Baca atau Download disini
BAB I
PENDAHULUAN
Di era globalisasi seperti sekarang ini, perkembangan teknologi dan
informasi mengalami kemajuan yang sangat pesat. Kemajuan teknologi dan
informasi tersebut merupakan bentuk dari globalisasi dan modernisasi yang dihasilkan
oleh perubahan sosial yang terjadi pada masyarakat. Hal tersebut semakin
memudahkan manusia atau seseorang untuk membangun jaringan dan
berinteraksi dengan orang lain tanpa batasan jarak dan waktu. Kemajuan ini
menunjang kehidupan masyarakat dunia, termasuk Indonesia. Namun, ada pula
dampak yang merugikan dari perubahan sosial tersebut.
William F. Ogburn dalam Moore (2002), berusaha memberikan suatu pengertian
tentang perubahan sosial. Ia mendefinisikan perubahan sosial sebagai
perubahan-perubahan yang terjadi dalam struktur dan fungsi masyarakat.
Sementara itu, Pengertian perubahan sosial menurut ”Gillin dan Gillin” adalah
suatu variasi dan cara-cara hidup yang telah diterima baik karena
perubahan-perubahan kondisi geografis, kebudayaan, komposisi penduduk, ideologi
maupun karena adanya penemuan-penemuan baru dalam masyarakat.
Seperti yang telah disebutkan di atas bahwa globalisasi dan modernisasi
merupakan dua bentuk perubahan sosial yang penting. Perubahan ini mengacu
kepada kemajuan masyarakat dalam hal teknologi dan informasi. Seiring dengan
berjalannya waktu, teknologi sudah bisa diakses oleh semua kalangan,
termasuk anak –anak dan remaja. Tentu saja hal ini membawa dampak yang
positif maupun negatif. Pada masa sekarang ini, televisi, majalah,
komputer, handphone maupun dunia internet semua bisa diakses oleh anak –
anak ataupun remaja. Fenomena ini berpengaruh terhadap pola pikir dan perilaku
mereka, mulai dari bercerita, meniru SMApai pada kebiasaan sehari – hari. Yang
menjadi permasalahan adalah ketika teknologi dan informasi tersebut bisa
diakses secara bebas oleh masyarakat, termasuk anak-anak dan remaja, hal
tersebut dapat mempengaruhi perkembangan perilaku mereka.
Remaja, merupakan masa peralihan antara masa anak dan masa dewasa yang berjalan
antara umur dua belas tahun (12) SMApai dua puluh satu (21) tahun. Pada masa
tersebut
terjadi proses pematangan baik itu pematangan fisik, maupun psikologis. Hal
ini menyebabkan kondisi pemikiran dan perilakunya masih terbilang labil. Mudah
terpengaruh dan memiliki keingintahuan tinggi. Keberadaan perangkat modern,
teknologi canggih, jaringan internet dan maraknya kemunculan kehidupan maya di
balik gadget yang ada di sekeliling kita dapat dengan mudah memberi pengaruh
kepada remaja, pengaruh yang baik maupun yang buruk.
Keberadaan dunia maya berbasis media sosial facebook salah satunya. Suatu
fenomena baru yang sangat digandrungi oleh masyarakat di seluruh dunia termasuk
Indonesia. Pengguna yang tersebar di seluruh dunia tersebut sebagian besar merupakan
anak-anak berusia belasan atau remaja. Beberapa situs yang menyajikan layanan
media sosial facebook antara lain ; Media sosial facebook, Twitter,
Friendster, Plurk, dan lain-lain. Mudahnya situs-situs tersebut diterima
masyarakat antara lain karena adanya fasilitas untuk saling bertukar informasi,
menambah teman, meng-update berita bahkan berbicara secara langsung
meski pengguna berada di Negara atau benua berbeda.
Hal tersebut membuat sebagian besar penggunanya merasa kecanduan karena
keasyikan dengan kehidupannya di dunia maya. Terutama bagi remaja Indonesia.
Ada banyak pengaruh dari media sosial facebook yang mereka sadari atau tidak
ternyata sangat berdampak bagi kehidupan mereka, baik dari segi minat belajar,
prestasi, bersosialisasi dengan lingkungan, kepekaan sosial maupun perilakunya.
Media sosial facebook memudahkan seseorang untuk berinteraksi dengan orang
lain, namun penggunaan media sosial facebook yang berlebihan juga akan
menciptakan ketergantungan yang berlebihan. Apabila seseorang sudah tergantung
dan ketagihan akan media sosial facebook mereka bisa lupa dengan tugas dan
kehidupan sosial dengan teman – teman di dunia nyata. Melalui media sosial
facebook remaja dapat berinteraksi dengan orang yang SMAa sekali belum pernah
bertemu dengan mereka, entah itu orang dewasa, laki – laki atau perempuan, baik
yang bekerja maupun masih bersekolah, tanpa mereka tahu bahwa yang diajak
berinteraksi itu orang yang benar – benar baik bagi mereka atau tidak dan
sejauh mana informasi yang layak mereka terima dari situs-situs tersebut.
1.2 Rumusan
Masalah
Berdasarkan latar
belakang masalah yang telah diuraikan diatas, maka dapat dirumuskan masalah
sebagai berikut: Bagaimana
dampak
sosial media facebook dalam perubahan perkembangan perilaku siswa kelas XII IPS 1 SMA Negeri 1 Belitang III?
1.3 Tujuan
Penelitian
Berdasarkan
rumusan masalah diatas, yang menjadi tujuan penelitian ini adalah:
1. Untuk menjelaskan tingkat ketergantungan pada siswa kelas XII IPS 1 SMA Negeri 1 Belitang III terhadap media sosial facebook
2. Untuk menjelaskan dampak sosial media facebook dalam perubahan
perkembangan perilaku pada siswa kelas XII
IPS 1 SMA Negeri 1 Belitang III.
1.4
Batasan Masalah
Agar
pembahasan masalah ini tidak melebar dan melenceng dari rumusan dan tujuan
penelitian, maka pembahasan masalah dibatasi hanya mengenai tingkat
ketergantungan remaja terhadap media sosial facebook dan dampaknya terhadap
perkembangan perilaku anak remaja.
1.5 Manfaat Pembahasan
Dengan
dibuatnya penelitian ini penulis
mengharapkan adanya :
a. Manfaat bagi
Pembaca
Pembaca dapat
mengetahui lebih jelas apa itu jejaring sosial, serta mendapatkan informasi
tentang pengaruh jejaring sosial terhadap perilaku remaja serta mengetahui apa
saja upaya yang dapat dilakukan untuk mencegah kecanduan penggunaan jejaring
sosial oleh remaja.
b. Manfaat bagi
Penulis
Dengan
dibuatnya penelitian
ini penulis
berharap menjadi mengerti bagaimana membuat laporan penelitian yang baik, serta
dapat dijadikan sebagai acuan dalam pembuatan makalah yang berikutnya untuk
menjadi lebih baik.
1.6 Hipotesa
Berdasarkan
latar belakang yang telah dijabarkan, maka ada dugaan bahwa ada dampak
sosial media facebook dalam perubahan perkembangan perilaku anak remaja.
BAB
II
LANDASAN
TEORI
2.1 Definisi Media Sosial
Media
sosial (Social Media) adalah saluran atau sarana pergaulan
sosial secara online di dunia maya (internet). Para pengguna (user)
media sosial berkomunikasi, berinteraksi, saling kirim pesan, dan saling
berbagi (sharing), dan membangun jaringan (networking).
Jika
kita mencari definisi media
sosial di mesin
pencari Google, dengan mengetikkan kata kunci
"social media meaning", maka Google menampilkan pengertian media sosial
sebagai "websites
and applications used for social networking" --website dan aplikasi yang digunakan untuk
jejaring sosial.
Menurut Wikipedia, media sosial adalah sebuah media online, dengan
para penggunanya (users) bisa dengan mudah berpartisipasi,
berbagi, dan menciptakan isi meliputi blog, jejaring sosial, wiki, forum, dan
dunia virtual.
Blog,
jejaring sosial dan wiki merupakan bentuk media sosial yang paling umum
digunakan oleh masyarakat di seluruh dunia.
2.2 Sejarah Internet
Internet merupakan jaringan komputer yang dibentuk oleh Departemen
Pertahanan Amerika Serikat di tahun 1969, melalui proyek ARPA yang disebut
ARPANET (Advanced Research Project Agency Network), di mana mereka mendemonstrasikan
bagaimana dengan hardware dan software komputer yang berbasis UNIX, kita bisa
melakukan komunikasi dalam jarak yang tidak terhingga melalui saluran telepon.
Proyek ARPANET merancang bentuk jaringan, kehandalan, seberapa besar informasi
dapat dipindahkan, dan akhirnya semua standar yang mereka tentukan menjadi
cikal bakal pembangunan protokol baru yang sekarang dikenal sebagai TCP/IP
(Transmission Control Protocol/Internet Protocol).
Tujuan
awal dibangunnya proyek itu adalah untuk keperluan militer. Pada saat itu
Departemen Pertahanan Amerika Serikat (US Department of Defense) membuat sistem
jaringan komputer yang tersebar dengan menghubungkan komputer di daerah-daerah
vital untuk mengatasi masalah bila terjadi serangan nuklir dan untuk
menghindari terjadinya informasi terpusat, yang apabila terjadi perang dapat
mudah dihancurkan.
Pada
mulanya ARPANET hanya menghubungkan 4 situs saja yaitu Stanford Research
Institute, University of California, Santa Barbara, University of Utah, di mana
mereka membentuk satu jaringan terpadu di tahun 1969, dan secara umum ARPANET
diperkenalkan pada bulan Oktober 1972. Tidak lama kemudian proyek ini
berkembang pesat di seluruh daerah, dan semua universitas di negara tersebut
ingin bergabung, sehingga membuat ARPANET kesulitan untuk mengaturnya.
Oleh sebab itu ARPANET dipecah manjadi dua, yaitu "MILNET" untuk keperluan militer dan "ARPANET" baru yang lebih kecil untuk keperluan non-militer seperti, universitas-universitas. Gabungan kedua jaringan akhirnya dikenal dengan nama DARPA Internet, yang kemudian disederhanakan menjadi Internet.
2.3 Perkembangan Situs Jejaring Sosial
Jejaring
sosial adalah suatu struktur
sosial yang
dibentuk dari simpul-simpul (yang umumnya adalah individu atau organisasi) yang
dijalin dengan satu atau lebih tipe relasi spesifik seperti nilai, visi, ide, teman, keturunan, dll.
Analisis jejaring sosial memandang
hubungan sosial sebagai simpul
dan
ikatan. Simpul adalah aktor individu di
dalam jaringan, sedangkan ikatan adalah hubungan antar aktor tersebut. Bisa
terdapat banyak jenis ikatan antar simpul. Penelitian dalam berbagai bidang
akademik telah menunjukkan bahwa jaringan jejaring sosial beroperasi pada
banyak tingkatan, mulai dari keluarga
hingga
negara, dan memegang peranan penting dalam
menentukan cara memecahkan masalah, menjalankan organisasi, serta derajat
keberhasilan seorang individu dalam mencapai tujuannya.
Dalam bentuk yang paling sederhana,
suatu jaringan jejaring sosial adalah peta semua ikatan yang relevan antar
simpul yang dikaji. Jaringan tersebut dapat pula digunakan untuk menentukan modal sosial aktor individu. Konsep ini sering
digambarkan dalam diagram jaringan sosial yang mewujudkan simpul sebagai titik
dan ikatan sebagai garis penghubungnya.
Situs jejaring sosial sendiri adalah
sebuah situs yang mengusung konsep jejaring sosial sebagai konsep sistem kerja
pada laman situs, diawali oleh Classmates.com pada tahun 1995 yang berfokus
pada hubungan antar mantan teman sekolah, dan SixDegrees.com pada tahun 1997
yang membuat ikatan tidak langsung. Dua model berbeda dari jejaring sosial yang
lahir sekitar pada tahun 1999 adalah berbasiskan kepercayaan yang dikembangkan
oleh Epinions.com, dan jejaring sosial yang berbasiskan pertemanan seperti yang
dikembangkan oleh Uskup Jonathan yang kemudian dipakai pada beberapa situs UK
regional di antara 1999 dan 2001. Inovasi meliputi tidak hanya memperlihatkan
siapa berteman dengan siapa, tetapi memberikan pengguna kontrol yang lebih akan
isi dan hubungan.
Jejaring sosial mulai menjadi bagian
dari strategi internet bisnis sekitar tahun 2005 ketika Yahoo meluncurkan
Yahoo! 360°. Pada bulan juli 2005 News Corporation membeli MySpace, diikuti
oleh ITV (UK) membeli Friends Reunited pada Desember 2005. Diperkirakan ada
lebih dari 200 situs jejaring sosial menggunakan model jejaring sosial ini.
2.3
Pengertian Facebook
Facebook adalah situs web jaringan sosial
yang di luncurkan pada 4 Februari 2004 dan di dirikan oleh Mark Zukerberg.
Facebook didirikan oleh alumni mahasiswa harvard university yang
bernama Mark Zuckerberg, asal Facebook ini sebenarnya merupakan aplikasi yang
dibuat mark yang bertujuan untuk komunikasi antara mahasiswa harvard, dan
ternyata dalam waktu dua minggu setelah Facebook diluncurkan, hampir separuh
dari semua mahasiswa Harvard telah mendaftar dan memiliki account di Facebook.
Dan beberapa kampus lain seperti yale, stanford dan kampus terdekat pun meminta
untuk dimasukkan dalam jaringan Facebook.
2.4
Sejarah Facebook
Facebook adalah situs web jaringan sosial
yang diluncurkan pada 4 Februari 2004 dan didirikan oleh Mark Zuckerberg,
Facebook adalah situs web jaringan sosial yang diluncurkan pada 4 Februari 2004
dan didirikan oleh Mark Zuckerberg, seorang lulusan Harvard dan mantan murid
Ardsley High School. Keanggotaannya pada awalnya dibatasi untuk siswa dari
Harvard College. Dalam dua bulan selanjutnya, keanggotaannya diperluas ke
sekolah lain di wilayah Boston (Boston College, Boston University, MIT, Tufts),
Rochester, Stanford, NYU, Northwestern, dan semua sekolah yang termasuk dalam
Ivy League. Banyak perguruan tinggi lain yang selanjutnya ditambahkan
berturut-turut dalam kurun waktu satu tahun setelah peluncurannya. Akhirnya,
orang-orang yang memiliki alamat surat-e suatu universitas (seperti .edu,
.ac.uk, dll) dari seluruh dunia dapat juga bergabung dengan situs ini.
Selanjutnya dikembangkan pula jaringan untuk
sekolah-sekolah tingkat atas dan beberapa perusahaan besar. Sejak 11 September
2006, orang dengan dengan alamat surat apa pun dapat mendaftar di Facebook.
Pengguna dapat memilih untuk bergabung dengan satu atau lebih jaringan yang
tersedia, seperti berdasarkan sekolah tingkat atas, tempat kerja, atau wilayah
geografis.
Hingga Juli 2007, situs ini memiliki jumlah
pengguna terdaftar paling besar di antara situs-situs yang berfokus pada
sekolah dengan lebih dari 34 juta anggota aktif yang dimilikinya dari seluruh
dunia. Dari September 2006 hingga September 2007, peringkatnya naik
dari posisi ke-60 ke posisi ke-7 situs paling banyak dikunjungi, dan merupakan
situs nomor satu untuk foto di Amerika Serikat, mengungguli situs publik lain
seperti Flickr, dengan 8,5 juta foto dimuat setiap harinya.
2.5 Definisi Perilaku
Perilaku yaitu suatu fungsi dari interaksi
antara seseorang individu dengan lingkungannya baik yang diamati secara
langsung ataupun yang diamati tidak langsung. Pada umumnya perilaku manusia
berbeda karena dipengaruhi oleh kemampuan yang tidak sama. Pada dasrnya
kemampuan ini amat penting diketahui untuk memahami mengapa seseorang berbuat
dan berperilaku berbeda dengan yang lain, jadi dengan kata lain perilaku adalah
apa yang dikerjakan oleh individu yang bersangkutan (Thoha, 1979). Dalam
pengertian lain perilaku ang menerima atau mengadopsi perilaku baru dalam tiga
tahap, yaitu :pengetahuan, sikap, praktek atau tindakan (Notoadmojo, 2003).
2.6
Definisi Remaja
Remaja dalam pengetian umum diartikan sebagai
masa baligh atau keterbukaan terhadap lawan jenis. Dalam pengertian lain remaja
adalah saat-saat seseorang mulai dewasa, yaitu sudah SMApai umur, dan mulai
muncul rasa cinta birahi (Poerwadarminto, 1984:813). Batasan remaja yaitu masa
peralihan yang ditempuh oleh seseorang dari anak-anak menjadi dewasa, dengan
arti lain sebuah situasi yang menjembatani menuju ke tingkat dewasa. Masa
remaja ini berlangsung kira-kira 13 tahun SMApai 16 tahun atau 17 tahun,
sedangkan akhir masa remaja adalah usia 16 tahun SMApai 18 tahun (Drajat,
1989:75). Remaja bisa pula diartikan masa perantara dari masa anak-anak menjadi
masa dewasa, yang bersifat kompleks, menyita banyak perhatian dari remaja itu
sendiri denagan orang lain, dan masa penyesuaian diri terdidik. Selain itu masa
ini juga diartikan sebagai masa konflik, terutama konflik remaja dengan dirinya
sendiri, dan denagan remaja yang lain. Sehingga membutuhkan penanganan yang
khusus yang menuntut tanggung jawab (Suardi, 1986:98).
BAB III
Metode Penelitian
3.1
Jenis Penelitian
Penelitian
ini adalah penelitian kuantitatif dengan metode yang digunakan oleh peneliti
adalah metode
angket adalah
teknik pengumpulan data dengan cara mengajukan pertanyaan tertulis untuk
dijawab secara tertulis pula oleh responden.
3.2 Prosedur Penelitian
Berikut ini adalah prosedur yang
akan dilaksankan dalam penelitian:
1. Menyiapkan alat dan bahan yang
antaralain alat tulis. angket, handphone.
2. Menyebarkan angket kepada responden
yang telah di tentukan.
3. Mengumpulkan angket yang telah di
isi oleh responden
4. Menganalisis jawaban responden.
5. Menyusun laporan.
3.3 Waktu
dan Tempat Penelitian
Penelitian ini akan dilaksanakan pada tanggal 16 November – 26 November
2015.Penelitian akan dilakukan di SMA NEGERI 1 BELITANG III Kecamatan
Belitang III OKU Timur
BAB IV
HASIL DAN PEMBAHASAN
4.1 Hasil Penelitian
Setelah
menjalankan prosedur penelitian dan menganalisa setiap jawaban dari 33
responden yang terpilih, mengenai tingkat tingkat ketergantungan facebook pada,
siswa kelas XII IPS 1 SMA Negeri 1 Belitang III, maka didapat hasil yang
tersaji dalam tabel berikut ini
Tabel
hasil penelitian
NO
|
Pertanyaan
|
Jawaban
|
jumlah
|
Total
|
|
jum
|
%
|
||||
1
|
Apakah
anda memiliki akun facebook
|
ya
|
33
|
100%
|
100%
|
tidak
|
0
|
-
|
|||
2
|
Untuk apa anda menggunakan akun
tersebut
|
Media sosialisasi
|
6
|
20%
|
100%
|
Gaya gayaan
|
22
|
60%
|
|||
Media ekspresi hidup
|
2
|
8%
|
|||
lainya
|
3
|
12%
|
|||
3
|
Berapa jam anda membuka facebook
setiap hari
|
3-4 jam
|
3
|
12%
|
100%
|
2-3 jam
|
1
|
4%
|
|||
1-2 jam
|
28
|
80%
|
|||
5-6jam
|
1
|
4%
|
|||
4
|
Setelah menggunakan facebook
apakah anda jarang berkomunikasi di dunia nyata
|
Iya
|
7
|
22%
|
100%
|
Tidak
|
26
|
78%
|
5
|
Apakah anda sering menggunakan tautan iklan
yang tertera di facebook
|
ya
|
9
|
28%
|
100%
|
tidak
|
24
|
72%
|
|||
6
|
Apa yang sering anda tulis di
facebook
|
Pengalaman
pribadi
|
23
|
65%
|
100%
|
Pandangan
ideologi
|
4
|
15%
|
|||
Kata kata mutiara motivasi
|
6
|
20%
|
|||
7
|
Apa
yang anda suka dari facebook
|
Banyak
jumlah like
|
25
|
75%
|
100%
|
Banyak
jumlah coment
|
8
|
25%
|
|||
8
|
Apakah
menggunakan facebook dapat menyita belajar anda
|
Iya
|
25
|
75%
|
100%
|
Tidak
|
8
|
25%
|
|||
9
|
Apakah
anda pernah melampiaskan emosi anda di facebook
|
Iya
|
26
|
78%
|
100%
|
Tidak
|
7
|
22%
|
|||
10
|
Menurut
penelitian anda sendiri apakah facebook membantu anda menjadi lebih baik dari
yang sebelumnya
|
ya
|
8
|
25%
|
100%
|
tidak
|
25
|
75%
|
Tabel
hasil penelitian
4.2 Pembahasan
Tabel penelitian menjelaskan banwa seluruh
siswa kelas XII IPS 1 memiliki akun facebook. Hal ini artinya media sosial
facebook cukup akrab atau setidaknya dikenal oleh setiap siswa. Jadi facebook
bukanlah hal asing bagi mereka. Sebagian besar memilih facebook sebagai media
mengikuti tren saja hal ini ditunjukan 60% responden hanya menggunakan facebook
untuk gaya-gayaan saja. Dan sisanya terbagi atas penggunaan facebook sebagai
rueng ekpresi dan soaialasi sasi diri mencapai 25 dan untuk lain-lain 10%.
Dasini dapat dilihat ternyata sebagian besar siswa belum dapat menggunakan
facebok sebagai media ang lebih bermanfaat.
Dari seluruh populasi responden 82% hanya
menggunakan facebook sampai 2 jam setiap harinya, tetapi 4% menggunakanna 3-4
jam dan 4% lagi menggunakana hingga 6 jam setiap hari, meski sebagian besar
masih dalam kondisi normal tapi sudah ada indikasi menggunakan facebook membuat
sebagian orang betah berlama-lama didalam keasikan dalam dunia maya.hal ini
cukup berbahaya bagi responden tersebut karena akan kehilangan hubungan sosial yang
nyata.
Keasyikan dalam menggunakan sosial media
facebook memang membuat kita malas untuk beriteraksi secara nyata hal ini di
akui 25% dari responden meski yang lain mengatakan mereka masih dapat
berkatifitas berinteraksi secara nyata dengan lingkungannya. Pada mania
facebook, menganggap facebook sebagai dunia nyata. Salah satu alasan mereka
adalah lebih mudah dalam mengungkapkan pemikiran-pemikiran mereka lewat media
sosial dari pada didunia nyata.
Segian besar mungki malas melihat iklan-iklan
facebook tetapi bagi para penjelajah dunia maya membuka berita atau artikel
melalui tautan facebook adalah hal yang menguntungkan karena tidak perlu
mencari-cari melalui browser cukup
mengklik pada tautan iklan facebook. Setidaknya 28% responden pernah membuka
tautan pada facebook.
Sebagian besar pengguna atau sekitar lebih 65
% responden menggunakan facebook menggunakannya sebagai media menceritakan
pengalaman pribadi mereka, hal yang wajar karena menceritakan langsung dengan
bahasa lisan memang lebih sulit. Yang lain menggukan facebook untuk
mengeluarkan gagasan ideologinya, serta kata motivasi mejadi hal lain yang
sering ditulis pada kolom status mereka.
Hal yang paling menyenangkan ketika status
yang kita buat mendapat jumlah like yang banyak yang menandakan bahwa banyak
yang menyukai atau sependapat dengan tulisan,foto,atau video yang kita muat
dalam akun facebook kita. Selain jumlah komentarpun juga adalah hal lain yang
paing disukai oleh pengguna facebook jumlah komentar bisa jadi status atau foto
yang kita muat berate mendapat baak respon, baik negative maupun positif.
Sekitar 75% responden lebih menyukai Like
dan 25% menukai Jumlah Comment
Tetapi mungkin pengakuan siswa berikut
sebagai dampak menggunakan facebook, membuat anda prihatin dimana 75% responden
merasa waktu belajarnya berkurang setelah menggunakan facebook tentu saja ini
angka yang cukup besar jika hanya 25 % yang masih tidak terganggu waktu
belajarnya. Dan semestinya hal ini
mendapat repon dari seluruh lapisan untuk ditanggulangi.
Pelampiasan emosi melalui media facebook
memang popular, begitu juga pada siswa XII IPS 1 Kecamatan Belitang III, salah
satu alasannya adalah tidak aka nada yang dapat memberikan sanksi serius atau
lebih tidak terpantau orangtua. Meski demikian UU ITE bisa jadi akan menjerat
kita jika tidak dapat berperilaku santun dalam menggunakan media sosial.
75%
mengaku facebook tidak membuat mereka lebih baik dari sebelumnya,
sementara 25% lainnya menjadi lebih baik. Pada dasarnya bagi orang yang sudah
mampu menjalinkomukasi baik secara nyata tidak akan merasa lebih baik saat
menggunakan facebook tetapi bagi yang kurang mampu membangun komunikasi
menggunakan facebook adalah hal yang baik untuk mereka belajar membangun
komunikasi.
Dari keseluruhan pembahasan didapati bahwa
facebook mempengaruhi perilaku siswa kelas XII
IPS 1 SMA Negeri 1 Belitang III, terutama mengganggu waktu belajar efektif
mereka. Hal lain penggunaan facebook lebih banyak untuk mengikuti gaya hidup
yang sedang menjadi trend.
BAB V
Penutup
5.1 Kesimpulan
Berdasarkan hasil dan pembahasan mengenai mengenai tingkat tingkat
ketergantungan facebook pada, siswa kelas XII IPS 1 SMA Negeri 1 Belitang III didapat
kesimpulan sebaga berikut:
1. Dari
keseluruhan pembahasan didapati bahwa facebook mempengaruhi perilaku siswa kelas XII IPS 1 SMA Negeri 1 Belitang III,
terutama mengganggu waktu belajar efektif mereka.
2. Penggunaan facebook oleh siswa kelas XII IPS 1 SMA
Negeri 1 Belitang III, lebih banyak untuk mengikuti gaya hidup yang sedang
menjadi trend saat ini.
5.2 Saran
Dari kesimpulan yang telah diambil maka
penulis menyarankan agar:
1. Siswa dapat menggunakan facebook sebagai media
sosialisai yang bermanfaat.
2. Siswa dapat secara tegas membuat disiplin waktu dalam
belajar dan menggunakan facebook.
3. Diadakan penelitian lanjutan karena penelitian ini
masih bersifat rintisan
DAFTAR
PUSTAKA
Azwar, Saifudin. 2004. Metode Penelitian.
Pustaka Pelajar Berson. I. Berson, M & Ferrong. 2002. Emerging risk of
violence in the digithal age. Journal of school
violence Bungin, Burhan. 2006. Metode
Penelitian Kuantitatif Komunikasi, Ekonomi, dan Kebijakan Publik Serta
Ilmu-Ilmu Sosial Lainnya. Edisi Pertama Cetakan Pertama. Persada Media:
Jakarta.
Evans, Dave. 2008: Social Media Marketing An
Hour A Day, Wiley Publishing, sInc: Canada
Thurlow, Crispin, et al, 2005. Computer
Mediated Communication. London:Sage Publication
Ismamulhadi. 2002. Penyelesaian Sengketa
Dalam Perlindungan Secara Elektronik, Cyber Low: Suatu Pengantar. Bandung:
Pusat Studi Cyber law UNPAD.
Kriyantono, Rachmat, 2006. Teknik Praktis
Riset Komunikasi. Jakarta:
Kencana Rudi. 2010. Informasi Perihal
Bullying: tindakan cyber bullying. Jakarta: Rajawali Pers Sugiyono, 2010.
Metode Penelitian Kuantitatif dan R&D. Bandung: Alfabeta.
Rahayu, Flouransia. Sefty 2012. Cyberbullying
Sebagai Dampak Negatif Penggunaan Teknologi Informasi. Skripsi. Universitas
Atma Jaya. Yogyakarta.
Abid, muhammad. 2010. “Status Facebook adalah
kebutuhan”. [Online]. Tersedia: http://muhammad-abid.blogspot.com/2010/11/update-status-facebook-kebutuhan-untuk.html yang
direkam pada Minggu, 21 November 2010. [27 November 2010]
Kaffa, donny. 2009. “Facebook dan Latar
Belakang Sejarahnya”. [Online].Tersedia:http://kakdony.wordpress.com/2009/11/27/facebook-dan-latar-belakang-sejarahnya/ yang
direkam pada 27 November 2009. [27 November 2010].
Handoyo, Rachmat. 2002. Panduan Belajar
Siswa Sosiologi. Jakarta: CV. Harapan Baru.
Rahmat. 2009. Meraih Berkah dan Pahala
Melalui Internet. Jakarta: PT. Elex Media Komputindo.
Wardi. 2003. Ringkasan Materi Tuntas
Sosiologi. Jakarta: Graha Pustaka.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar