cari

#Indonesia Paru-paru Perdamaian Dunia


**********************H A R A P A N   B A R U********************
Indonesia Paru-Paru Perdamaian Dunia
Masih ingatkah kita dengan slogan yang satu ini “Indonesia Sebagai Paru-paru Dunia” sebuah slogan untuk menghimbau masyarakat menyelamatkan hutan-hutan di Indonesia sebagai penyumbang Oksigen bagi dunia. Indonesia menjadi harapan dan angin segar dalam mepertahankan bumi ini dari ancaman pemanasan global.
Saat ini Indonesia harus sekali lagi menjadi Paru-paru dunia dalam menjaga suhu perdamaian dunia yang makin memanas akhir-akhir ini. Warna-warna perbedaan mulai memunculkan perselisihan dan peperangan. Agama, Paham, Kesejangan Sosial dan Ekonomi dan beragam perbedaan dijadikan alasan sebagian Orang untuk menyatakan orang lain bersalah dan pantas untuk dipersalahkan dan dihapus hak hidupnya. Keinginan menjadikan bumi ini menjadi satu warna saja adalah alas an yang mutlak untuk membenarkan diri dan mempersalahkan orang lain.
Lalu sejauh mana Indonesia mampu menjadi harapan baru atas seluruh kekacauan dimuka bumi ini. Indonesia adalah negrara yang beragam akan suku bangsa dan budaya. Meski Indonesia didominasi Umat Muslim Namun Indonesia adalah Negara demokratis, yang member kesempatan setiap warga Negara dalam membangun bangsa. Sudah sejak dahulu Indonesia dikenal dengan Negara dengan tingkat toleransi umat beragama yang tinggi , memiliki budaya luhur untuk menghargai setiap perbedaan. Hal ini adalah sebuah bukti Indonesia adalah Negara yang dibangun atas dasar kemajemukan. Sejarah mencatat dalam Sumpah Pemuda yang berasal dari berbagai latar belakang bersatu untuk membangun bangsa yang kini kita tempati ini.
Ada banyak pengakuan dunia perihal tolerasi antar umat beragama di Indonesia, Penasehat Pemimpin Tertinggi Republik Islam Iran, Ayatollah Mohsen Araki, menilai Indonesia sebagai negara yang penuh damai dan toleransi sehingga dapat menjadi contoh bagi Negara Islam lainnya. Menurutnya, Indonesia merupakan salah satu negara yang menjadi contoh bagi hidup berdampingan yang penuh kedamaian. Adapun berbagai aksi demonstrasi dengan membawa sentimen agama, menunjukkan adanya kebebasan berekspresi di Indonesia, melalui jalur yang telah ditentukan dan semakin menunjukkan rasa persaudaraan dan persahabatan dari berbagai golongan di Indonesia. Ayatollah pun berharap agar toleransi dan perdamaian yang selama ini tercipta di Indonesia dapat terus terjaga.
Mantan Imam Islamic Center di New York, Amerika Serikat, Muhammad Shamsi Ali pun memberikan pandangan bahwa toleransi di Indonesia terbangun cukup baik dan membanggakan. Kondisi ini tercipta karena kehidupan beragama jadi bagian dari sejarah masyarakat Indonesia. Shamsi tidak menampik adanya kasus-kasus diskriminasi antara kelompok mayoritas dan minoritas atas dasar sentimen agama. Menurutnya, hal ini perlu diantisipasi agar tidak sampai menyebabkan terjadi perpecahan.
Benar saja sentimen-sentimen atas nama agama akhir akhir ini sering muncul dan semakin sering. Harus disadari oleh setiap warga Negara Indonesia untuk secara bijak untuk menyikapi setiap isu-isu yang menyentil sentiment agama. Bukan saja tidak mungkin jika semua itu hanya sebuah peristiwa yang terencana untuk menguntungkan pihak-pihak tertentu dalam merongrong kemerdekaan kita dalam berbangsa-dan bernegara. Sentiment agama mulai dibawa keranah politik yang memang dipolitisi, itu perlu kembali dikaji dan ditilik.
Semestinya kita kembali sadar bahwa yang membuat dunia terkagum, ketika menatap Indonesia bukanlah kesewarnaan kita tetapi persatuan dalam keberagaman kita. Persatuan dalam keberagaman bukan saja harus dipertahankan dan ditingkatkan tetapi juga harus ditularkan kepada seluruh warga dunia. Indonesia memegang peranan penting menjadi teladan dunia dalam mempertahankan keutuhan ciptaan yang sejak semula dijadikan dalam keberagaman.
Sikap bangsa Indonesia sangat penting dalam mewujudkan perdamaian dalam Negara ini, untuk kemudian ditularkan kepada dunia. Jika mengingat masa pembelajaran Pendidikan Moral Pancasila di sekolah dasar tahun 90-an kebawah yang selalu mengedepankan kepentingan umum diatas kepentingan pribadi, tentu kesadaran kebhinekaan tidak akan dipandang sempit.
Indonesia telah menjadi bukti bahwa sebuah Negara mampu didirikan dalam berbagai keberagaman identitas warganya yang kemudian disatukan dalam satu indentitas baru yaitu bangsa Indonesia dalam binar merahnya semangat membangun, dan dalam cerahnya putih Kasih persaudaraan. Semua itu bukan untu diakhiri tetapi untuk dipertahankan, ditingkatkan dan dibagikan untuk Perdamaian Dunia Dalam Keberagaman.


***************#Indonesia Paru-paru Perdamaian Dunia***************


Tidak ada komentar: