BAB I
PENDAHULUAN
1.1
Latar Belakang
Air sangat dibutuhkan oleh
setiap mahluk hidup. Di kota-kota besar di Indonesia, dampak pencemaran air
terhadap kesehatan dan kesejahteraan manusia serta ekosistem telah menimbulkan
kerugian ekonomi yang sangat besar. Tubuh organisme 90% terdiri dari air. Air
fungsinya sebagai pelarut dalam tubuh, bahan baku berbagai proses di dalam
tubuh, dan sebagai keperluan sehari-hari. Jika tidak ada air tumbuhan akan layu
bahkan akan mati jika kekurangan air. Apabila perairan kemasukan bahan-bahan
pencemar, maka perairan tersebut akan tercemar.
Sudah kita ketahui, bahwa didunia ini limbah melimpah
khususnya di Indonesia, beberapa limbah yang tercemar, baik itu limbah industri
maupun limbah rumah tangga (pemukiman).
Limbah pemukiman dapat terjadi karena adanya pembuanga
sisa-sisa.
Limbah industri, dari produksi oleh para pemukiman (penduduk atau rumah tangga).
Limbah industri, dari produksi oleh para pemukiman (penduduk atau rumah tangga).
Limbah pemukiman juga dapat disebabkan oleh
tumbuh-tumbuhan dan hewan yang membuang kotoran sembarangan tempat, seperti :
di jalan, di kaki lima, dan dimana saja semaunya. Limbah
juga banyak diprediksi oleh para ahli limbah yang banyak membuktikan bahwa
pencemaran air bersih ialah limbah pemukiman masayarakat, seperti
bungkus-bungkus makanan, bungkus deterjen dan sebagianya.
Limbah pemukiman masayarakat sangat banyak dampaknya bagi
pertumbuhan makhluk hidup terutama bagi manusia, seperti penyakit diare, tifus
bahkan ada juga yang demam, batuk berdarah karena virus yang berasal dari
sampah yang tidak diolah dengan baik.
Limbah pemukiman masyarakat sudah merupakan salah satu
hal yang harus ditangani dengan baik dan benar. Karena sudah diprediksimenjasi
sumber dari segala masalah yang ada di lingkungan masyarakat sekitar. Dengan
ini pemerintah sudah menerapkan salah satu hal untuk mencegah hal tesebut yaitu
dengan membuat peraturan di sekitar lingkungan masyarakat.
1.2
Rumusan Masalah
1. Apa pengertian limbah ?
2. Apa saja ciri-ciri air yang tercemar limbah ?
3. Apa bahaya air yang telah tercemar limbah bagi masyarakat
?
4. Bagaimana cara mencegah pencemaran air oleh limbah
masyarakat ?
1.3
Tujuan Penelitian
Dari
rumusan masalah diatas diperoleh tujuan sebagai berikut : menjelaskan pengertian limbah,menjelaskan ciri-ciri air yang tercemar limbah.menjelaskan bahaya air yang telah tercemar limbah, menjelaskan cara mencegah pencemaran air oleh limbah masyarakat.
1.4 Manfaat
1. Mengetahui dampak dari pencemaran limbah
air terhadap lingkungan masyarkat
2.
Mengetahui cara menanggulangi pencemaral limbah air
BAB II
ISI
2.1 Pengertian Limbah
Limbah adalah bahan sisa yang dihasilkan dari suatu
kegiatan dan proses produksi, baik pada skala rumah rumah tangga, industri,
pertambangan, dan sebagainya.
Macam-macam Limbah :
a. Limbah
Cair, seperti air comberan menyebabkan peningkatan kebutuhan oksigen pada air
yang menerimanya yang mengarah pada berkurangnya oksigen yang berdampak parah terhadap
seluruh ekosistem.
b. Limbah Padat
c. Limbah
Gas dan partikel
d. Limbah
Beracun adalah limbah yang mengandung racun yang berbahaya bagi manusiadan
lingkungan.
Limbah
Beracun Terdiri Dari :
- Limbah
mudah meledak adalah limbah yang melalui reaksi kimiadapat
menghasilkangasdengansuhu dan tekanan tinggi yang dengan cepat dapat merusak
lingkungan.
- Limbah
mudah terbakar adalah limbah yang bila berdekatan dengan api, percikan api,gesekan
atausumber nyala lain akan mudah menyala atau terbakar dan bila telah
menyalaakan terus terbakar hebatdalam waktu lama.
- Limbah reaktif adalah limbah yang menyebabkan
kebakaran karena melepaskan ataumenerima oksigenatau limbah organik
peroksidayang tidak stabil dalam suhu tinggi.
- Sampah
Industri membuang berbagai macam polutan ke dalam air limbahnya seperti logam
berat, tiksin organik, minyak, nutrien dan padatan. Air limbah tersebut
memiliki efek thermal, terutama yang dikeluarkan oleh pembangkit listrik, yang
dapat juga mengurangi oksigen dalam air.
2.2 Pengertian
Pencemaran Air
Pencemaran air adalah
penyimpangan sifat-sifat air dari keadaan normal, bukan dari kemurniannya.
