BAB I
PENDAHULUAN
1.1 Latar Belakang Masalah
Lidah Buaya atau
Aloe vera berasal dari bahasa Latin Aloe barbadensis Milleer adalah sejenis tumbuhan yang sudah dikenal sejak ribuan tahun
silam dan digunakan sebagai penyubur rambut, penyembuh luka, dan untuk
perawatan kulit. Tumbuhan ini sering kita lihat di pekarangan rumah dan dapat
ditemukan dengan mudah di kawasan kering di Afrika.
Tanaman lidah buaya ini pemeliharaan nya relatife mudah dan produksinya
lebih tahan lama (Tidak mudah busuk). Tumbuhan ini juga memiliki kegunaan dan
manfaat yang sangat luas misalnya untuk pengobatan sampai kosmetik/kecantikan.
Seiring dengan kemajuan ilmu pengetahuan dan teknologi, pemanfaatan
tanaman lidah buaya berkembang sebagai bahan baku industri farmasi dan kosmetika, serta
sebagai bahan makanan dan minuman kesehatan.
Secara umum, lidah buaya merupakan satu dari 10 jenis tanaman terlaris
di dunia yang mempunyai potensi untuk dikembangkan sebagai tanaman obat dan
bahan baku industri .
1.2 Rumusan Masalah
Dari pembahasan karya tulis ini ada beberapa masalah yang timbul,
diantaranya adalah:
1. Apakah Manfaat dan
khasiat lidah buaya?
2. Apa jenis lidah buaya
yang bermanfaat untuk kesehatan?
3. Bagaimanakah
kandungan lidah buaya dapat diambil khasiat dan manfaatnya untuk pengobatan?
4. Penyakit apa saja
yang dapat digunakan untuk pengobatan dari tanaman lidah buaya tersebut?
1.3 Tujuan
1. Mengetahui Manfaat dan
khasiat lidah buaya
2. Mengetahui Apa jenis
lidah yang bermanfaat buaya untuk kesehatan
.3. Mengetahui bagaimanakah
kandungan lidah buaya dapat diambil khasiat dan manfaatnya untuk pengobatan
4. Mengetahui Penyakit
apa saja yang dapat digunakan untuk pengobatan dari tanaman lidah buaya
tersebut
BAB II
LANDASAN TEORI
2.1 Pengertian
Lidah Buaya ( Aloe vera )
Lidah Buaya (Aloe vera)
adalah sejenis tumbuhan yang sudah dikenal sejak ribuan tahun silam dan
digunakan sebagai penyubur rambut, penyembuh luka, dan untuk perawatan kulit.
Tumbuhan ini dapat ditemukan di pekarangan rumah dengan mudah dan di
kawasan kering di Afrika. Seiring dengan kemajuan ilmu pengetahuan dan teknologi,
pemanfaatan tanaman lidah buaya berkembang sebagai
bahan baku industri farmasi dan kosmetika, serta sebagai bahan
makanan dan minuman kesehatan.
Secara umum, lidah buaya merupakan
satu dari 10 jenis tanaman terlaris di dunia yang mempunyai potensi untuk
dikembangkan sebagai tanaman obat dan bahan baku industri.
Berdasarkan hasil penelitian,
tanaman ini kaya akan kandungan zat-zat sepertienzim, asam
amino, mineral, vitamin, polisakarida dan komponen lain yang sangat
bermanfaat bagi kesehatan.
Selain itu, menurut Wahyono E dan
Kusnandar (2002), lidah buaya berkhasiat sebagai anti inflamasi, anti jamur,
anti bakteri dan membantu proses regenerasi sel. Di samping menurunkan kadar
gula dalam darah bagi penderitadiabetes, mengontrol tekanan darah, menstimulasi kekebalan tubuh
terhadap serangan penyakit kanker, serta dapat digunakan sebagai
nutrisi pendukung penyakit kanker, penderita HIV/AIDS.
Salah satu zat yang terkandung dalam
lidah buaya adalah aloe
emodin,
sebuah senyawa organik dari golongan antrokuinon yang mengaktivasi jenjang
sinyal insulin seperti pencerap
insulin-beta dan
-substrat1, fosfatidil
inositol-3 kinase dan
meningkatkan laju sintesis glikogen dengan menghambat glikogen sintase kinase 3beta, sehingga sangat berguna untuk
mengurangi rasio gula darah.
2.2 Kandungan Yang Di Miliki Tanaman Lidah Buaya
Salah
satu zat yang terkandung dalam lidah buaya adalah aloe
emodin,
sebuah senyawa organik dari golonganantrokuinon yang mengaktivasi jenjang
sinyal insulin seperti pencerap
insulin-beta dan
substrat1, fosfatidil
inositol-3 kinasedan
meningkatkan laju sintesis glikogendengan menghambat glikogen sintase kinase 3beta, sehingga sangat berguna
untuk mengurangi rasio gula darah.
Menurut
seorang pengamat makanan kesehatan, Dr. Freddy Wilmana, MFPM, Sp.FK, dari
sekitar 200 jenis tanaman lidah buaya yang baik digunakan untuk pengobatan
adalah jenis Aloevera Barbadensis miller. Lidah buaya jenis ini mengandung 72
zat yang dibutuhkan oleh tubuh. Di antara 72 zat yang dibutuhkan tubuh itu
terdapat 18 macam asam amino, karbohidrat, lemak, air, vitamin, mineral, enzim,
hormon, dan zat golongan obat antara lain antibiotik, antiseptik, antibakteri,
antikanker, antivirus, antijamur, antiinfeksi, antiperadangan,
antipembengkakan, antiparkinson, antiaterosklerosis, serta antivirus yang
resisten terhadap antibiotik. Selain ituAloe vera/lidah buaya mengandung semua
jenis vitamin kecuali vitamin D, dan mineral yang diperlukan untuk fungsi
enzim.
BAB III
PEMBAHASAN
3.1 Manfaat
dan Khasiat Lidah Buaya
Adapun
berbagai macam manfaat dan khasiat dari lidah buaya diantaranya sebagai berikut
:
1. Manfaat
dan Khasiat Lidah buaya Untuk Kesehatan
Selain
menyuburkan rambut, lidah buaya juga dikenal berkhasiat untuk mengobati
sejumlah penyakit. Di antaranyadiabetes melitus dan serangan jantung.
Lidah buaya atau Aloevera adalah salah satu
tanaman obat yang berkhasiat menyembuhkan berbagai penyakit. Tanaman ini sudah
digunakan bangsa Samaria sekitar tahun 1875 SM.Bangsa Mesir kuno sudah mengenal
khasiat lidah buaya sebagai obat sekitar tahun 1500 SM. Berkat khasiatnya,
masyarakat Mesir kuno menyebutnya sebagai tanaman keabadian.
Seorang peracik obat-obatan tradisional berkebangsaan Yunani
bernama Dioscordes, menyebutkan bahwa lidah buaya dapat mengobati berbagai
penyakit. Misalnya bisul, kulit memar, pecah-pecah, lecet, rambut rontok,
wasir, dan radang tenggorokan.
Dalam laporannya, Fujio L. Panggabean, seorang peneliti dan
pemerhati tanaman obat, mengatakan bahwa keampuhan lidah buaya tak lain karena
tanaman ini memiliki kandungan nutrisi yang cukup bagi tubuh manusia.
Hasil penelitian lain terhadap lidah buaya menunjukkan bahwa karbohidrat
merupakan komponen terbanyak setelah air, yang menyumbangkan sejumlah kalori
sebagai sumber tenaga.
2. Manfaat Lidah Buaya untuk Kecantikan
Semenjak
Zaman-Zaman Kerajaan tanaman Lidah Buaya (Aloe vera) telah banyak digunakan
untuk bidang kesehatan dan perawatan kecantikan. Beberapa manfaat penggunaan
lidah buaya, yaitu untuk mencegah serangan jantung, mengatasi jerawat, dan
menghitamkan rambut.
Lidah buaya memiliki daun yang bergerigi pada tepinya. Baik
daging (isi) dan daunnya dapat dimanfaatkan. Tanaman ini mengandung berbagai
macam senyawa yang sangat bermanfaat untuk perawatan kecantikan terutama bagi
wanita. Beberapa di antaranya, yaitu :
• lignin, bermanfaat untuk menjaga kelembutan kulit dan menjadikan kulit lebih cantik.
• glikoprotein, berperan dalam menghasilkan rambut yang lembut dan indah.
• antrakuinon dan asam amino yang bermanfaat dalam regenerasi sel kulit.
Pemanfaatan lidah buaya dapat dalam bentuk minuman, seperti minuman anti jerawat (lebih jelasnya lihat artikel bertajuk Anti Jerawat”) dan masker wajah.
• lignin, bermanfaat untuk menjaga kelembutan kulit dan menjadikan kulit lebih cantik.
• glikoprotein, berperan dalam menghasilkan rambut yang lembut dan indah.
• antrakuinon dan asam amino yang bermanfaat dalam regenerasi sel kulit.
Pemanfaatan lidah buaya dapat dalam bentuk minuman, seperti minuman anti jerawat (lebih jelasnya lihat artikel bertajuk Anti Jerawat”) dan masker wajah.
Menurut Wahyono E dan Kusnandar (2002), lidah buaya
berkhasiat sebagai anti inflamasi, anti jamur, anti bakteri dan membantu proses
regenerasi sel. Di samping menurunkan kadar gula dalam darah bagi
penderita diabetes, mengontrol tekanan darah, menstimulasi kekebalan tubuh
terhadap serangan penyakit kanker, serta dapat digunakan sebagai
nutrisi pendukung penyakit kanker, penderita HIV/AIDS.
Salah satu zat yang terkandung dalam lidah buaya
adalah aloe
emodin,
sebuah senyawa organik dari golongan antrokuinon yang mengaktivasi jenjang
sinyal insulin seperti pencerap
insulin-beta dan
-substrat1, fosfatidil
inositol-3 kinase dan
meningkatkan laju sintesis glikogen dengan menghambat glikogen sintase kinase 3beta,[1] sehingga sangat berguna untuk mengurangi rasio gula
darah.
3.2 Jenis Lidah Buaya Yang
Bermanfaat Untuk Kesehatan
1. Jenis Aloe vera Barbadensis
Miller
Menurut seorang pengamat makanan
kesehatan (suplemen), Dr. Freddy Wilmana, MFPM, Sp.FK, dari sekitar 200 jenis
tanaman lidah buaya, yang baik digunakan untuk pengobatan adalah jenis
Aloevera Barbadensis miller. Lidah buaya jenis ini mengandung 72 zat yang
dibutuhkan oleh tubuh.
Di antara ke-72 zat yang dibutuhkan
tubuh itu terdapat 18 macam asam amino, karbohidrat, lemak,
air, vitamin, mineral, enzim, hormon, dan zat golongan obat. Antara
lain antibiotik, antiseptik, antibakteri, antikanker, antivirus,
antijamur, antiinfeksi, antiperadangan, antipembengkakan, antiparkinson,
antiaterosklerosis, serta antivirus yang resisten terhadap antibiotik.
Mengingat kandungan yang lengkap
itu, lidah buaya menurut Dr. Freddy bukan cuma berguna menjaga kesehatan, tapi
juga mengatasi berbagai penyakit. “Misalnya lidah buaya juga mampu menurunkan
gula darah pada diabetesi yang tidak tergantung insulin. Dalam waktu sepuluh
hari gula darah bisa normal,” katanya
Menurut Dr. Freddy, beberapa unsur
mineral yang terkandung dalam lidah buaya juga ada yang berfungsi sebagai
pembentuk antioksidan alami. Misalnya vitamin C, vitamin E, dan zinc.
“Bahkan hasil penelitian yang
dilakukan ilmuwan asal Amerika Serikat menyebutkan bahwa dalam Aloevera
barbadensis miller terdapat beberapa zat yang bisa berfungsi sebagai
antioksidan,” ujarnya. Antioksidan itu berguna untuk mencegah penuaan dini,
serangan jantung, dan beberapa penyakit degeneratif.
Lidah buaya bersifat merangsang
pertumbuhan sel baru pada kulit. Dalam lendir lidah buaya terkandung zat lignin
yang mampu menembus dan meresap ke dalam kulit. Lendir ini akan menahan
hilangnya cairan tubuh dari permukaan kulit. Hasilnya, kulit tidak cepat kering
dan terlihat awet muda.
Selain wasir, lidah buaya bisa
mengatasi bengkak sendi pada lutut, batuk, dan luka. Lidah buaya juga membantu
mengatasi sembelit atau sulit buang air besar karena lendirnya bersifat pahit
dan mengandung laktasit, sehingga merupakan pencahar yang baik.
Bunga
dan akar juga memiliki khasiat mengobati penyakit. Bunga lidah buaya berkhasiat
mengobati luka memar dan muntah darah. Akarnya berkhasiat sebagai obat cacing
dan susah buang ai besar (sembelit).
Pada
taahun 1977 dilaporkan dalam Drugs and Cosmetic Journal bahwa rahasia
keampuhan Aloe Vera terletak pada kandungan zat nutrisinya, yakni
polisakarida (terutama glukomannan) yang bekerja sama dengan asam-asam amino
esensial dan sekunder, enzim oksidase, katalase, dan lipase, terutama
enzim-enzim pemecah protein (protenase). Enzim yang terakhir ini membantu
memecah jaringan kulit yang sakit akibat kerusakan tertentu dan membantu memecah
bakteri, sehingga gel Aloe Vera itu bersifat antibiotik, sekaligus
peredam rasa sakit. Sementara itu, asam amino berfungsi menyusun protein
pengganti sel yang rusak.
Jurnal Alternative
Medicine pada bulan Maret 1999 mempublikasikan “13 ways Aloe Vera can Help
You” yang menyebutkan efektitivitas lidah buaya dalam mengatasi berbagai
masalah kesehatan. Beberapa masalah yang disebut dalam jurnal tersebut
diantaranya gangguan pencernaan, mengatur keasaman lambung, meningkatkan
kinerja lambung, menekan populasi mikroorganisme usus
tertentu, serta dapat berfungsi sebagai laksatif dan mengobati luka
di dinding usus.
Manfaat
lain dari gel lidah buaya adalah meningkatkan system kekebalan tubuh;
menghilangkan keletihan; menghilangkan stress; bahan pembersih tubuh; membantu
menstabilkan kadar kolesterol darah; meguatkan jaringan dan sel; menjaga
kesehatan; memperlambat penuaan dini; meningkatkan metabolisme tubuh; membantu
menyembuhkan dan menguatkan fungsi-fungsi tubuh; mengeluarkan bahan kimia;
serta sebagai pengawet, pewarna, dan pengharum buatan dari dalam tubuh.
Di
Amerika, lidah buaya mulai popular pada dekade 1930-an dengan adanya laporan
bahwa ekstrak gel lidah buaya dapat digunakan untuk mengatasi luka
akibat sinar X dan luka bakar akibat radiasi sinar radium. Dalam kasus ini,
pemanfaatan daging lebih banyak dari kulitnya. Gel lidah buaya berisi
glukomannan (salah satu grup dari polisakarida), brandykinase (suatu inhibitor
protease), magnesium laktat, senyawa antiprostagladin, serta anti-inflamatori.
Penggunaan
sebagai salep (ointment) mempunyai pengaruh antimilkroba yang dihasilkan lebih
cepat dalam penyembuhan luka dibandingkan dengan salep perak sulfadaniza.
Sementara itu, ekstrak lidah buaya mempunyai berbagai aktivits antibakteri.
Pada
tahun 1994, FDA, lembaga pengawas obat dan makanan Amerika Serikat, telah
menyetujui penggunaan ekstrak gel dengaan bahan aktif acemannan untuk
mengobati aphthous stomatitis. Penelitian saat ini yang berkembang adalah
penelaahan antiviral dan imunomodulatoruntuk mengobati orang yang
terinveksi HIV. Di samping itu, penelitian secara in vitro, yakni
percobaan yang dilakukan di dalam botol bahwa acemannan adalah
suatu immunoenbancer yang dapat meningkatkan respon menotif terhadap
alloantigen, mastimulasi sitotoksik limposit T (membunuh sel T), dan bekerja
secara sinergis dengan terapi antiviral lainnya seperti sidofudine (Retrofil)
dan acyclovir yang akan menghambat replikasi viral.
