BAB
I
PENDAHULUAN
1.1
Latar Belakang
Harga
pangan global naik berturut-turut
kenaikan terjadi pada harga pangan dipicu oleh kenaikan harga minyak mentah
dunia,sehingga beban kehidupan masyarakat akan semakin berat. Kenaikan harga
BBM dipastikan akan berpengaruh pada harga sembako. Dengan demikian, daya beli
masyarakat akan menurun. Padahal, sembako adalah kebutuhan masyarakat yang
harus dipenuhi setiap hari. “Kalau BBM sudah naik, pasti beras naik, minyak
goreng naik, gula naik, dan barang-barang lainnya juga naik,”. kenaikan harga
BBM yang akan dilakukan karena seolah-olah pemerintah tak punya opsi lain.
Padahal, jika pemerintah mau serius, masih ada opsi lain yang bisa ditempuh
agar harga BBM tidak terus naik. Kesimpulannya, manajemen energi Indonesia
memang butuh banyak pembenahan. Opsi yang seharusnya dilakukan pemerintah sejak
dulu, adalah mengolah minyak hasil dalam negeri sendiri, terutama untuk minyak
tanah dan premium. Sudah saatnya mengolah minyak tanah sendiri. Indonesia harus
punya banyak mesin pengolahan minyak.
Praktek
nya dalam ilmu-ilmu Ekonomi, harga merupakan salah satu faktor utama-- meskipun
bukan faktor satu-satunya yang mempengaruhi pilihan pembeli. Harga menjadi
faktor utama pilihan pembeli semakin terlihat di antara kelompok-kelompok
miskin. Namun, harga bukan menjadi faktor utama pilihan pembeli bagi masyarakat
yang mampu/kaya. Namun, teori ini hanya berlaku bagi produk-produk di luar
kebutuhan bahan pangan. Untuk kebutuhan bahan pangan yang termasuk kebutuhan
primer, akan memiliki dampak garis lurus dengan turunnya pembelian pada
kebutuhan sekunder dan pertumbuhan ekonomi.
Singkat
kata kita bisa lihat dari situasi pasar dan kondisi pasar yang begini beberapa
gambaran. Pertama, Jika harga barang primer meningkat, sementara pendapatan
tetap, akan menyebabkan harga barang sekunder pun akan meningkat.Kedua,
Pembelian terhadap barang sekunder pun akan
menurun. Ketiga, Perubahan harga barang konsumsi menyebabkan tingkat
substitusi (pergantian) terhadap barang konsumsi akan berubah pula.Dengan
demikian, dari penjelasan di atas, maka harga kebutuhan primer harus
dikendalikan oleh pemerintah. Jika tidak, maka akan terjadi kelesuan ekonomi
negara, yang berimbas pada penurunan daya saing produk lokal dan penurunan
pertumbuhan ekonomi.
1.2
Rumusan Masalah
1.
Apa penyebab kenaikan sembako?
2.
Bagaimana pengaruh Kenaikan Harga Bahan Pokok Pada Pertumbuhan Ekonomi?
3. Bagaimana cara Mengatasi Kenaikan Harga
Bahan Pokok ?
1.3
Tujuan
1. Mengetahui apa penyebab kenaikan sembako
2.
Mengetahui bagaimana pengaruh Kenaikan Harga Bahan Pokok Pada Pertumbuhan Ekonomi
3. Menjelaskan bagaimana cara Mengatasi Kenaikan
Harga Bahan Pokok
1.4 Metode Penelitian
Dalam
menyusun karya ilmiah ini penulis menggunakan metode kepustakaan dalam
pengumpulan data. Metode kepustakaan adalah metode pengumpulan data dengan
referensi data dari sumber buku, artikel, koran dan internet serta berbagai
sumber tulisan lain.
BAB II
LANDASAN TEORI
2.1 Kenaikan Harga bahan Pokok
Dalam jangka waktu tertentu
bahan pokok akan mengalami suatu kenaikan atau penurunan harga. Kenaikan harga
bahan pokok merupakan salah satu pengaruh terhadap perekonomian masyarakat.
”Harga beras yang melonjak dalam beberapa hari ini diperkirakan bakal
mempengaruhi laju inflasi” (Fathoni,
2010: 1). Hal ini dikarenakan tingginya kenaikan harga beras. Sehingga banyak
masyarakat mengeluh karena tidak dapat membeli beras seperti sebelum harga
beras naik. Kenaikan harga beras sangat dirasakan oleh rakyat menengah kebawah,
sedangkan untuk rakyat menengah keatas tidak begitu merasakan karena mereka
masih mampu untuk membelinya. ”Di sisi lain, kenaikan harga tak sebanding dengan
kenaikan pendapatan masyarakat. Pegawai negeri sipil dan TNI/Polri lebih baik
karena menerima kenaikan gaji” (Prabowo,
2010: 1).
”Biasanya,
kenaikan harga beras akan diikuti oleh kenaikan harga bahan pokok lainnya
sehingga bakal mendongkrak angka inflasi” (Fathoni, 2010: 1). Kenaikan
harga-harga yang terjadi disebabkan oleh banyak faktor, yaitu.
1)
Para
buruh yang menginginkan upahnya dinaikkan
2)
Harga
naik terjadi karena ulah pedagang yang selalu ingin mendapatkan keuntungan
sebesar-besarnya
3)
Faktor
musim yang berkepanjangan seperti kemarau yang sangat panjang dapat
mengakibatkan harga naik secara drastis karena padi yang ditanam mereka kering
bahkan mati. Begitu pula hujan yang berkepanjangan yang mengakibatkan banjir
sehingga petani gagal panen
4)
Pemberitaan
akan kenaikan harga di media informasi
5)
Selain
itu kenaikan harga-harga mempunyai dampak positif dan negatif terhadap
masyarakat antara lain.
a)
Bila
harga bahan pokok secara umum naik secara terus-menerus, maka masyarakat panik,
sehingga perekonomian tidak berjalan normal, karena disatu sisi ada masyarakat
yang berlebihan untuk memborong barang, sementara yang kekurangan tidak bisa
membeli barang. Akibatnya negara rentan terhadap segala macam kekacauan yang
ditimbulkannya.
b)
Produsen
cenderung memanfaatkan kesempatan kenaikan harga untuk memperbesar keuntungan
dengan cara mempermainkanharga dipasaran, sehingga harga akan terus-menerus
naik.
c)
Bila
kenaikan harga-harga berkepanjangan, maka produsen banyak yang bangkrut karena
produknya akan relatif semakin mahal sehingga tidak dapat membelinya.
d)
Kenaikan
harga yang berkepanjangan dapat menumbuhkan industri kecil dalam negeri menjadi
semakin dipercaya dan tangguh
e)
Tingkat
pengangguran cenderung turun karena masyarakat akan bergerak melakukan kegiatan
produksi dengan cara mendirikan atau membuka usaha (Putong, 2003: 252).
2.2 Pertumbuhan Ekonomi
Pertumbuhan ekonomi adalah proses kenaikan output atau
pendapatan perkapita. Perekonomian
dikatakan tumbuh atau berkembang bila terjadi pertumbuhan outputriil.
Pertumbuhan ekonomi menggambarkan kenaikan taraf hidup diukur dengan output
riil per orang. Jika pendapatan perkapita naik maka ekonomi akan tumbuh. ”Angka
pertumbuhan ekonomi umumnya dalam bentuk persentase dan bernilai positif,
tetapi juga mungkin saja bernilai negatif....Negatifnya pertumbuhan ekonomi
tentu saja disebabkan adanya penurunan yang lebih besar dari pendapatan
nasional tahun berikutnya dibandingkan dengan tahun sebelumnya” (Putong, 2003:
252).
Adanya
pertumbuhan ekonomi bertujuan menyarankan bagaimana mengelola sumber daya agar
perekonomian tetap stabil sesuai keinginan masyarakat.
Fenomena
penting mengenai pertumbuhan diberbagai negara, yaitu terdapatnya perbedaan
dalam taraf kemajuan ekonomi dan kemakmuran ekonomi yang dicapai berbagai
negara dan pertumbuhan ekonomi suatu negaratetap mengalami perubahan yang
relatif besar dan tingkat pertumbuhannya tidak selalu teguh (Sukirno, 2005:
444).
2.3 Definisi Masyarakat
Masyarakat
(yang diterjemahkan dari istilah society) adalah sekelompok orang yang
membentuk sebuah sistem semi tertutup atau sebaliknya, dimana kebanyakan
interaksi adalah antara individu-individu yang terdapat dalam kelompok
tersebut. Kata "masyarakat" berakar dari bahasa Arab, musyarakah.
Arti yang lebih luasnya, sebuah masyarakat adalah suatu jaringan
hubungan-hubungan antar entitas-entitas. Masyarakat adalah sebuah kelompok atau
komunitas yang interdependen atau individu yang saling bergantung antara yang
satu dengan lainnya. Pada umumnya sebutan masyarakat dipakai untuk mengacu
sekelompok individu yang hidup bersama dalam satu komunitas yang teratur.
Syaikh Taqyuddin An-Nabhani seorang pakar sosiologi menjabarkan tentang definisi masyarakat,"sekelompok manusia bisa disebut sebagai suatu masyarakat apabila mempunyai pemikiran, perasaan, serta sistem atau aturan yang sama". Dengan kesamaan itu, manusia lalu berhubungan saling berinteraksi antara sesama mereka berdasarkan kepentingan bersama.
Masyarakat sering dikelompokkan berdasarkan cara utamanya dalam mencari penghasilan atau kebutuhan hidup. Beberapa ahli ilmu sosial mengelompokkan masyarakat sebagai: masyarakat pastoral nomadis, masyarakat pemburu, masyarakat bercocoktanam, dan masyarakat agrikultural intensif disebut juga sebagai masyarakat peradaban. Sebagian pakar beranggapan masyarakat industri dan post-industri sebagai kelompok masyarakat yang terpisah dari kelompok masyarakat agrikultural tradisional.
Masyarakat bisa juga diorganisasikan atas dasar struktur politiknya: berdasarkan urutan kompleksitas dan besar, suku, terdapat masyarakat band, chiefdom, dan masyarakat negara.
Syaikh Taqyuddin An-Nabhani seorang pakar sosiologi menjabarkan tentang definisi masyarakat,"sekelompok manusia bisa disebut sebagai suatu masyarakat apabila mempunyai pemikiran, perasaan, serta sistem atau aturan yang sama". Dengan kesamaan itu, manusia lalu berhubungan saling berinteraksi antara sesama mereka berdasarkan kepentingan bersama.
Masyarakat sering dikelompokkan berdasarkan cara utamanya dalam mencari penghasilan atau kebutuhan hidup. Beberapa ahli ilmu sosial mengelompokkan masyarakat sebagai: masyarakat pastoral nomadis, masyarakat pemburu, masyarakat bercocoktanam, dan masyarakat agrikultural intensif disebut juga sebagai masyarakat peradaban. Sebagian pakar beranggapan masyarakat industri dan post-industri sebagai kelompok masyarakat yang terpisah dari kelompok masyarakat agrikultural tradisional.
Masyarakat bisa juga diorganisasikan atas dasar struktur politiknya: berdasarkan urutan kompleksitas dan besar, suku, terdapat masyarakat band, chiefdom, dan masyarakat negara.
BAB
III
PEMBAHASAN
3.1
Penyebab Kenaikan Harga Sembako
Sembako
merupakan salah satu kebutuhan pokok . Semua orang akan membutuhkannya untuk
kehidupan sehari-hari. Akan tetapi, pada saat ini harga sembako sangat mahal.
Ada banyak hal yang menyebabkan harga sembako naik, yaitu disebabkan karena
keadaan alam atau musim ulah manusia.
Keadaan
cuaca yang sering berubah-ubah dapat mempengaruhi kondisi pertanian dan juga
hasil panen. Keadaan tersebut bisa menjadi faktor utama pemicu naik turunnya
harga komoditas sembako di sejumlah pasar tradisional di Indonesia. Memasuki
musim penghujan seperti saat ini, berpengaruh terhadap turunnya hasil dan
kualitas panen. Petani di sentral penghasil kesulitan menghasilkan produk yang
berkualitas karena terkendala cuaca. Akibatnya jumlah pasokan berkurang
sementara permintaan konsumen semakin tinggi. Misalnya saja petani cabai, saat
musim pancaroba hasil panennya kurang berkualitas dan cabainya gampang
membusuk. Akibatnya suplai ke pasar menjadi sedikit dan jika petani tidak
menaikkan harga cabai petani akan rugi sehingga harga cabaipun mahal.
Selain
keadaan cuaca, kenaikan harga sembako juga bisa disebabkan karena
kelangkaan BBM. Tidak dapat dipungkiri bahwa memang BBM di dunia
ini terbatas jumlahnya karena termasuk dalam sumber daya alam yang tidak dapat
diperbaharui. Sehingga pemerintah mengambil kebijakan untuk menaikkan harga BBM
tersebut. Karena dalam proses distribusi sembako membutuhkan alat yang berguna
untuk mempermudah dan mempercepat proses pemasaran dan alat tersebut berbahan
bakar minyak. Maka dari itu harga sembakopun dinaikkan untuk mengatasi kerugian
para petani.
Penyebab
lainnya berasal dari harga pupuk yang ikut melambung tinggi. Untuk memperoleh
hasil yang maksimal haruslah merawat tanaman dengan maksimal pula. Namun jika
harga pupuk naik, petani terpaksa menaikkan hasil panennya.
Bagi
pemerintah kenaikan harga sembako masih dianggap wajar dan hanya berlangsung
sementara sehingga tidak ada penanganan khusus untuk mengatasi masalah ini,
alhasil rakyatlah yang harus menanggung beban untuk menghadapi kemungkinan yang
akan terjadi karena melonjaknya harga sembako dari tahun ketahun.
3.2 Pengaruh Kenaikan Harga Bahan Pokok Pada Pertumbuhan
Ekonomi
Pengaruh
akibat kenaikan harga bahan pokok terhadap pertumbuhan ekonomi, yaitu ketika
harga-harga bahan pokok naik, maka secara riil pendapatan seseorang menjadi
turun. Pendapatan secara riil yang turun akan berakibat pada tingkat
pertumbuhan ekonomi yang negatif.
Dimana
kenaikan harga bahan pokok akan mempengaruhi tingkat konsumsi yang semakin
menurun. Tingkat konsumsi yang semakin turun akan mempengaruhi pendapatan
secara nasional. Pendapatan nasional tersebut akan berpengaruh terhadap
Pertumbuhan ekonomi. Karena pertumbuhan ekonomi turun, maka Pertumbuhan ekonomi
yang akan terjadi adalah pertumbuhan ekonomi yang negatif (pertumbuhan ekonomi
turun). Selain itu, kenaikan harga bahan
pokok akan mengakibatkan kenaikan harga
terhadap barang lainnya yang akhirnya juga akan menurunkan tingkat pertumbuhan
ekonomi.
3.3 Cara Mengatasi Kenaikan Harga Bahan Pokok
Kenaikan
harga pangan ini perlu mendapat perhatian dan fokus utama dalam agenda kerja
pemerintah. Karena ini sangat berhubungan dengan hajat hidup orang banyak dan sangat
urgen bagi kelangsungan kehidupan rakyat kecil. Untuk mengatasi kenaikan harga
pangan, ada beberapa hal tindakan yang dapat dilakukan, diantaranya melalui
upaya jangka pendek dan jangka menengah.
Salah satu
upaya mengatasi kenaikan harga pangan dalam jangka pendek adalah melalui upaya
pengaktifan peran Bulog. Hal ini sangat penting untuk menstabilkan harga bahan
pangan dan melindungi kepentingan petani sebagai produsen yang rentan terhadap
fluktuasi harga. Kebijakan strategis dalam jangka menengah adalah meningkatkan
produksi bahan pangan terutama beras, jagung, dan kedelai. Pemerintah pusat dan
pemerintah daerah harus lebih fokus dalam meningkatkan produksi pangan. Program
ekstensifikasi maupun intensifikasi melalui penyediaan bibit unggul, kredit, dan
penyuluhan juga sangat penting untuk ditingkatkan. Tentu untuk meningkatkan
produksi domestik tidak bisa dilakukan dalam sekejap. Berbagai tahapan perlu
dikaji dan dilakukan. Bibit unggul harus disediakan, lahan pertanian di luar
Jawa harus dibuka lebih luas, dan petani di Jawa terpaksa harus
ditransmigrasikan. Pembangunan sektor pertanian pun sebaiknya dilakukan melalui
pendekatan agrobisnis agar produksi pertanian mempunyai value added dan nilai
jual yang tinggi. ”Selain itu, penciptaan lapangan kerja bidang perpanganan
juga merupakan cara yang tepat untuk mengatasi dampak kenaikan harga pangan”
Peristiwa kenaikan harga sembako dianggap pemerintah sebagai
suatu hal yang terjadi sementara saja. Sehingga tidak ada penanganan khusus
dari pemerintah. Seperti yang diketahui bahwa salah satu penyebab kenaikan
harga sembako adalah karena kenaikan harga BBM. Dengan naiknya harga BBM, harga
sembako di pasaran juga akan naik. Akan tetapi, bukan berarati dengan menaikkan
harga BBM menjadikan harga sembako turun. Harga BBm selalu mengikuti harga
minyak dunia, sehingga ketika minyak dunia meningkat haraganya, secara prosedur
harga BBM akan dinaikkan oleh pemerintah. Maka diharapkan kepada masyarakat
agar bisa mempersiapkan diri untuk menghadapi kenaikan harga sembako yang
diakibatkaan oleh kenaikan harga BBM ataupun sebab lainnya.
BAB
IV
PENUTUP
4.1 Kesimpulan
Berdasarkan data diatas dapat
disimpulkan bahwa kenaikan harga ditimbulkan oleh beberapa faktor salah satunya
faktor cuaca dimana jika terjadi hujan berkepanjangan, maka sawah-sawah akan
terendam air akibatnya petani gagal panen. Sehingga harga bahan pokok terus
melonjak naik. Harga bahan pokok yang mengalami kenaikan akan menyebabkan
pertumbuhan ekonomi suatu negara turun. Dimana pendapatan suatu negara semakin
kecil daripada tahun sebelumnya.
Jika harga barang pokok naik,
masyarakat akan mengurangi tingkat konsumsinya. Untuk itu, agar tidak terjadi
kenaikan harga yang berkepanjangan, maka pemerintah mengeluarkan kebijakan
untuk mengatasi hal tersebut, yaitu dengan cara meningkatkan produksi bahan
pangan terutama beras.
4.2 Saran
Saran yang dapat disampaikan
berdasarkan masalah kenaikan harga tersebut adalah masyarakat tidak usah panik
apabila terjadi kenaikan harga karena pemerintah telah mengetahui sebelumnya
bahwa akan terjadi kenaikan harga bahan pokok dan pemerintah sudah melakukan
tindakan untuk mengatasi masalah kenaikan harga beras. Saran yang kedua, jika
masyarakat mengetahui bahwa akan terjadi kenaikan harga, sebaiknya jauh-jauh
hari masyarakat bersikap lebih hemat agar dapat mengatasi kenaikan harga jika
terjadi sewaktu-waktu.
DAFTAR PUSTAKA
Epsdin. 2008. ”Mengatasi
Kenaikan Harga Pangan”, (Online), (http://epsdin.wordpress.com/2008/02/23/mengatasi-kenaikan-harga-pangan/
).
Fathoni, Riza. 2010. ”Kenaikan
Harga Beras Diramal Dongkrak Inflasi Bulan Ini”, (Online), (http://www1.kompas.com/read/xml/2010/01/25/17531079/
kenaikan.harga.beras.diramal.dongkrak.inflasi.bulan.ini).
Prabowo, Hermas E. 2010. ”Mencari Solusi Kenaikan Harga
Beras”, (Online), http://nasional.kompas.com/read/2010/09/01/0753027/Mencari.Solusi.Kenaikan.Harga.Beras
Yayasan
Lembaga Konsumen Indonesia
Tidak ada komentar:
Posting Komentar