Banyak air tawar yang tercemar berat oleh sisa-sisa pembuangan kotoran dan cairan
pembuangan limbah rumah tangga ke dalam sungai. Cairan pembuangan adalah
sisa-sisa pembuangan dalam suatu bentuk cairan yang dihasilkan oleh proses
industri dan kegiatan rumah tangga. Pencemaran air oleh cairan ini berupa
zat-zat racun, bahan-bahan yang mengendap atau deoksigenasi.
Menurut Data Badan Pengelolaan
Lingkungan Hidup Jakarta (2011) menyebutkan bahwa 90 persen air tanah di
Jakarta sudah tercemar oleh logam, nitrat dan e-coli. Pencemaran tidak hanya
terjadi pada air tanah, tapi juga pada sumber-sumber air yang memasok jaringan
pelayanan publik. Sedangkan air dari sumur penduduk selain umumnya telah
tercemar oleh bakteri, juga terdapat kandungan logam bahkan pada sebagian
wilayah terasa asin karena kadar garam meningkat. Bahkan menurut Kementerian
Lingkungan Hidup, air sungai Ciliwung di wilayah Jakarta sudah “no class.”
Pemerintah telah berusaha menurunkan beban pencemaran sungai Ciliwung, namun
tidak mudah. Beban pencemaran ideal menurut KLH berkisar 7.019 kilogram per
hari. Sedangkan saat ini beban pencemaran Ciliwung berada pada kisaran 29.231
kg per hari. Artinya, perlu penurunan beban pencemaran sekitar 76 persen agar
kembali normal.
Secara garis besar, ada dua tipe
polutan yang masuk ke dalam perairan yaitu: pertama, zat yang memperkaya perairan
sehingga merangsang pertumbuhan mikroorganisme dan alga, dan yang kedua adalah
materi-materi yang bersifat racun sehingga dapat membunuh mikroorganisme yang
hidup dalam air. Zat yang memperkaya perairan pada umumnya sampah organik yang
dibuang oleh manusia dan terbawa ke perairan, kotoran dan deterjen.
Pencemaran air dapat
diklasifikasikan menjadi tiga tipe yaitu;
ü Pencemaran kimia berupa senyawa karbon dan senyawa anorganik.
ü Pencemaran fisika yang dapat berupa materi terapung dan materi tersuspensi,
ü Pencemaran biologi yang dapat berupa mikroba phatogen, lumut dan
tumbuh-tumbuhan air
2.3 Ciri-Ciri
Air yang Tercemar Limbah
Air yang baik adalah air yang tidak tercemar secara
berlebihan oleh zat-zat kimia atau mineral terutama oleh zat-zat atau mineral
yang berbahaya bagi kesehatan.
Adapun beberapa indikator bahwa air sungai telah
tercemar adalah sebagai berikut:
1.
Adanya perubahan suhu air. Air yang panas apabila langsung dibuang ke
lingkungan akan mengganggu kehidupan hewan air dan mikroorganisme lainnya.
2.
Adanya perubahan pH atau konsentrasi ion Hidrogen. Air normal yang memenuhi
syarat untuk suatu kehidupan mempunyai berkisar pH berkisar antara 6,5 – 7,5
3.
Adanya perubahan warna, bau dan rasa air. Air dalam keadaan normal dan
bersih pada umumnya tidak akan berwarna, sehingga tampak bening dan jernih,
tetapi hal itu tidak berlaku mutlak, seringkali zat-zat beracun justru terdapat
pada bahan buangan industri yang tidak mengakibatkan perubahan warna pada air.
Timbulnya bau pada air lingkungan secara mutlak dapat dipakai sebagai salah
satu tanda terjadinya pencemaran. Apabila air memiliki rasa berarti telah
terjadi penambahan material pada air dan mengubah konsentrasi ion Hidrogen dan
pH air.
4.
Timbulnya endapan, koloidal, bahan terlarut. Bahan buangan yang berbentuk
padat, sebelum sampai ke dasar sungai akan melayang di dalam air besama
koloidal, sehingga menghalangi masuknya sinar matahari ke dalam lapisan air.
Padahal sinar matahari sangat diperlukan oleh mikroorganisme untuk melakukan
fotosintesis.
5.
Adanya mikroorganisme. Mikroorganisme sangat berperan dalam proses
degradasi bahan buangan dari limbah industri ataupun domestik. Bila bahan
buangan yang harus didegradasi cukup banyak, maka mikroorganisme akan ikut
berkembangbiak. Pada perkembangbiakan mikroorganisme ini tidak tertutup
kemungkinan bahwa mikroba patogen ikut berkembangbiak pula.
6.
Meningkatnya radioaktivitas air lingkungan. Zat radioaktif dari berbagai
kegiatan dapat menyebabkan berbagai macam kerusakan biologis apabila tidak
ditangani dengan benar ,baik efek langsung maupun efek tertunda.
2.4 Dampak
Pencemaran Air oleh Limbah Masyarakat
a. Berkurangnya jumlah oksigen terlarut di dalam
air karena sebagian besar oksigen digunakan oleh bakteri untuk melakukan proses
pembusukan sampah.
b. Sampah anorganik ke sungai, dapat berakibat
menghalangi cahaya matahari sehingga menghambat proses fotosintesis dari
tumbuhan air dan alga, yang menghasilkan oksigen.
c. Deterjen sangat sukar diuraikan oleh bakteri
sehingga akan tetap aktif untuk jangka waktu yang lama di dalam air, mencemari
air dan meracuni berbagai organisme air.
d. Penggunaan deterjen secara besar-besaran juga
meningkatkan senyawa fosfat pada air sungai atau danau yang merangsang
pertumbuhan ganggang dan eceng gondok (Eichhornia crassipes).
e. Pertumbuhan ganggang dan eceng gondok yang tidak
terkendali menyebabkan permukaan air danau atau sungai tertutup sehingga
menghalangi masuknya cahaya matahari dan mengakibatkan terhambatnya proses
fotosintesis.
f. Tumbuhan air (eceng gondok dan ganggang) yang
mati membawa akibat proses pembusukan tumbuhan ini akan menghabiskan persediaan
oksigen.
g. Material pembusukan tumbuhan air akan
mengendapkan dan menyebabkan pendangkalan.
h.
Selain
diakibatkan oleh limbah pemukiman (rumah tangga) sumber atau penyebab
pencemaran air juga disebabkan oleh limbah pertanian, limbah industri, dan di
beberapa tempat tertentu diakibatkan oleh limbah pertambangan.
2.5 Cara Mencegah Pencemasan Air oleh Limbah
Masyarakat
Upaya Mencegah dan Menaggulangi Limbah:
a. Tindakan
Prefentif
1. Tidak
membuang sampah kesungai
2. Tidak
memakai deterjen secara berlebihan
3. Tidak
melakukan pembuangan industri yang mengandung Pb,Hg, Zn karena dapat mencemari lingkungan
/ peraiaran.
b. Tindakan
Kuratif
1. Mengelolah
sampah
2. Membuang
sampah ditempatnya
3.
Tidak membuang sampah kesungai
c.
Tindakan yang dapat dilakukan
oleh masyarakat sebagai cara penanggulangan pencemaran air yaitu :
1. Tidak membuang sampah atau limbah cair ke sungai, danau, dan sebagainya.
2. Tidak menggunakan sungai untuk wahana tempat MCK
3. Tidak minum air dari sungai, atau sumur, tanpa dimasak dahulu
4. Sadar akan kelangsungan ketersediaan air dengan tidak merusak atau
mengeksploitasi sumber mata air agar tidak tercemar.
5. Mengurangi intensitas limbah rumah tangga.
6. Melakukan penanaman pohon. Pohon selain bisa mencegah longsor, diakui mampu
menyerap air dalam jumlah banyak. Itu sebabnya banyak bencana banjir akibat
penebangan pohon secara massal. Padahal, pohon merupakan penyerap air paling
efektif dan handal.
BAB III
PENUTUP
3.1 Kesimpulan
Pencemaran air adalah penyimpangan sifat-sifat air dari keadaan normal,
bukan dari kemurniannya. Banyak air tawar yang tercemar berat oleh sisa-sisa
pembuangan kotoran dan cairan pembuangan limbah rumah tangga ke dalam sungai.
Cairan pembuangan adalah sisa-sisa pembuangan dalam suatu bentuk cairan yang
dihasilkan oleh proses industri dan kegiatan rumah tangga. Pencemaran air oleh
cairan ini berupa zat-zat racun, bahan-bahan yang mengendap atau deoksigenasi.
Bahwa kebanyakan limbah paling banyak
ditimbulkan oleh kegiatan manusia yang dihasilkan dari suatu proses produksi
baik industri maupun domestik (rumah tangga, yang lebih dikenal sebagai sampah)
atau juga dapat dihasilkan oleh alam yang kehadirannya pada suatu saat dan
tempat tertentu tidak dikehendaki lingkungan karena tidak memiliki nilai
ekonomis. Jika tidak dikelola dengan baik, maka akan berdampak negatif terhadap
masyarakat. Dan untuk cara menangani dampak limbah yang semakin besar tersebut
yaitu dengan mendaur ulang limbah yang untuk mengurangi pencemaran yang
diakibatkan dari hasil aktivitas manusia dan aktivitas alam.
3.2
Saran
Menangani Limbah Pemukiman.
Perlu kesadaran dari semua lapisan masyarakat untuk berlaku bijak dengan limbah
rumah tangga yang dihasilkannya.
Pengelolaan sampah, perubahan
gaya hidup dan pola pikir tentang sampah, serta tidak membuang sampah terutama
di sungai dan tempat penampungan air semisal sungai dan danau perlu dilakukan
oleh semua pihak untuk mengurangi dampak pencemaran air yang disebabkan oleh
limbah rumah tangga (pemukiman).
Dan semua itu hanya bisa
diwujudkan dengan sebuah tindakan kecil sebagai awalan; memulai dari diri
sendiri.
DAFTAR PUSTAKA
LAMPIRAN