan upaya peningkatan kesejahteraan rakyat dapat diwujudkan. Pendidikan mempengaruhi secara penuh pertumbuhan ekonomi suatu Negara (daerah). Hal ini bukan saja karena pendidikan akan berpengaruh terhadap produktivitas, tetapi juga akan berpengaruh fertilitas masyarakat. Pendidikan dapat menjadikan sumber daya manusia lebih cepat mengerti dan siap dalam menghadapi perubahan dan pembangunan suatu Negara.
Penjelasan diatas telah sedikit memberi gambaran tentang hasil penelitian, secar umum masyarakat kampung baru sedang mengalami krisis ekonomi sebagai akibat dari turunnya harga jual karet yang menjadi komoditi utama. Selain itu petani karet adalah pekerjaan mayoritas masyarakat kampung baru. 35% dari responden adala petani yang bekerja pada lahan sendiri dan 35% responden bekerja sebagai buruh tani. Jadi dari nilai ini menunjukan 70% responden adalah seorang petani dan buruh tani.
Dilihat dari latar belakang pendidikan mereka sebagian besar responden adalah berlatar belakang pendidikan sekolah menengah 40% dan sekolah dasar 30 %  sementara tamatan sekolah menengah atas ada 15 % dan sisanya memiliki pendidikan tinggi. Penghasilan sebagian besar  sekitar 82% responden memiliki pengahsilan dibawah 1 juta. 7% berpenghasilan diatas 1juta/bulan dan hanya 3% dari responden yang memiliki penghasilan diatas 2 juta perbulan.
Dari segi pendidikan nonformal hanya 7% responden yang pernah mendapat pelatihan atau kursus dalm usaha meningkatkan keahlian yang dimiliki, sementara 93% responden belum pernah menikuti kegiatan pelatihan ataupun kursus. Hal ini cikup wajar karena tingkat ketertarikan untuk mempelajari hal baru dimasyarakat kampung baru RT 01 masih tergolong rendah. 34 responden atau 81% dari responden mengaku tidak tertarik pada hal baru. Hanya sekitar 19 % dari responden yang menyatakan tertarik pada hal terutama yang dimaksud disini adalah usaha.
Lebih lanjut dalam ketika diajak berbicara soal keinginan mengembangkan suatu jenis usaha baru yang belum pernah dikembangkan, semakinsedikit responden yang memiliki perencanaan ini. Dalam sebuah wawancara dengan seorang responden mereka lebih suka mengembang sebuah usaha jika mereka sudah melihat orang lain lebih dahulu membangun atau merintis sebuah kegiatan usaha, jika berhasil mereka akan berbondong-bodong mengikuti. Menurut mereka mereka tidak mau coba-coba dengan hal yang belum jelas. Hal ini adaah hal yang baik jika disertai pembelajaran mengenai hal baru itu sendiri.
Jika dihubungkan antara tingkat pendidikan pendidikan dan pekerjaan sebagian besar dari yang bekerja sebagai petani adalah yang berpendidikan sekolah dasar sekolah menengah pertama, sementara  dari hanya 4 dari lulusan sma bekerja sebagai karyawan, 1 lulusan SMP sebagai pengusaha, lulusan perguruan tinggi bekerja sebagai pegawai negeri sipil danswasta.
Jika dihubungkan dengan tingkat penghasilan, dapat dijelaskan sebagai berikut, dari 15 responden yang memiliki pendidikan sekolah  dasar  9 responden berpenghasilan dibawah 1 juta dan 6 responden berpenghasilan diatas 1-2 juta perbulan. Pada tingkat sekolam menengah pertama 11 berpenghasilan dibawah 1 juta dan sisanya berpenghasilan diatas 1juta. Pada responden yang memiliki tingkat pendidikan sekolah menengah atas 3 orang memiliki pengahsilan dibawah 1 juta, 10 orang berpenghasilan antara 1-2 juta perbulan dan 1 orang berpenghasilan diatas 2 juta. Pada lulusan perguruan tinggi 1 orang berpenhasilan antar 1-2 juta dan dan yang lain berpenghasilan diatas 2 juta.
Dari hasil tersebut dapat dilihat bahwa pendidikan memberi pengaruh terhadap kesempatan kerja dan penghasilan seseorang, tetapi ada hal lain yang juga harus diperhitungkan adalah jumlah capital yang didapat dari orang tua juga harus diperhitungkan, yang belum menjadi acuan dalam penelitian ini.



BAB V
PENUTUP


5.1  Kesimpulan
Dari penelitian yang telah dilakukan mengenai pengaruh tingkat pendidikan terhadap penghasilan masyarakat RT 01 desa Kampung Baru Kecamatan Mesuji Makmur Kabupaten Ogan Komering Ilir. Dapat disimpulkan sebagai berikut:
1.    Tingkat pendidikan pendidikan memberikan pengaruhterhadap kesempatan kerja dan penghasilan masyarakat RT 01 desa Kampung Baru Kecamatan Mesuji Makmur Kabupaten Ogan Komering Ilir.
2.    Masyarakat RT 01 desa Kampung Baru Kecamatan Mesuji Makmur Kabupaten Ogan Komering Ilir, masih perlu mengembangkan pengetahuan untuk dapat meningkatkan pendapatan mereka.


5.2  Saran
Berdasarkan pada kesimpulan yang telah diambil peneliti menyarankan agar:
1.    Masyarakat semakin sadar akan pentingnya pendidikan sebagai investasi masa depan, sehingga tidak lagi menganggap pendidikan adalah sebuah pemborosan.
2.    Masyarakat semetinya terus mengembangkan kemampuan dankeahlian untuk dapat melihat peluang dan kesempatan usaha, untuk meningkatkan kesejahteraan ekonomi mereka.