Pelepah lidah buaya
yang dipanen dapat dikelompokkan menjadi 3 bagian yang digunakan yaitu:
a. Daun
Keseluruhan daunnya
dapat digunakan langgsung, baik secara tradisional maupun dalam bentuk
eksudatnya.
b. Eksudat
Eksudat adalah getah
yang keluar dari daun saat dilakukan pemotongan. Eksudat beberbentuk kental,
berwarna kuning, dan rasanya pahit.
c. Gel
Gel adalah bagian
berlendir yang diperoleh dengan cara menyayat bagian dalam daun setelah eksudat
dikeluarkan. Gel sangat mudah rusak karena mengandung bahan aktif dan enzim yang
sangat sensitif terhadap suhu, udara, dan cahaya, serta bersifat mendinginkan.
Sifat gel lidah buaya sangat mudah teroksidasi karena adanya enzim oksidase.
Akibatnya, kontak bahan dengan udara (oksigen) akan mempercepat prosees
oksidasi, sehingga gel akan berubah menjadi kuning hingga cokelat (browning).
Getah lidah buaya
bersifat koloidal seperti lendir, terutama jika pH-nya mendekati basa (saat
daun masihh segar), bentuknya berupa gel (mirip agar-agar) yang lekat. Namun,
jika pH-nya mendekati asam (saat daun mulai layu),, akan berubah wujud menjadi
sol yamg bersifat lebih encer seperti sirup.
Efek sinergistik (kerja
sama saling memperkuat) zat-zat itulah yang menyebabkan getah lidah buaya bias
bertindak sebagai pendorong koagulasi yang kuat (oleh gel), pendorong
pertumbuhan sel-sel yang tadinya rusak karena luka (oleh glikomannan), dan
menciutkan jaringan sel. Dengan diciutkan dan didorongnya pertumbuhan sel baru,
sel-sel yang rusak cepat sembuh.
Kandungan
lidah buaya terdiri dari:
a. Kandungan
Berupa Cairan
Tanaman lidah buaya
mengandung dua jenis cairan, yakni cairan bening seperti jeli dan cairan
berwarna kekuningan yang mengandung aloin.
1. Cairan
Bening seperti Jeli
Jeli lidah buaya ini
dapat diperoleh dengan membelah batang lidah buaya.jeli mengandung zat
antibakteri dan antijamur yang dapat menstimulasi fibroblast, yakni sel-sel
kulit yang berfungsi menyembuhkan luka. Para ahli meyakini lidah
buaya sangat mujarab karena mengandung salisilat, yakni zat peredam sakit dan
antibengkak yang juga terdapat dalam aspirin.
2. Eksudat
atau Cairan Berwarna Kekuningan yang Mengandung Aloin
Cairan berwarna
kekuningan yang mengandung aloin ini berasal dari lateks yang terdapat di
bagian luar kulit lidah buaya. Cairan ini tidak sama dengan jeli lidah buaya,
dianggap cukup aman dan banyak dimanfaatkan sebagai obat pencahar komersial.
Komponen yang
terkandung dalam lidah buaya sebagian besar adalah air yang mencapai 99,5%
dengan total padatan terlarut hanya 0,49%, lemak 0,067%, karbohidrat 0,043%,
protein 0,038%, vitamin A 4,594 IU, dan Vitamin C 3,476 mg.
b. Zat-zat
yang Terkandungg dalam Lidah Buaya
Manfaat lidah buaya
beragam disebabkan kandungan bahan aktif yang dimilikinya yaitu lignin,
saponin, komplek anthraquinone aloin, barbaloiin, ester asam sinamat, asam
risophanat, ester oil, resistanol,vitamin B1, vitamin B2, asam folat, amylase,
katalase, lipase, mono & polisakarida, selulosa, rhamnosan, mineral, asam
amino, protein dan lainnya.
Enzim protease bekerja
sama dengan glukomannan mampu memecah bakteri yang menyerang luka. Salah satu
enzim dalam lidah buaya dapat memecah brandykinin, senya penyebab rasa nyeri
yang terbentuk di luka sehingga rasa nyeri tersebut dapat hilang. Sementara
itu, asam krisofan mendorong penyembuhan kulit yang mengalami kerusakan. Karena
itu pula, getah pulp lidah buaya bersifat antiseptik sekaligus
meredam rasa sakit.
Adanya kalsium dalam
lidah buaya dapat membantu pembentukan dan regenerasi tulang. Kalium dan
natrium berfungsi dalam regulasi dan metabolism tubuh dan penting
dalam pengaturan impuls saraf. Unsure seng (Zn) berhubungan dengan kesehatan
saluran dan air kencing.
Cairan lidah buaya
mamiliki keasaman (pH) yang natural, mirip dengan pH kulit manusia.
Hal ini dapat menghindari terjadinya alergi kulit bagi pemakainya.
Adanya senyawa lignin dan polisakarida lain memberi kemampuan untuk menembus
kulit secara baik, sekaligus sebagai media pembawa zat-zat nutrisi yang
diperlukan kulit. Asam aminonya akan membantu perkembangan sel-sel baru dengan
kecepatan luar biasa. Bersamaan dengan itu, enzim-enzim yang terdapat dalam
cairan lidah buaya akan membantu menghilangkan sel-sel yang telah mati dari
epidermis.
Beragamnya
unzur yang tekandung dalam lidah buaya membuat kandungan unsur ini sulit dipisah-pisahkan
kendati menggunakan peralatan canggih. Hanya, para ahli yakin bahwa daya
penyembuuhan dalam lidah buaya inilah yang merangsang mekanisme penyembuhan
dalam tubuh manusia.
Jumlah
asam amino, vitamin, enzim, antharaquinone, dan unsur lainnya tidak terdapat
dalam jumlah besar, tetapi karena digabungkan menjadi satu, membuahkan hasil
yang menakjubkan. Hal ini disebabkan unsur yang terdapat di dalam lidah buaya
ini menstimulasimacropage di dalam tubuh. Macropage adalah salah
satu sel darah yang mengendalikan sistem kekebalan tubuh.
3.3 Lidah Buaya Sebagai pengobatan
Adapun
khasiat lidah buaya berdasarkan riset yaitu menghambat infeksi HIV, memberi
nutrisi tambahan bagi pengidap HIV, menurunkan kadar gula darah bagi penderita
diabetes, mencegah pembengkakan sendi, menghambat sel kanker, membantu
penyembuhan luka, menyembuhkan ambeien dan radang tenggorokan, antibakteri,
mengatasi gangguan pencernaan, dan membantu penyembuhan luka bekas operasi,
luka lecet, bisul bernanah, jerawat, memperlambat penuaan dini, anemia,
penyegar, mengurangi kebotakan rambut, sakit kepala, gigitan serangga, sakit gigi,
TBC, cacingan, dan lainnya
BAB IV
PENUTUP
4.1 Kesimpulan
Dari pembahasan-pembahasan
di atas penulis dapat menarik kesimpulan sebagai berikut:
a.
Lidah buaya tidak hanya digunakan sebagai tanaman
hias saja, tetapi juga dapat di konsumsi.
b.
Lidah buaya juga memiliki manfaat sebagai obat dan
kosmetik/kecantikan.
c.
Lidah buaya dapat digunakan untuk menyuburkan
rambut.
d.
Lidah buaya juga dapat digunakan untuk mengobati
sejumlah penyakit serius, diantaranya yaitu diabetes mellitus dan serangan
jantung.
e.
Selain itu juga lidah buaya dapat dipergunakan
sebagai obat dari berbagai penyakit seperti bisul, kulit memar, bibir
pecah-pecah, rambut rontok, wasir, dan radang.
4.2 Saran
Berdasarkan hasil penelitian, akhirnya penulis dapat
menyimpulkan beberapa manfaat dan khasiat Lidah Buaya. Dari
kesimpulan-kesimpulan di atas, penulis memiliki beberapa saran diantaranya:
a.
Budidayakanlah tanaman lidah buaya.
b.
Gunakanlah lidah buaya sebagai obat tradisional.
c.
Apabila memiliki masalah pada rambut gunakanlah lidah
buaya sebagai perawatan rambut
DAFTAR PUSTAKA
Sudarto, Yudo.
1997. Tanaman Hias Lidah Buaya. Yogyakarta; Kanisius.
Furnawathi, Irni. 2001. Khasiat dan Manfaat Lidah Buaya. Depok;
Agromedia Pustaka.
Ir. Rostita. 2008. Sehat Cantik dan Penuh
Vitalitas Berkat Lidah Buaya. Bandung; Qanita PT. Mizan Pustaka.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar