cari

Pengaruh variasi warna cahaya lampu terhadap tanaman bayam



BAB I
PENDAHULUAN


1.1 Latar Belakang
Bayam merupakan tumbuhan yang biasa ditanam untuk dikonsumsi daunnya sebagai sayuran hijau. Tumbuhan ini berasal dari Amerika tropik namun sekarang tersebar ke seluruh dunia. Tumbuhan ini dikenal sebagai sayuran sumber zat besi yang penting. Bayam merupakan tanaman yang mudah diolah untuk bahan makanan. Beberapa manfaat bayam untuk kesehatan adalah untuk kesehatan jantung, kesehatan tulang dan baik juga untuk orang yang sedang hamil.
Menanam tanaman bayam termasuk mudah karena tanaman ini cepat tumbuh dan dapat tu,mbuh dimana saja, perawatannya pun tidak terlalu sulit. Tanaman ini termasuk tanaman yang tergolong tinggi permintaannya, mengolahnya yang praktis merupakan salah satu alasannya. Salah satu jenis olahannya adalah dengan dibuat sayur bening. Biasanya bayam dipadukan dengan beberapa sayuran lainnya seperti kacang panjang, dan sayur lainnya.
Setiap tanaman selalu berfotositesis untuk menghasilkan makanannya. Salah satu tanaman yang berfotosinteis adalah tamaman bayam. Bayam adalah tanaman yang relatif tahan terhadap pencahayaan. Faktor faktor yang mempengaruhi pertumbuhan tanaman adalah cahaya. Tanaman umumnya menggunakan hampir seluruh spektrum warna untuk berfotosintesis. Tapi saat ini ada alternative cahaya selain cahaya matahari yaitu cahaya lampu. Saat ini masyarakat cenderung ingin sesuatu yang cepat. Termasuk pada penanaman dan pemanenan suatu tanaman. Berdasarkan uraian tersebut peneliti melakukan percobaan dengan judul pengaruh variasi warna cahaya terhadap pertumbuhan tanaman bayam.
1.2   Rumusan Masalah
Dari latar belakang diatas maka dapat dirumusakan masalah sebagai berikut:
1.        Bagaimana pengaruh variasi warna cahaya lampu terhadap tanaman bayam?
2.        Perlakuan manakah yang paling baik untuk pertumbuhan tanaman bayam?


1.3  Tujuan Penelitian
              Berdasarkan rumusan masalah diatas, yang menjadi tujuan penelitian ini adalah:
1.    Menjelaskan Bagaimana pengaruh variasi warna cahaya lampu terhadap tanaman bayam
2.    Menjelaskan Perlakuan manakah yang paling baik untuk pertumbuhan tanaman bayam       

1.4 Manfaat Penelitian
1.    Dapat menjadi bahan informasi bagi para petani dan masyarakat dalam penanaman bayam
2.    Untuk menambah ilmu pengetahuan dan melatih penelelitian dalam mengembangkan kemampuan meneliti pertumbuhan tanaman bayam dalam sistem variasi cahaya lampu.
                                                                                                                         
1.6  WaktuPenelitian dan tempat penelitian
Penelitian ini akan dilaksanakan pada tanggal 15-29 November 2015. Penelitian akan dilakukan di Desa Sumber Rahayu Kecamatan Belitang II, Kabupaten OKU Timur. Penelitian ini akan dijadwalkan sebagai berikut.
BAB II
LANDASAN TEORI


2.1  Klasifikasi dan morfologi Bayam (Amaranthus spp.)
Klasifikasi ilmiah
1.    Kerajaan        : Plantae
2.    Divisi              : Magnoliophyta
3.    Kelas              : Magnoliopsida
4.    Ordo               : Caryophyllales
5.    Famili                         : Amaranthaceae
6.    Upafamili       : Amaranthoideae
7.    Genus            : Amaranthus

Bayam (Amaranthus spp.) merupakan tumbuhan yang biasa ditanam untuk dikonsumsi daunnya sebagai sayuran hijau. Tumbuhan ini berasal dari Amerika tropik namun sekarang tersebar ke seluruh dunia. Tumbuhan ini dikenal sebagai sayuran sumber zat besi yang penting. Terna semusim yang menyukai iklim hangat dan cahaya kuat. Bayam relatif tahan terhadap pencahayaan langsung karena merupakan tumbuhan C4. Batang berair dan kurang berkayu. Daun bertangkai, berbentuk bulat telur, lemas, berwarna hijau, merah, atau hijau keputihan. Bunga tersusun majemuk tipe tukal yang rapat, bagian bawah duduk di ketiak, bagian atas berkumpul menjadi karangan bunga di ujung tangkai dan ketiak percabangan. Bijinya berwarna hitam, kecil dan keras.
Kandungan besi pada bayam relatif lebih tinggi daripada sayuran daun lain (besi merupakan penyusun sitokrom, protein yang terlibat dalam fotosintesis) sehingga berguna bagi penderita anemia. Beberapa kultivar A. tricolor memiliki daun berwarna merah atau putih dan dipakai sebagai tanaman hias, meskipun dapat pula disayur. Jenis tanaman hias lainnya adalah A. caudatus karena tandan bunganya berwarna merah panjang menggantung seperti ekor. Di tempat asalnya, bayam dimanfaatkan bijinya (bayam biji) sebagai sumber karbohidrat. Biji ini sekarang juga populer sebagai makanan diet karena tidak menyebabkan kegemukan. Akar tunggang bayam juga dimanfaatkan sebagai obat. Kebanyakan digunakan oleh masyarakat sebagai salah satu alternatif memenuhi kebutuhan hidup.
Matahari merupakan sumber energi terbesar di alam semesta. Energi matahari diradiasikan kesegala arah dan hanya sebagian kecil saya yang diterima oleh bumi. Energi matahari yang dipancarkan ke bumi berupa energi radiasi. Disebut radiasi dikarenakan aliran energi matahari menuju ke bumi tidak membutuhkan medium untuk mentransmisikannya. Energi matahari yang jatuh ke permukaan bumi berbentuk gelombang elektromagentik yang menjalar dengan kecepatan cahaya. Panjang gelombang radiasi matahari sangat pendek dan biasanya dinyatakan dalam micron.
  Bagi manusia dan hewan cahaya matahari berfungsi sebagai penerang. Sedangkan bagi tumbuhan dan organisme berklorofil, cahaya matahari dapat dimanfaatkan sebagai bahan baku dalam proses fotosintesis. Dalam proses ini energi cahaya diperlukan untuk berlangsungnya penyatuan CO dan air untuk membentuk karbohidrat. Lebih lanjut, adanya sinar matahari merupakan sumber dari energi yang menyebabkan tanaman dapat membentuk gula. Tanpa bantuan dari sinar matahari, tanaman tidak dapat memasak makanan yang diserap oleh tanah, yang mengakibatkan tanaman menjadi lemah atau mati
Bayam petik dan bayam cabut. Bayam petik berdaun lebar dan tumbuh tegak besar (hingga dua meter) dan daun mudanya dimakan terutama sebagai lalapan (misalnya pada pecel, gado-gado), urap, serta digoreng setelah dibalur tepung. Daun bayam cabut berukuran lebih kecil dan ditanam untuk waktu singkat (paling lama 25 hari)

Warna adalah spektrum tertentu yang terdapat di dalam suatu cahaya sempurna (berwarna putih). Identitas suatu warna ditentukan panjang gelombang cahaya tersebut. Panjang gelombang warna yang masih bisa ditangkap mata manusia berkisar antara 380-780 nanometer.  Warna ungu, bagian dari spektrum yang terlihat yang memiliki panjang gelombang antara 400-450 nm. Warna biru, bagian dari spektrum yang terlihat yang memiliki panjang gelombang antara 450-480 nm. Warna hijau, bagian dari spektrum yang terlihat yang memiliki panjang gelombang antara 480-560 nm. Warna kuning, bagian dari spektrum yang terlihat yang memiliki panjang gelombang antara 560-590 nm. Warna oranye, bagian dari spektrum yang terlihat yang memiliki panjang gelombang antara 590-630 nm. Warna merah, bagian dari spektrum yang terlihat yang memiliki panjang gelombang antara 630-700 nm.

Terdapat tiga varietas bayam yang termasuk ke dalam Amaranthus tricolor, yaitu bayam hijau biasa, bayam merah (Blitum rubrum), yang batang dan daunnya berwarna merah yang mengandung cairan merah, dan bayam putih (Blitum album), yang berwarna hijau keputih-putihan.   Selain Amaranthus tricolor (A. tricolor), terdapat bayam jenis lain, seperti bayam kakap (A. hybridus), bayam duri (A.spinosus), dan bayam kotok/bayam tanah (A. blitum).

2.2 Macam-macam Pertumbuhan
Ada dua macam pertumbuhan yang terdapat pada tanaman, yaitu pertumbuhan primer dan pertumbuhan sekunder.
1.  Pertumbuhan Primer
Pertumbuhan primer menyebabkan tanaman bertambah tinggi atau panjang dan hal itu terjadi pada semua tanaman. Biji mengalami pertumbuhan primer untuk membentuk tanaman herbaseus (tidak berkayu). Pertumbuhan primer terjadi pada embrio, ujung akar dan daun batang. Zigot sebagai hasil pembuahan sel telur oleh sel kelamin jantan akan tumbuh dan berkembang menjadi embrio dan kumpulan sel yang membentuk embrio ialah yang disebut jaringan embrional/ jaringan meristem, setiap embrio memiliki 3 bagian penting, yang dapat dilihat jelas ketika biji mulai berkecambah, ketiga bagian embrio tersebut adalah :
a.    Tunas embrionik yaitu calon batang dan daun yang nantinya tumbuh menjadi bunga dan buah.
b.    Akar embrionik yang calon akar.
c.    Kotiledon / keping cadangan makanan yang cukup untuk pertumbuhan dan perkembangan embrio hingga berbentuk daun.
Pertumbuhan primer diawali oleh pembelahan sel-sel meristem apikal, yaitu sel-sel meristem yang terdapat pada ujung batang dan ujung akar. Bagian terluar dari ujung akar dilindungi oleh tudung akar atau kaliptra. Tepat disebelah dalam tudung akar terdapat daerah meristem apikal. Daerah meristem apikal terdiri atas 3 area, yaitu:
a.    Daerah pembelahan sel, terdapat dibagian ujung sel-sel di daerah inilah aktif membelah dan sifatnya tetap meristematif.
b.    Daerah perpanjangan sel, terletak di belakang daerah pembelahan, merupakan daerah dengan ciri tiap sel memiliki aktivitas untuk membesar dan memanjang.
c.    Daerah diferensiasi, merupakan daerah yang sel-selnya diferensiasi menjadi sel-sel yang memiliki struktur dan fungsi khusus.
Meristem ujung batang membentuk primurida daun. Pada sudut antara daun dan batang terdapat sel-sel yang dipertahankan sebagai sel-sel meristematis. Bagian ini nanti akan berkembang menjadi cabang.

2.   Pertumbuhan Sekunder
Pertumbuhan sekunder merupakan aktivitas sel-sel meristem sekunder yaitu kambium dan kambium gabus. Pertumbuhan ini dijumpai pada tumbuhan dikotil, gymnospermae dan menyebabkan membesarnya ukuran (diameter) tumbuhan.
Pada tumbuhan, selain pertumbuhan primer dikenal pula pertumbuhan sekunder. Pertumbuhan sekunder merupakan pertumbuhan tahap kedua setelah pertumbuhan primer. Pertumbuhan ini disebabkan oleh aktivitas kambium yang bersifat meristematis. Jaringan kambium selalu aktif membelah dan dapat berdeferensiasi membentuk jaringan lain, misalnya xylem dan floem. Aktivitas kambium menghasilkan jaringan baru yang menyebabkan akar dan batang tumbuh membesar. Oleh karena itu, kambium memegang peranan dalam proses pertumbuhan sekunder. Pertumbuhan sekunder hanya terdapat pada tumbuhan berbiji terbuka (gymnospermae) dan tumbuhan berbiji keping dua terbuka (dikotil). Pada tumbuhan berbiji keping satu (monokotil) tidak dijumpai kambium.
Pertumbuhan sekunder tidak berlangsung terus menerus sepanjang tahun tetapi hanya pada waktu air dan butrisi tersedia dalam jumlah yang cukup. Pada waktu musim hujan, ketika air dan nutrisi cukup, terjadi pertumbuhan yang pesat. Adapun ketika musim kemarau, pertumbuhan tersebut relatif terhenti. Akibatnya, pada penampang melintang batang maupun akar tampak adanya lingkaran konsentris yang menunjukkan aktivitas pertumbuhan sekunder, yang disebut lingkaran tahun.
Faktor-faktor yang mempengaruhi pertumbuhan dan perkembangan pada tumbuhan meliputi:


1. Faktor luar
a. Makanan: Makanan adalah sumber energy dan sumber materi untuk menyintesis berbagai komponen sel.
b. Air: Air berfungsi untuk fotosintesis, mengaktifkan reaksi enzimatik, menjaga kelembaban, dan membantu perkecambahan biji.
c. Suhu/temperatur lingkungan: Tumbuhan membutuhkan suhu tertentu untuk tumbuh dab berkembang. Tinggi rendah suhu menjadi salah satu faktor yang menentukan tumbuh kembang, reproduksi dan kelangsungan hidup dari tanaman. Suhu yang baik bagi tumbuhan adalah antara 22°C-37°C. Temperatur yang lebih atau kurang dari batas normal tersebut dapat mengakibatkan pertumbuhan yang lambat atau berhenti.
d. Kelembaban: Tanah dan udara yang lembab berpengaruh baik terhadap pertumbuhan. Kadar air dalam udara dapat mempengaruhi pertumbuhan serta perkembangan tumbuhan. Tempat yang lembab menguntungkan bagi tumbuhan di mana tumbuhan dapat mendapatkan air lebih mudah serta berkurangnya penguapan yang akan berdampak pada pembentukan sel yang lebih cepat.
 e. Cahaya: Tumbuhan membutuhkan cahaya. Banyak cahaya yang dibutuhkan berbeda di setiap tumbuhan. Sinar matahari sangat dibutuhkan oleh tanaman untuk dapat melakukan fotosintesis (khususnya tumbuhan hijau). Jika suatu tanaman kekurangan cahaya matahari, maka tanaman itu bisa tampak pucat dan warna tanaman itu kekuning-kuningan (etiolasi).Pada kecambah, justru sinar matahari dapat menghambat proses pertumbuhan. Pengaruh cahaya bukan hanya tergantung kepada fotosintesis (kuat penyinaran) saja, namun ada faktor lain yang terdapat pada cahaya, yaitu berkaitan dengan panjang gelombangnya. Penelitian yang dilakukan oleh Hendrick dan Berthwick pada tahun 1984, menunjukan cahaya yang berpengaruh terhadap pertumbuhan adalah pada spectrum merah dengan panjang gelombang 660nm.
Percobaan dengan menggunakan spectrum infra merah dengan panjang gelombang 730nm memberikan pengaruh yang berlawanan. Substansi yang merespon spectrum cahaya adalah fitakram suatu protein warna pada tumbuhan yang mengandung susunan atom khusus yang mengabsorpsi cahaya.
f.  Setiap makhluk hidup memerlukan makanan untuk pertumbuhan dan sebagai sumber energi dalam proses kehidupannya. Tumbuhan dapat membuat makanan sendiri melalui peristiwa fotosintesis. Proses fotosintesis ini dapat berlangsung jika dilingkungan sekitar tumbuhan terdapat cukup gas karbon dioksida (CO2), air, dan garam-garam, mineral yang terlarut di dalam tanah. Gas CO2 tersebut masuk dalam tubuh tumbuhan melalui stomata, sedangkan air dan garam-garam mineral masuk dalam tubuh tumbuhan melalui rambut-rambut akar.

2. Faktor dalam
Faktor dalam adalah faktor yangada dari dalam tumbuhan itu sendiri yaitu gen dan hormon.

a. Gen
Gen merupakan faktor pembawa sifat yang diwariskan dari induk kepada keturunannya, gen inilah yang mengendalikan sifat suatu organismetermasuk aktivitas pertumbuhan, perkembangan dan reproduksi. Gen menempati suatu tempat pada kromosom di dalam inti sel, berfungsi mengatur reaksi kimia di dalam sel (misal: sintesa protein).



b.  Hormon
Hormon adalah senyawa kimia yang di hasilkan di dalam tubuh. Hormon berfungsi mengatur dan mengendalikan semua aktivitas tubuh. Seperti pertumbuhan, metabolisme dan reproduksi. Hormon terbagi atas 7, yaitu: Auksin, Giberalin,Sitokinin, Asam absisat, Asam traumalat, Asam traumalat , Kalin  dan Etilen


BAB III
METODOLOGI PENELITIAN


3.1 Jenis Penelitian
Metode yang digunakan oleh peneliti adalah metode eksperimen yang merupakan bagian dari metode kuantitatif, dan memiliki ciri khas tersendiri terutama dengan adanya kelompok kontrol. Dalam bidang sains, penelitian-penelitian dapat menggunakan desain eksperimen karena variabel-variabel dapat dipilih dan variabel-variabel lain yang dapat mempengaruhi proses eksperimen itu dapat dikontrol secara ketat. Sehingga dalam metode ini, peneliti memanipulasi paling sedikit satu variabel, mengontrol variabel lain yang relevan, dan mengobservasi pengaruhnya terhadap variabel terikat. Manipulasi variabel bebas inilah yang merupakan salah satu karakteristik yang membedakan penelitian eksperimental dari penelitian-penelitian lain.

3.2  Alat dan Bahan Penelitian
Alat yang digunakan dalam penelitian ini adalah  gunting, kabel, kardus, lampu merah,dan kuning. Sedangkan bahan yang digunakan antaralain sebagai adalah air, batang tanaman bayam, polibag, dan tanah

3.3  Prosedur penelitian
Berikut ini adalah prosedur penelitian yang kan dilakukan:
1.  Menyiapkan alat dan bahan
2.  Membuat rangkaian listrik
3.  Melubangi kardus dan memasang rangkaian listrik di kardus
4.  Membibit tanaman bayam
5.  Memindahkan tanaman bayam ke besek
6.  Menutup tanaman dengan kardus yang telah dipasang rangkaian listrik
7.  Menghubungkan kabel dengan stopkontak
8.  Mencatat hasil pengamatan pada tabel

3.4  WaktuPenelitian dan tempat penelitian
Penelitian ini akan dilaksanakan pada tanggal 15-29 November 2015. Penelitian akan dilakukan di Desa Sumber Rahayu Kecamatan Belitang II, Kabupaten OKU Timur. Penelitian ini akan dijadwalkan sebagai berikut.


BAB IV
HASIL DAN PEMBAHASAN


4.1 Hasil Penelitian
 Setelah menjalankan prosedur penelitian dan mencatat setiap hasil pengamatan pada setiap jenis sampel  dalam mempelajari perbandingan pertumbuhan pada tanaman bayam yang di beri perlakuan berbeda dalam jenis warna sebagai media pencahayaan,  maka didapat hasil yang tersaji dalam tabel berikut ini :
No
Hari
Jumlah daun
Lebar daun
 S1
S2
S3
S1
S2
S3
1
Ke-1
-
-
-
-
-
-
3
Ke-2
-
-
-
-
-
-
3
Ke-3
-
-
-
-
-
-
4
Ke-4
1
-
-
0,2
-
-
5
Ke-5
2
1
-
1
0,2
-
6
Ke-6
4
2
1
1,4
1
0,2
7
Ke-7
5
4
2
3
2,5
0,8

Tabel hasil penelitian
Keterangan:
S1= sampel 1 / bayam dengan perlakuan cahaya matahari
S2= sampel 2 / bayam dengan perlakuan cahaya merah
S3= sampel 3/ bayam dengan perlakuan kuning

Satuan lebar daun dalam ukuran centimeter (Cm)
Satuan jumlah daun dihitung berdasarkan helai/lembar daun.

4.2 Pembahasan
Tabel hasil penelitian dengan mudah menjelaskan bahwatidak ada perubahan pada ke-3 sapel sampai hari yang ke-3. Kemudian pada harik penelitian ke 4. Dapat kita lihat dalam tabel penelitian bahwa pertumbuhan pada sampel 1 lebih cepat dengan sampel lainnya ini dapat dilihat pada hasil hari ke-4 sampel 1 sudah mulai bertunas sementara pada sampel yang lain, yang mendapat pengaturan jebis warna sebagai pencahayaan belum menampakan perkembangan.Pada hari ke-5 pertumbuhan sampel 1 tetap lebih unggul tetapi sampel 2 mulai menunjukan adanya muncul tunas, sememntara keadaan statis dialam sampel 3 dengan penyinaran lampu kuning. Sampel 1 telah memiliki 2 helai daun dengan lebar daun terbesar 1 cm, sementara daun sampel 2 masih sangat sempit yaitu 0,2 cm.
Pada hari ke-6 sampel 1 tampak rimbun karena daun telan melebar sempuna di ikuti daun kecil baru jadi keseluruhan jumlah daun sampel 1 pada hari ke-6 adalah 4 lembar daun. Sampel 2 juga telah mengalami pertumbuhan dengan 3 helai daun yang telah memiliki lebar daun 1 cm. sampel 3 baru mulai menunjukan tunas. Perkembangan hari ke 7 sampel 1 semakin rimbun, hal ini masih menunjukan bahwa sinar matahari langsung masih memberikan pertumbuhan terbaik pada sampel 1, namun pertumbuhan sampel 2 juga cukup baik dengan pertambahan daun menjadi 4 lembar dengan daun terlebar berukuran 2,5 dan sampel 3 telah memiliki daun berukuran hampir 1 cm.
Dari penjelasan cukup memberikan informasi bahwa dalam penelitian ini pertumbuhan terbaik adalah dengan memberi perlakuan sinar matahari, sementara pada perlakuan merah pertumbuhan tampak baik, sedangkan pada lampu kuning pertumbuhan sangat lambat. Hal ini akan lebih mudah dipahami dengan membaca kajian berikut :
Dalam   hal   ini   pertumbuhan   dan   perkembangan,   tidak   terlepas   daripengaruh pencahayaan. Tidak hanya dipengaruhi oleh cahaya saja, namun jugaoleh warna cahaya. Cahaya yang berasal dari matahari tampak putih atau kuning,tapi sebenarnya merupakan spektrum penuh warna. Jika kita mengambil prisma dan meletakkannya ke cahaya, akan membagi cahaya menjadi tujuh warna yang berbeda yaitu: merah, jingga, kuning, hijau, biru, nila dan ungu. Pertumbuhantanaman sebenarnya dapat dimanipulasi oleh paparan jangka panjang untuk warnaterisolasi dalam spektrum
Matahari sebagai satu satunya sumber cahaya untuk fotosintesis tanaman meradiasikan rentang gelombang dalam bentuk elektromagnetik, baik cahaya tampak (visible light atau cahaya yang dapat ditangkap oleh indera mata manusia maupun cahaya tak tampak yaitu infra red dan ultraviolet). Ketika radiasi tersebut menumbuk sesuatu obyek maka sebagian spectrum cahayanya diserap obyek, sebagian lagi direfleksikan ke mata manusia. Jadi bila kita melihat warna hijau pada tanaman air, maka warna hijau tersebut adalah warna yang dipantulkan ke mata kita, sementara spectrum warna lainnya diserap oleh tanaman air tersebut
Spektrum cahaya tampak dari radiasi matahari dapat kita saksikan pada fenomena pelangi. Rentetan pita warna merah, jingga, kuning, hijau, biru. nila, ungu adalah panjang gelombang radiasi matahari yang kemudian dibiaskan oleh butir butir air. Fenomena pelangi biasanya terjadi pada saat langit cerah dengan sedikit hujan gerimis. Gabungan warna dengan panjang gelombang yang berbeda beda itu menghasilkan warna putih terang. Kita juga dapat memecah cahaya putih menjadi spectrum warna yang berbeda melalui pembiasan cahaya pada kaca prisma.
Warna adalah spektrum tertentu yang terdapat di dalam suatu cahaya sempurna (berwarna putih). Identitas suatu warna ditentukan panjang gelombang cahaya tersebut. Panjang gelombang warna yang masih bisa ditangkap mata manusia berkisar antara 380-780 nanometer.  Warna ungu, bagian dari spektrum yang terlihat yang memiliki panjang gelombang antara 400-450 nm. Warna biru, bagian dari spektrum yang terlihat yang memiliki panjang gelombang antara 450-480 nm. Warna hijau, bagian dari spektrum yang terlihat yang memiliki panjang gelombang antara 480-560 nm. Warna kuning, bagian dari spektrum yang terlihat yang memiliki panjang gelombang antara 560-590 nm. Warna oranye, bagian dari spektrum yang terlihat yang memiliki panjang gelombang antara 590-630 nm. Warna merah, bagian dari spektrum yang terlihat yang memiliki panjang gelombang antara 630-700 nm.

Ternyata tanaman lebih banyak menyerap sinar berwarna biru dengan panjang gelombang antara 440-470 nm dan sinar berwarna merah antara 640-660 nm. Spektrum warna inilah yang paling efektif bagi chlorophyl untuk melakukan fotosintesis. Spektrum warna biru dibutuhkan semua tanaman hijau terutama untuk pertumbuhan vegetatif , sementara spektrum warna merah dibutuhkan oleh tanaman yang lebih sensitive dengan spektrum warna tersebut untuk melakukan fotosintesis. Umumnya tanaman tanaman yang mempunyai daun dominan berwarna merah, dan untuk perkembangan generatif tanaman.Keseluruhan informasi diatas menjawab pertanyaan kita mengapa tanaman yang berada pad penyinaran matahari langsung tumbuh lebih abik dari tanaman dengan perlakuan penyinaran lampu berwarna merah dan kuning, sinar matahari adalah sinar dengan spectrum warna komplek sehingga kebutuhan sepektrum apapun akn terpenuhi, sinar merah dengan spekturm 600-700 nm masih ideal untuk pertumbuhan sementara sinar berwarna kuning hanya bisa diserap tumbuhan tertentu yang peka terhadap warna kuning. Tetapi bayam bukan golongan tanaman yang peka terhadap warna kuning sehingga pertumbuhan bayam akan lambat jika disinari warana kuning.

BAB V
PENUTUP


5.1 Kesimpulan
Berdasarkan penelitian yang telah dilakukan, serta hasil dan pembahasan yang telah dijabarkan dalam bab sebelumnya dapat disimpulkan dalam beberapa hal berikut:
1.    Bayam dapat tumbuh dengan baik ketika mendapat penyinaran dengan spectrum warna biru dan merah secara bersamaan.
2.    Bayam tumbuh lambat dalam spectrum warna kuning sebab spectrum warna hijau dan kuning akan mudah dipantulan oleh klorofil yang juga berwarna hijau kekuningan.
3.    Dalam penelitian ini penyinaran dengan matahari langsung memberikan pertumbuhan terbaik terhadap tanaman bayam.

5.2 Saran
Dari kesimpulan yang telah diambil penulis menyarankan agar:
1.    Dalam proses budidaya bayam pemberian intesitas cahaya juga diperhatikan untuk meniingkatkan produksi.
2.    Perlu diadakan penelitian yang lebih mendalam untuk mendapati hasil yang lebih baik.






DAFTAR PUSTAKA

 Afria, 2012. Pengaruh Cahaya Terhadap Pertumbuhan Tumbuhan Kacang Hijau. http://www.isyarathati.wordpress.com. Diakses pada tanggal Diakses pada tanggal 1Desember 2015
Buchori, 2012. Radiasi Sinar Matahari.http://myblog.blogspot.com/. Diakses pada tanggal 1Desember 2015
Diah, Ayulina, dkk. 2011.  BIOLOGY 3A for Senior High School Grade II Semester 1. Jakarta. Esis
Diah, Ayulina, dkk. 2011.  BIOLOGY 3A for Senior High School Grade II Semester 1. Jakarta. Esis
Heddy, Suwasono; Soemitro, Sutiman; Soekariomo, Sardjono. 1990. Pengantar Ekologi. Jakarta: Rajawali.
*      Wilkins, M. B. 1992. Fisiologi Tanaman. Bumi Angkasa, Jakarta.
Firdaus L.N., Sri Wulandari, Yusnida Bey. 2006. Fisiologi Tumbuhan. Pusat Pengembangan Pendidikan Universitas Riau. Pekanbaru 
Gatardi, A.S., 2010. Pengaruh cahaya.http://id.wikipedia.org/. Diakses pada tanggal Diakses pada tanggal 1Desember 2015
Hamsatul, N. L., 2011. Ekologi Tumbuhan. Institut Pertanian Bogor : Bogor.
Srikini, Suharno, dkk. 2006. BIOLOGI untuk SMA Kelas XII. Jakarta. Penerbit Erlangga