BAB I
PENDAHULUAN
1.1.Latar Belakang
Sangat
ironis memang bahwa manusia sangat memperhatikan keseimbangan alam akibat
proses pembakaran bahan bakar oleh industri yang mengeluarkan polusi, tetapi
dilain pihak orang-orang dengan sengaja mengalirkan gas produksi pembakaran
rokok ke paru-paru mereka.
Kebiasaan
merokok telah menjadi budaya diberbagai bangsa di belahan dunia. Mayoritas
perokok diseluruh dunia ini, 47 persen adalah populasi pria sedangkan 12 persen
adalah populasi wanita dengan berbagai kategori umur. Latar belakang merokok
beraneka ragam, di kalangan remaja dan dewasa pria adalah faktor gengsi dan
agar disebut jagoan,.
Berbagai
alasan dan faktor penyebab untuk merokok diatas biasanya kalah seandainya
beradu argumen dengan pakar yang ahli tentang potensi berbahaya atas apa
ditimbulkan dari kebiasaan merokok baik bagi dirinya sendiri, orang lain dan
lingkungan. Harus diakui banyak perokok yang mengatakan bahwa merokok itu tidak
enak tetapi dari sekian banyak pamflet, selebaran, kampanye anti rokok, sampai
ke bungkus rokoknya diberi peringatan akan bahaya kesehatan dari rokok, tetap
tak bisa mengubris secara massal berkurangnya kebiasaan merokok dan jumlah
perokok
1.2.Rumusan Masalah
1. Apa saja zat yang terkandung
dalam rokok?
2. Apa dampak dari merokok?
3. Apa Faktor penyebab perilaku
merokok pada remaja?
4. Apa upaya mengatasi rokok?
1.3.Tujuan
1. Mengetahui apa saja zat yang
terkandung dalam rokok
2. Mengetahui apa dampak dari
merokok
3. Mengetahui apa faktor penyebab
perilaku merokok pada remaja
4. Mengetahui upaya mengatasi
rokok
.
1.4.Metode Penulisan
Metode yang kami gunakan adalah:
-Deskriptif
-Kajian pustaka dilakukan dengan
mencari literatur di internet da buku – buku panduan
BAB
II
LANDASAN
TEORI
2.1. Pengertian Rokok
Rokok
adalah silinder dari kertas berukuran panjang antara 70 hingga 120 mm
(bervariasi tergantung negara) dengan diameter sekitar 10 mm yang berisi
daun-daun tembakau yang telah dicacah. Rokok dibakar pada salah satu ujungnya
dan dibiarkan membara agar asapnya dapat dihirup lewat mulut pada ujung lain.
Ada dua jenis rokok, rokok yang
berfilter dan tidak berfilter. Filter pada rokok terbuat dari bahan busa
serabut sintetis yang berfungsi menyaring nikotin.
Rokok
biasanya dijual dalam bungkusan berbentuk kotak atau kemasan kertas yang dapat
dimasukkan dengan mudah ke dalam kantong. Sejak beberapa tahun terakhir,
bungkusan-bungkusan tersebut juga umumnya disertai pesan kesehatan yang
memperingatkan perokok akan bahaya kesehatan yang dapat ditimbulkan dari
merokok, misalnya kanker paru-paru atau serangan jantung(walapun pada
kenyataanya itu hanya tinggal hiasan, jarang sekali dipatuhi).
Manusia
di dunia yang merokok untuk pertama kalinya adalah suku bangsa Indian di
Amerika, untuk keperluan ritual seperti memuja dewa atau roh. Pada abad 16,
Ketika bangsa Eropa menemukan benua Amerika, sebagian dari para penjelajah
Eropa itu ikut mencoba-coba menghisap rokok dan kemudian membawa tembakau ke
Eropa. Kemudian kebiasaan merokok mulai muncul di kalangan bangsawan Eropa.
Tapi berbeda dengan bangsa Indian yang merokok untuk keperluan ritual, di Eropa
orang merokok hanya untuk kesenangan semata-mata. Abad 17 para pedagang Spanyol
masuk ke Turki dan saat itu kebiasaan merokok mulai masuk negara-negara Islam.
Rokok
adalah benda beracun yang memberi efek santai dan sugesti merasa lebih jantan.
Di balik kegunaan atau manfaat rokok yang secuil itu terkandung bahaya yang
sangat besar bagi orang yang merokok maupun orang di sekitar perokok yang bukan
perokok.
2.2
Hakikat Prestasi Belajar
2.2.1
Hakikat Prestasi
Prestasi
adalah hasil dari suatu kegiatan yang telah dikerjakan, diciptakan baik secara
individu maupun secara kelompok, sedangkan menurut Mas’ud Hasan Abdul
Daharbahwa prestasi adalah apa yang telah dapat diciptakan, hasil pekerjaan,
hasil yang menyenangkan hati yang diperoleh dengan jalan keuletan kerja.
2.2.2
Hakikat Belajar
Manusia adalah insan yang berakal, insan
berbudi dan insan sosial. Dikatakan makhluk berakal karena dia bisa berpikir,
bisa bertindak, bisa memecahkan masalah melalui belajar. Belajar mempunyai
makna upaya memperoleh kepandaian atau ilmu. Belajar dapat diartikan pula
sebagai perubahan tingkah laku berkat interaksi dengan lingkungan.
2.3
Hakikat Siswa
Dengan
mengutip pemikiran Gibbs, mengemukakan hal hal yang perlu dilakukan adar siswa
lebih aktif dan kreatif dalam belajarnya.
(1) Dikembangkannya
rasa percaya diri para siswa dan mengurangi rasa takut.
(2) Melihat
siswa dalam menentukan tujuan belajar dan evaluasinya.
(3) Memberikan
penguasaan yang tidak terlalu ketat dan tidak otoriter.
BAB III
PEMBAHASAN
3.1 Zat yang Terkandung Dalam
Rokok
3.1.1 Rokok dan Reaksi Kimia
(Pembakaran)
Proses
pembakaran rokok tidaklah berbeda dengan proses pembakaran bahan-bahan padat
lainnya. Rokok yang terbuat dari daun tembakau kering, kertas dan zat perasa,
dapat dibentuk dari unsur
Carbon
(C), Hidrogen (H), Oksigen (O), Nitrogen (N) dan Sulfur (S) serta unsur-unsur
lain yang berjumlah kecil. Rokok secara keseluruhan dapat diformulasikan secara
kimia yaitu sebagai (CvHwOtNySzSi).
Dua
reaksi yang mungkin terjadi dalam proses merokok
- Pertama adalah
reaksi rokok dengan oksigen membentuk senyawa-senyawa seperti CO2, H2O, NOx,
SOx, dan CO. Reaksi ini disebut reaksi pembakaran yang terjadi pada temperatur
tinggi yaitu diatas 800oC. Reaksi ini terjadi pada bagian ujung atau permukaan
rokok yang kontak dengan udara.
-
Kedua CvHwOtNySzSi + O2 -> CO2+ NOx+ H2O + SOx + SiO2 (abu) ((pada suhu
800oC))
3.1.2 Reaksi pembakaran rokok
Reaksi yang kedua adalah reaksi pemecahan
struktur kimia rokok menjadi senyawa kimia lainnya. Reaksi ini terjadi akibat
pemanasan dan ketiadaan oksigen. Reaksi ini lebih dikenal dengan pirolisa.
Pirolisa berlangsung pada temperatur yang lebih rendah dari 800oC. Sehingga
rentang terjadinya pirolisa pada bagian dalam rokok berada pada area temperatur
400-800oC. Ciri khas reaksi ini adalah menghasilkan ribuan senyawa kimia yang
strukturnya komplek.
CvHwOtNySzSi -> 3000-an
senyawa kimia lainnya + panas produk ((pada suhu 400-800oC))
3.1.3. Rokok dan proses penguapan
uap air dan nikotin
Selain
reaksi kimia, juga terjadi proses penguapan uap air dan nikotin yang
berlangsung pada temperatur antara 100-400oC. Nikotin yang menguap pada daerah
temperatur di atas tidak dapat kesempatan untuk melalui temperatur tinggi dan
tidak melalui proses pembakaran.
Terkondensasinya
uap nikotin dalam gas tergantung pada temperatur, konsentrasi uap nikotin dalam
gas dan geometri saluran yang dilewati gas.
Pada
temperatur dibawah 100oC nikotin sudah mengkondensasi, jadi sebenarnya sebelum
gas memasuki mulut, kondensasi nikotin telah terjadi. Berdasarkan keseimbangan,
tidak semua nikotin dalam gas terkondensasi sebelum memasuki mulut sehingga
nantinya gas yang masuk dalam paru-paru masih mengandung nikotin. Sesampai di
paru-paru, nikotin akan mengalami keseimbangan baru, dan akan terjadi
kondensasi lagi.
Jadi,
ditinjau secara proses pembakaran, proses merokok tidak ada bedanya dengan
proses pembakaran kayu di dapur, proses pembakaran minyak tanah di kompor,
proses pembakakaran batubara di industri semen, proses pembakaran gas alam di
industri pemanas baja dan segala proses pembakaran yang melibatkan bahan bakar
dan oksigen. Sangat ironis memang bahwa manusia sangat memperhatikan
keseimbangan alam akibat proses pembakaran bahan bakar oleh industri yang
mengeluarkan polusi, tetapi dilain pihak orang-orang dengan sengaja mengalirkan
gas produksi pembakaran rokok ke paru- paru mereka.
3.1.4 Tar dan Asap Rokok
Zat
berbahaya ini berupa kotoran pekat yang dapat menyumbat dan mengiritasi paru – paru dan sistem pernafasan,
sehingga menyebabkan penyakit bronchitis kronis, emphysema dan dalam beberapa
kasus menyebabkan kanker paru – paru ( penyakit maut yang hampir tak dikenal
oleh mereka yang bukan perokok ).Racun kimia dalam TAR juga dapat meresap ke
dalam aliran darah dan kemudian dikeluarkan di urine.TAR yang tersisa di
kantung kemih juga dapat menyebabkan penyakit kanker kantung kemih. Selain itu
Tar dapat meresap dalam aliran darah dan mengurangi kemampuan sel – sel darah
merah untuk membawa Oksigen ke seluruh tubuh, sehingga sangat besar pengaruhnya
terhadap sistem peredaran darah.
Tar dan asap rokok merangsang
jalan napas, dan tar tersebut tertimbun disaluran itu yang menyebabkan :
Batuk-batuk atau sesak napas
Tar yang menempel di jalan napas
dapat menyebabkan kanker jalan napas, lidah atau bibir.
3.1.5 Gas CO (Karbon Mono Oksida)
Gas CO juga berpengaruh negatif terhadap
jalan napas dari pembuluh darah. Karbon mono oksida lebih mudah terikat pada
hemoglobin daripada oksigen. Oleh sebab itu, darah orang yang kemasukan CO
banyak, akan berkurang daya angkutnya bagi oksigen dan orang dapat meninggal
dunia karena keracunan karbon mono oksida. Pada seorang perokok tidak akan
sampai terjadi keracunan CO, namun pengaruh CO yang dihirup oleh perokok dengan
sedikit demi sedikit, dengan lambat namun pasti akan berpengaruh negatif pada
jalan napas dan pada pembuluh darah.
3.1.6 Nikotin dan kerja nikotin
Adalah suatu zat yang dapat membuat kecanduan
dan mempengaruhi sistem syaraf, mempercepat detak jantung ( melebihi detak
normal ) , sehingga menambah resiko terkena penyakit jantung.Selain itu zat ini
paling sering dibicarakan dan diteliti orang, karena dapat meracuni saraf
tubuh, meningkatkan tekanan darah, menimbulkan penyempitan pembuluh darah tepi
dan menyebabkan ketagihan dan ketergantungan pada pemakainya. Kadar nikotin 4-6
mg yang dihisap oleh orang dewasa setiap hari sudah bisa membuat seseorang ketagihan.
Selain itu Nikotin berperan dalam memulai terjadinya penyakit jaringan
pendukung gigi karena nikotin dapat diserap oleh jaringan lunak rongga mulut
termasuk gusi melalui aliran darah dan perlekatan gusi pada permukaan gigi dan
akar. Nikotin dapat ditemukan pada permukaan akar gigi dan hasil metabolitnya
yakni kontinin dapat ditemukan pada cairan gusi.
Nikotin merangsang bangkitnya
adrenalin hormon dari anak ginjal yang menyebabkan :
- Jantung berdebar-debar
- Meningkatkan tekanan darah
serta kadar kolesterol dalam darah, berhubungan erat terjadinya serangan
jantung
Saat merokok, nikotin mulai
diserap aliran darah dan diteruskan ke otak. Nikotin terikat di reseptor
nikotinat antikolinergik 42 di ventral tegmental area (VTA). Nikotin yang terikat
di reseptor 42 akan melepaskan dopamin di nucleus accumbens (nAcc). Dopamin
itulah yang diyakini menimbulkan perasaan tengan dan nyaman. Tak heran bila
perokok akan kembali merokok untuk memperoleh efek nyaman itu.
Bila perokok mulai mengurangi
atau berhenti merokok maka asupan nikotin berkurang dan pelepasan dopamin juga
berkurang, akibatnya timbul gejala putus obat berupa iritabilitas dan stress.
Hal itu
menyebabkan jalan untuk berhenti merokok menjadi sulit karena rasa ketagihan
terhadap nikotin. Peran verenicline berfungsi sebagai pemutus rantai adiksi.
Biasanya nikotin berikatan dengan reseptor 42, namun nanti yang akan berkaitan
dengan reseptor 42 adalah verenicline yang bekerja dengan dua cara.
-
Pertama,
verenicline menstimulasi reseptor untuk melepaskan dopami secara pasrial,
tujuanya untuk mengurangi gejala putus obat berupa pusing, sulit berkosentrasi
atau badmood yang ditimbulkan dari proses berhenti merokok.
-
Kedua,
verenicline menghalangi nikotin yang menempel di reseptor. Jadi bila merokok kembali,
nikotin tidak dapat menempel di reseptor, sehingga mengurangi rasa nikmat dari
rokok tersebut. = Verenicline dapat diberikan pada perokok dewasa atau minimal
usia 18 tahun yang ingin berhenti merokok. Verenicline dapat diberikan pada
perokok berat maupun ringan. Dosis awal yang diberikan ringan yang ditingkatkan
secara perlahan-lahan. Untuk mencapai kesembuhan berhenti merokok, dibutuhkan
waktu selama tiga bulan, baik bagi perokok berat atau ringan.
Efek
samping verenicline adalah mual, nyeri kepala, insomnia dan mimpi abnormal.
Meski demikian, manfaat yang ditimbulkan dari berhenti merokok jauh lebih besar
karena dalam sebatang rokok terkandung lebih dari 4 ribu bahan kimia dan 250
zat karsinogenik.
Bahkan bahan kimia yang ditemukan
pada asap tembakau (rokok) seperti aseton, butan, arsenic, cadmium, karbon
monoksida dan toluene sama seperti yang ditemukan pada bahan industri. Jadi
dapat dibayangkan bukan dampak buruk rokok?
3.2
Dampak dari Merokok
Sebagaimana
kita ketahui di dalam asap sebatang rokok yang dihisap oleh perokok, tidak
kurang dari 4000 zat kimia beracun. Zat kimia yang dikeluarkan ini terdiri dari
komponen gas (85 persen) dan partikel. Nikotin, gas karbonmonoksida, nitrogen
oksida, hidrogen sianida, amoniak, akrolein, asetilen, benzaldehid, urethan,
benzen, methanol, kumarin, 4-etilkatekol,ortokresoldan
perylene adalah sebaian dari beribu – ribu zat di dalam rokok.
Jumlah
kematian dan klaim perokok Menurut penelitian Organisasi Kesehatan dunia (WHO),
setiap satu jam, tembakau rokok membunuh 560 orang diseluruh dunia. Kalau
dihitung satu tahun terdapat 4,9 juta kematian didunia yang disebabkan oleh
tembakau rokok. Kematian tersebut tidak terlepas dari 3800 zat kimia, yang
sebagian besar merupakan racun dan karsinogen (zat pemicu kanker), selain itu
juga asap dari rokok memiliki benzopyrene yaitu partikel-partikel karbon yang
halus yang dihasilkan akibat pembakaran tidak sempurna arang, minyak, kayu atau
bahan bakar lainnya yang merupakan penyebab langsung mutasi gen. Hal ini
berbanding terbalik dengan sifat output rokok sendiri terhadap manusia yang
bersifat abstrak serta berbeda dengan makanan dan minuman yang bersifat nyata
dalam tubuh dan dapat diukur secara kuantitatif.
Selain
mengklaim mendapatkan kenikmatan dari output rokok, perokok juga mengklaim
bahwa rokok dapat meningkatan ketekunan bekerja, meningkatkan produktivitas dan
lain-lain. Tetapi klaim ini sulit untuk dibuktikan karena adanya nilai abstrak
yang terlibat dalam output merokok. Para ahli malah memperkirakan bahwa rokok
tidak ada hubunganya dengan klaim-klaim di atas. Malah terjadi sebaliknya,
menurunnya produktiviats seseorang karena merokok akibat terbaginya waktu
bekerja dan merokok. Selain itu berdasarkan penelitian terbaru menyatakan bahwa
merokok dapat menurunkan IQ.
Bahaya bagi tubuh yaitu bisa
mengakibatkan kanker, paru-paru, impotensi dan gangguan pada janin, sedangkan
bahaya bagi lingkungan dapat menimbulkan polusi udara yang ditimbulkan dari
asap rokok yang dihisap.
Sebenarnya yang paling berbahaya
diantara perokok pasif dan perokok aktif, perokok pasif lah yang berbahaya
sebab perokok pasif menghisap asap rokok yang paling banyak. Rokok juga selain
berbahaya juga bisa mematikan dan akan menimbulkan kecanduan kepada pemakainya.
Merokok bagi orang dewasa bisa
berbahaya apalagi bagi anak-anak yang masih duduk di bangku sekolah. Oleh
Karena itu, merokok dilarang di sekolah maupun di luar sekolah.
Akibat
negatif dari rokok, sesungguhnya sudah mulai terasa pada waktu orang baru mulai
menghisap rokok. Dalam asap rokok yang membara karena diisap, tembakau terbakar
kurang sempurna sehingga menghasilkan CO (karbon mono oksida), yang disamping
asapnya sendiri, tar dan nikotine (yang terjadi juga dari pembakaran tembakau
tersebut) dihirup masuk ke dalam jalan napas.
3.3.
Faktor Penyebab Merokok Pada Remaja
Perilaku
merokok dapat dilihat dari sudut pandang yang merugikan.Ada banyak alasan yang
melatarbelakangi perilaku merokok pada remaja secara umum.
Ø Menurut Kurt
Lewin bahwa perilaku merokok merupakan fungsi lingkungan dan
individu.Artinya perilaku merokok selain disebabkan faktor diri sendiri,juga
disebabkan oleh faktor lingkungan.Ada berbagai faktor yang diasumsikan sebagai
faktor penyebab timbulnya perilaku merokok pada remaja.
Ø Berdasarkan
penelitian dan teori mengenai penyebab timbulnya perilaku merokok pada remaja,
ternyata penyebabnya sangatlah kompleks baik dari segi internal maupun
eksternal yang keduanya saling mendukung (Jacken, 2002). Maka dari itu,
penelitian ini bertujuan untuk melihat gambaran proses pada remaja dari awal
mereka mengenal rokok, faktor yang mendukung perilaku merokok, hingga mereka
memutuskan merokok untuk yang pertama kalinya.Berdasarkan masalah yang ingin
dijawab dalam penelitian ini, maka pendekatan yang digunakan adalah pendekatan
kualitatif. Pendekatan kualitatif ialah pendekatan yang berusaha memahami
gejala tingkah laku manusia menurut penghayatan sang pelaku, atau melalui sudut
pandang subyek penelitian (Dooley, 1984). Kasus dipilih sesuai dengan tujuan
penelitian. sejumlah kecil kasus dapat memberi contoh yang tepat tentang
fenomena yang dipelajari (Poerwandari, 1998).
Ø Penyebab
lain munculnya kebiasaan merokok remaja disebabkan karena mereka ingin mencoba
rokok itu karena mereka melihat orang yang merokok kelihatan nikmat dan mereka
merasa penasaran, selain itu juga mereka ingin mencari pergaulan dan
terpengaruh oleh temannya sehingga ia merokok.Tujuan utama bagi remaja untuk
merokok yakni untuk mencari perhatian dari orang banyak.
Ø Berhenti
merokok bisa membuat gemuk.Bertambanya berat badan banyak dialami orang yang
mencoba berhenti merokok. Hal ini terjadi karena kebiasaan menghisap rokok kini
berganti dengan makan. Namun dengan merencanakan diit gizi yang sehat dan
meningkatkan aktivitas akan membantu kita memecahkan masalah ini. Bahkan,
dengan olahraga, tidak hanya masalah berat badan saja yang dapat diatasi, namun
stamina dan kapasitas paru yang hilang ketika merokok juga dapat
dikembalikan.
Ø Merokok
dapat memperbaiki mood.Beberapa orang percaya rokok dapat menambah semangat,
namun itu dapat menurunkan moodmu. Jika anda sedang down atau depresi, rokok
dapat menempatkan anda pada resiko yang lebih tinggi untuk depresi,
hiperaktivitas, dan attention deficit disorder. Seperti pada penelitian
terbaru disebutkan, remaja yang merokok memiliki resiko 4 kali yang lebih besar
untuk mengalami depresi dari remaja yang tidak merokok.
3.4.
Upaya Mengatasi Rokok
Merokok di sekolah yang dilakukan siswa
kini semakin banyak, itu dikarenakan siswa yang satu mengajak siswa yang
lainnya atau dikarenakan oleh faktor pergaulan. Oleh karena itu para guru lebih
ketat lagi dalam melakukan pengawasan dengan mengelilingi tempat-tempat yang
sering dijadikan tempat merokok.
Selain itu juga melakukan peringatan yang lebih tegas lagi agar para pelanggar khususnya perokok jera dan tidak melakukan hal tersebut lagi baik di sekolah maupun di luar sekolah. Jika karena kecanduan, maka tips yang harus dilakukan adalah:
a. Pikirkanlah hal-hal yang menyenangkan yang akan terjadi pada tubuh ketika masa krisis karena berhenti merokok (biasanya 1,5 sampai 2 minggu)
Selain itu juga melakukan peringatan yang lebih tegas lagi agar para pelanggar khususnya perokok jera dan tidak melakukan hal tersebut lagi baik di sekolah maupun di luar sekolah. Jika karena kecanduan, maka tips yang harus dilakukan adalah:
a. Pikirkanlah hal-hal yang menyenangkan yang akan terjadi pada tubuh ketika masa krisis karena berhenti merokok (biasanya 1,5 sampai 2 minggu)
b.Minumlah
banyak air putih, makan banyak sayur dan buah-buahan setiap kali timbul
keinginan untuk merokok
c. Berbicara
atau berkomunikasilah dengan orang lain dan tetaplah menyibukkan diri.
d.
Berolahraga yang menyenangkan dan
disukai secara teratur dan terukur
Pijatlah daerah punggung dan leher, lalu tariklah napas dalam-dalam.
Pijatlah daerah punggung dan leher, lalu tariklah napas dalam-dalam.
e. Jika
karena ketergantungan, maka putuskan semua hubungan antara rokok dan
kebiasaan-kebiasaan yang sering dilakukan dengan tips berikut ini:
Jika ingin merasakan rokok di tangan, bermainlah dengan barang-barang lain seperti pensil, pena, atau membaca buku
Jika ingin merasakan rokok di tangan, bermainlah dengan barang-barang lain seperti pensil, pena, atau membaca buku
f. Jika
ada keinginan untuk menyalakan rokok, jauhkan rokok dari jangkauan dan buanglah
korek api
g. Jika
biasa merokok sesudah makan, segeralah bangkit dari duduk setelah makan, gosok
gihi dan pergilah berjalan atau lakukan kegiatan yang membuat lupa pada rokok.
h. Jika
merokok disertai dengan minum kopi, maka ganilah kopi dengan jus buah dll.
i.
Jika merokok untuk menenangkan diri,
maka cobalah untuk mengingat bahaya merokok dapat mengakibatkan penyakit
jantung, paru-paru, kanker, stroke, keguguran, dll.
Berikut ini beberapa tips yang perlu diperhatikan:
Ø Tanyalah
pada diri sendiri, apakah ada teman, saudara, atau tetangga yang menderita
salah satu penyakit di atas. Bayangkan jika penyakit tersebut menyerang diri
kita sendiri.
Ø Jika
keinginan untuk merokok sangat kuat, lakukanlah olahraga ringan seperti
berjalan-jalan atau lakukan kegiatan yang menjadi kegemaran atau hobi Anda.
Ø Jika
berpikir bahwa merokok dapat membuat kita menjadi tenang atau nyaman, maka
katakanlah dan akuilah secara jujur bahwa rokok tidak mungkin bisa mengatasi
masalah yang ada.
Ø Untuk
mengatasi masalah ini, perlu melibatkan keluarga, teman, dan saudara untuk membantu
mengalihkan perhatian dari rokok.
Ø Jika
ingin berhenti merokok harus menetapkan tindakan yang akan dipilih atau
perilaku apa yang paling mudah diubah berkaitan dengan situasi merokok.
Ø Buatlah
pernyataan untuk berhenti merokok, kemudian bacalah pernyataan tentang niat
berhenti merokok di depan teman atau saudara atau anggota keluarga yang akan
menjadi pengingat agar keinginan berhenti merokok tercapai.
.
BAB
IV
PENUTUP
4.1. Kesimpulan
a. Rokok
adalah benda beracun yang memberi efek santai dan sugesti merasa lebih jantan.
Di balik kegunaan atau manfaat rokok yang secuil itu terkandung bahaya yang
sangat besar bagi orang yang merokok maupun orang di sekitar perokok yang bukan
perokok.
b. Merokok
pada umumnya sangat berbahaya pada diri kita maupun diri orang lain disekitar
kita. Dalam rokok banyak mengandung Nikotin yang dapat merusak organ tubuh
manusia, daintaranya yaitu Kanker, serangan jantung, impotensi, dan gangguan
kehamilan dan janin.
c. Jadi
dapat disimpulkan bahwa merokok merupakan kegiatan bodoh yang dilakukan manusia
yang mengorbankan uang, kesehatan, kehidupan sosial, pahala, persepsi positif,
dan lain sebagainya. Maka bersyukurlah anda jika belum merokok, karena anda
adalah orang yang smart / pandai.
d. jadi
intinya rokok ini berbahaya bagi semua orang, bagi perokok aktif maupun pasif
maka jagaah tubu kita dari sekarang. Jagan mau membahayakan tubuh kita dengan
merokok .
4.2
Saran
a. Jadilah
pemuda yang dapat membentuk karakter bangsa yang kelak dapat di teladani bagi
generasi berikutnya
b. Jagalah
selalu kesehatan dan hindari rokok, jangan sekali-sekali mencoba karena akan
mengakibatkan ketergantungan
c. Ketika
seseorang menawarkan rokok maka tolak dengan baik. Merasa kasihanlah pada
mereka yang merokok. Jangan dengarkan mereka yang menganggap anda lebih rendah
dari mereka jika tidak ikutan ngerokok. karena dalam hati dan pikiran mereka
yang waras mereka ingin berhenti merokok.
d. jadi
intinya rokok ini berbahaya bagi semua orana, bagi perokok aktif maupun pasif
maka jagalah tubu kita dari sekarang. Jagan mau membahayakan tubuh kita dengan
merokok .
DAFTAR
PUSTAKA
Aditama, T. “Masalah Merokok dan
Penanggulangannya.” Mirasantika, Juli 2007, hlm. 13
Alatas, H. 2006. Bahaya Merokok. Jakarta: Fakultas Kedokteran Universitas Indonesia.
www.antirokok.or.id/upaya-pencegahan-dari-merokok/
Alatas, H. 2006. Bahaya Merokok. Jakarta: Fakultas Kedokteran Universitas Indonesia.
www.antirokok.or.id/upaya-pencegahan-dari-merokok/
Tidak ada komentar:
Posting Komentar