BAB
I
PENDAHULUAN
1.1
Latar belakang masalah
Pendidikan
adalah hal yang penting dalam kehidupan manusia. Pendidikan merupakan faktor
utama dalam membentuk baik buruknya pribadi manusia secara normatif. Pendidikan
yang diperoleh anak tidak hanya di sekolah akan tetapi semua faktor bisa
dijadikan sumber pendidikan. Terutama lingkungan yang berperan atau berpengaruh
tehadap keberhasilan prestasi siswa. Anak dalam kandungan sampai usia lanjut
atau liang lahat akan mendapatkan pendidikan.baik dari lingkungan, pendidikan
formal maupun non formal.
Pendidikan
wajib diikuti oleh seluruh insan seperti yang telah disabdakan rasul dalam
riwayat haditsnya “Menuntut ilmu wajib bagi semua kaum muslim (laki-laki maupun
perempuan). ”Dengan berkembangnya zaman teknologi berkembang pula dengan pesat.
Jika kita melihat manusia zaman dulu dengan sekarang fasilitas hidup yang
tersedia jauh lebih mudah, lebih gampang sekarang ini. Dalam bentuk
transportasi, kita tinggal memilih yang cepat sedang atau sangat cepat sudah
tersedia. Ingin berkomunikasi setiap saat, jauh atau pun dekat tinggal tekan.
Pesatnya
teknologi saat ini menimbulkan dampak yang luar biasa bagi para siswa. Hal ini
harus ada kerjasama yang baik antara orang tua dan guru. Peran orang tua sangat
besar dalam keberhasilan prestasi siswa. Banyak siswa yang pergi ke warnet
dengan alasan untuk mengerjakan tugas sekolahnya, padahal sekolah hanya
dijadikan alasan. Ruang warnet yang di desain sedemikian rupa agar para
pelanggan terkesan menikmati atau betah berada di dalamnya.
Internet
merupakan teknologi masa kini yang mempunyai peran sangat penting di era
globalisasi. Internet bagaikan sebuah perpustakaan dunia yang bisa kita akses
dengan mudah segala kebutuhan yang kita perlukan. Internet mempunyai jaringan
data yang mendunia, seseorang bisa mengakses dengan bebas didalam internet
sesuai kehendaknya.Pesatnya teknologi serta perkembangan zaman, banyak siswa
yang mengalami kemunduran dalam prestasi belajar. Tidak hanya factor mundurnya
prestasi siswa akan tetapi sosial budaya, akademis maupun tingkah laku terjadi
kemunduran. Dari uraian diatas penulis tertarik untuk meneliti tentang “pengaruh internet Terhadap perkembangan belajar siswa di SMAN 1 Belitang
III”
1.2
Rumusan masalah
Dari latar belakang masalah diatas, penulis dapat
mengambil rumusan masalah sebagai berikut :
1. Apa
pengaruh internet terhadap perkembangan belajar siswa di SMAN 1 Belitang III?
2. Bagaimana
langkah mencegah pengaruh negatif internet terhadap perkembangan belajar siswa di SMAN 1 Belitang III?
1.3
Tujuan masalah
1. Untuk
mengetahui pengaruh internet terhadap prestasi siswa.
2. Untuk
mengetahui manfaat dan dampak dari penggunaan internet terhadap prestasi siswa.
1.4
Metode Penelitian dan Penulisan
1.4.1
Metode penelitian
Metode kepustakaan ( Library Reseach ) adalah mengumpulkan
data dengan membaca buku-buku yang relevan untuk membantu di dalam
menyelesaikan dan juga untuk melengkapi data yang berhubungan dengan masalah
yang dibahas.
1.4.2
Metode Penulisan
Penulis menggunakan
metode penelitian deskriptif karena penelitian ini mempunyai tujuan untuk
memperoleh jawaban yang terkait dengan pendapat, tanggapan atau persepsi
seseorang sehingga pembahasannya harus secara kualitatif atau menggunakan
uraian kata-kata. “Penelitian deskriptif mencoba mencari deskripsi yang tepat
dan cukup dari semua aktivitas, objek, proses, dan manusia”. (Sulistyo-Basuki,
2010:110).
1.5 Hipotesis
Penelitian ini
dilakukan atas hipotesis sebagai berikut:
“Pengaruh Internet Terhadap
Perkembangan Belajar Siswa Di SMAN 1 Belitang
III, cenderung memberi pengaruh negatif”.
BAB II
LANDASAN TEORI
2.1 Sejarah dan Perkembangan Internet
Sejarah
Internet dimulai pada tahun 60-an, yaitu ketika Levi C. Finch dan Robert W.
Taylor mulai melakukan penelitian tentang jaringan global dan masalah
interoperabilitas. Selanjutnya, beberapa program penelitian mulai dilakukan
untuk melihat mekanisme pengaitan jaringan-jaringan yang berbeda secara fisik.
Salah satu solusi yang muncul dari penelitian-penelitian tersebut adalah teknik
packet switching. Pada teknik packet switching, data atau file berukuran besar
yang akan dikirim melalui jaringan komputer terlebih dahulu dipotong menjadi
paket kecil-kecil agar lebih mudah ditangani dan lebih Andal. Peneliti utama
dalam pengembangan packet switching ini adalah Donald Davies (NPL), Paul Baran
(RAND Corporation), Leonard Kleinrock dan kawan-kawan (MIT) dan UCLA Research
Programs.
Pada
tahun 1969, Robert Taylor yang baru dipromosikan sebagai kepala kantor
pemrosesan informasi di DARPA (Badan Riset Angkatan Bersenjata Amerika Serikat)
bermaksud mengimplementaskan ide untuk membuat sistem jaringan yang saling
terhubung. Bersama Larry Robert dari MIT, Robert Taylor memulai proyek yang
kemudian dikenal sebagai ARPANET. Sambungan pertama ARPANET terbentuk antara
University of California, Los Angeles (UCLA) dan Stanford Research Institute
(SRI) pada jam 22:30 tanggal 29 Oktober 1969. Pada tanggal 5 Desember 1969, ada
dua jaringan lagi yang yang bergabung, yakni University of Utah dan University
of California, Santa Barbara sehingga total terdapat empat (4) simpul jaringan.
ARPANET yang berbasis pada teknologi ALOHAnet berkembang sangat cepat. Pada
tahun 1981, jumlah simpul yang tersambung menjadi 213.
Selain jaringan untuk
penelitian seperti ARPANET dan X.25, para hobbiis komputer juga mengembangkan
teknik jaringan sendiri yang kemudian cukup populer, yaitu UUCP. Masalah
terbesar pada teknik ini adalah bagaimana supaya berbagai jenis peralatan
jaringan, seperti telepon, radio, kabel LAN yang secara fisik sangat berbeda
dapat berkomunikasi satu sama lain. Keberagaman media fisik jaringan mendorong
pengembangan tatacara komunikasi (protokol komunikasi) yang mampu melakukan
internetworking, sehingga banyak jaringan kecil dapat saling tersambung menjadi
satu menjadi jaringan komputer maha besar.
Kumpulan tata cara
komunikasi atau protokol Internet memungkinkan jaringan komputer dibangun
menggunakan saluran fisik yang berbeda. Dalam bahasa yang sederhana, komputer
yang terhubung menggunakan telepon, dapat berkomunikasi dengan komputer yang
tersambung ke jaringan LAN maupun jaringan radio. Hal ini mendorong terjadinya
inter-network (antar jaringan) secara global yang kemudian hari kita kenal
sebagai “Internet”.
Selain protokol
Internet, hal lain yang tidak kalah penting dalam perkembangan Internet adalah
metode pengalamatan di Internet. Jon Postel dari Information Science Institute
(ISI) di University of Southern California (USC) adalah orang yang sangat
berjasa di balik berbagai alokasi alamat IP Internet, manajemen Domain Name
System (DNS), tipe media, dan berbagai alokasi nomor untuk tata cara komunikasi
penting di Internet. Hingga wafatnya pada tanggal 16 Oktober 1998, Jon Postel
mengelola Internet Assigned Numbers Authority (IANA). Pada tanggal 21 Juli
1998, Jon Postel memperoleh Silver Medal dari International Telecommunications
Union (ITU) atas jasa-jasanya membangun Internet di dunia. Saat ini, IANA
dioperasikan oleh Internet Corporation for Assigned Names and Numbers (ICANN).
Komersialisasi dan privatisasi
Internet mulai terjadi pada tahun 1980-an di Amerika Serikat dengan di
ijinkannya Internet Service Provider (ISP) untuk beroperasi. Internet mulai
booming pada tahun 1990-an. dan menjadi kunci pemicu perubahan dalam budaya dan
dunia usaha. Internet menawarkan pola komunikasi cepat menggunakan e-mail,
diskusi bebas di forum, dan Web.
2.2 Definisi Belajar
Untuk
mempermudah dalam memahami definisi kata belajar maka penulis menyajikan
beberapa pengertian belajar sebagai berikut:
Menurut Winkel, Belajar adalah semua aktivitas mental atau psikis yang berlangsung
dalam interaksi aktif dalam lingkungan, yang menghasilkan perubahan-perubahan
dalam pengelolaan pemahaman.
Menurut Ernest R.Hilgard, belajar merupakan proses perbuatan yang dilakukan dengan sengaja,
yang kemudian menimbulkan perubahan, yang keadaannya berbeda dari perubahan
yang ditimbulkan oleh lainnya.
Pengertian belajar menurut
penulis, adalah suatu proses usaha yang
dilakukan individu untuk memperoleh suatu perubahan tingkah laku yang baru
keseluruhan, sebagai hasil pengalaman individu itu sendiri dalam interaksinya dengan lingkungan. Kesimpulan yang bisa
diambil dari kedua pengertian di atas, bahwa pada prinsipnya, belajar adalah
perubahan dari diri seseorang.
2.3 Definisi Siswa
Untuk
mempermudah dalam memahami definisi kata siswa maka penulis menyajikan beberapa
pengertian belajar sebagai berikut:
Menurut pasal 1 ayat 4 UU RI
No. 20 Tahun 2003 tentang system pendidikan nasional: “Peserta didik adalah anggota masyarakat yang berusaha mengembangkan
dirinya melalui proses pendidikan pada jalur jenjang dan jenis pendidikan
tertentu.”
Pengertian
kurikulum Menurut Inlow (1966) : Pengertian kurikulum adalah usaha menyeluruh dirancang
khusus oleh sekolah dalam membimbing murid memperoleh hasil dari pelajaran yang
telah ditentukan.
Pengertian
Kurikulum Menurut Daniel Tanner dan Laurel Tanner, pengertian kurikulum adalah
pengalaman pembelajaran yang terarah dan terencana secara terstuktur dan
tersusun melalui proses rekontruksi pengetahuan dan pengalaman secara
sistematis yang berada dibawah pengawasan lembaga pendidikan sehingga pelajar
memiliki motivasi dan minat belajar.
BAB III
PEMBAHASAN
3.1 Manfaat Internet
1. Menambah Wawasan
Dengan tersedianya milyaran
informasi yang ada di internet, Anda hanya perlu mencari nya saja. Hanya dengan
mengetik beberapa kata pun, informasi yang Anda inginkan sudah bisa didapatkan.
Misalnya Anda sangat gemar dengan olahraga sepakbola, maka semua informasi
mengenai sepakbola di internet ada. Jadi, internet sangat menambah wawasan
penggunanya. Dan ini tentunya sesuai dengan pengertian internet yang sudah
dijelaskan diatas.
2. Lebih Efisien
Tak perlu membeli
koran, tak perlu berlama-lama menunggu informasi yang Anda mau di TV. Dengan
internet, informasi apapun bisa langsung Anda dapatkan. Jadi, dapat dibuktikan
bahwa internet bukan hanya media yang murah, tetapi juga sangat efisien.
3. Memudahkan Komunikasi
Di era yang semakin
canggih ini, berkomunikasi tak perlu lagi menggunakan surat, melainkan
menggunakan fasilitas digital yang tersedia saat ini, seperti halnya di
internet. Internet mampu berperan sebagai media komunikasi kita dengan orang
lain, contohnya Anda bisa mengirimkan tulisan rasa rindu kepada kawan Anda
melalui social media yang bagus, seperti Google+.
4. Meningkatkan Penguasaan Bahasa Asing
Bisa menggunakan bahasa
asing adalah sesuatu yang sangat membanggakan, terlebih lagi berbicara mengenai
bahasa Inggris. Bahasa yang satu ini merupakan bahasa internasional yang sebetulnya
wajib kita kuasai sebagai bekal untuk bekerja nantinya, terlebih lagi jika Anda
ingin bekerja di luar negeri. Di internet sendiri memang sangat banyak
informasi yang disajikan dalam bentuk bahasa Inggris. Selain itu Anda juga bisa
belajar bahasa Inggris maupun bahasa asing lainnya dengan menerjemahkan kata
atau kalimat di Google Translate.
5. Mendorong Kemandirian
Tahukah Anda, orang
yang sudah fasih menggunakan internet biasanya cenderung bisa lebih mandiri
dalam mencari sebuah informasi yang dibutuhkan olehnya. Karena dirinya
mempunyai rasa keingintahuan yang tinggi, sehingga jika ia penasaran bisa
mencarinya di internet. Sehingga terciptalah karakter kemandirian, karena
terbiasa insiatif sendiri mencari informasi.
6. Sebagai Sarana Hiburan
Berbicara mengenai
hiburan, sebenarnya sebuah hiburan bisa didapatkan bukan hanya di dunia nyata
saja, di dunia maya pun bisa. Di internet, Anda bisa mendapatkan hiburan sesuai
yang Anda mau, misalnya menonton sebuah video lucu, gambar yang menghibur,
bermain game secara online, menyegarkan pikiran dengan mencari informasi
menghibur, dan lain-lain.
7. Memudahkan Pekerjaan
Pekerjaan yang
sebelumnya terasa berat bisa menjadi ringan karena hadirnya internet. Contoh,
jika Anda diperintahkan oleh direktur untuk memberikan sebuah data ke kantor
lain, dan hal ini bisa dilakukan dengan memanfaatkan surat elektronik di
internet atau biasa disebut dengan Email.
8. Untuk Menjalankan Bisnis
Bisnis yang dijalankan
di internet disebut oleh kebanyak orang dengan bisnis online. Ya, bisnis online
kini tengah populer dan sudah sangat banyak yang menjalaninya dari seluruh
penjuru dunia. Bagusnya bisnis online adalah kita hanya duduk di depan laptop
atau komputer saja sambil menjalankan bisnis, jadi tentunya sangat hemat tenaga
dan bahkan hasilnya bisa lebih besar dibanding bekerja di dunia nyata.
9. Bisa Untuk Bertransaksi
Jika Anda suatu hari
sedang malas untuk keluar rumah, ataupun sekedar ingin mencari pengalaman baru
berbelanja. Belanja online adalah pilihan yang tepat, meski begitu Anda harus
berhati-hati, perhatikan apakah penjualnya terpercaya dan barangnya terbukti
berkualitas. Jadi begitu mudahnya belanja online, caranya Anda hanya perlu
memesan sesuai dengan format yang telah ditentukan penjual, harga cocok, kirim
uang, barang terkirim sampai di rumah Anda.
3.2 Penyalahgunaan Internet Oleh
Pelajar
Penyalahgunaan
internet di Indonesia masih tinggi dan menduduki peringkat kedua setelah
Ukraina. Internet yang seharusnya digunakan untuk mencari/mengakses suatu
informasi malah digunakan untuk mengaksessitus-situs porno. KRMT Roy Suryo
Noto diprojo mengungkapkan bahwa dari 24,5 juta pengakses internet sekitar
54% berusia 15-20 tahun dan lebih dari 90% di antaranya pernah masuk situs
porno.
Berdasarkan
data tersebut, terungkap bahwa pengakses situs-situs porno kebanyakan adalah
para pelajar SMA dan mahasiswa. Jika hal ini dibiarkan begitu saja maka dapat
merusak moral masyarakat, terutama para generasi muda. Dengan diberlakukannya
UU Informasi dan Transaksi Elektronik ( ITE ) mulai 25 Maret 2008, seharusnya
membuat masyarakat berpikir dua kali bila ingin masuk situs-situs porno.
Fathul
Wahid ST MSc, salah satu Dekan Fakultas Teknologi Industri (FTI) UII (Suara
Merdeka, 10 April 2008), mengemukakan bahwa Yogyakarta dan Semarang menduduki
peringkat pertama yang memanfaatkan jasa pelayanan untuk menemukan segala
sesuatu yang berkaitan dengan katasex dan porno.
Situs-situs porno dapat diakses kapan, dimana, dan oleh siapa saja. Bagi seorang remaja/pelajar yang di rumahnya tersedia komputer atau laptop yang sudah terkoneksi dengan internet, mempunyai peluang atau keinginan yang lebih besar untuk mengakses situs-situs porno tersebut. Apalagi jikamereka tidak mendapat pengawasan dan perhatian dari orang tuanya.
Situs-situs porno dapat diakses kapan, dimana, dan oleh siapa saja. Bagi seorang remaja/pelajar yang di rumahnya tersedia komputer atau laptop yang sudah terkoneksi dengan internet, mempunyai peluang atau keinginan yang lebih besar untuk mengakses situs-situs porno tersebut. Apalagi jikamereka tidak mendapat pengawasan dan perhatian dari orang tuanya.
Dari
penelitian baru-baru ini, ditemukan bukti bahwa jika seseorang sering
mengakses situs-situs porno akan mengakibatkan komputernya rawan terkena
virus. Jika computer mudah terkena virus maka beberapa data penting yang
disimpan dalam computer bisa hilang. Lantas dalam hal ini, pihak mana yang
mengalami kerugian paling besar? Tentu adalah mereka para pengakses situs-situs
porno.
Untuk
mencegah rusaknya moral generasi muda, pemerintah melakukan pemblokiran
terhadap situs-situs porno. Menurut Menteri Komunikasi dan Informatika
(Menkominfo) Prof Dr Ir Mohammad Nuh DEA langkah tegas ini dilandasi akal
sehat yang universal. Pemblokiran dilakukan agar akses ke situs-situs yang
tidak memberikan pendidikan dapat dicegah. Dengan pemblokiran ini diharapkan
masyarakat dapat mengakses internet dengan mudah sebagai bagian dari membangun
masyarakat berbasis informasi tanpa adanya penyalahgunaan.
Pemerintah Indonesia memblokir situs-situs porno menggunakan 3 level yaitu, grassroot, level jaringan terbatas, dan level jaringan provider. Pada level grassroot (akar rumput) masyarakat diharapkan meningkatkan dan menumbuhkan kesadaran tentang self-censoring atau self-filtering yaitu kemampuan mandiri dalam memilih situs yang baik dan layak. Level jaringan terbatas Depkominfo menjalin kerja sama dengan instansi dan lembaga pendidikan. Dan yang terakhir level jaringan provider dimana Depkominfo bekerja sama dengan Internet service provider (ISP) untuk memblokir situs-situs porno.
Pemerintah Indonesia memblokir situs-situs porno menggunakan 3 level yaitu, grassroot, level jaringan terbatas, dan level jaringan provider. Pada level grassroot (akar rumput) masyarakat diharapkan meningkatkan dan menumbuhkan kesadaran tentang self-censoring atau self-filtering yaitu kemampuan mandiri dalam memilih situs yang baik dan layak. Level jaringan terbatas Depkominfo menjalin kerja sama dengan instansi dan lembaga pendidikan. Dan yang terakhir level jaringan provider dimana Depkominfo bekerja sama dengan Internet service provider (ISP) untuk memblokir situs-situs porno.
Langkah
pemerintah dalam mengantisipasi situs porno ditanggapi oleh berbagai
masyarakat. Mereka ada yang menyatakan setuju namun adapula yang menyatakan
sebaliknya. Bagi orang yang tahu betapa merusaknya situs-situs porno bagi
generasi muda tentu akan sangat mendukung rencana pemerintah tersebut.
Sebaliknya orang yang suka sekali mengakses situs-situs porno pasti tidak akan
mendukung rencana pemerintah karena mereka tidak dapat lagi mengakses
situs-situs porno.
Pemblokiran
terhadap situs-situs porno ternyata juga mempunyai dampak terhadap situs-situs
yang lain. Beberapa situs yang penting, seperti situs pendidikan juga bisa ikut
terblokir. Tentu saja hal ini sangat merugikan karena dibutuhkan waktu yang
cukup lama untuk membuat situs yang baru.
3.3 Pengaruh Internet Terhadap
Perkembangan Belajar siswa SMAN 1 Belitang III
Sepanjang perkembang
internet di Wilayah Belitang III tampaknya kaum pelajarlah yang menjadi
pengguna terbanyak dari keberadaan internet di Belitang III. Meski penggunaan
internet belum pada skala yang intensif namun para siswa SMA Negeri 1 Belitang
III sangat aktif berinteraksi dengan internet, hal ini dibuktikan dengan lebih
dari 75 % siswa SMA negeri 1 Belitang III memiliki akun sosial media Facebook
atau yang lainnya. Hampir seluruh pengguna gadget android oleh siswa adalah
pengguna cath media seperti kakau talk, we cath , talk line. Mereka begitu
mengenal internet sebagai jaringan komunikasi. Dan betah berjam-jam melakukan berbagai
aktifitas di sosial media mereka. Bahkan dari pantauan penulis mereka sempat
mengaktifkan akun sosial media mereka pada jam belajar disekolah.
Ditambah hal lainyang
sangat disayangkan pada sebagian ponsel siswa sering ditemui photo dan video
porno. Yang sangat mungkin adalah hasil download dari jaringan internet.
Dan satu lagi hasil
survey penulis yaitu, kebanyakan dari siswa tidak mampu memanfaatka internet sebagai
media penunjang belajar. Hal ini di buktikan dengan ramainya tempat pengetikan
dan warnet dengan hasil print out pesanan siswa SMAN Negeri 1 Belitang III.
Mereka hanya memesan materi tanpa mau mencari membaca dan menyeleksi materi
tersebut sendiri, dan yang lebih memprihatinkan seteleh dari warnet dan
pengetikan print out hanya ditumpuk dan di berikan kepada guru tanpa membacanya
terlebih dahulu.
Dari berbagai observasi
dan survey penulis terhadap penggunaan internet oleh siswa SMA negeri 1
Belitang III lebih cenderung menggangu kegiatan belajar mereka dibanding
dipergunakan untuk menunjang kegiatan belajar dalam menunjang prestasi mereka.
Oleh karena itu tindakan sosialisasi penggunaan internet secara positif perlu
dilakukan oleh sekolah kepada siswa sebagai tidakan prevetif dari dampak buruk
internet dan untuk menunjangprestasi belajar siswa.
3.4 Cara Pemanfaatan Internet untuk
Meningkatkan Prestasi bagi Pelajar
Internet merupakan teknologi yang menyediakan berbagai
informasi dan data yang kita butuhkan. Internet merupakan jaringan
internasional yang dapat menghubungkan komputer-komputer yang ada didunia.
Jaringan Internet ini dihubungkan dengan kelebihan ini kita dapat memanfaatkan
internet sebagai media penunjang belajar siswa, dan berikut penjabara kegiatan
yang bisa dilakukan dalam menunjang prestasi siswa melalui internet:
1.
Penyediaan materi belajar melalui internet.
Sekolah bisa membangun sebuah website sehingga dapat
digunakan untuk menyediakan materi belajar secara online mengupload semua materi
belajar dalam web tersebut. Dengan demikian siswa dapat mempelajari kembali
atau mempelajari terlebih dahulu materi yang akan diberikan dikelas. Sekalipun
mereka diluar sekolah.
2.
Mengajak siswa untuk menggunakan internet secara
positif.
Sekolah dan orang tua senantiasa mengingatkan siswa
untuk menggunakan internet secara positif seperti mencari materi belajar,
menambah referensi pengetahuan, dan komunikasi yang efektif.
3.
Guru dan murid terus dapat terhubung melalui sosial
media untuk berinteraksi dalam membahas pelajaran saat siswa menenmui
permasalah saat belajar dirumah.
Dengan
menggunakan beberapa contoh kegiatan diatas akan sangat memungkinkan siswa
untuk berinternetan positif sehingga menunjang prestasi belajarnya
BAB
IV
PENUTUP
4.1
Kesimpulan
Berdasarkan
pembahasan pada bab sebelumnya maka penulis dapat menyimpulkan beberapa hal
berikut:
1.
Internet merupakan suatu teknologi baru
yang bisa menghubungkan berbagai data dan informasi secara mendunia, yang
dimana setiap orang bias dengan bebas mengaksesnya. Internet dalam bidang
pendidikan memberikan kontribusi yang besar terhadap kemajuan pendidikan
khususnya di Indonesia. Khususnya pelajar, dengan adanya internet ini maka akan
memberikan pengaruh yang positif terhadap prestasi siswa. Dengan memanfaakanya
sebagai pendukung belajar.
Namun
disayangkan justru pelajar lebih suka menyalahgunakan internet untuk mengakses
akun sosial media secara berlebihan, situs porno, dan game online disbanding
mencari materi belajar dan menambah pengetahuan.
2. Untuk
merangsang antusias siswa dalam menggunakan internet sebagai penunjang belajar
sekolah bisa menyediakan lebih banyak materi belajar yang akan dipelajari
secara online, menggunakan fasilitas sosial media untuk interaksi guru dan
murid dalam membahas materi belajar. Serta senantiasa mengingatkan muri untuk
berinternet positif.
4.2
Saran
Dari
kesimpulan diatas penulis berharap agar :
1.
Kita bisa memanfaatkan segala teknologi yang ada
termasuk internet untuk kemajuan bangsa. Karena kemajuan suatu bangsa
ditentukan oleh tingkat kualitas pendidikan. Terlebih bagi pelajar untuk
meningkatkan prestasi belajarnya. Memanfaatkanlah internet sebagai media
pembelajaran dalam rangka menuju masa depan yang cerah dengan pengetahuan yang
luas dan kritis.
2. Pendampingan
Orangtua dan sekolah dalam memperbanyak sarana belajar melalui internet
haruslah ditingkatkan, untuk merangasang berinternet positif.
DAFTAR
PUSTAKA
Hasbullah. 2001. Dasar-dasar ilmuPendidikan. Jakarta:
PT Raja Grafindo Persada.
Munandar. 2002. Dinamika Belajar. Jakarta: PT Raja Grafindo Persada
Purwadarminto, W.J.S. 1987. Prestasi Belajar Siswa. Surabaya: Usaha Nasional
Daryanto. 2004. Memahami Kerja Internet. Bandung: Yrama Widya
Syafrizal, Melwin. 2005. Pengantar Jaringan Komputer. Yogyakarta: Andi
Hamalik, Oemar. 2005. Perencanaan Pengajaran Berdasarkan Pendekatan Sistem.Jakarta: PT Bumi Aksara
Munandar. 2002. Dinamika Belajar. Jakarta: PT Raja Grafindo Persada
Purwadarminto, W.J.S. 1987. Prestasi Belajar Siswa. Surabaya: Usaha Nasional
Daryanto. 2004. Memahami Kerja Internet. Bandung: Yrama Widya
Syafrizal, Melwin. 2005. Pengantar Jaringan Komputer. Yogyakarta: Andi
Hamalik, Oemar. 2005. Perencanaan Pengajaran Berdasarkan Pendekatan Sistem.Jakarta: PT Bumi Aksara
http:// PENGERTIAN
BELAJAR Pengertian
Belajar Menurut Para Ahli.htm
http://mairodi-training.com/tag/makalah-pengaruh-teknologi-internet-terhadap-prestasi-belajar-siswa/
Tidak ada komentar:
Posting Komentar