cari

Peran Sekolah Menumbuhkan Minat Berorganisasi Siswa



BAB I
PENDAHULUAN
1.1  Latar Belakang
Sekolah merupakan salah satu lembaga pendidikan bagi siswa untuk kegiatan belajar mengajar. Selain kegiatan belajar mengajar, sekolah juga mendukung adanya kegiatan siswa. Kegiatan siswa adalah kegiatan yang dilakukan oleh siswa yang mempunyai tujuan tertentu. Kegiatan siswa juga pasti kegiatan yang beresensi dan dapat diambil manfaatnya. Kegiatan siswa itu sendiri dapat berupa kegiatan ekstrakulikuler dan kegiatan organisasi di dalam sekolah maupun di luar sekolah. Kegiatan siswa dilakukan untuk menambah pengalaman siswa itu sendiri. Selain itu juga untuk melepas penat agar siswa tidak hanya belajar, menambah ketrampilan dan sosialisasi. Hal itu dapat mendukung akademik maupun non akademik. Selain menunjang untuk kedekatan dengan sekolah, kegiatan siswa juga dapat  merekatkan hubungan antar siswa. Organisasi adalah sekelompok individu yang berkumpul dalam suatu wadah untuk mencapai tujuan yang sama, organisasi itu sebuah wadah yang menampung aspirasi, cita cita, harapan orang-orang. Organisasi memiliki karakter tersendiri, jati diri, sejarah, kisah, suka, sedih, cita-cita, aspiras harapan orang banyak. Organisasi adalah sebuah sebuah sarana sosialisasi dan sebagai wadah yang dibuat untuk menampung aspirasi masyarakat serta untuk mencapai tujuan bersama.
Organisasi merupakan suatu wadah untuk mencapai tujuan yang sama,organisasi mempunya tujuan, visi dan misi yang jelas, organisasi memegang pernanan penting dalam suatu masyarakat, karena organisasi dapat membantu/mengajak masyarakat untuk lebih aktif dalam lingkungan dan kehidupannya,organisasi bisa sebagai pendukung proses sosialisasi yang berjalan di sebuah lingkungan bermasyrakat.Organisasi bisa juga disebut kumpulan orang-orang yang memiliki kesamaan. Di sekolah anak berinteraksi dengn guru-guru, teman-teman peserta didik lainnya, serta pegawai-pagawai tata usaha. Ia memperoleh pendidikan formal. Akibat beresosialisasi dengan pendidikan formal. Terbentuklah kepribadian dan wataknya sesuai budaya yang ada di sekolah itu.Dalam bersosialisasi ia akan menemukan kendala-kendala yang menghambatnya dalam proses adaptasi terhadap lingkungan pendidikan dimana ia berada.
Selain manfaat yang dapat diambil pada suatu kegiatan siswa, juga terdapat hambatan yang ada pada kegiatan siswa. Hambatan ini bisa terjadi karena orang yang ikut serta dalam kegiatan kurang aktif ataupun karena waktu dan tempat yang tidak memungkinkan. Dalam hal itu hambatan yang terjadi pada orang yang bersangkutan tergantung pada masing-masing orang bagaimana cara mengatasi hambatan tersebut. Ada berbagai cara untuk mengatasi masalah dalam kegiatan siswa. Salah satunya adalah memberi motivasi agar siswa tersebut dapat aktif dalam kegiatan dan dapat mengambil esensi dari kegiatan yang diikuti.

1.2 Rumusan masalah
1.  Bagaimana peran sekolah dalam  meningkatkan minat siswa berorganisasi?
2.  Apa manfaat bersosialisasi di sebuah organisasi bagi siswa?

1.3  Tujuan
1.    Menjelaskan peran sekolah dalam  meningkatkan minat siswa berorganisasi
2.    manfaat bersosialisasi di sebuah organisasi bagi siswa

1.4  Manfaat
Adapun manfaat karya tulis ini adalah :
a.    Menyadarkan siswa dan siswi agar sadar bahwa perlunya pengembangan terhadap diri sendiri dalam besosialisasi di sebuah organisasi.
b.    Meningkatkan kreatifitas dan kemampuan siswa dalam mengungkapkan pendapat .





BAB  II
ISI

2.1 Landasan Teori
A. Pengertian Sosialisasi
Sosialisasi adalah sebuah proses penanaman atau transfer kebiasaan atau nilai dan aturan dari satu generasi ke generasi lainnya dalam sebuah kelompok atau masyarakat. Sejumlah sosiolog menyebut sosialisasi sebagai teori mengenai peranan (role theory). Karena dalam proses sosialisasi diajarkan peran-peran yang harus dijalankan oleh individu. Pada hakikatnya proses sosialisasi merupakan hasil dari interaksi antar manusia. Selama manusia masih berinteraksi, proses sosialisasi pun masih berlangsung.
Proses sosialisasi dilakukan setiap orang sejak lahir di muka bumi sampai meninggal. Bahkan, seorang bayi yang baru lahir melakukan sosialisasi. Contohnya belajar membuka mata untuk melihat dunia, belajar memegang sesuatu, dan belajar merasakan sesuatu. Bersamaan dengan berjalannya waktu, pembelajaran bayi mengenai dunia semakin kompleks. Misalnya belajar berjalan, berbicara, makan, dan mengenal lingkungan sekitar. Berdasarkan tahapannya, proses sosialisasi seseorang dapat dibedakan menjadi dua, yaitu sosialisasi primer dan sekunder.
Berikut pengertian sosialisasi menurut para ahli :
a.  Charlotte Buhler  : Sosialisasi adalah proses yang membantu individu-individu belajar dan menyesuaikan diri, bagaimana cara hidup, dan berpikir kelompoknya agar ia dapat berperan dan berfungsi dengan kelompoknya.
b.  Peter Berger  : Sosialisasi adalah suatu proses dimana seseorang menghayati serta memahami norma-norma dalam masyarakat tempat tinggalnya sehingga akan membentuk kepribadiannya.
c.   Paul B. Horton  : Sosialisasi adalah suatu proses dimana seseorang menghayati serta memahami norma-norma dalam masyarakat tempat tinggalnya sehingga akan membentuk kepribadiannya.
d.  Soerjono Soekanto : Sosialisasi adalah proses mengkomunikasikan kebudayaan kepada warga masyarakat yang baru.



B. Jenis Sosialisasi
a.  Sosialisasi Primer
Sosialisasi primer terjadi pada anak berusia di bawah lima tahun. Pada usia ini seorang anak mengenal lingkungan terdekatnya, yaitu keluarga. Anak mulai mengenal ayah, ibu, kakak, paman, bibi, nenek, dan kakek. Melalui sosialisasi primer anak belajar tolong-menolong, toleransi, rela berkorban, taat beribadah, jujur, dan menyayangi anggota keluarga.
Proses sosialisasi primer mempunyai pengaruh yang besar dalam pembentukan kepribadian seorang anak. Hal ini karena anak akan menerapkan hasil belajarnya dalam keluarga ke dalam pergaulan di masyarakat. Proses sosialisasi primer merupakan dasar seseorang melakukan sosialisasi sekunder.

b. Sosialisasi Sekunder
Sosialisasi sekunder terjadi setelah sosialisasi primer berlangsung. Pada sosialisasi sekunder seseorang belajar memahami lingkungan di luar keluarganya. Pada proses sosialisasi itu masyarakat atau orang lain mempunyai peranan penting. Sosialisasi sekunder diterima melalui pendidikan di sekolah dan pengalaman hidup. Ketika seseorang belajar menghormati guru, menyayangi sahabat, menghargai tetangga, pada saat itulah sosialisasi sekunder sedang berlangsung.
Hal ini menunjukkan setiap individu melakukan proses sosialisasi tanpa terkecuali. Setiap individu melakukan sosialisasi karena individu tersebut berupaya menjadi bagian dari suatu masyarakat. Melalui sosialisasi, individu mengenal dan memahami kebiasaan, perilaku, adat istiadat, dan peraturan lain yang berlaku di masyarakat. Secara umum, terdapat dua pola sosialisasi yang berkembang di masyarakat, yaitu sosialisasi represif dan partisipatif.






C. Proses Sosialisasi
 Pendapat beberapa ahli sosial mengenai pengertian proses sosialisasi.
1) Krathwohl
Proses sosialisasi adalah proses yang mengusahakan seseorang menjadi peka terhadap rangsangan masyarakatnya dan menyesuaikan diri serta berperilaku seperti orang lain dalam masyarakatnya atau kebudayaannya.
2) Laurence
Proses sosialisasi adalah proses pendidikan atau latihan seseorang yang belum berpengalaman dalam suatu kebudayaan dan berusaha menguasai kebudayaan sebagai aspek perilakunya.
3) Guire
Proses sosialisasi adalah proses penyajian kemungkinan-kemungkinan perilaku perorangan dengan sanksi positif atau negatif yang menyebabkan penerimaan atau penolakan oleh orang lain.
4) Lawang, Robert M.Z.
Proses sosialisasi adalah proses mempelajari norma, nilai, peran, dan semua persyaratan lainnya yang diperlukan untuk memungkinkan berpartisipasi yang efektif dalam kehidupan sosial.

D. Definisi Organisasi
Suatu organisasi di bentuk karena mempunyai dasar dan tujuan yang ingin dicapai.Pencapaian tujuan bukan hanya kepuasan individual, tetapi kepuasan dan manfaat bersama.
Untuk itu kalau kita berbicara tentang organisasi maka sebagian dari para ahli berpendapat ,bahwa organisasi ditinjau dari segi etimologis adalah berasal dari kata “organ”yang berarti susunan badan manusia yang terdiri dari berbagai bagian menuju satu tujuan .
Jika ditinjau dari segi terminology {istilah}sebagaimana yang dikemukakan oleh James D Mooney ,organisasi adalah bentuk perserikatan manusia untuk mencapai suatu tujuan bersama.Akan tetapi perlu kita fahami bahwa yang menjadi dasar organisasi, bukan “siapanya”akan tetapi “apanya”yang berarti bahwa yang dipentingkan bukan siapa orang yang akan memegang organisasi ,tetapi “apakah”tugas dari dari organisasi ?.Masih banyak rumusan-rumusan pendapat tentang organisasi, akan tetapi dapat kita ambil kesimpulan ada kesamaan dasar tentang organisasi .
a.  Adanya sekelompok orang yang saling bekerjasama.
b.  Adanya tujuan yang sama
c.   Adanya bentuk/struktur.
d.  Adanya aktivitas.
E.  Prinsip organisasi
Suatu organisasi bisa dikatakan solid jika memiliki sifat sebagai berikut:
a.    mempunyai tujuan yang jelas .
b.    tujuan organisasi harus di terima dan di fahami oleh setiap orang di dalam organisasi.
c.    memiliki kesatuan arah.
d.    adanya keseimbangan antara wewenang dan tanggungjawab.
e.    berkesinambungan .
f.     penempatan orang harus sesuai ahlinya.
g.    adanya pembagian tugas.
2.2 pembahasan                
A.  Peran Sekolah Dalam  Meningkatkan Minat Siswa Berorganisasi
          Ketertarikan atau minat siswa terhadap organisasi yang ada di sekolah dipengaruhi oleh beberapa hal seperti:
a.  Kebutuhan psikologis, seperti pertemanan, merasakan kebersamaan.
b.  Kebutuhan untuk mewujudkan cita-cita atau pengembangan bakat Keinginan dan cita-cita dapat mendorong munculnya minat terhadap sesuatu, seperti keinginan atau cita-cita menjadi dokter. Secara otomatis orang tersebut terdorong dan berminat untuk mempelajari hal-hal yang berkaitan dengan ilmu kedokteran (kesehatan, penyakit-penyakit). Semakin besar cita-cita atau keinginan, maka semakin besar/tinggi minat yang muncul dalam diri seseorang.
c.   Pengaruh kebudayaan
Kebudayaan terdiri dari dua lingkup, yakni lingkup mikro (individual) dan lingkup makro (sosial,adat istiadat) kebudayaan dapat memunculkan minat-minat tertentu seperti tari-tarian, lagu, karya seni, semua itu akan menarik orang untuk memperhatikan dan mempelajari kebudayaan dari daerah asal kesenian tersebut. Begitu juga berorganisasi, minat berorganisasi siswa dapat timbul karena adanya kebiasaan belajar.
Sedangkan hal-hal yang bisa dilakukan sekolah untuk meningkatkan minat siswa dalam berorganisasi salah satunya yaitu:
1.    Melakukan penelusuran minat siswa.
Penelusuran minat siswa ini dilakukan oleh sekolah bisa dengan berbagai cara, baik secara angket maupun kegiatan psikotest, sehingga hasil yang di dapat lebih akurat, karena berasal dari diri siswa secara langsung.
2.    Pemberian nilai
Pemberian nilai ini dimaksudkan agar siswa lebih tertarik dalam mengikuti organisasi, karena banyak siswa yang berfikir malas mengikuti sebuah organisasi dikarenakan tidak adanya reward dari sekolah, sehingga pemberian nilai ini diharapkan dapat menjadi motivator bagi siswa dalam mengikuti organisasi.
3.    Penyediaan sarana dan prasarana
Sekolah dapat menyediakan sarana dan prasarana untuk setiap organisasi sehingga dapat menunjang berjalannya organisasi tersebut dengan baik dan memberikan dampak yang baik pula bagi siswanya.


