cari

Penyakit Yang Disebabkan Oleh Bakteri



BAB I
PENDAHULUAN

1.1. Latar Belakang
Penyakit adalah keadaan tidak normal pada badan atau minda yang menyebabkan ketidakselesaan, disfungsi, atau tekanan/stres kepada orang yang terbabit atau berhubung rapat dengannya. Kadang kala istilah ini digunakan secara umum untuk menerangkan kecederaan, kecacatan, sindrom, simptom, keserongan tingkah laku, dan variasi biasa sesuatu struktur atau fungsi, sementara dalam konteks lain boleh dianggap sebagai kategori yang boleh dibezakan. Terdapat pelbagai jenis penyakit yang mengancam manusia. Penyakit ini boleh disebabkan oleh virus dan bakteri. Virus adalah parasit berukuran mikroskopik yang menginfeksi sel organisme biologis. Virus bersifat parasit obligat, hal tersebut disebabkan karena virus hanya dapat bereproduksi di dalam material hidup dengan menginvasi dan memanfaatkan sel makhluk hidup karena virus tidak memiliki perlengkapan selular untuk bereproduksi sendiri. Biasanya virus mengandung sejumlah kecil asam nukleat (DNA atau RNA, tetapi tidak kombinasi keduanya) yang diselubungi semacam bahan pelindung yang terdiri atas protein, lipid, glikoprotein, atau kombinasi ketiganya. Genom virus akan diekspresikan menjadi baik protein yang digunakan untuk memuat bahan genetik maupun protein yang dibutuhkan dalam daur hidupnya. Istilah virus biasanya merujuk pada partikel-partikel yang menginfeksi sel-sel eukariota/eukariotik (organisme multisel dan banyak jenis organisme sel tunggal), sementara istilah bakteriofage atau fage digunakan untuk jenis yang menyerang jenis-jenis sel prokariota (bakteri dan organisme lain yang tidak berinti sel).
Bakteri (dari kata Latin bacterium; jamak: bacteria) adalah kelompok organisme yang tidak memiliki membran inti sel. Organisme ini termasuk ke dalam domain prokariota dan berukuran sangat kecil (mikroskopik), serta memiliki peran besar dalam kehidupan di bumi. Beberapa kelompok bakteri dikenal sebagai agen penyebab infeksi dan penyakit, sedangkan kelompok lainnya dapat memberikan manfaat dibidang pangan, pengobatan, dan industri. Struktur sel bakteri relatif sederhana: tanpa nukleus/inti sel, kerangka sel, dan organel-organel lain seperti mitokondria dan kloroplas. Hal inilah yang menjadi dasar perbedaan antara sel prokariot dengan sel eukariot yang lebih kompleks.
Bakteri dapat ditemukan di hampir semua tempat: di tanah, air, udara, dalam simbiosis dengan organisme lain maupun sebagai agen parasit (patogen), bahkan dalam tubuh manusia. Pada umumnya, bakteri berukuran 0,5-5 μm, tetapi ada bakteri tertentu yang dapat berdiameter hingga 700 μm, yaitu Thiomargarita. Mereka umumnya memiliki dinding sel, seperti sel tumbuhan dan jamur, tetapi dengan bahan pembentuk sangat berbeda (peptidoglikan). Beberapa jenis bakteri bersifat motil (mampu bergerak) dan mobilitasnya ini disebabkan oleh flagel. (Wikipedia.com)

1.2. Rumusan Masalah
1. Apa saja penyakit yang disebabkan oleh bakteri?
2. Bagaimana cara mengatasi penyakit yang disebabkan oleh bakteri?

1.3.Tujuan
Makalah ini saya tulis untuk memberi tahukan macam-macam penyakit yang sering menimpa masyarakat, baik itu berbahaya maupun yang tidak berbahaya. Agar semua orang bisa mencegah dan mengobatinya.

1.4.Manfaat
Manfaat makalah ini adalah :
1.    supaya masyarakat mengetahui penyakit berbahaya maupun yang tidak.
2.    supaya masyarakat bisa mencegah segala penyakit yang setiap saat bisa menimpanya.
3.    supaya masyarakat mengenal macam-macam bakteri yang menularkan penyakit.
























BAB II
PEMBAHASAN

2.1. Penyakit yang disebabkan oleh bakteri
2.1.1 Tifus
Tipus demam, juga dikenal sebagai ”Salmonella typhi“atau umumnya hanya tifus, adalah penyakit di seluruh dunia yang umum, yang dikirim oleh konsumsi makanan atau air yang terkontaminasi dengan kotoran orang yang terinfeksi. Bakteri kemudian aspal melalui dinding usus dan phagocytosed oleh makrofaga. Organisme adalah bacillus pendek
gram-negatif yang bergerak berkat flagela yang peritrichous. Bakteri tumbuh terbaik di-suhu tubuh manusia. Demam ini menerima berbagai nama, seperti demam lambung perut tifus kekanak-kanakan remittant demam, demam lambat, gugup demam, demam pythogenic, dll. Nama “tifus” diberikan oleh Louis pada 1829, sebagai turunan tifus. Dampak dari penyakit ini turun tajam dengan penerapan teknik modern sanitasi. Dengan sekitar 16–33 juta kasus setiap tahun dihasilkan 216,000 kematian di daerah endemik, World Health Organization (WHO) mengidentifikasi tifus sebagai masalah kesehatan masyarakat serius. Insiden yang tertinggi pada anak-anak dan orang dewasa antara 5 dan 19 tahun.

2.1.2  Disentri Basiler
Disebabkan oleh infeksi bakteri Shigella dysenteriae. Disentri basiler biasanya menyerang secara tiba-tiba sekitar 2 hari setelah masukknya bakteri Shigella. Gejalanya yaitu demam, mual, muntah-muntah, diare, dan tidak nafsu makan. Bila tidak segera diatasi, dua atau tiga hari akan keluar darah, lendir atau nanah pada feses penderita. Pada Disentri basiler, penderita mengalami diare yang hebat yaitu mengeluarkan feses yang encer sekitar 20-30 kali sehari sehingga menjadi lemas, kurus, dan mata cekung karena kekurangan cairan dalam tubuh (dehidrasi). Hal tersebut tidak bisa dianggap remeh karena bila tidak diatasi dehidrasi dapat mengakibatkan kematian. Gejala lainnya yaitu perut terasa nyeri dan mengejang. (Al-Muhtaram, MetrisComunity.com)


2.1.3  Kolera
Kolera adalah kondisi di mana terjadinya infeksi pada usus kecil yang menyebabkan diare dalam skala besar. Bakteri yang paling sering menginfeksi usus kecil adalah Vibrio cholerae. Bakteri tersebut mengeluarkan racun yang memicu terjadinya pelepasan cairan dari usus dalam jumlah besar, pelepasan cairan ini pada akhirnya menyebabkan diare. Jika dilihat dari sisi tempat berkembangnya penyakit ini maka sudah barang tentu tempat dengan sistem kebersihan yang buruk menjadi tempat favorit mewabahnya kolera. Proses penularan kolera bisa melalui minuman atau makanan yang sebelumnya telah tercemar oleh bakteri Vibrio cholera. Selain itu bakteri yang terdapat pada kerang dan tiram mentah juga ditengarai dapat memicu terjadinya serangan penyakit ini.Di bawah ini merupakan beberapa hal yang menjadi tanda awal atau gejala kolera:
1.      Perut kram
2.      Mulut kering
3.      Kulit kering
4.      Rasa haus yang berlebihan
5.      Mata cekung
6.      Lesu
7.      Mual
8.      Dehidrasi
9.      Denyut jantung lebih cepat dari biasanya
10.  Serangan kantuk berlebihan
11.  Muntah-muntah
12.  Dieare
Gejala tersebut biasanya ditemukan ketika usus kecil mulai mengalami infeksi, jika menemukan beberapa gejala di atas dalam waktu bersamaan maka hal pertama yang harus dilakukan adalah dengan mengganti cairan yang hilang agar terhindar dari bahaya dehidrasi.
Pencegahan:
1.      Selalu gunakan air yang benar-benar bersih dalam kehidupan sehari-hari seperti minum dan mandi.
2.      Menjaga lingkungan sekitar agar tetap bersih merupakan langkah pencegahan yang paling ampuh guna menangkal terjadinya wabah kolera.
Karena penyakit ini dapat menyebabkan pasien mengalami dehidrasi dan kematian maka sudah semestinya kita berusaha semaksimal mungkin agar terhindar dari kolera.

2.1.4  Pneumonia (radang paru-paru)
Radang paru-paru (bahasa Inggris: pneumonia) adalah sebuah penyakit pada paru-paru di mana Pulmonary alveolus (alveoli) yang bertanggung jawab menyerap oksigen dari atmosfer meradang dan terisi oleh cairan. Radang paru-paru disebabkan oleh bakteri biasanya diakibatkan oleh bakteri Streptococcus dan Mycoplasma pneumoniae. Gejala yang berhubungan dengan radang paru-paru termasuk batuk, sakit dada, demam, dan kesulitan bernafas. Radang paru-paru adalah penyakit umum, yang terjadi di seluruh kelompok umur, dan merupakan penyebab kematian peringkat atas di antara orang tua dan orang yang sakit menahun.
Jenis radang paru-paru dari lokasi infeksi dapat dibagi menjadi:
1.      Infeksi ambulant pneumonia atau di luar rumah sakit Penyebab: Streptococcus pneumonia( 30-60 % )
2.      Infeksi Nosokomial pneumonia atau pasien memperolehnya dari masa dia tinggal di rumah sakit Penyebab: > 60 % Gram negatif misalnya Pseudomonas dan sisanya gram positif seperti Staphylokokken.
Jenis radang paru-paru dari anatominya:
1. Bronchopneumonia, penyebabnya kebanyakan bakteri. Dibandingkan dengan Lobarpneumonia, Bronchopneumonia mempunyai lokalisasi penyebarannya yang berbeda sesuai dengan susunan bronkus dan bronkiolus.
2. Lobarpneumonia, penyebabnya yang khas adalah bakteri Streptococcus pneumonia. Lokalisasi penyebaran adalah satu lobar dari paru paru. Sebutan khas juga disebabkan oleh proses patologisnya yang melalui 5fase :
a.       Red hepatisation ( hemorhagic atau peradangan dengan pendarahan hari ke 1-2)
b.      Gray hepatisation ( fibrin exsudat atau peradangan fibrin ca. hari ke  2-4)
c.       Yellow hepatisation ( abszess atau peradangan dengan diesrtai nanah ca hari 5-6 )
d.      Lyse ( fase resorpsi atau penyerapan ca hari 9-10 )
e.       Restitutio ad integrum (ca.14 Tag)
Disebut hepatisation atau hepatisasai karena jaringan paru-paru dalam masa peradangan menyerupai jaringan organ hati dalam histologinya.
3.      Interstielle pneumonia

2.1.5 TBC paru-paru
TBC adalah penyakit infeksi yang disebabkan oleh bakteri Mycobacterium tuberculosis. Penyakit ini paling sering menyerang paru-paru/saluran pernafasan. Ini juga salah satu penyakit tertua yang diketahui menyerang manusia. Jika diterapi dengan benar akan ketahuan tuberculosis ini disebabkan oleh kompleks Mycobacterium tuberculosis, yang peka terhadap obat, praktis dapat disembuhkan. Tanpa terapi tuberkulosis akan mengakibatkan kematian dalam lima tahun pertama pada lebih dari setengah kasus. Pengobatan Tuberkulosis berlangsung cukup lama yaitu setidaknya 6 bulan pengobatan dan selanjutnya dievaluasi oleh dokter apakah perlu dilanjutkan atau berhenti. Karena pengobatan yang cukup lama seringkali membuat pasien putus berobat atau menjalankan pengobatan secara tidak teratur, kedua hal ini ini fatal akibatnya yaitu pengobatan tidak berhasil dan kuman menjadi kebal disebut MDR ( Multi Drugs Resistance). Setiap tahun muncul 500 ribu kasus baru dan lebih dari 140 ribu lainnya meninggal.

2.1.6 Tetanus
Tetanus yang juga dikenal dengan lockjaw , merupakan penyakit yang disebakan oleh Tetanospasmin, yaitu sejenis neurotoksin yang diproduksi oleh Clostridium tetani yang menginfeksi sistem urat saraf dan otot sehingga saraf dan otot menjadi kaku (rigid).
Kata tetanus diambil dari bahasa Yunani yaitu tetanos dari teinein yang berarti menegang. Penyakit ini adalah penyakit infeksi di saat spasme otot tonik dan hiperrefleksia menyebabkan trismus (lockjaw), spasme otot umum, melengkungnya punggung (opistotonus), spasme glotal, kejang, dan paralisis pernapasan. tetani termasuk dalam bakteri Gram positif, anaerob obligat, dapat membentuk spora, dan berbentuk drumstick. Spora yang dibentuk oleh C. tetani ini sangat resisten terhadap panas dan antiseptik. Ia dapat tahan walaupun telah diautoklaf (1210C, 10-15 menit) dan juga resisten terhadap fenol dan agen kimia lainnya. Bakteri Clostridium tetani ini banyak ditemukan di tanah, kotoran manusia dan hewan peliharaan dan di daerah pertanian.Umumnya, spora bakteri ini terdistribusi pada tanah dan saluran penceranaan serta feses dari kuda, domba, anjing, kucing, tikus, babi, dan ayam. Ketika bakteri tersebut berada di dalam tubuh, ia akan menghasilkan neurotoksin (sejenis protein yang bertindak sebagai racun yang menyerang bagian sistem saraf). C. tetani menghasilkan dua buah eksotoksin, yaitu tetanolysin dan tetanospasmin. Fungsi dari tetanoysin tidak diketahui dengan pasti, namun juga dapat memengaruhi tetanus. Tetanospasmin merupakan toksin yang cukup kuat.

2.1.7  Meningitis (radang selaput otak)
Meningitis adalah peradangan yang terjadi pada meninges, yaitu membrane atau selaput yang melapisi otak dan syaraf tunjang. Meningitis dapat disebabkan berbagai organisme seperti virus, bakteri ataupun jamur yang menyebar masuk kedalam darah dan berpindah kedalam cairan otak. Pasien yang diduga mengalami meningitis haruslah dilakukan suatu pemeriksaan yang akurat, baik itu disebabkan virus, bakteri ataupun jamur. Hal ini diperlukan untuk spesifikasi pengobatannya, karena masing-masing akan mendapatkan therapy sesuai penyebabnya.
Penyebab Penyakit Meningitis
Meningitis yang disebabkan oleh virus umumnya tidak berbahaya, akan pulih tanpa pengobatan dan perawatan yang spesifik. Namun Meningitis disebabkan oleh bakteri bisa mengakibatkan kondisi serius, misalnya kerusakan otak, hilangnya pendengaran, kurangnya kemampuan belajar, bahkan bisa menyebabkan kematian.
Sedangkan Meningitis disebabkan oleh jamur sangat jarang, jenis ini umumnya diderita orang yang mengalami kerusakan immun (daya tahan tubuh) seperti pada penderita AIDS.
Bakteri yang dapat mengakibatkan serangan meningitis diantaranya:
1. Streptococcus pneumoniae (pneumococcus).
Bakteri ini yang paling umum menyebabkan meningitis pada bayi ataupun anak-anak. Jenis bakteri ini juga yang bisa menyebabkan infeksi pneumonia, telinga dan rongga hidung (sinus).
2. Neisseria meningitidis (meningococcus).
Bakteri ini merupakan penyebab kedua terbanyak setelah Streptococcus pneumoniae, Meningitis terjadi akibat adanya infeksi pada saluran nafas bagian atas yang kemudian bakterinya masuk kedalam peredaran darah.
3. Haemophilus influenzae (haemophilus).
Haemophilus influenzae type b (Hib) adalah jenis bakteri yang juga dapat menyebabkan meningitis. Jenis virus ini sebagai penyebabnya infeksi pernafasan bagian atas, telinga bagian dalam dan sinusitis. Pemberian vaksin (Hib vaccine) telah membuktikan terjadinya angka penurunan pada kasus meningitis yang disebabkan bakteri jenis ini.
4. Listeria monocytogenes (listeria).
Ini merupakan salah satu jenis bakteri yang juga bisa menyebabkan meningitis. Bakteri ini dapat ditemukan dibanyak tempat, dalam debu dan dalam makanan yang terkontaminasi. Makanan ini biasanya yang berjenis keju, hot dog dan daging sandwich yang mana bakteri ini berasal dari hewan lokal (peliharaan).
5. Bakteri lainnya yang juga dapat menyebabkan meningitis adalah Staphylococcus aureusdan Mycobacterium tuberculosis.
Tanda dan Gejala Penyakit Meningitis
Gejala yang khas dan umum ditampakkan oleh penderita meningitis diatas umur 2 tahun adalah demam, sakit kepala dan kekakuan otot leher yang berlangsung berjam-jam atau dirasakan sampai 2 hari. Tanda dan gejala lainnya adalah photophobia (takut/menghindari sorotan cahaya terang), phonophobia (takut/terganggu dengan suara yang keras), mual, muntah, sering tampak kebingungan, kesusahan untuk bangun dari tidur, bahkan tak sadarkan diri.
Pada bayi gejala dan tanda penyakit meningitis mungkin sangatlah sulit diketahui, namun umumnya bayi akan tampak lemah dan pendiam (tidak aktif), gemetaran, muntah dan enggan menyusui.
Pemberian Imunisasi vaksin (vaccine) Meningitis merupakan tindakan yang tepat terutama didaerah yang diketahui rentan terkena wabah meningitis, adapun vaccine yang telah dikenal sebagai pencegahan terhadap meningitis diantaranya adalah ;
– Haemophilus influenzae type b (Hib)
– Pneumococcal conjugate vaccine (PCV7)
– Pneumococcal polysaccharide vaccine (PPV)
– Meningococcal conjugate vaccine (MCV4)



2.1.8  Gonorrhaeae (kencing nanah)
Penyakit gonore adalah salah satu penyakit yang menakutkan bagi pria dan wanita dewasa. Penyakit yang terkenal karena efek dari penyakit kelamin seksual, yang kebanyakan dialami oleh para pria dan wanita dewasa yang sudah melakukan hubungan seks. Gonore adalah penyakit menular seksual yang disebabkan oleh bakteri Neisseria gonorhoeae yang menginfeksi lapisan dalam saluran kandung kemih, leher rahim, rektum, tenggorokan, serta bagian putih mata. Penyakit gonore ini dapat mneyebar melalui aliran darah ke bagian tubuh lainnya terutama pada kulit dan persendian. Bila penyakit gonore ini menyerang wanita, maka wanita tersebut bisa merasakan nyeri panggul serta gangguan reproduksi. Penyakit gonore ini tidak hanya menyerang pria dan wanita dewasa.
Namun bayi yang baru lahir sekalipun bisa terinfeksi gonore dari ibunya bila selama proses kelahiran terjadi pembengkakan pada kedua kelopak matanya dan mengeluarkan nanah.
Bila tidak segera ditangani dan diobati, bisa menyebabkan kebutaan pada bayinya.



2.1.9 Sifilis atau Lues atau raja singa
Sifilis adalah penyakit kelamin menular yang disebabkan oleh bakteri Troponema pallidum. Penularan melalui kontak seksual, melalui kontak langsung dan kongenital sifilis (melalui ibu ke anak dalam uterus). Penyakit sifilis adalah penyakit kelamin yang bersifat kronis dan menahun walaupun frekuensi penyakit ini mulai menurun, tapi masih merupakan penyakit yang berbahaya karena dapat menyerang seluruh organ tubuh termasuk sistem peredaran darah, saraf dan dapat ditularkan oleh ibu hamil kepada bayi yang di kandungnya. Sehingga menyebabkan kelainan bawaan pada bayi tersebut. Sifilis sering disebut sebagai “Lues Raja Singa”. 
Penyebab Sifilis:
Sifilis merupakan infeksi kronik menular yang disebabkan oleh bakteri Troponema pallidum, menginfeksi dan masuk ke tubuh penderita kemudian merusaknya. Sifilis hanya menular antar manusia melalui kontak seksual, atau Ibu kepada bayinya. Sifilis menular melalui Penis, vagina, anus, mulut, transfusi dan ibu hamil kepada bayinya. Gejalanya pada masa inkubasi antara 10 – 90 hari.

2.1.10  Lepra (kusta)
Penyakit Hansen atau Penyakit Morbus Hansen yang dahulu dikenal sebagai penyakit kusta atau lepra adalah sebuah penyakit infeksi kronis yang sebelumnya, diketahui hanya disebabkan oleh bakteri Mycobacterium leprae, hingga ditemukan bakteri Mycobacterium lepromatosis oleh Universitas Texas pada tahun 2008, yang menyebabkan endemik sejenis kusta di Meksiko dan Karibia, yang dikenal lebih khusus dengan sebutan diffuse lepromatous leprosy.
Sedangkan bakteri Mycobacterium leprae ditemukan oleh Gerhard Henrik Armauer Hansen. Dan saat ini penyakit lepra lebih disebut sebagai penyakit Hansen, bukan hanya untuk menghargai jerih payah penemunya, melainkan juga karena kata leprosy dan lepermempunyai konotasi yang begitu negatif, sehingga penamaan yang netral lebih diterapkan untuk mengurangi stigma sosial yang tak seharusnya diderita oleh pasien kusta.
Penyakit ini adalah tipe penyakit granulomatosa pada saraf tepi dan mukosa dari saluran pernapasan atas dan lesi pada kulit adalah tanda yang bisa diamati dari luar. Bila tidak ditangani, kusta dapat sangat progresif, menyebabkan kerusakan pada kulit, saraf-saraf, anggota gerak, dan mata. Tidak seperti mitos yang beredar di masyarakat, kusta tidak menyebabkan pelepasan anggota tubuh yang begitu mudah, seperti pada penyakit tzaraath.


2.2.Cara mengatasinya
Semua penyakit yang tertularkan oleh bakteri maupun virus itu bisa diatasi, tergantung dengan masing-masing sumber penyakitnya. Kita bisa mencari materi tentang macam-macam penyakit yang sekiranya mematikan atau yang bisa membuat kalian takut bila terkena penyakit tersebut
bakteri:
a.       Jauhi semua tempat yang sekiranya menjadi tempat tinggal bakteri.
b.      Jaga kesehatan, agar bakteri tidak masuk ke dalam tubuh.
c.       Jangan makan-makanan yang tidak terbungkus rapat.








BAB III
PENUTUP


3.1.Kesimpulan
Semua materi yang telah dibahas merupakan sebuah materi yang bisa kita ambil dengan kesimpulan;
a.       Bakteri tinggal di daerah yang lembab, bersuhu kisaran 0o C-114o C.
b.      Bakteri dapat menyerang semua anggota tubuh.
c.       Orang yang terserang bakteri dapat sembuh dalam jangka waktu sesuai dengan jenis penyakitnya.
d.      Jika terserang bakteri bisa berbahaya juga.
e.        
3.2. Saran
Melakukan banyak aktivitas memang menyenangkan, usahakanlah supaya kita bisa terhindar dari penyakit.















DAFTAR PUSTAKA

Al-Muhtaram, MetrisComunity.com