BAB I
PENDAHULUAN
1.1 Latar Belakang
Kesadaran terhadap keamanan
lingkungan, harus selalu diterapkan oleh masyarakat. Mewujudkan keamanan akan
terasa semakin mudah jika masyarakatnya memiliki kebersamaan. Menjaga
keamanan lingkungan merupakan tanggung jawab bersama sebagai warga negara yang
baik. Salah satu bagian terpenting dalam pemeliharan keamanan lingkungan
adalah peran serta masyarakat. Dalam hal ini bentuk partisipasi masyarakat
dalam pemeliharaan lingkungan diwujudkan dalam bentuk Sistem Keamanan
Lingkungan. Sebagai makhluk sosial, manusia tidak dapat lepas dari interaksinya
dengan manusia lain. Dalam interaksinya dengan manusia lain, maka
tercipta suatu masyarakat dan suatu peradapan serta kebudayaan manusia yang
didalamnya terdapat nilai-nilai yang mendasari dan menuntun tindakan-tindakan
dalam hidup bermasyarakat
Dalam hal ini bentuk partisipasi masyarakat dalam pemeliharaan lingkungan
diwujudkan dalam bentuk. Jika hubungan antar warga berjalan dengan baik,
maka persoalan-persoalan di lingkungan pun akan dengan mudah diatasi, sehingga
terciptalah kehidupan yang sehat, aman, dan nyaman di lingkungan tersebut.
Kesadaran masyarakat dalam
berpartisipasi bidang keamanan dan ketertiban, merupakan potensi pengamanan
swakarsa yang perlu dilestarikan dan ditingkatkan guna menumbuh kembangkan
sikap mental, kepekaan dan daya tanggap setiap warga masyarakat dalam
mewujudkan keamanan dan ketertiban disetiap dilingkungannya masing-masing.
Lingkungan yang sehat, aman, dan nyaman adalah tempat yang dibutuhkan oleh
masyarakat untuk hidup. Hal ini yang menarik bagi penulis untuk diteliti.
1.2 Rumusan Masalah
Berdasarkan latar belakang masalah yang telah diuraikan
diatas, maka dapat dirumuskan masalah sebagai berikut: Bagaimana tingkat
kesadaran masyarakat akan keamanan lingkungan di Desa Nusa Bakti Kampung 01?
1.3 Tujuan Penelitian
Berdasarkan rumusan masalah diatas, yang
menjadi tujuan penelitian ini adalah: Untuk mengetahui tingkat kesadaran masyarakat akan keamanan lingkungan di
Desa Nusa Bakti Kampung 01.
BAB II
LANDASAN TEORI
2.1 Pengertian Kesadaran Masyarakat
Secara harfiah kata “kesadaran”
berasal dari kata “sadar”, yang berarti insyaf, merasa tahu dan mengerti. Kita
sadar jika kita tahu, mengerti, insyaf, dan yakin tentang kondisi tertentu,
khususnya sadar atas hak dan kewajibannya sebagai warga Negara. Sebagaimana
yang dikemukakan oleh Widjaja (1984:46) menyatakan bahwa “Kita sadar jika kita
tahu, mengerti, insyaf dan yakin tentang kondisi tertentu”.
Kesadaran masyarakat lahir dari
masyarakatnya itu sendiri yang lahir dari kebiasaaan dalam masyarakat,
dipengaruhi oleh lingkungan, peraturan-peraturan dan peranan pemerintahnya.
2.2 Tingkatan Kesadaran
Berdasarkan tingkatannya, N.Y Bull
(Kosasih Djahiri, 1985: 24) mengemukakan bahwa kesadaran dapat dibagi menjadi
beberapa tingkatan yang masing-masing tingkatan menunjukan derajat kesadaran
seseorang. Tingkatan-tingkatan kesadaran tersebut antara lain:
- Kesadaran yang bersifat anomous, yaitu kesadaran atau kepatuhan yang tidak jelas dasar dan alasan atau orientasinya
- Kesadaran yang bersifat heteronomous, yaitu kesadaran atau kepatuhan yang berlandaskan dasar/orientasi/motivasi yang beraneka ragam atau berganti-ganti
- Kesadaran yang bersifat sosionomous, yaitu kesadaran atau kepatuhan yang berorientasi kepada kiprah umumatau karena khalayak ramai.
- Kesadaran yang bersifat autonomous yaitu kesadaran atau kepatuhan yang terbaik karena didasari oleh konsep atau landasan yang ada dalam diri sendiri.
2.3 Pengertian Keamanan
Keamanan
adalah kebutuhan dasar manusia prioritas kedua berdasarkan kebutuhan fisiologis
dalam hirarki Maslow yang harus terpenuhi selama hidupnya, sebab dengan
terpenuhinya rasa aman setiap individu dapat berkarya dengan optimal dalam
hidupnya. Mencari lingkungan yang betul-betul aman memang sulit, maka
konsekuensinya promosi keamanan berupa kesadaran dan penjagaan adalah hal yang
penting. Ilmu keperawatan sebagai ilmu yang berfokus pada manusia dan kebutuhan
dasarnya memiliki tanggung jawab dalam mencegah terjadinya kecelakaan dan
cedera sebagaimana merawat klien yang telah cedera tidak hanya di lingkungan
rumah sakit tapi juga di rumah, tempat kerja, dan komunitas. Perawat harus peka
terhadap apa yang diperlukan untuk menciptakan lingkungan yang aman bagi klien
sebagai individu ataupun klien dalam kelompok keluarga atau komunitas.
Secara
umum keamanan (safety) adalah status seseorang dalam keadaan aman, kondisi yang
terlindungi secara fisik, sosial, spiritual, finansial, politik, emosi,
pekerjaan, psikologis atau berbagai akibat dari sebuah kegagalan, kerusakan,
kecelakaan, atau berbagai keadaan yang tidak diinginkan. Menurut Craven:2000
keamanan tidak hanya mencegah rasa sakit dan cedera tetapi juga membuat
individu merasa aman dalam aktifitasnya. Keamanan dapat mengurangi stres dan
meningkatkan kesehatan umum.
Keamanan
fisik (Biologic safety) merupakan
keadaan fisik yang aman terbebas dari ancaman kecelakaan dan cedera (injury) baik secara mekanis, thermis,
elektris maupun bakteriologis. Kebutuhan keamanan fisik merupakan kebutuhan
untuk melindungi diri dari bahaya yang mengancam kesehatan fisik, yang pada
pembahasan ini akan difokuskan pada providing
for safety atau memberikan lingkungan yang aman
BAB III
Metode penelitian
3.1
Jenis Penelitian
Metode yang digunakan oleh peneliti adalah metode
deskriptif kuntitatif dengan teknik pengumpulan data secara angket kepada
responden yang telah ditentukan secara acak. Metode ini dipakai untuk mendapatkan informasi lebih banyak
dari responden.
3.2 Prosedur Penelitian
Untuk mepermudah dalam menjalankan
penelitian yang dilaksanakan maka dibuat prosedur penelitian yang disusun
secara berkelanjutan. Berikut ini adalah prosedur penelitian yang yelah
disiapkan untuk pelaksanaan penelitian ini:
1. Menyiapkan angket dan alat
penelitian lain
2. Menyebarkan angket kepada 25 responden
yang telah di tentukan secara acak.
3. Mengumpulkan angket yang telah di
isi oleh rosponden.
4. Menganalisa jawaban responden.
5. Menyusun laporan penelitian.
3.3 Waktu
dan Tempat Penelitian
Penelitian
ini akan dilaksanakan pada tanggal 14 November – 25 November 2015. Penelitian
akan dilakukan di Desa Nusa Bakti
Khususnya Kp 01Kecamatan Belitang III, Kabupaten OKU Timur
BAB IV
HASIL DAN PEMBAHASAN
4.1 Hasil Penelitian
Setelah menjalankan prosedur
penelitian dan menganalisa setia jawaban dari 25 responden yang terpilih,
mengenai tingkat kesadaran masyarakat akan keamanan lingkungan di Kampung 01
Desa Nusa Bakti, maka didapat hasil yang tersaji dalam tabel berikut ini :
No
|
Pertanyaan
|
Jawaban
|
Jumlah Jawaban
|
Total
|
|
Jum
|
%
|
||||
1
|
Apakah ada kegiatan keamamana
dilingkungan anda?
|
Ada
|
24
|
96%
|
100%
|
Tidak
|
1
|
4%
|
|||
2
|
Apakah anda bersedia melaksanakan
program siskamling?
|
Ya
|
25
|
100%
|
100%
|
Ya, terpaksa
|
-
|
-
|
|||
Tidak
|
-
|
-
|
|||
3
|
Berapa jam waktu efektif anda
mengikuti siskamling?
|
1-2 jam
|
4
|
20%
|
100%
|
3-4 jam
|
9
|
32%
|
|||
4 jam lebih
|
12
|
48%
|
|||
4
|
Bagaimana keadaan keamanan lingkungan
anda?
|
Aman
|
25
|
100
|
100%
|
Tidak aman
|
-
|
-
|
|||
5
|
Apakah bentuk ganguan keamanan
yang pernah terjadi dilingkungan anda?
|
Pencurian
|
23
|
92%
|
100%
|
Penodongan
|
-
|
-
|
|||
Lainnya
|
2
|
8%
|
|||
6
|
Bagaimana menanggulangi gangguan
keamanan lingkungan dilokasi anda?
|
Satpam
|
-
|
-
|
100%
|
Siskamling
|
25
|
100%
|
|||
lainnya
|
-
|
-
|
|||
7
|
Siapa yang berkewajiban menjaga
keamamana lingkungan?
|
Seluruh warga
|
20
|
80%
|
100%
|
HANSIP
|
5
|
20
|
|||
POLISI/TNI
|
-
|
-
|
Tabel hasil
penelitian
4.2 Pembahasan
Dari hasil penelitian yang dilakukan
dan disampaikan memalui tabel hasil penelitian dapat dengan mudah dipahami
bahwa masyarakat kampung 1 desa Nusa Bakti masih memiliki kesadaran yang cukup
tinggi untuk untuk ikut berpartisipasi dalam menjaga keamanan lingkungan yang ditunjukan dengan
masih adanya kegiatan siskamling dilingkungan kampung 1 desa Nusa Bakti.
Secara serempak seluruh responden
bersedia untuk ikut dalam kegiatan siskamling dalam usaha menjaga keamanan
lingkungan. Tidak ada yang merasa terpaksa dan tidak ada yang merasa siskamling
bukanlah tanggung jawabnya. Ini adalah sebuah bentuk kesadaran penuh warga
bahwa keamanan lingkungan adalah sebuah upaya yang hanya bisa dilakukan
bersama.
Dalam melaksanakan siskamling setiap
warga mempunyai ketersediaan waktu yang berbeda mungkin karena faktor pekerjaan
dan kegiatan lain yang mungkin membutuhkan banyak waktu, tetapi setidaknya
semua warga masih menyediakan waktu untuk ikut berperan aktif dalam kegiatan
siskamling, 20% responden hanya memiliki waktu efektif untuk mengikuti
siskamling selama 2 jam, 32% memliki waktu 4 jam, dan 48% responden punya lebih
dari 4 jam untuk ikut dalam kegitan siskamling hal ini cukup menguatkan bahwa
tingkat kesadaran mayarakat untuk menjaga keamanan lingkungan cukup tinggi.
Memang harus diakui bahwa bukan
tidak pernah terjadi gangguan keamanan. Pencurian, dan tidak asusila pernah
terjadi pada masyarakat kampung 1 desa Nusa Bakti, tetapi bukan dalam sekala
yang besar dan frekuensinyapun sangat jarang. Bahkan tidak terjadi dalam 1
tahun sekali. Sehingga dengak keadaan seperti ini cukup wajar jika warga
kampung 1 desa Nusa Bakti melalui responden menyatakan bahwa keaadaan keamanan
lingkungan mereka cukup aman
Menyadari bahwa gangguan keamanan
bisa saja muncul setiap saat maka masyarakat secara bersama membangun sitem
keamanan lingkung atau siskamling, hal ini dinyatakan serentak oleh responden
sehingga boleh dikatakan siskamling adalah sistem yang tepat untuk tetap
menjaga stabilitas keamanan lingkungan masyarakat kampung 1 desa Nusa Bakti.Namun demikian masih
ada anggapan bahwa keamanan lingkungan adalah tugas utama hansip tetapi 80%
responden mengakui keamanan lingkungan adalah tanggung jawab seluruh lapisan
masyarakat.
Dari hasil dan pembahasan ini
didapati bahwa kesadaran masyarakat akan peranan mereka dalam turut serta
menjaga keamanan lingkungan akan sangat mempengaruhi keamanan pada lingkungan
tersebut. Demikian hasi penelitian dan pembahasan yang dapat kami sampaikan.
BAB V
PENUTUP
5.1 Kesimpulan
Dari hasil dan pembahasan mengenai pengaruh tingkat
kedasaran masyarakat akan keamanan lingkungan kampung 1 desa Nusa Bakti ini dapat
disimpulkan sebagai berikut:
1. Kesadaran mayarakat kampung 1 desa
Nusa Bakti akan peranan mereka dalam turut serta menjaga keamanan masih cukup tinggi.
2. Lingkungan kampung 1 desa Nusa Bakti
dalam penilaian masyarakatnya masih dalam kondisi aman.
5.2 Saran
Berdasarkan kesimpulan yang telah
didapat maka peneliti memberikan saran berikut ini:
1. Kesadaran masyarakan harus tetap
dipelihara dan dikembangkan lagi kedalam bidang sosial lain.
2. Keamanan lingkungan kampung 1 desa
Nusa bakti harus terus dipertahankan dan
ditingkatkan.
DAFTAR PUSTAKA
http://www.tempo.co/read/news/2005/08/12/05565201/keamananlingkungan-hidup-dengan-siskamling
http://www.scribd.com/doc/39727116/KEAMANAN-LINGKUNGAN
http://www.scribd.com/doc/39727116/KEAMANAN-LINGKUNGAN