cari

ASUHAN KEPERAWATAN MATERNITAS “HYPEREMESIS"

ASUHAN KEPERAWATAN MATERNITAS
“HYPEREMESIS”
Diajukan untuk memenuhi salah satu tugas kelompok
Mata Kuliah Keperawatan Maternitas





PROGRAM STUDI D III KEPERAWATAN
SEKOLAH TINGGI ILMU KESEHATAN PERDHAKI CHARITAS PALEMBANG

2014/2015



A.    Konsep Dasar Medis
1.      Pengertian
Hiperemesis gravidarum (vomitus yang merusak dalam kehamilan adalah nausea dan vomitus dalam kehamilan yang berkembang sedemikian luas sehingga terjadi efek sistemik, dehidrasi dan penurunan berat badan.(kapita,1994:232)
Hiperemesis adalah muntah yang berlebihan pada orang hamil muda, yang akan mengganggu aktivitas sehari-hari.(FK Unpad, 1981:84)
Hiperemesis adalah vomitus yang berlebihan atau tidak terkendali selama masa kehamilan yang menyebabkan dehidrasi, ketidakseimbangan elektrolit atau defisiensi nutrisi dan kehilangan berat badan.(Bobak, 2005:721)
Hiperemesis adalah mualmuntah berlebih sehingga mengganggu pekerjaan sehari-hari dan keadaan umum menjadi buruk.( mitayani, 2009:40)
Hiperemesis gravidarum adalah keadaan dimana penderita mual dan muntah lebih dari sepuluh kali dalam 24 jam, sehingga mengganggu kesehatan dan pekerjaan sehari-hari.(http://id.scribd.com/doc/228437637/Askep-Hiperemesis-Gravidarum-Nanda-Nic-Noc#scribd )

2.      Etiologi ( Hanifa.el al.2007:275)
Penyebab hiperemesis gravidarum belum dikertahui pasti.Frekuensi kejadian adalah 2 per 1000 kehamilan.Beberapa faktor predisposisi dan faktor lain yang telah ditemukan olehbeberapa penulis sebagai berikut.
a.       Faktor predisposisi yang sering ditemukan adalah primigravida, molahidatidosa, dan kehamilan ganda menimbulkan dugaan bahwa faktor hormon khorionik gonadotropin dibentuk berlebihan.
b.      Masuknya vili khorialis dalam sirkulasi maternal dan perubahan metabolik akibat hamil serta restitensi yang menurun dari pihak itu terhadap perubahan ini merupakan faktor organic.
c.       Alergi sebagi salah satu respon dari jaringan ibu terhadap anak juga disebut sebagai salah satu faktor organik.
d.      Faktor psikologik memegang peranan penting pada penyakit ini, rumah tangga yang retak, kehilangan pekerjaan, takut terhadap kehamilan dan persalinan, takut terhadap tanggung jawab sebagai ibu, dapat menyebabkan konflik mental yang dapat memperberat mual dan muntah sebagai ekspresi tidak sadar terhadap keenganan menjadi hamil atau sebagai pelarian kerusakan hidup.
e.       Faktor endokrin lainnya: hipertiroid, diabetes dan lain- lain.

3.      Tanda dan gejala (Hanifa.el.al.2007:277)
Hiperemesis gravidarum, menurut berat ringanya gejala dapat dibagi menjadi tiga tingkatan:
Tingkat 1: muntah terus menerus yang mempengaruhi keadaan umum penderita  ibu merasalemah, nafsu makan tidak ada, berat badan menurun dan merasa nyeri pada epigastrium.Nadi meningkat sekitar 100x/menit, tekanan darah sistolik menurun, turgor kulit mengurang, lidah mengering dan mata cekung.
Tingkat II: penderita tampak lebih lemah dan apatis, turgor kulit lebih mengurang, lidah mongering dan Nampak kotor, nadi kecil dan cepat, suhu kadang-kadang naik dan mata sedikit ikteris. Berat badan turun dan mata cekung, tensi turun, hemokonsentrasi oliguria dan konstipasi.Aseton dapat tercium dalam hawa pernafasan, karena mempunyai aroma khas dan dapat pula ditemukan dalam kencing.
Tingkat III: keadaan umum lebih parah, muntah berhenti, kesadaran menurun dari samnolen sampai koma, nadi kecil dan cepat, suhu meningkat dan ensi menurun.Komplikasi fatal terjadi pada susunan saraf yang dikenal seabagai ensefalopati Wernick, dengan gejala:nistagmus, diplopia, dan perubahan mental.Keadaan ini adalah akibat sangat kekurangan zat makanan, termasuk vitamin B-kompleks.
Gejala-gejala yang khas (Unpad.1984:85)
-          Muntah yang hebat
-          Haus
-          Dehydrasi
-          Faktor ex ore
-          Berat badan turun
-          Keadaan umum mundur
-          Kenaikan suhu
-          Icterus
-          Gangguan cerebral (kesadaran menurun, delirium)
-          Laboratorium (protein, acceton, urobilirubilirogen, porphyrin dalam urin bertambah, silinder +

4.      Patofisiologi (Hanifa.2007:277)
      Ada yang menyatakan bahwa perasaan mual adalah akibat dari meningkatnya kadar dari eksterogen, keluhan ini terjadi pada trisemester pertama.Pengaruh fisiologi hormon eksterogen ini tidak jelas mungkin berasal dari system syaraf pusat atau akibat berkurangnya pengosongan lambung.Penyesuaian terjadi pada kebanyakan wanita hamil,meskipun demikian mualdan muntah dapat berlangsung berbulan-bulan.
      Hiperemesis gravidarum yang merupakan komplikasi mual dan muntah pada hamil muda, bila terjadi terus menerus dapat terjadi dehidrasi dan tidak imbanganya elektrolit dengan alkalosis hipolokeremik. Belum jelas mengapa gejala-gejala ini hanya terjadi pada sebafian kecil wanita tetapi faktor psikologik merupakan faktor utama, disamping faktor utama, disamping pengaruh utama.Yang jelas wanita yang sebelum hamil sudah menderita lambung spastic dengan gejala tak suka makan dan mual, akan mengalami emesis gravidarum yang leih berat.
      Hyperemesis gravidarum ini dapat mengakibatkan cadangan karbohidrat dan lemak habis terpakai untuk keperluan energi, karena oksidasi lemak yang tak sempurna, terjadilah ketosis dan tertimbunya asam aseton-asetik, asam hidroksi buhnk dan aseton dlam darah.Kurangnya cairan yang diminum dan kehilangan cairan karena muntah menyebabkan dehidrasi, sehingga cairan ekstraseluler dan plasma berkurang.Natrium dan klorida darah turun, demikian pula klorida air kemih. Selain itu dehidrasi menyebabkan hemokonsetrasi, sehingga aliran darah kejaringan berkurang. Hal ini menyebabkan jumlah zat makan dan oksigen ke jaringan mengurang pula dan tertimbunya zat metabolic yang toksik, kekurangan kalium sebagai akibat dari muntah dan bertambahnya ekskresi lewat ginjal, menambah frekuensi muntah-muntah yang lebih banyak dan merusak hati dan terjadilah lingkaran setan yang sulit dipatahkan. Disamping dehidrasi dan terganggunya keseimbangan elektrolit, dpat terjadi robekan pada selaput lendir esophagus dan lambung  (Sindroma Mallory Weiss) dengan akibat pendarahan gastrointestinal.Pada umumnya robekan ini ringan dan pendarahan dapat berhanti sendiri.Jarang sampai diperlukan transfuse atau tindakan operatif.

5.      Penatalaksanaan (Bobak:721)
Asuhan keperawatan wanita hamil yang mengalami hyperemesis dilakukan dengan menetapkan rencana perawatan medis: pemberian terapi intravena yang kemudian dipantau, pemberian agens farmokologi dan suplemen nutrisi,dan pemantauan respons wanita terhadap intervensi. Perawat mengobservasi wanita untuk mendeteksi adanya tanda –tanda komplikasi , seperti asidosis metabolic, ikterik, atau hemoragi dan member tahu tenaga perawat kesehatan begitu tanda- tada tersebut muncul. Pengukuran masukan dan keluaran yang akurat, termasuk jumlah emesis , merupakan asuhan keperawatan yang penting. Hygine oral, yang diberikan saat wanita berada dalam status NPo dan setelah episode vomitus , membantu meminimalkan ketidaknyamanan yang dirasakan wanita saat wanita mulai berespons terhadap terapi yang diberikan, cairan oral dalam jumlah terbatas dan makan lunak. Upaya meningkatkan istirahat yang adekuat, penting untuk wanita hyperemesis.Perawat dapat membantu mengordinasikan tindakan terapi dan periode kunjunagan sehingga wanita tersebut memiliki kesempatan untuk beristirahat. Perawat menangani kondisi psikososial wanita tersebut karena kondisinya, baik secara fisik maupun emosional, lemah.
Biasanya hyperemesis gravidarum berespons terhadap terapi dan proknosisnya baik.Wanita dipulangakan kerumah bila keseimbangan cairan dan elektrolit dicapao dan berat badan mulai meningkat.



B.     Konsep Dasar Keperawatan
1.      Pengkajian( Mitayani.2009:41-43)
Pengkajian merupakan pendekatan yang sistematis untuk mengumpulkan data, mengelompokkan, dan menganalisis. Sehingga didapatkan masalah dan kebutuhan untuk perawatan ibu. Tujuan utama untuk pengkajian adalah untuk memberikan gambaran secara terus menerus mengenai keadaan kesehatan ibu yang memungkinkan perawat merencanakan asuhan keperawatan.
Langkah pertama dalam pengkajian ibu hyperemesis gravidarum adalah mengumpulkan data . Data- data yang akan dikumpulkan adalah sebagai berikut:
a.       Data riwayat kesehatan
1)      Pada riwayat kesehatan sekarang, terdapat keluhan yang dirasakan oleh ibu sesuai dengan gejala –gejala pada hyperemesis gravidarum, yaitu: mual dan muntah yang terus menerus.
2)      Riwayat kesehatan dahulu , kemungkinan ibu pernah mengalami hyperemesis gravidarum sebelumnya dan kemungkinan ibu pernah mengalami penyakit yang berhubungan dengan saluran pencernaan
3)      Riwayat kesehatan keluarga, kemungkinan adanya riwayat kehamilan ganda pada keluarga.
b.      Data fisik biologis
Data yang dapat ditemukan pada ibu dengan hyperemesis garvidarum adalah mamae yang membengkak, hiperpigmentasi pada areola mamae, terdapat kloasma gravidarum, mukosa membaran dan bibir kering, turgor kulit buruk, mata cekung dan sedikit ikterik, ibu tampak pucat dan lemah.
c.       Riwayat menstruasi
1)      Kemungkinan manarce usia 12-14 tahun
2)      Siklus 28-30 hari
3)      Lamanya 5-7 hari
4)      Banyaknya 2-3 kali ganti duk per hari
5)      Kemungkinan ada keluhan waktu haid seperti nyeri
d.      Riwayat perkawinan
Kemungkinan terjadi pada perkawinan usia muda
e.       Riwayat kehamilan dan persalinan
1)      Hamil muda: ibu pusing, mual dan muntah
2)      Hamil tua: pemeriksaan umum terhadap ibu
f.       Data psikologi
Riwayat psikologi sangat penting diksji agar dapat diketahui keadaan jiwa ibu sehubungan dengan perilaku terhadap kehamilan.Keadaan jiwa ibu yang labil, mudah marah, cemas, takut akan kegagalan persalinan, mudah menangis, sedih, serta kecewa dapat memperberat mual dan muntah.
g.      Data social ekonomi
Hyperemesis gravidarum bisa terjadi pada semua golongan ekonomi, namun umumnya terjadi pada tingkat ekonomi menengah kebawah. Hal ini diperkirakan dipengaruhi oleh tingkat pengetahuan yang dimiliki.
h.      Data penunjang
Didapat dari hasil laboratorium, yaitu pemeriksaan darah dan urin.Pemeriksaan darah yaitu hemoglobin dan hematokrit yang meningkat menunjukan hemokonsentrasi yang berkaitan dengan dehidrasi.

2.      Diagnosa Keperawatan
 yang dapat muncul pada kasus wanita hyperemesis adalah:
Menurut bobak
a.       Defisit volume cairan yang berhubungan dengan kehilangan cairan akibat vomitus dan asupan cairan yang tidak adekuat.
b.      Perubahan nutrisi kurang dari kebutuhan tubuh yang berhubungan dengan nausea dan vomitus yang menetap.
c.       Ketakutan yang berhubungan dengan efek hyperemesis pada kesejahteraan janin
Menurut Mitayani
d.      Nyeri pada epigastrum berhubungan dengan muntah yang berulang
e.       Tidak efektifnya pola pertahanan diri berhubungan dengan efek psikologis terhadap kehamilan dan perubahan peran sebagai ibu.

3.      Intervensi
a.       Defisit volume cairan yang berhubungan dengan kehilangan cairan akibat vomitus dan asupan cairan yang tidak adekuat.
1)      Kaji dan dokumentasikan turgor kulit, kondisi membrane mukosa
Rasional : menjadikan dasar penyusunan rencana tindakan
2)      Timbang berat badan
Rasional: untuk menentukan jenis diet yang akan diberi
3)      Pertahankan intake dan output
Rasional: memantau perkembangan dan keadaan hyperemesis
4)      Beri agens antiemetic sesuai program
Rasioanl: untuk member terapi dan penyembuhan keadaan hyperemesis
5)      Anjurkan untuk mengonsumsi cairan dan makan dengan perlahan tapi sering
Rasional: untuk mempertahankan asupan nutrisi
6)      Kolaborasi dengan tim kesehatan lainnya
Rasional: mencegah komplikasi yang sangat berat

b.      Perubahan nutrisi kurang dari kebutuhan tubuh yang berhubungan dengan nausea dan vomitus yang menetap.
1)      Kaji rasa takut, dan tingkat rasa takut
Rasional: menetukan tindakan yang akan dilakuakan
2)      Dorong pasien untuk mengungkapakan rasa takut
Rasional: agar pasien tidak merasa sendiri dan dengan mengungkapkan rasa takut pasien dapat tenang.
3)      Bantu pasien melihat kekuatan yang ada pada diri pasien
Rasional: agar pasien sadar dan mampu beradaptasi dengan keadaanya
4)      Beri informasi tentang keadaan hyperemesis
Rasional: agar pasien mengetahui dan mengerti dengan keadaanya
5)      Anjurkan pasien untuk berkonsultasi
Rasional: memampukan pasien untuk mengatasi rasa takut

c.       Ketakutan yang berhubungan dengan efek hyperemesis pada kesejahteraan janin
1)      Kaji pola nutrisi
Rasional: untuk mengetahui asupan nutrisi
2)      Edukasi pentingnya nutrisi yang adekuat selama masa hamil
Rasional: untuk mempertahankan keseimbangan nutrisi
3)      Monitor berat badan setiap hari
Rasional: untuk mengetahiu sesuai atau tidakanya peningkatan/penurunan berat badan selama kehamilan

4)      Anjurkan makan selagi hangat
Rasional: mengurangi mual
5)      Anjurkan untuk oral hygine sebelum makan dan sesudah makan
Rasioanal: untuk meningkatkan nafsu makan
6)      Beri sajian makanan yang menarik
Rasional: menarik keinginan untuk makan
7)      Kolaborasi dengan tim medis
Rasional: mencegah terjadinya kesalahan dalam pemberian diet

d.      Nyeri pada epigastrum berhubungan dengan muntah yang berulang
1)      Kaji tingkat nyeri
Rasional: mengetahui tingkat nyeri pada ibu dan menentukan tindakan selanjutnya
2)      Atur posisi dengan kepala lebih tinggi  selama 30 menit setelah makan
Rasional: mengurangi tekanan pada gastrointestinal, mencegah muntah yang berulang
3)      Perhatikan oral hygine sebelum dan sesudah makan
Rasional: menimbulkan rasa nyaman dan mengurangi mual muntah
4)      Alihkan perhatian ibu pada hal yang menyenangkan
Rasional: dengan mengalihkan perhatian diharapkan ibu dapat melupakan rasa nyeri  yang timbul akibat muntah yang berulang
5)      Anjurkan ibu untuk beristirahat dan membatasi pengunjung
Rasional: dengan istirahat yang cukup dapat menambah ketenagan
6)      Kolaborasi dalam pemberian antiemetik dan sedative dengan dokter
Rasional: terapi dan mengurangi rasa nyeri yang timbul

e.       Tidak efektifnya pola pertahanan diri berhubungan dengan efek psikologis terhadap kehamilan dan perubahan peran sebagai ibu.
1)      Bantu klien utuk mengungkapkan perasaannya secara langsung terhadap kehamilan
Rasional: dengan mengunkapakan perasaanya secara langsung terhadap kehamilanya , bisa diketahui lansung maslahnya
2)      Dengarkan keluhan ibu dengan penuh perhatian
Rasional: ibu merasa diperhatikan dan tidak sendiri dalam mengatasi masalah.
3)      Diskusikan bersama ibu mengenai masalah yang dihadapi dan pemecah masalah yang dapat dilakuakan
Rasional: melalui diskusi dapat diketahui koping ibu dlam menghadapi masalahnya
4)      Bantu ibu untuk memecahkan masalahnya terutama yang berhubungan dengan kehamilan
Rasional: dengan membantu memecahkan masalah ibu, maka perawat dapat menemukan polakoping ibu yang efektif
5)      Dukung ibu dalam menemukan pemecahan masalah yang konstruktif
Rasional: dukungan dapat menambah rasa percaya diri ibu dalam menemukan pemecah masalah
6)      Libatkan keluarga dalam kehamilan ibu
Rasional: keluarga dapat diajak bekerjs sama dlam memberiksn dukungan pada ibu terhadap kehamilan
7)      Kolaborasi dengan ahli psikiatri jika diperlukan
Rasional: untuk mengetahui adanya kemungkinan faktor psikologis yang lebih berat sebagai penyebab masalah.

4.      Implementasi
Dalam pelaksanaan tindakan keperawatan, perawat dapat langsung memberikan pelayanan kepada klien atau dapat juga didelegasikan kepada orang lain yang dipercaya di bawah pengawasan yang masih seprofesi dengan perawat.(Mitayani.2009:46)

5.      Evaluasi
Merupakan hasil perkembangan klien dengan berpedoman kepada hasil dan tujuan yang hendak dicapai. Evaluasi dari proses keperawatan adalah menilai hasil yang diharapkan terhadap perubahan perilaku ibu dan mengetahui sejauh mana maslah klien dapat teratasi. Disamping itu perawat juga melakukan umpan balik atau pengkajian ulang jika yang ditetapkan belum tercapai dan proses keperawatan segara domodikasi.(Mitayani.2009:47)





Daftar Pustaka

Bobak .2005.Keperawatan Maternitas.ed.4.Jakarta;EGC
Hanifa.2007.Ilmu Kebidanan ed.3.Jakarta;Bina Pustaka Sarwono Prawirohardjo
Rustam .1998.Obstetri  Fisiologi dan Patologi.Jakarta;EGC
UnPad .1981.1984.Obstetri Patologi, Bagian Obstetri dan Genekologi.
Mitayani.

http://id.scribd.com/doc/228437637/Askep-Hiperemesis-Gravidarum-Nanda-Nic-Noc#scribd

Tidak ada komentar: