cari

pengaruh cahaya terhadap gerak tumbuhan kangkung (Ipomoea aquatic)?



BAB I
PENDAHULUAN


1.1  Latar Belakang
Setiap makhluk hidup (organisme) mampu menerima dan menanggapi rangsangan yang disebut iritabilitas. Salah satu bentuk tanggapan yang umum dilakukan berupa gerak. Gerak adalah perubahan posisi tubuh atau perpindahan yang meliputi seluruh atau sebagian dari tubuh sebagai respon yang diberikan terhadap rangsangan dari lingkungan dan akibat adanya pertumbuhan.
Gerak merupakan salah satu ciri makhluk hidup yang bertujuan untuk melaksanakan kegiatan hidupnya. Gerak yang terjadi pada tumbuhan berbeda dengan gerak yang dilakukan oleh hewan dan manusia. Gerak pada tumbuhan bersifat pasif, artinya tidak memerlukan adanya pindah tempat. Gerak dapat terjadi karena adanya pengaruh rangsangan (stimulus).Rangsangan yang mempengaruhi terjadinya suatu gerak pada tumbuhan antara lain : cahaya, air, sentuhan, suhu, gravitasi dan zat kimia. Rangsangan tersebut ada yang menentukan arah gerak tumbuhan dan ada pula yang tidak menentukan arah gerak tumbuhan. Rangsangan yang menentukan arah gerak akan menyebabkan tumbuhan bergerak menuju atau menjauhi sumber rangsangan.
Iritabilitas pada tumbuhan disebabkan karena adanya bagian dinding sel yang tidak mengalami penebalan. Pada bagian ini terdapat suatu celah yang disebut noktah yang menghubungkan sel satu dengan yang lain. Melalui noktah terjadi hubungan antara sel satu dengan lainnya oleh penjuluran-penjuluran protoplasma atau benang-benang plasma yang disebut plasmodesmata. Secara khusus pada penelitian ini akan meneliti pengaruh cahaya terhadapa gerak pada tumbuhan kangkung.

1.2  Rumusan Masalah
Berdasarkan uraian latar belakang masalah yang telah diuraikan diatas, maka rumusan masalah pada penelitian ini adalah bagaimana pengaruh cahaya terhadap gerak tumbuhan kangkung (Ipomoea aquatic)?

1.3  Tujuan Penelitian
Berdasarkan rumusan masalah diatas, penelitian ini bertujuan untuk menjelaskan pengaruh cahaya terhadap gerak tumbuhan kangkung (Ipomoea aquatic).

1.4  Manfaat penelitian
Melalui penelitian ini diharapkan memberi manfaat untuk memperkaya pengetahuan peniti dan pembaca khususnya mengenai pernagruh cahaya pada gerak tanaman kangkung (Ipomoea aquatic).

1.5 Hipotesis
Dalam penelitian ini penulis mengambil sebuah hipotesis bahwa cahaya mempengaruhi arah gerak pertumbuhan tanaman kangkung (Ipomoea aquatic).
BAB II
LANDASAN TEORI


2.1 Gerak Pada Tumbuhan
Iritabilitas salah satu bentuk tanggapan yang umum dilakukan berupa gerak. Gerak adalah perubahan posisi tubuh atau perpindahan yang meliputi seluruh atau sebagian dari tubuh sebagai respon yang diberikan terhadap rangsangan dari lingkungan dan akibat adanya pertumbuhan. Gerak merupakan salah satu ciri makhluk hidup yang bertujuan untuk melaksanakan kegiatan hidupnya. Gerak yang terjadi pada tumbuhan berbeda dengan gerak yang dilakukan oleh hewan dan manusia. Gerak pada tumbuhan bersifat pasif, artinya tidak memerlukan adanya pindah tempat (tetap berada di tempat tumbuhnya). Gerak dapat terjadi karena adanya pengaruh rangsangan (stimulus).
Rangsangan yang mempengaruhi terjadinya suatu gerak pada tumbuhan, antara lain: cahaya, air, sentuhan, suhu, gravitasi dan zat kimia. Rangsangan tersebut, ada yang menentukan arah gerak tumbuhan dan ada pula yang tidak menentukan arah gerak tumbuhan. Rangsangan yang menentukan arah gerak akan menyebabkan tumbuhan bergerak menuju atau menjauhi sumber rangsangan. Pada tumbuhan, rangsangan disalurkan melalui benang plasma (plasmodesmata) yang masuk ke dalam sel melalui celah antar sel (noktah) yang terdapat pada dinding sel.
2.1.1  Gerak Autonom
Gerak autonom merupakan gerak tumbuhan yang tidak disebabkan oleh rangsangan dari luar. Diduga gerak yang terjadi disebabkan oleh rangsangan yang berasal dari dalam tumbuhan itu sendiri. Gerak autonom disebut juga gerak endonom atau gerak spontan. Contoh gerak autonom antara lain sebagai berikut :
1.    Gerak protoplasma pada sel-sel daun tanaman lidah buaya dan umbi lapis bawang merah yang masih hidup.
2.    Gerak mlengkungnya kuncup daun karena perbedaan kecepatan tumbuh.
3.    Gerak tumbuhan ketika tumbuh, seperti tumbuhnya akar, batang, daun, dan bunga. Pada tumbuhan yang sedang mengalami masa pertumbuhan terjadi penambahan massa dan jumlah sel. Pertumbuhan ini menimbulkan gerak autonom.

2.1.2  Gerak Etionom
Gerak etionom adalah gerak yang dipengaruhi oleh rangsang yang berasal dari luar tubuh tumbuhan. Berdasarkan arah geraknya, gerak esionom dibedakan atas gerak nasti, gerak tropisme, dan gerak taksis. Salah satu contoh gerak esionom adalah gerak akibat tekanan turgor. Tekanan turgor adalah tekanan air pada dinding sel. Tekanan turgor disebabkan oleh masuknya air ke dalam sel sehingga menimbulkan tekanan pada dinding sel.
2.1.3     Gerak Nasti
Gerak nasti adalah gerak bagian tubuh tumbuhan yang arahnya tidak ditentukan atau ditujukan ke atau dari sumber rangsang. Rangsang tersebut dapat berupa sentuhan, suhu, cahaya, dan kelembaban. berdasarkan jenis rangsang yang memengaruhi, gerak nasti dibedakan menjadi termonasti, seismonasti, niktinasi, dan nasti kompleks. Mari kita pelajari satu per satu melalui pembahasan berikut ini.
a. Termonasti
Termonasti merupakan gerak bagian tubuh tumbuhan karena pengaruh rangsang berupa suhu. Contoh termonasti yang terjadi di daerah dingin, misalnya bunga tulip dan bunga crokus yang membuka karena pengaruh suhu. Bunga-bunga tersebut mengembang jika mengalami kenaikan suhu. Jika suhu menurun maka bunga-bunga tersebut akan menutup lagi.
b. Fotonasti
Fotonasti adalah gerak yang melibatkan sebagian atau seluruh bagian tumbuhan karena pengaruh rangsang berupa cahaya. Contoh fotonasti adalah menguncupnya bunga pukul empat (Mirabilis jalapa) pada waktu matahari terbenam.
c. Seismonasti
Seismonasti adalah gerak bagian tubuh tumbuhan karena pengaruh rangsang sentuhan atau getaran. Contoh seismonasti adalah gerak menutupnya daun putri malu ketika disentuh. Untuk memahami pengertian gerak seismonasti pada tumbuhan dapat kamu lakukan dengan mengamati tanaman putri malu (Mimosa pudica). Daun tanaman putri malu disentuh maka daun tersebut akan menutup seperti layu. Sentuhan merupakan salah satu rangsang dari luar terhadap gerakan daun tanaman putri malu. Arah menutupnya daun akibat sentuhan adalah tetap walaupun rangsang sentuhannya berbeda.

d. Niktinasti
Gerak niktinasti (nyktos = malam) adalah gerak bagian tubuh tumbuhan karena pengaruh rangsang dari lingkungan di malam hari. Contoh gerak niktinasti adalah gerak menutupnya daun tumbuhan yang tergolong tumbuhan polong (Leguminoceae) pada menjelang malam hari. Gerak ini disebabkan oleh perubahan tekanan turgor sel-sel pada jaringan di dalam persendian daun.

e. Nasti kompleks
Gerak nasti kompleks adalah gerakan sebagian tubuh tumbuhan yang disebabkan oleh lebih dari satu macam rangsang. Contoh gerak nasti kompleks adalah gerak membuka dan menutupnya stomata karena pengaruh cahaya matahari, zat kimia, dan air. Pernahkah kamu mengamati mekarnya bunga pukul empat (Mirabilis jalapa) dan pohon waru (Hibiscus tiliaceus) dipengaruhi oleh cahaya dan suhu.

2.1.4   Gerak Tropisme
Tropisme (tropos = balik) adalah gerak bagian tubuh tumbuhan menuju atau menjauhi rangsang. Tropisme yang menuju sumber rangsang merupakan gerak positif, sedangkan yang menjauhi rangsang adalah negatif. Berdasarkan jenis rangsang yang memengaruhinya, tropisme dapat dibedakan menjadi fototropisme, kemotropisme, hidrotropisme, geotropisme,dan tigmotropisme.


a. Fototropisme
Fototropisme atau heliotropisme adalah gerak tumbuhan yang terjadi akibat pengaruh arah datangnya rangsang berupa cahaya. Fototropisme dibagi menjadi dua, yaitu:
1)     fototropisme positif, adalah gerak tanaman menuju ke arah datangnya cahaya. Contoh: Ujung batang bunga matahari yang membelok menuju ke arah datangnya cahaya.
2)     Fototropisme negatif, adalah gerak tanaman atau bagian tanaman menjauhi arah datangnya cahaya. contoh: gerak ujung akar yang menjauhi arah datangnya cahaya.
b. Kemotropisme
Kemotropisme adalah gerak sebagian tubuh tumbuhan ke arah sumber rangsang yang berupa bahan kimia. Contoh: Akar tanaman yang menuju arah zat makanan atau menjauhi zat racun.

c. Hidrotropisme
Hidrotropisme adalah gerak bagian tubuh tumbuhan karena pengaruh air. Peristiwa hidrotropisme, misalnya pada gerak akar tumbuhan menuju sumber air. contoh: gerak ujung akar kecambah menuju tempat yang berair.

d. Geotropisme
Geotropisme ialah gerak bagian tubuh tumbuhan karena pengaruh gaya gravitasi. Gerak ini terjadi pada akar dan batang tumbuhan. Berdasarkan arah gerak terhadap gravitasi, geotropisme dibagi menjadi dua, yaitu:
1.    Geotropisme positif, adalah gerak yang menuju ke pusat bumi. Contoh: Gerak ujung akar kepala.
2.    Geotropisme negatif, adalah gerak yang menjauhi gaya gravitasi bumi. Contoh: gerak pada ujung batang tumbuhan.

e. Tigmotropisme
Tigmotropisme atau haptotropisme (thigma = singgungan; hapto = sentuhan) adalah gerak membeloknya bagian tubuh tumbuhan akibat adanya persinggungan (sentuhan). Tigmotropisme dapat kita amati pada tanaman kacang panjang dan mentimun. Ujung batang atau ujung sulur kacang panjang dan mentimun dapat membelit pada tempat merambatnya.

2.1.4  Gerak Taksis
Gerak nasti yang dikemukakan di atas merupakan gerak akibat perbedaan kecepatan perubahan tekanan turgor, sedangkan gerak tropisme merupakan gerak akibat tumbuh. Kedua gerak tersebut bukan merupakan gerak pindah tempat. Pada beberapa jenis tumbuhan tingkat rendah ada yang dapat melakukan gerak berpindah tempat. Gerak ini disebut gerak taksis. Gerak taksis adalah gerak seluruh bagian tubuh tumbuhan menuju atau menjauhi rangsang. Gerak yang menuju ke arah datangnya rangsang disebut taksis positif, sedangkan gerak yang menjauhi rangsang disebut taksis negatif. Berdasarkan jenis rangsang yang memengaruhinya, taksis dapat dibedakan menjadi fototaksis dan kemotaksis.


a. Fototaksis
Fototaksis adalah gerak pindah tempat seluruh bagian tubuh tumbuhan karena pengaruh rangsang cahaya. Contoh :
1.    Euglena yang dikenai cahaya akan bergerak pindah tempat menuju ke arah datangnya cahaya.
2.    Gerak kloroplas ke sisi sel yang memperoleh cahaya.

b. Kemotaksis
kemotaksis adalah gerak seluruh tubuh tumbuhan karena pengaruh rangsang zat kimia.
contoh:          
1.    Bakteri oksigen yang bergerak ke tempat-tempat yang banyak mengandung oksigen.
2.    Spermatozoid pada arkegonium lumut-lumutan dan paku-pakuan yang bergerak karena tertarik oleh zat gula atau protein. (Menurut klasifikasi Whittaker, organisme-organisme pada contoh di atas tidak termasuk kingdom plantae).

2.1.5  Gerak Higroskopis
Gerak higroskopis adalah gerak bagian tubuh tumbuhan karena pengaruh perubahan kadar air di dalam sel sehingga terjadi pengerutan yang tidak merata. Gerak higroskopis ini merupakan gerak bagian-bagain tanaman yang tidak hidup lagi. Contoh gerak higroskopis antara lain merekahnya kulit buah-buahan yang sudah kering pada tumbuhan polong-polongan, membukanya dinding sporangium (kotak spora) paku-pakuan, serta membentang dan menggulungnya gigi-gigi pristoma pada sporangium lumut. Pecahnya kulit buah polong-polongan (lamtoro, kembang merak, kacang buncis, kacang kedelai). Hal ini disebabkan berkurangnya air pada kulit buah. Kulit buah menjadi kering, retak dan akhirnya pecah sehingga bijinya terpental ke luar. Pecahnya kulit buah dan terpentalnya biji sebenarnya merupakan cara tumbuhan tersebut memencarkan alat perkembangbiakannya. Gerak higroskopis juga terjadi pada membukanya kotak spora (sporangium) tumbuhan paku (Pteridophyta) dan lumut (Bryophyta).

2.2   Morfologi Tumbuhan Kangkung
Dalam sistematika tumbuhan (taksonomi), tumbuhan Kangkung diklasifasikan sebagai berikut:
Kingdom          :Plantae
Divisio              :Spermatophyta
Sub Divisio      :Angiospermae
Kelas                :Dicotyledoneae
Ordo                  :Convolvulales
Famili                :Convolvulacae
Genus              :Ipomoea
Spesies            : Ipomoea aquatica.

Kangkung merupakan tanaman menetap yang dapat tumbuh lebih dari satu tahun. Tanaman kangkung memiliki sistem perakaran tunggang dan cabang-cabangnya akar menyebar kesemua arah, dapat menembus tanah sampai kedalaman 60 hingga 100 cm, dan melebar secara mendatar pada radius 150 cm atau lebih, terutama pada jenis kangkung air. Batang kangkung bulat dan berlubang, berbuku-buku, banyak mengandung air (herbacious) dari buku-bukunya mudah sekali keluar akar. Memiliki percabangan yang banyak dan setelah tumbuh lama batangnya akan merayap (menjalar).
Kangkung memiliki tangkai daun melekat pada buku-buku batang dan di ketiak daunnya terdapat mata tunas yang dapat tumbuh menjadi percabangan baru. Bentuk daun umumnya runcing ataupun tumpul, permukaan daun sebelah atas berwarna hijau tua, dan permukaan daun bagian bawah berwarna hijau muda. Selama fase pertumbuhanya tanaman kangkung dapat berbunga, berbuah, dan berbiji terutama jenis kangkung darat. Bentuk bunga kangkung umumnya berbentuk “terompet” dan daun mahkota bunga berwarna putih atau merah lembayung Buah kangkung berbentuk bulat telur yang didalamnya berisi tiga butir biji. Bentuk buah kangkung seperti melekat dengan bijinya. Warna buah hitam jika sudah tua dan hijau ketika muda. Buah kangkung berukuran kecil sekitar 10 mm, dan umur buah kangkung tidak lama. Bentuk biji kangkung bersegi-segi atau tegak bulat. Berwarna cokelat atau kehitam-hitaman, dan termasuk biji berkeping dua. Pada jenis kangkung darat biji kangkung berfungsi sebagai alat perbanyakan tanaman secara generative.



BAB III
METODE PENELITIAN


3.1 Jenis Penelitian
Penelitian ini adalah penelian kualitatif. Metode yang digunakan oleh peneliti adalah metode eksperimen. Dengan merangkai alat kemudian diuji coba dalam sebuah percobaan. Secara lebih rinci pengertian Metode eksperimen adalah suatu cara penelitian, di mana peneliti melakukan suatu percobaan tentang sesuatu hal, mengamati prosesnya serta menuliskan hasil percobaannya, kemudian hasil pengamatan itu disampaikan dalam sebuah laporan.

3.2   Alat Dan Bahan
Alat yang digunakan dalam penelitian ini adalah cuter, kardus, dan pot. Dan bahan yang digunakan adalah tanaman kangkung (Ipomoea aquatic).

3.3    Prosedur Percobaan
Berikut ini adalah prosedur percobaan yang akan dilakukan:
1.    Menyiapkan alat dan bahan
2.    Lubangi kardus masing-masing diatas, disamping dan biarkan 1 kardus tetap utuh.
3.    Masukan 1 pot tanaman pada setiap kardus.
4.    Setiap kali menyiram tanaman perhatikan dan catat perkembangn dan kembali tutup kardus.
5.    Amati dalam 14 hari dan catat hasilnya.
3.4 WaktuPenelitian dan tempat penelitian
Penelitian ini akan dilaksanakan pada tanggal 15-29 November 2015. Penelitian akan dilakukan di Desa Nusa Raya, Kecamatan Belitang III, Kabupaten OKU Timur. Penelitian ini akan dijadwalkan sebagai berikut.



BAB IV
HASIL DAN PEMBAHASAN


4.1  Hasil Penelitian
Setelah menjalankan prosedur penelitian dan mencatat setiap hasil pengamatan pada setiap jenis sampel  dalam mempelajari pengaruh cahaya pada gerak pada tumbuhan kangkung,  maka didapat hasil yang tersaji dalam tabel berikut ini :
No
Hari pengamatan
Perkembangam Gerak tumbuhan kangkung
Lubang diatas
(sampel 1)
Lubang samping
(sampel 2)
Tidak dilubangi
1
Hari Pertama
Terus keatas
Masih keatas
Terus keatas
2
Hari ke- 4
Terus keatas
Masih keatas
Masih keatas
3
Hari ke- 5
Terus keatas
Mulai condong kearah lubang cahaya
masih keatas
4
Hari ke- 7
Terus keatas
Terus condong ke lubang cahaya
daun berwarna kuning
5
Hari ke- 9
Terus keatas
Makin condong
ke lubang cahaya
Daun gugur
6
Hari ke- 11
Ujung tanaman di lubang cahaya
Mengarah ke lubang cahaya
Batang mulai busuk
7
Hari ke- 14
Ujung tanaman di keluar dari lubang cahaya
Ujung tanaman di lubang cahaya
Tanaman mati
Keterangan
hidup
hidup
Mati
Tabel hasil penelitian
4.2  Pembahasan
Gerak tropisme yaitu gerak bagian tubuh tumbuhan menuju atau menjauhi rangsang. Gerak tropisme terjadi karena gerak tumbuh tumbuhan.Gerak yang menuju ke arah rangsang disebut tropi positif sedangkan gerak yang menjauhi rangsang disebut tropi negatif.  Berdasarkan jenis rangsang yang mempengaruhi, Fototropisme, yaitu gerak bagian tubuh tumbuhan karena pengaruh rangsang cahaya disebut juga gerak heliotropisme. Bila cahaya yang datang dari atas tumbuhan, tumbuhan akan tumbuh tegak mengarah ke atas. Hal ini dapat diamati pada tumbuhan yang hidup di alam bebas. Pertumbuhan batang yang menuju matahari , daun yang selalu permukaan atasnya ke arah sinar matahari dll. Sedangkan, tanaman pot yang diletakkan di dalam ruangan dan mendapat cahaya dari samping, ujung batangnya akan tumbuh membengkok ke arah datangnya cahaya.Pada tumbuhan, bagian yang peka terhadap rangsangan adalah bagian ujung tunas. Bila gerak tersebut mengarah ke sumber rangsangan disebut fototropisme positif, misalnya gerak tumbuh ujung tunas ke arah cahaya. Sedangkan, gerak yang menjauhi sumber rangsangan disebut fototropisme negatif, misalnya gerak tumbuh akar yang menjauhi cahaya. 
Sesuai dengan penjelasan diatas maka penelitian ini adalah untuk mempelajari gerak tropisme pada tumbuhan khususnya tumbuhan kangkung (Ipomoea aquatic). Dan berikut ini adalah penjelasan perkembangan dari tabel peelitian.
Pada hari pertama keseluruan sampel adalah tanaman kangkung yang telah ditanam dalam pot yang berusia 15 hari dalam keadaan tumbuh sehat dan serempak. Kemudian diberi perlakuan sesuai prosedur penelitian sampel 1 adalah kangkung yang diberi perlakuan ditutup dalam lubang kardus dengan bagian atas berlubang. Sampel 2 adalah tanaman kangkung yang diberi perlakuan ditutup dengan kardus dengan lubang disamping. Dan sampel 3 adalah tanaman kangkung yang diberiperlakuan ditutup kardus tanpa lubang.
Sampai pada hari ke-4 tidak ada indikasi perubahan arah gerak pertumbuhan pada ketiga sampel.  Hingga hari kelima sampel 2 pada ujung tunanya tampak membekok kearah lubang, sampel 1 tetap tumbuh lurus keatas mengarah kelubang, dan sampel 5 daunnya mulai layu.
Pada hari ke-7 penelitian tidak ada perubanah pada sampel 1 tetap tumbuh lurus kearah cahaya, sampel 2 memperpanjang tunas mengarah ke lubang samping, pada sampel 3 daunnya mulai kuning dan rontok. Dan padahari ke-9 penelitian ujung tunas taaman kangkung sampel 1 sudah mencapai mulut kardus. Perkembangan sampel 2 sudah menunjukan hasil yang signifikan berupa mengarahkan tunas mudanya untuk terus tumbuh kearah lubang yang terletak disamping kardus, sementara sampe 3 daunya telah habis rontok.
Perkembangan pada hari ke-11 ujung tunas muda pada tanaman kangkung sampel 1 telah berada di lubang kardus, sampel 2 telah hampir mendekati lubang kardus dan pada sampel 3 menunjukan batang yang mulai membusuk. Pada terakhir kali pengamatan penelitian pada hari ke-14 ujung tunas sampel 1, telah keluar dari lubang kardus dan sampel 2 telah mencapai lubang kardus, sementara sampel 3 mati. Sangat mungkin sampel 3 mati karena tidak mendapat cahaya untuk melakukan fotosintesis dan suhu udara dalam kardus terlalu tinggi.
Dari kronologi pengamatan diatas menunjukan ada perubahan-perubahan arah tumbuh tunas pada sampel 2 untuk terus berusaha mendekati lubang cahaya. Hal ini disebabkan karena, cahaya merupakan faktor esensial pertumbuhan dan perkembangan yang memegang peranan penting dalam proses fisiologis tanaman, terutama fotosintesis, respirasi, dan transpirasi. fotosintesis  adalah sebagai sumber energi bagi reaksi cahaya, fotolisis air menghasilkan daya asimilasi.
Dengan demikian keseluruhan hasil pembahasan pada penelitian ini membenarkan hipotesis penulis bahwa keberadaan cahaya sangat mempengaruhi pada arah gerak pertumbuhan pada tanaman kangkung. Demikian hasil dan pembahasan penelitian yang dapat kami sampaikan.



BAB V
PENUTUP

5.1 Kesimpulan
Berdasarkan hasil pengamatan dan pembahasan maka penulis dapat menyimpulkan bahwa :
1.    Cahaya merupakan faktor esensial penting pertumbuhan dan perkembangan yang memegang peranan penting dalam proses fisiologis tanaman, terutama fotosintesis, respirasi, dan transpirasi..
2.    Tunas tanaman kangkung (Ipomoea aquatic) tumbuh menuju kearah sumber cahaya.


 5.2 Saran-saran
Dari kesimpulan yang didapat maka penulis memberikan saran berikut ini:
1.    Pada proses budidaya mejamin ketersediaan cahaya yang cukup akan membantu meningkatkan hasil produksi.
2.    Penelitian ini masih bersifat rintisan maka perlu diadakan penelitian yang lebih lanjut agar lebih baik.



DAFTAR PUSTAKA

Anonim. 2009. Gerak Pada Tumbuhan Tanaman.  http://artikel-makalahpend.blogspot.com/2010/04/gerak-pada-tumbuh-tumbuhan-tanaman.html. Diakses tanggal 30 Nopember 2015
Anonim. 2009. Gerak Pada Tumbuhan.http://fistum07.wordpress.com/gerak-pada-tumbuhan/. Diakses tanggal 30Nopember 2015
Endang, Kusnaeni. 2000. Biologi Tumbuhan. Erlangga. Jakarta

Faridah. 1995. Pertumbuhan dan perkembangan tanaman. PT. Raja Grafindo Pratama. Jakarta

Hasan, Farid. 2009. Dasar-Dasar Fisiologi Tumbuhan. UGM press. Yogyakarta

Sari, Swastika. 2011. Gerak PadaTumbuhan. http://swastikasari.blogspot.com/2011/10/makalah-gerak-pada-tumbuhan.html. Diakses tanggal 04 Desember 2015
Setiawan. 2004. Biologi Dan Pertumbuhan Tanaman. Kanisius. Yogyakarta

Soekotjo. 2002. Gerak Tumbuhan. Gramedia Pustaka Utama. Jakarta  



.

Tidak ada komentar: