BAB I
PENDAHULUAN
PENDAHULUAN
1.1 Latar Belakang
Desa Cahayamas adalah salah satu desa yang terletak di
kabupaten OKI, yang terkenal dengan objek wisata danau Teluk Gelam. Kabupaten
Ogan Komering Ilir terbagi atas beberapa suku bangsa baik suku asli Ogan
Komering Ilir maupun pendatang dari Jawa, Bali dan Sunda. Adapun suku asli
Penduduk Kabupaten Ogan Komering Ilir terdiri atas: Suku Ogan, Suku
Komering, Penesak/Danau: meliputi penduduk asli Kecamatan Pedamaran tersebar di
desa-desa dalam Kecamatan Pedamaran tidak termasuk penduduk Sukaraja, berbahasa
Penesak. Suku Pegagan , Suku Jawa, Sunda dan bali untuk pergaulan
dengan penduduk setempat menggunakan Bahasa Indonesia. Desa Cahayamas pada wilayah Administrasi Kecamatan
Mesuji Makmur salah satu kecamatan yang berada pada wilayah daerah aliran
sungai Mesuji sebuah aliran sungai yang
ter kenal dengan tanah yang bertebing-tebing rawa dan bertanah merah.
Cahayamas adalah
wilayah desa hasil perluasan wilayah warga nusa tenggara OKU Timur dan warga
pendatang dari desa lain yang dulunya adalah wilayah hutan tanaman industry milik
pemerintah. Dengan usaha dan kerja keras saat ini desa cahayamas menjadi sangat
maju saat ini.
1.2 Rumusan Masalah
Dari urain latar belakang diatas
maka penulis mengambil rumusan masalah sebagai berikut:
1.
Bagaimana Sejarah Berdirinya Cahayamas?
2.
Bagaimana Sejarah perkembangan
pembangunan desa Cahayamas?
1.3
Tujuan Penelitian
Yang menjadi tujuan dari penyusunan
sejarah desa Sribudaya ini adalah
sebagai berikut:
1.
Mengetahui sejarah berdirinya Desa
Cahayamas.
2.
Mengetahui sejarah Perkembangan Desa
Cahayamas.
3.
Memenuhi tugas mata pelajaran sejarah
1.4 Manfaat Penelitian
Melalui laporan penelitian ini
diharapkan dapat memberikan manfaat agar:
1.
Membaca dapat memahami sejarah
berdirinya Desa Cahayamas.
2.
Pembaca dapat memahami sejarah
kepemimpinan Desa Cahayamas.
BAB II
Pembahasan
2.1 Kabupaten Ogan Komering Ilir
Kabupaten Ogan Komering Ilir atau
sering disingkat OKI yang beribukotakan Kayu Agung,
adalah salah satu Kabupaten di Sumatera
Selatan yang memiliki luas 19.023,47 Km² dan berpenduduk sekitar
700.000 jiwa. Pada Tahun 2005 Kabupaten ini memiliki 18 Kecamatan, yang terdiri
atas 299 Desa/Kelurahan.
Iklim di Kayu
Agung, Ibu Kota Kabupaten Ogan tergolong Tropik Basah dengan curah hujan rerata
Tahunan > 2.500 mm/tahun dan jumlah hari hujan dan hari hujan rata-rata
> 116 hari/tahun. Musim Kemarau umumnya berkisar antara bulan Mei sampai
Oktober setiap tahunnya, sedangkan musim penghujan berkisar antara bulan
November sampai Bulan April.
Penyimpangan
musim biasanya terjadi dalam lima tahun, berupa musim penghujan, dengan
rata-rata curah hujan lebih kurang 1.000 mm/tahun dengan rata-rata hari
hujan 60 hari/tahun. Di wilayah OKI juga terdapat beberapa pelabuhan yakni,
Pelabuhan Sungai Lumpur yang dimana jumlah dermaganya adalah 2 Buah.
Wilayah Kabupaten Ogan Komering ilir terletak di bagian
Timur Provinsi Sumatera Selatan yaitu tepatnya antara 104°20’ dan 106°00’ Bujur
Timur dan 2°30’ sampai 4°15’ Lintang Selatan, luasnya mencapai 19.023,47 Km².
Secara administrasi berbatasan dengan :
§ Kabupaten Banyuasin, Kabupaten Ogan
Ilir dan Kota Palembang di sebelah Utara;
§ Kabupaten Ogan Komering Ulu Timur
dan Provinsi Lampung di sebelah Selatan;
§
Kabupaten
Ogan Ilir dan Kabupaten OKU Timur di sebelah Barat, dan;
§
Selat
Bangka dan Laut Jawa di sebelah Timur.
Sekitar 75 persen dari luas wilayah Kabupaten OKI merupakan
bentangan rawa dan 25 persennya merupakan daratan. Daerah ini dialiri oleh
banyak sungai dan memiliki wilayah pantai dan laut. Wilayah pesisir Pantai
Timur OKI meliputi Kecamatan Air Sugihan, Tulung Selapan, Cengal dan Kecamatan
Sungai Menang. Secara fisiografi datarannya dibedak.
1.2 Kecamatan Mesuji Makmur
Mesuji Makmur adalah sebuah kecamatan
di Kabupaten Ogan Komering Ilir, Sumatera
Selatan, Indonesia. Mesuji makmur dapat ditempuh sekitar satu jam dari
jalan lintas sumatera , tiga jam dari kota Templat:Kayu agung, dan
lima jam dari kota Templat:Palembang.Meskipun
secara geografis kecamatan Mesuji Makmur tidak berada jauh dari kota Kayuagung
namun waktu tempuh yang dibutuhkan adalah tiga jam, ini di karenakan kondisi
jalan yang sangat memprihatinkan ,padahal Mesuji Makmur adalah kecamatan dengan
perkebunan sebagai pendapatan utama masyarakat dan kondisi jalan memegang
peranan penting.
Penduduk
kecamatan Mesuji Makmur mayoritas berdarah jawa karena Mesuji Makmur adalah
salah satu desa tujuan transmigrasi.Pekerjaan penduduk Mesuji Makmur mayoritas
adalah petani kebun karet dan sawit.Keadaan kecamatan Mesuji Makmur sendiri
mencerminkan sebuah daerah yang sedang berkembang mulai dari segi ekonomi, segi
infrastruktur dan lainya.
2.3 Sejarah berdirinya Desa cahayamas
Wilayah
desa Cahayamas dahulu adalah wilayah hutan tanaman industry milik pemerintah. Pada
awalnya berdirinya diawali dengan pembukaan lahan oleh perluasan masyarakat
desa Nusa Tenggara sejumlah delapan kepala keluarga. Kemudian setelah
kedatangan pak Ropi seorang Purnawirawan TNI, perluasan lahan makin gencar. Dengan pengetahuan dan hubungan yang luas Pak
Ropi, masyarakat cahayamas di ijinkan untuk meperluas wilayah desa hingga 5
Kilo meter persegi. Seiring tidak beroperasi nya pengelola HTI, maka perluasan
desa semakin meluas hingga menjadi 5 kampung. Dan untuk pertama kalinya
perangkat desa dibetuk dan jabatan Kepala
di pegang oleh Bapak Karim.
Pada
awal pembukaan desa berkembang sebuah kepercayaan bahwa ada “Danyang” (mahluk halus penguasa desa), bernama
Kartini yang adalah roh dari anak yang meninggal saat berumur 40 hari atau selapandalam istilah jawa . Yang hingga saat ini dipercaya masih
tinggal bersama-sama masyarakat. Sehingga setiap warga yang memiliki hajat
selalu mendoakan roh kartini.
Sedangkan
nama desa cahayamas diambil dari syukur warga desa yang dapat mengumpulkan
banyak harta berupa emas dari mengolah lahan di desa tersebut, sehingga atas
syukur tersebut maka nama desa tersebut akhirnya disepakati sebgai Cahayamas yang berarti cahaya dari
emas.
Pada
awalnya pembukaan lahan masyarakat menggunakan lahan untuk bertanam padi,
jagung dan kedelai. Lalu menjualnya kepasar objek Way Hitam yang berjarak
kurang lebih 20 Km dari desa Cahayamas. Masyarakat susah mengembangkan
perekonomian karena produk pertanian kurang memiliki nilai jual. Sehingga masyarakat
hanya bertahan dengan kondisi seadanya.
Atas
inisiati kepala desa dan perengkat dan atas semangat kegotongroyongan
masyarakat, kemudian pada tahun 1992 membangun
pasar sendiri untuk mengembangkan ekonomi masyarakat desa. Maka berkembanglah beberapa took sebagai
penyedia kebutuhan masyarakat dan pasar untuk menjual komoditi masyarakat. Setelah
tahun 1993 perkonomian masyarakat, berubah karena beralih ke perkebunan karet
dan ekonomi berkembang pesat. Terlebih setelah tahun 2004 harga karet yang
tinggi meningkatakan pendapatan sehingga kemajuan desa cahayamas semakin pesat.
Dalam perkembangan kepemimpinan desa Cahayamas pernah dipimpin oleh 4 kepala desa
sampai saat ini, yaitu :
1.
Bapa Karim
2.
Bapak Agus Guru
3.
Bapak Imam
4.
Bapak Agus CIK