cari

resensi novel “Before Happiness”



BAB I
PENDAHULUAN

1.1 Latar Belakang

Resensi merupakan pertimbangan ulasan buku, tentang sebuah buku.
Dalam membuat resensi di perlukan penilaian terhadap kualitas buku, di tinjau dari berbagai segi penilaian yang di lakukan di dasarkan pada argumentasi.
Resensi buku atau cerita dan novel adalah kegiatan melihat kembali atau menilai sebuah karya mengenai kelebihan dan kelemahan sebuah karya.

Selain apa yang telah di ungkapkan di atas, pembuatan resensi novel “Before Happiness” untuk mengetahui manfaaat juga motivasi yang ada dan untuk siapa seharusnya novel ini di baca.


1.2 Tujuan

Tujuan resensi  buku adalah menyampaikan kepada para pembaca  apakah sebuah buku atau hasil karya itu patut mendapat sambutan dari masyarakat atau tidak.
Tujuan dalam penulisan resensi ini sebagai berikut :

a.    Untuk mengetahui gambaran dan penelitian umum dari novel “Before Happiness”  ini, secara ringkas.
b.    Untuk mengetahui latar belakang dan alasan, mengapa novel “Before Happiness” ini diterbitkan.
c.    Untuk menguji kualitas isi dari novel “Before Happiness” ini.
d.    Untuk mengetahui kelemahan dan kekurangan dari novel “Before Happiness” ini.
e.    Untuk mengetahui manfaat dan untuk siapakah novel “Before Happiness”  ini seharusnya dibaca.
f.     Untuk memberi masukan kepada penulis novel ini berupa kritik dan saran baik dari segi sampul novel, cara penulisan, isi, karakter tokoh, konflik, hingga saat ending ceritanya.



1.3 Landasan Teori

Resensi sebagai karangan yang berisi ulasan terhadap karya, baik berupa buku, novel, film atau album.
Resensi biasa didefinisikan untuk memperdalam dari pengertian resensi.
Definisi resensi menurut para ahli adalah suatu karangan yang berisi penelitian terhadap buku atau karya seni. Resensi di tulis untuk memperkenalkan buku atau karya seni itu kepada masyarakat pembaca dan membantu mereka dalam memahami atau bahkan memilihnya.

Secara Etimologi, resensi berasal dari bahasa Latin, dari kata kerja Revidere atau Recensere yang memiliki arti melihat kembali, menimbang atau menilai. Dalam bahasa Belanda dikenal dengan Recensie, sedangkan dalam bahasa Inggris dikenal dengan istilah Review.
Dalam Kamus Besar Bahasa Indonesia, resensi diartikan sebagai pertimbangan atau pembicaraan tentang buku dan sebagainya.
Secara garis besar resensi diartikan sebagai kegiatan untuk mengulas atau menillai sebuah hasil karya baik itu sebuah buku, novel, maupun film dengan cara memaparkan data-data, sinopsis dan kritikan terhadap karya tersebut.



1.4 Metode Penelitian

Metode penelitian sebagai berikut :
1.    Melakukan penjajakan atau pengenalan buku yang diresensi, meliputi :
a.    Tema buku atau novel  yang diresensi, serta deskripsi buku.
b.    Siapa penerbit yang menerbitkan buku atau novel itu, kapan dan dimana diterbitkan, tebal (jumlah bab dan halaman),  format hingga harga.
c.    Siapa pengarangnya meliputi nama, latar belakang pendidikan, reputasi dan presentasi buku atau karya apa saja yang ditulis sampai alasan mengapa is menulis buku atau novel itu.
2.    Membaca buku atau novel yang akan diresensi secara menyeluruh, cermat, dan teliti. Peta permasalahan dalam buku itu perlu dipahami dengan tepat dan akurat.
3.    Menandai bagian-bagian buku atau novel yang memerlukan perhatian khusus dan menentukan bagian-bagian yang akan dikutip sebagai data acuan.
4.    Membuat sinopsis atau intisari dari buku atau novel yang akan diresensi.
5.    Menentukan sikap atau penilaian terhadap ha-hal berikut ini :
a.    Organisasi atau kerangka penulisan, bagaimana hubungan antak bagian satu dengan lainnya, bagaimana sistematika, dan dinamikanya.
b.    Isi pernyataan, bagaimana bobot idenya, seberapa kuat analisanya, bagaimana kelengkapan penyajian datanya, dan bagaimana kreatifitas pemikirannya.
c.    Bahasa, bagaimana ejaan yang disempurnakan diterapkan, bagaimana penggunaan kalimat dan ketetapan pilihan kata didalamnya, terutama untuk buku-buku ilmiah.
d.    Aspek teknis, bagaimana tata letak, bagaimana tata wajah, bagaimana kerapian dan kebersihan, bagaimana kualitas cetakannya ( apakah ada banyak salah cetak)
6.    Mengoreksi dan merevisi hasil resensi dengan menggunakan dasar-dasar dan kriteria-kriteria yang telah ditentukan sebelumnya.










BAB II
PENDAHULUAN


2.1 Unsur Instrinsik

2.1.1  Tema

Dengan mengangkat tema frendzone, Abbas Aditya menceritakan tentang kisah Happy yaitu tokoh utama pada novel ini, yang jatuh cinta dengan sahabatnya yaitu shada yang juga pacar dari temannya juga.
Tapi Happy memilih untuk mempertahankan persahabatan yang sudah sejak lama ia bangun dengan Shada, dengan memilih diam dan tidak mengungkapkan perasaan itu.
Di sudut lain, Gerald sepupu dari Shada yang sejak dulu jatuh cinta pada Happy, bahkan pernah meminta Happy untuk menjadi pacar pura-puranya.


2.1.2 Tokoh
Ø  Happy
Ø  Shada
Ø  Gerald
Ø  Yuna
Ø  Karel
Ø  Dio


2.1.3     Penokohan

Happy dan Shada adalah sepasang sahabat yang selalu bersama. Awalnya memang hanya rasa sayang sebagai sahabat yang dirasakan oleh Happy, tapi semua berubah sejak mereka berlibur ke Malang.
Sejak itu Happy mulai menyukai Shada sebagai seorang Pria. Tapi ia lebih memilih menyukai secara diam-diam, karena memang Shada sudah memiliki Yuna sebagai kekasihnya. Disisi lain sepupu Shada yaitu Gerald menyukai Happy sejak lama, dan sempat meminta happy untuk menjadi pacar pura-pranya.
Prince dan princess, nama panggilan yang digunakan Happy dan Shada bak sepasang kekasih di negeri dongeng membuat Dio merinding saat mendengarnya.
Karel yang diselingkuhi oleh pacarnya baru saja bisa move on saat bertemu Happy di Malaysia.


2.1.4     Alur atau Plot

Alur yang digunakan dalam novel ini adalah alur maju.
Dimulai dari tokoh utama Happy, yang memperkenalkan diri dan memberi alasan kenapa orangtuanya memberikan nama tersebut kepadanya.
Lalu berlanjut dengan Shada yang meminta bantuan Happy untuk melamar Yuna seorang gadis lembut berparas cantik, saat ulang tahunnya. Sejak itu perasaan Happy mulai amburadul tak karuan karena cemburu, konflik hati terus berlanjut, hingga akhirnya Happy sadar letak kebahagiaannya bukan pada Shada, tapi pada seorang pria yang sejak lama telah menaruh hati kepadanya, seorang pria yang Happy benci karena insiden saat ospek, pria yang mempunyai tato yang bertuliskan to be Happy. Pria itu bernama Gerald sepupu Shada.
Pada akhirnya cinta mereka benar-benar terikat diatas Boat yang menyusuri sungai Chao Phraya, Bangkok.


2.1.5     Latar atau setting

Kisah ini berawal di tempat kerja happy, sebuah kantor yang cukup besar untuk perusahaan yang berada di kota.
Lalu berlanjut dengan datangnya Shada yang langsung menarik tangan Happy, dengan maksud mengajak pergi Happy dari kantor tersebut, tanpa sepatah kata pun seperti adegan penculikan di film-film yang langsung membawanya kedalam mobil. Saat itu penampilan Shada yang berbeda, terlihat lebih rapi dan tentunya terlihat semakin ganteng, membuat gadis yang dibawanya seperti adegan penculikan di film tadi yang sering di sapa dengan sebutan Happy, tentunya sangat terkejut dan terpesona meskipun ia mengelak untuk mengatakannya karena gengsi.
Mobil itu menuju ke sebuah cafe, yang nantinya akan di pakai untuk pernikahan Shada dan Yuna.








2.1.6     Gaya Bahasa

Gaya bahasa yang digunakan dalam novel :
a.    Metafora
Gaya bahasa yang membandingkan suatu benda dengan benda lain secara langsung.

“Yuna, tetap saja, tampak cantik seperti biasanya...”
“Coba saja bandingkan dengan diriku, rambut seperti sapu ijuk, tingkah masih kekanakan, pendek, ditambah kurang pandai me-manage penampilan sebagai perempuan.” (hal.38)


b.    Tautologi
Gaya bahasa penegasan dengan mengulang beberapa kali kata dalam sebuah kalimat.

“aku pun tak kuasa menahan tangis, lagi, dan lagi.” (hal.43)


c.    Eponim
Suatu cara melukiskan sesuatu dengan mengambil sifat-sifat yang dimiliki oleh nama-nama yang telah terkenal.

“ “Gue aneh ya, Princess?” “ (hal.6)

d.    Enumerasio
Beberapa peristiwa yang membentuk satu kesatuan di lukiskan satu per satu.

“maka di sinilah aku sekarang, duduk di tengah panggung, di sebelah Gerald yang mantap memegang gitarnya. “make easy,” katanya selesai membisikan sebuah lagu yang pastinya sudah ku hapal di luar kepala.” (hal.171)



2.1.7     Sudut pandang

Penulis menempatkan dirinya sebagai Happy.
Hal itu jelas dapat dilihat dari isi cerita dalamnya yang menyebut “aku” pada diri Happy.
Dan menceritakan bagaimana dia bisa bertemu dengan tokoh-tokoh lainnya seperti, Shada, Karel, Gerald, Yuna.

2.1.8     Amanat

Amanat yang terkandung dalam novel ini, penulis ingin mengungkapkan bahwa, dalam membangun sebuah hubungan, tidak akan bahagia jika hanya salah satu saja yang memiliki rasa, padahal disisi lain ada seseorang menunggu untuk ditoleh, tapi kita hanya terpaku pada seseorang seseorang yang kita suka.
Akan lebih baik jika bersama orang yang sayang dengan kita, karena lambat laun, seiring waktu berlalu, kita juga akan memiliki rasa yang sama.







2.2     Unsur Ekstrinsik

2.2.1 Nilai Agama

“kau tau, namaku Happy, dan seperti harapan saat kedua orangtuaku memberi nama ini,aku adalah orang yang selalu bahagia.”

Nilai agama pada novel ini, seperti kutipan diatas bahwa, harapan adalah sebuah doa.
Alasan kenapa orangtua Happy memberi nama tersebut kepadanya agar dia terhindar dari kesedihan dan selalu bahagia.


2.2.2 Nilai Moral

“Yuna sosok lemah lembut dengan pemikiran maju.”
“dia cantik, berwawasan, gaul, perfeksionis, serta ambisius.”
“uniknya, hal tersebut tidak membuatnya sombong. “

Nilai sosial yang terdapat dalam kutipan novel ini adalah, moral baik yang di miliki olehYuna salah satu tokoh dalam novel “Before Happiness” ini, patut diberi dua acungan jempol. Meski dia cantik, ditambah pengetahuan wawasan yang luas, dan kelebihan lain yang dimilikinya, atau bisa di bilang Sempurna, ia tidak mempunyai rasa sombong dalam dirinya.


2.2.3     Nilai Budaya

Nilai budaya dalam ini ditunjukan dalam aksi tolong-menolong, saling membantu antar tokoh.
Karena seperti kita tau dan kita sadari bahwa saling tolong dan membantu adalah sikap yang terpuji dan baik. Jika membudayakan aksi tolong-menolong dan membantu dalam kehidupan bermasyarakat akan berdampak baik, bukan hanya untuk diri kita sendiri namun untuk semua orang yang terkait.
2.2.4     Nilai Sosial

Nilai sosial yang terkandung dalam novel ini adalah persahabatan antara Happy dan Shada.
Dalam persahabatan, rasa saling peduli, rasa sayang, membantu satu sama lain, mendukung satu sama lain akan muncul disana dan akan benar-benar terjadi.
Persahabatan yang baik akan berdampak baik juga dalam hidup seseorang.








BAB III
KESIMPULAN DAN SARAN

3.1 Kesimpulan

Dari isi cerita novel ini, kita bisa menarik kesimpulan bahwa dalam persahabatan, pasti ada rasa takut kehilangan, apa lagi saat sahabat kita akan menempuh kehidupan baru atau menikah, rasa kehilangan memang ada dan itu wajar.
Tapi jika di dalam persahabatan lain jenis, pria dan wanita, dan tumbuh rasa lebih dari perasaan sahabat, itu juga wajar tapi kita harus tetap mempertahankan persahabatan itu jika salah satunya tidak memiliki rasa yang sama.



3.2 Saran

a. untuk sampul buku, sebaiknya tidak memakai gambar wanita disana, kalau pun ada sebaiknya di tambah gambar dua lelaki dan satu wanita, agar pembaca bisa mengibaratkan gambar itu sebagai tokoh Gerald, Shada dan Yuna.

b. untuk isi keseluruhan cerita sudah baik, tapi kurang memuaskan saat ending ceritanya, akan lebih baik jika di endingnya ada beberapa adegan yang membuat kehidupan Happy yang penuh kebahagiaan dan adegan romance antara Happy dan Gerald.









DAFTAR ISTILAH

Dibawah ini adalah daftar istilah yang digunakan sebagai acuan dalam merensi sebuah buku atau novel :

a.    Resensi adalah kegiatan untuk mengulas atau menillai sebuah hasil karya baik itu sebuah buku, novel, maupun film dengan cara memaparkan data-data, sinopsis dan kritikan terhadap karya tersebut.
b.    Sinopsis adalah ringkasan cerita dari sebuah novel atau buku. Sinopsis juga diartikan sebuah ringkasan atau garis besar naskah yang menggambarkan isi dari suatu novel atau buku secara konkrit atau abstrak.
c.    Tema merupakan suatu gagasan pokok atau ide pikiran tentang isi cerita dari sebuah novel atau buku.
d.    Tokoh adalah individu ciptaan atau rekaan pengarang yang mengalami peristiwa-peristiwa atau lakukan dalam berbagai peristiwa cerita.
e.    Penokohan adalah penyajian watak tokoh dan penciptaan citra tokoh.
f.     Plot adalah struktur rangkaian kejadian dalam cerita yang disusun sebagai urutan bagian-bagian dalam keseluruhan fiksi. Dengan demikian, plot merupakan perpaduan unsur-unsur yang membangun cerita sehingga menjadi kerangka utama cerita.
g.    Latar atau setting adalah keterangan mengenai ruang, waktu dan suasanasaat terjadinya suatu peristiwa dalam cerita, baik dari awal hingga endingnya.
h.    Gaya bahasa yaitu cara bagaimana pengarang cerita mengungkapkan isi pemikiran lewat bahasa-bahasa yang khas dalam uraian ceritanya sehingga dapat menimbulkan kesan tertentu.
i.      Sudut pandang adalah cara bagaimana penulis cerita menempatkan dirinya pada cerita, atau dari sudut mana penulis cerita memandang cerita yang dibuatnya. Sudut pandang dapat juga diartikan sebagai suatu teknik atau pun siasat yang disengaja dilakukan oleh penulis untuk menyempaikan ceritanya.
j.      Amanat adalah pesan moral yang ingin disampaikan penulis kepada pembaca berupa nilai-nilai luhur yang dapat dijadikan contoh teladan atau motivasi







DAFTAR PUSTAKA

1.    Aditya,Abbas.2014.Before Happiness.Jakarta.Moka Media
2.    Artikelsiana,2014.Pengertian Resesnsi dan Unsur Resensi,www.artikelsiana.com/pengertian-resensi/
3.    Kelasindonesia,2014.Pengertian Resensi dan Penjelasan Lengkap,www.kelasindonesia.com/pengertian-resensi/





LEMBAR PENGESAHAN


Judul Novel                          : Before Happiness
Nama penulis resensi         : Pilipus Erdi
Sekolah                                 : SMA NEGERI 1 BELITANG III
Tanggal Pengesahan         :





Menyetujui,
Guru pembimbing


...................................
NIP. ...........................




LEMBAR PEMERIKSAAN



No
Tanggal
Uraian/Catatan
Paraf Guru Pembimbing