B.  Fungsi Dan Peranan Sekolah Dalam Proses Sosialisasi Di Sebuah Organisasi
Dalam Undang-Undang Nomor 20 Tahun 2003 tentang Sistem Pendidikan Nasional, disebutkan bahwa jalur pendidikan sekolah/formal merupakan jalur pendidikan yang terstruktur dan berjenjang (Pasal 1 ayat 10). Peranan sekolah sebagai lembaga yang membantu lingkungan keluarga, maka sekolah bertugas mendidik dan mengajar serta memperbaiki dan memperhalus tingkah laku anak didik yang dibawa dari keluarganya. Sementara dalam perkembangan kepribadian anak didik, peranan sekolah dengan melalui kurikulum, antara lain yaitu sebagai berikut:
a. Anak didik belajar bergaul sesama anak didik, antara guru dengan anak didik, dan antara anak didik dengan orang yang bukan guru (karyawan).
b. Anak didik belajar mentaati peraturan-peraturan sekolah.
c. Mempersiapkan anak didik untuk menjadi anggota masyarakat yang berguna bagi agama, bangsa dan negara.
Bisa dikatakan bahwa sebagian besar pembentukan kecerdasan (pengertian), sikap dan minat sebagai bagian dari pembentukan kepribadian, dilaksanakan oleh sekolah. Kenyataan ini menunjukkan, betapa penting dan besar pengaruh dari sekolah. Tentang fungsi sekolah itu sendiri adalah sebagai berikut.
a. Mengembangkan kecerdasan pikiran dan memberikan pengetahuan; di samping bertugas untuk mengembangkan pribadi anak didik secara menyeluruh, fungsi sekolah yang lebih penting sebenarnya adalah menyampaikan pengetahuan dan melaksanakan pendidikan kecerdasan. Fungsi sekolah dalam pendidikan intelektual dapat disamakan dengan fungsi keluarga dalam pendidikan moral.
b. Spesialisasi; sebagai konsekuensi makin meningkatnya kemajuan masyarakat ialah makin bertambahnya diferensiasi sosial yang melaksanakan tugas tersebut. Sekolah mempunyai fungsi
sebagai lembaga sosial yang spesialisasinya dalam bidang pendidikan dan pengajaran.
c. Efisiensi; terdapatnya sekolah sebagai lembaga sosial yang berspesialisasi di bidang pendidikan dan pengajaran, maka pelaksanaan pendidikan dan pengajaran dalam masyarakat menjadi lebih efisien, sebab
1) Apabila tidak ada sekolah dan pekerjaan mendidik hanya harus dipikul oleh keluarga, maka hal ini tidak akan efisien, karena orang tua terlalu sibuk dengan pekerjaannya, serta banyak orang tua tidak mampu melaksanakan pendidikan dimaksud.
2) Oleh karena pendidikan sekolah dilaksanakan dalam program yang tertentu dan sistematis.
3)  Di sekolah dapat dididik sejumlah besar anak secara sekaligus.
Jadi dalam hal ini sekolah mempunyai peranan yang penting dalam proses sosialisasi yaitu proses unutk membantu perkembangan individu menjadi makhluk sosial serta makhluk yang dapat beradaptasi dengan baik di masyarakat.
C. Manfaat Berorganisasi
1. Menumbuhkan rasa kebersamaan
Di dalam sebuah organisasi, di mana terdiri dari sekelompok orang atau anggota membuat setiap siswa yang menjadi anggota, dapat merasakan kebersamaan ketika mereka melakukan suatu kegiatan rutinitas yang selalu bersama-sama. Hal ini tentu saja sangat bermanfaat bagi psikologis setiap siswa, terutama siswa yang kurang terbiasa bergaul atau cenderung penyendiri.


2. Memperkuat tali persaudaraan
Dari kegiatan yang cenderung selalu di lakukan bersama-sama tersebut, membuat siswa merasa semakin dekat dengan antar anggota yang lain sehingga tali persaudaraanpun meningkat.
3. Menebarkan rasa tolong-menolong
Ketika setiap siswa melakukan kegiatan di dalam organisasinya, dengan tali persaudaraan yang begitu solid, membuat siswa terbiasa untuk saling tolong-menolong, toleransi dan solidaritas.
4. Memperkaya informasi 
Tentu saja, ketika seorang siswa mulai memasuki sebuah organisasi, itu berarti menambah pula informasi atau ilmu yang di dapatnya, sehingga siswa tidak hanya mendapat informasi atau ilmu dari pelajaran di kelas formal saja melainkan melalui organisasi juga.
5. Meningkatkan kualitas pribadi
Kebersamaan yang di rasakan oleh siswa yang aktif di sebuah organisasi, membuat adanya perubahan dari kualitas pribadi setiap siswa, yaitu tentu saja perubahan kea rah yang lebih baik, contohnya : Siswa menjadi lebih sabar, mudah bergaul, tidak pemalu, berani menyatakan pendapat, dan percaya diri.
6. Membangkitkan semangat juang
Organisasi atau ekstakulikuler yang ada di sekolah seperti paskibra,pmr,dan ekstrakulikuler lain yang secara umum sering mengikuti ajang-ajang perlombaan membuat para siswa yang aktif dalam ekstrakulikuler tersebut memiliki semangat juang yang tinggi demi mencapai target kemenangan maupun target mengharumkan nama baik diri, organisasi dan sekolah. 

7. Mengurangi Sifat Egois
Siswa yang aktif di dalam organisasi, otomatis akan sering melakukan musyawarah demi menyelesaikan masalah, dan di dalam musyawarah tersebut siswa di tuntut membiasakan diri menerima pendapat orang lain, sehingga perlahan-lahan dapat mengikis sifat egoisme yang ada di dalam diri setiap siswa.
8. Meningkatkan Kemampuan Bersosialisasi
Bentuk organisasi yaitu perkumpulan sekelompok orang yang memiliki tujuan sama, oleh karena itu setiap siswa yang berperan aktif di dalam organisasi cenderung terbiasa bersosialisasi dengan banyak orang yang ada di sekelilingnya, dengan kata lain meningkatkan kemampuan bergaul.
9. Belajar berbicara di depan umum
Banyak sekali siswa setingkat SMA yang belum atau bahkan tidak berani berbicara di depan forum, maka di dalam sebuah organisasilah mereka dapat belajar bagaimana cara berbicara di depan umum, meskipun hal ini di pelajari secara tidak langsung di dalam sebuah organisasi, tetapi karena kegiatan tersebut menuntut setiap siswa untuk berbicara atau memimpin pembicaraan di depan sebuah forum, otomatis membuat mereka terlatih untuk berbicara di depan umum dengan percaya diri. 
10. Belajar manajemen organisasi
Mengatur suatu organisasi tentulah bukan hal yang mudah, oleh karena itu di perlukan pengalaman sebelumnya. Maka, di sinilah setiap siswa di tuntut agar bisa mengatur dan memanage semua hal yang ada di organisasi tempatnya bernaung, sebagai bekal untuk berserikat dengan organisasi yang lebih besar lagi ketika mereka terjun di masyarakat di masa depan.

BAB III
PENUTUP

3.1 Kesimpulan
Pentingnya mengikuti organisasi di sekolah dapat menambah wawasan dan pengalaman. Selain menambah wawasan dan pengalaman, organisasi juga membantu kita mengetahui dan mengembangkan bakat: misalnya, lewat kegiatan organisasi kita bisa menemukan kelebihan dan bakat yang selama ini terpendam. Satu hal yang pasti,siswa mampu besosialisasi aktif dalam organisasi berarti menambah teman yang bukan hanya teman sekelas atau teman di lingkungan rumah. Melalui organisasi, kamu akan mendapat lingkungan pergaulan yang berbeda.


3.2 Saran
Sekolah mempersiapkan individu untuk peran-peran baru di masa mendatang manakala seorang anak tidak lagi tergantung pada orang tuanya, yaitu dengan melalui kegiatan dalam organisasi yang mengajarkan hal-hal baru yang tidak diajarkan dalam keluarga maupun kelompok sepermainannya, seperti: pengetahuan, keterampilan, dan nilai-nilai, yang bertujuan untuk mempengaruhi perkembangan intelektual siswa.














DAFTAR PUSTAKA

Cohen, Bruce J. dan Simamora, Sahat, Drs. Sosiologi Suatu Pengantar. Jakarta: PT
Bina Aksara, 1983.
Horton, Paul B. dan Chester L. Hunt. 1984. Sociology. Edisi keenam. International Shadily, Hassan. Sosiologi untuk Masyarakat Indonesia. Jakarta: PT Rineka Cipta,
1993.
Student Edition. Tokyo: Mc.Graw-Hill Book Company Inc.Hlm. 89
Stephen P.Robbins. Teori Organisasi Struktur, Desain, dan Aplikasi, (Jakarta: Arcan: 1994), hlm.4
Sunarto, Kamanto. Pengantar Sosiologi (Edisi Revisi). Jakarta: Lembaga Penerbit
Fakultas Ekonomi Universitas Indonesia, 2004.
Paul, Horton dan Hunt, Chester L. Sociology Edisi Keenam (International Student
Edition). Tokyo: McGraw-Hill, 1984.


















LAMPIRAN - LAMPIRAN


tari.jpgtari1.jpg




tr.jpg