cari

Pengaruh pemupukan Ampas teh terhadap pertumbuhan kacang tanah



BAB I

PENDAHULUAN

1.1 Latar Belakang
Indonesia merupakan Negara yang memiliki tanah yang sangat subur dan bisa dimanfaatkan untuk pertanian dan perkebunan, seperti padi, jagung, kopi, teh, cengkeh, dan lain sebagainya.Namun seiring berkembangnya ilmu pengetahuan dan teknologi (IPTEK).Terutama di daerah perkotaan banyak lahan pertanian dan perkebunan yang sekarang beralih fungsi menjadi kawasan industry, perumahan dan gedung-gedung.
Salah satu cara yang bisa dijadikan solusi untuk tetap mempertahankan pertanian dengan kondisi minimalnya tanah atau lahan adalah melalui media hidroponik. Hidroponik merupakan cara bertanam tanpa menggunakan media tanah. Media tanah dapat diganti dengan air, krikil, atau bahkan arang bisa dijadikan media hidroponik.Pada media hidroponik, tanah bukan menjadi suatu hal yang utama. Hidroponik memiliki banyak kelebihan antara lain tidak terlalu banyak membutuhkan tempat, perawatannya tidak terlalu rumit dan kemungkinan gangguan hama lebih kecil.Ada beberapa limbah rumah tangga yang dapat dimanfaatkan dalam bidang pertanian yaitu ampas teh.
Bagi masyarakat Indonesia, teh adalah minuman yang sangat digemari. Teh memiliki rasa yang enak dan bau yang harum, selain itu teh dapat menghangatkan tubuh atau bisa juga disajikan dalam keadaan dingin. Setelah disajikan, ampas teh biasanya langsung dibuang.Tapi sebetulnya ampas teh dapat di manfaatkan untuk tumbuhan yaitu dapat meperbaiki kesuburan tanah, merangsang pertumbuhan akar, batang dan daun.Limbah rumah tangga ini bisa digunakan langsung tanpa diolah lagi, teh, minuman yang juga sering dikonsumsi oleh masyarakat mempunyai manfaat terutama bagi tumbuhan yaitu bisa menambah asupan Nitrogen, Fosfor dan Kalium (NPK) yang dibutuhkan oleh tanaman sehingga dapat menyuburkan tanah.Salah satunya kacang tanah dengan nama ilmiah Arachis hypogaea merupakan tanaman polong-polongan yang termasuk anggota family Fabaceae. Kacang tanah ini mengandung zat-zat yang penting bagi kesehatan tubuh. Oleh karena itu, kacang tanah juga merupakan kacang-kacangan terpenting setelah kedelai. Kacang tanah kaya akan lemak; protein yang tinggi bahkan jauh lebih tinggi dari protein pada daging, telur dan kacang soya; zat besi; vitamin E; vitamin B kompleks; vitamin A dan K; fosforus; lesitin, kolin dan kalsium.
Kacang tanah juga mengandung bahan yang dapat membina ketahanan tubuh untuk mencegah beberapa macam penyakit. Mengkonsumsi satu ons kacang tanah lima kali seminggu dapat mencegah penyakit jantung. Kacang tanah bekerja meningkatkan kemampuan pompa jantung dan menurunkan resoki penyakit jantung koroner.Memakan segenggam kacang tanah setiap hari terutama pesakit kencing manis dapat membantu kekurangan zat. Selain itu banyak lagi manfaat kacang tanah bagi kesehatan tubuh seperti membantu meningkatkan kesuburan, membantu mengatur gula darah, membantu mencegah batu empedu, membantu tingkat kolesterol rendah, dan lain-lain.

1.2 Rumusan Masalah
Berdasarkan latar belakang masalah yang telah diuraikan diatas, maka dapat dirumuskan masalah sebagai berikut: Bagaimana pengaruh tanaman kacang tanah yang di beri pupuk ampas teh sebagai pupuk?
                                                  
1.3 Tujuan Penelitian
            Berdasarkan rumusan masalah diatas, yang menjadi tujuan penelitian ini adalah menjelaskan pengaruh pupuk ampas teh terhadap pertumbuhan tanaman kacang tanah.

1.4 Hipotesis
Dari latar belakang yang telah diuraikan dan dari rumusan yang telah diambil maka hipotesis penulis dalam penelitian ini adalah adanya pengaruh pemupukan ampas teh terhadap pertumbuhan kacang tanah.








BAB II
KAJIAN PUSAKA


2 .1 Definisi Pertumbuhan
Pertumbuhan dan perkembangan merupakan salah satu ciri sebagai makhluk hidup. Pertumbuhan adalah proses pertambahan volume yang irreversibel (tidak dapat balik) karena adanya pembelahan mitosis dan pembesaran sel. Pertumbuhan dapat diukur dan dinyatakan secara kuantitatif. Sedangkan perkembangan adalah terspesialisasinya sel-sel menuju ke struktur dan fungsi tertentu.Perkembangan tidak dapat dinyatakan dengan ukuran, tetapi dinyatakan dengan perubahan bentuk, tingkat kedewasaan dan bersifat kualitatif.Factor yang mempengaruhi pertumbuhan dan perkembangan adalah factor dalam yaitu hereditas dan hormone sedangkan factor luar (air, nutrisi, cahaya, kelembaban dan suhu).
Pertumbuhan adalah suatu kenaikan volume yang bersifat irreversible (tidak dapat dikembalikan kebentuk semula). Karena adanya penambahan subtansi dan pertambahan banyak jumlah sel selain laju pertumbuhan tanaman dapat diukur dengan berbagai cara salah satunya adalah pengukuran tinggi tanaman serta jumlah daun yang biasanya sering dilakukan.
Pertumbuhan pada tumbuhan terjadi karena pertambahan ukuran yang disebabkan adanya pertanbahan jumlah sel melalui proses pembelahan secara mitosis pada titik tumbuh dan pembesaran dari tiap- tiap sel. Pembelahan sel terutama terjadi didaerah jaringan meristem. Saat pertumbuhan, sel-sel tumbuhan mengalami perkembangan hingga terbentuk organ-organ yang mempunyai struktur dan fungsi yang berbeda-beda.
           


2.2 Faktor Yang Mempengaruhi Pertumbuhan Tanaman
Faktor yang Mempengaruhi Pertumbuhan dan Perkembangan – Terdapat dua faktor yang mempengaruhi pertumbuhan dan perkembangan baik itu terhadap tumbuhan maupun manusia. Faktor-faktor yang mempengaruhinya berupa faktor dari dalam (internal) maupun faktor yang berasal dari luar (eksternal).
Faktor dalam yang memengaruhi pertumbuhan dan perkembangan pada tumbuhan adalah gen dan zat pengatur tumbuh.
a. Faktor Gen
Faktor penurunan sifat pada keturunan terkandung di dalam gen. Informasi genetik pada gen mengendalikan terbentuknya sifat penampakan secara fisik (fenotip) melalui interaksinya dengan faktor lingkungan.

b. Zat pengatur tumbuh (hormon)
Zat pengatur tumbuh (hormon) pada tanaman merupakan faktor yang mempengaruhi pertumbuhan dan perkembangan berupa senyawa organik yang dalam jumlah sedikit dapat mendukung, menghambat, dan mengubah proses fisiologis tumbuhan. Pada konsentrasi tertentu hormon dapat memacu pertumbuhan, tetapi pada konsentrasi yang tinggi dapat menekan pertum- buhan. Macam-macam hormon sebagai berikut.
1.      Auksin
Auksin mula-mula ditemukan oleh Darwin, dengan percobaan pengaruh penyinaran terhadap koleoktil. Auksin adalah hormone yang berperan merangsang pembelahan sel dan pengembangan sel. Hormon auksin/IAA memiliki sifat menjauhi cahaya.


Hormon ini diproduksi pada ujung tunas akar dan batang. Pengaruh hormon auksin dalam konsentrasi yang berbeda pada bagian tubuh tanaman mengakibatkan terjadinya pertumbuhan yang tidak seimbang. Bagian yang mengandung auksin lebih banyak memiliki kecepatan tumbuh yang lebih besar.

Adapun bagian yang kekurangan akan mengalami pertumbuhan lebih lambat. Jika ini terjadi pada pucuk batang, terjadi pembengkokan arah pertumbuhan. Pengaruh auksin terhadap perkembangan sel memperlihatkan bahwa auksin dapat menaikkan tekanan osmotik, meningkatkan permeabilitas sel terhadap air, menyebabkan pengurangan tekanan pada dinding-dinding sel, meningkatkan sintesis protein, meningkatkan plas-tisitas, mengembangnya dinding sel.
2.      Giberelin
Giberelin merupakan jenis hormon sebagai faktor yang mempengaruhi pertumbuhan dan perkembangan yang mula-mula ditemukan oleh Kuroshawa dari Jepang. Hormon ini berpengaruh terhadap sifat genetik, pembungaan, penyinaran, dan mobilisasi karbohidrat selama perkecambahan. Hormon ini berperan dalam mendukung perpanjangan sel, aktivitas kambium mendukung pembentukan RNA baru, dan sintesis protein.
3.      Sitokinin
Sitokinin ditemukan oleh kinetin. Sitokinin berfungsi untuk merangsang pembelahan sel, merangsang pembentukan tunas menghambat efek dominasi apikal oleh auksin pada batang, mempercepat pertumbuhan memanjang.

4.      Etilen
Dalam keadaan normal, etilen akan berbentuk gas dan berperan apabila terjadi perubahan secara fisiologis pada suatu tanaman. Hormon ini berperan pada proses pematangan buah. Hubungan etilen dengan auksin yaitu etilen memengaruhi pembentukan protein yang diperlukan dalam aktivitas pertumbuhan.
5.      Inhibitor
Inhibitor adalah faktor yang mempengaruhi pertumbuhan dan perkembangan yang dapat menghambat pertumbuhan pada tanaman inhibitor. Sering dijumpai pada proses perkecambahan, pertumbuhan pucuk, atau dalam dormansi. Beberapa jenis inhibitor yaitu asam absisat dan plant growth retardant. Asam absisat terdapat pada daun, batang, akar, umbi, tunas, buah, dan endosperm. Zat ini mempunyai fungsi berlawanan dengan auksin, giberelin, dan sitokinin. Plant growth retardant adalah inhibitor yang berlawanan dengan kegiatan giberelin pada perpanjangan batang.
Faktor dari luar yang memengaruhi pertumbuhan dan perkembangan adalah faktor lingkungan, misalnya nutrisi, air, cahaya, suhu, dan kelembapan.
a. Nutrisi
Nutrisi terdiri atas unsur-unsur atau senyawa-senyawa kimia sebagai sumber energi dan sumber materi untuk sintesis berbagai komponen sel yang diperlukan selama pertumbuhan. Nutrisi umumnya diambil dari dalam tanah dalam bentuk ion dan kation, sebagian lagi diambil dari udara.
Unsur-unsur yang dibutuhkan dalam jumlah yang banyak disebut unsur makro (C, H, O, N, P, K, S, Ca, Fe, Mg). Adapun unsur-unsur yang dibutuhkan dalam jumlah sedikit disebut unsure mikro (B, Mn, Mo, Zn, Cu, Cl). Jika salah satu kebutuhan unsur-unsur tersebut tidak terpenuhi, akan mengakibatkan kekurangan unsur yang disebut defisiensi. Defisiensi mengakibatkan pertumbuhan menjadi terhambat.
b. Air
Air berperan di dalam melarutkan unsur hara dalam proses penyerapan. Air dibutuhkan tumbuhan sebagai pelarut bagi kebanyakan reaksi dalam tubuh tumbuhan dan sebagai medium reaksi enzimatis. Sebagai pelarut, air juga memengaruhi kadar enzim dan substrat sehingga secara tidak langsung memengaruhi laju metabolisme. Kekurangan air pada tanah menyebabkan terhambatnya proses osmosis. Proses osmosis akan terhenti atau berbalik arah yang berakibat keluarnya materi-materi dari protoplasma sel-sel tumbuhan, sehingga tanaman kering dan mati.
c. Cahaya
Cahaya mutlak diperlukan dalam proses fotosintesis. Cahaya secara langsung berpengaruh terhadap pertumbuhan setiap tanaman.  Pengaruh cahaya secara langsung dapat diamati dengan membandingkan tanaman yang tumbuh dalam keadaan gelap dan terang. Pada keadaan gelap, pertumbuhan tanaman mengalami etiolasi yang ditandai dengan pertumbuhan yang abnormal (lebih panjang), pucat, daun tidak berkembang, dan batang tidak kukuh. Sebaliknya, dalam keadaan terang tumbuhan lebih pendek, batang kukuh, daun berkembang sempurna dan berwarna hijau.


Dalam fotosintesis, cahaya berpengaruh langsung terhadap ketersediaan makanan. Tumbuhan yang tidak terkena cahaya tidak dapat membentuk klorofil, sehingga daun menjadi pucat.

d. Suhu
Suhu sebagai faktor yang mempengaruhi pertumbuhan dan perkembangan, berpengaruh terhadap fisiologi tumbuhan, antara lain memengaruhi kerja enzim. Suhu yang terlalu tinggi atau terlalu rendah akan menghambat proses pertumbuhan. Suhu yang paling baik untuk pertumbuhan disebut suhu optimum (100–38 derajat Celcius).
e. Kelembapan
Tanah dan udara yang lembap berpengaruh terhadap pertum-buhan. Pada keadaan lembap, banyak air yang diserap oleh tumbuhan dan sedikit penguapan yang terjadi sehingga meng-akibatkan pertumbuhan menjadi cepat. Akibat pemanjangan sel-sel yang cepat, tumbuhan bertambah besar.Pada kondisi ini, faktor kehilangan air sangat kecil karena transpirasi yang kurang. Adapun untuk mengatasi kelebihan air, tumbuhan beradaptasi dengan memiliki permukaan helaian daun yang lebar. Demikian penjelasan mengenai faktor yang mempengaruhi pertumbuhan dan perkembangan, semoga bermanfaat.
2.3 Pertumbuhan Kacang Tanah
Layaknya polong-polongan lainnya, tanaman kacang tanah juga diperbanyak secara generatif atau melalui bebijiannya. Polongan kacang tanah memiliki bentuk yang silindris dengan panjang yang mampu mencapai 6 sampai 15 cm. Polong muda kacang tanah berwarna hijau. Namun di usia matang, biji ini berubah warna menjadi hitam atau coklat. Di setiap polong kacang tanah berisi 10 sampai 15 biji. Bebijian ini yang kemudian dikonsumsi dan dijadikan bibit. Berikut ini gambar bagian-bagian dari biji kacang tanah.


Pertumbuhan secara sederhana diartikan sebagai proses pertambahan ukuran sel atau organisme yang sifatnya lebih ke kuantitatif atau bisa diukur, dan irreversible atau tak lagi bisa kembali ke ukuran semula. Pertumbuhan dibedakan ke dalam dua kategori yakni primer dan sekunder. Pertumbuhan primer sendiri adalah proses dimana batang dan juga akar bertambah panjang. Pertumbuhan primer terjadi pada maristam apical dan juga titik-titik tumbuh yang bersifat primer. Sedangkan pertumbuhan sekunder adalah proses dimana aktivitas sel eristem sekunder atau kambium dan juga kambium gabus mempengaruhi ukuran diameter batang pada tanaman.

Terkait dengan pertumbuhan kacang tanah, dimulai dari proses perkecambahan. Proses ini merupakan tahapan paling awal dari pertumbuhan dari tanaman yang dilakukan ketiledon di dalam biji. Perkecambahan sendiri dibagi ke dalam dua pembagian yakni perkecambahan hipogeal dan epigeal. Perkecambahan pada kacang tanah sendiri adalah perkecambahan hipogeal yang ditandai dengan terjadinya pembentangan ruas batang teratas atau epikotil dan menjadikan daun lembaga tertarik ke arah atas tanah. Akan tetapi kotiledon tetap berada/tertahan di dalam tanah. 



BAB III
METODE PENELITIAN

3.1 Jenis Penelitian
Metode yang digunakan oleh peneliti adalah metode eksperimen yang merupakan bagian dari metode kuantitatif, dan memiliki ciri khas tersendiri terutama dengan adanya kelompok kontrol. Dalam bidang sains, penelitian-penelitian dapat menggunakan desain eksperimen karena variabel-variabel dapat dipilih dan variabel-variabel lain yang dapat mempengaruhi proses eksperimen itu dapat dikontrol secara ketat.
Sehingga dalam metode ini, peneliti memanipulasi paling sedikit satu variabel, mengontrol variabel lain yang relevan, dan mengobservasi pengaruhnya terhadap variabel terikat. Manipulasi variabel bebas inilah yang merupakan salah satu karakteristik yang membedakan penelitian eksperimental dari penelitian-penelitian lain.

3.2 Alat dan Bahan
Dalam  pelaksanaan penelitian akan memerlukan alat dan bahan sebagai berikut ini:
1.    Air
2.    Ampas teh
3.    Alat tulis
4.    Biji kacang tanah
5.    polibag
6.    Penggaris
7.    Tanah



3.3 Prosedur Penelitian
Untuk mempermudah proses penelitian maka penelitian akan dilaksanakan berdasarkan prosedur berikut ini:
1.    Menyiapkan semua  alat dan bahan yang digunakan untuk penelitian
2.    Memasukkan media berupa tanah dan pupuk organik kedalam polybag atau nampan sebagai tempat pembibitan
3.    Menyiramkan air keatas tanah sehingga keadaan tanah menjadi lembab, kemudian menanamkan biji kacang tanah  kedalamnya
4.    Meletakan polibag yang berisi kacang tanah di beberapa tempat ( di bawah sinar matahari dan di dalam ruangan).
5.    Melakukan proses penyiraman setiap hari selama 2 minggu hingga benih tumbuh menjadi tanaman baru.
6.    Salah satu sampel akan disiram pupuk ampas the setiap harinya
7.    Ukur dengan penggaris dan catat setiap hasil pertumbuhan







BAB IV
HASIL DAN PEMBAHASAN

4.1 Hasil Penelitian
Dari penelitian yang telah dijalankan sesuai dengan prosedur penelitian yang telah ditetapkan, mengenai pengaruh perlakuan intesitas cahaya matahari terhadap pertumbuhan kacang tanah. maka didapat hasil yang tersaji dalam tabel berikut ini:
Tabel Hasil Penelitian
No
Tanggal penelitian
Ukuran pertumbuhan (CM)
Sampel 1
Sampel  2
1
2  November 2015
-
-
2
8  November 2015
1,5
2
3
15  November 2015
3,5
4,5
4
21 November 2015
4,5
6
5
27  November 2015
6
8
Keterangan
Hidup
Hidup

Keterangan:
Sampel 1 = Tanaman kacang tanah yang ditanam pada tanah
biasa tanpa pemupukan ampas teh.
Sampel 2 = Tanaman kacang tanah yang ditanam pada tanah
Dengan pemupukan ampas teh.


4.2 Pembahasan
Dapat kita ketahui dengan mudah dari tabel hasil penelitian bahwa tanaman yang mendapat perlakuan pemupukan teh dapat tumbuh lebih baik dari pada tanaman kacang tanah yang ditanama pada media tanah biasa tanpa pemupukan ampas teh.
Untuk lebih jelas dapat saya uraikan dalam uraian berikut. Sisa teh atau ampas teh ternyata dapat bermanfaat bagi tanaman, yaitu dapat memperbaiki kesuburan tanah, merangsang pertumbuhan akar, batang dan daun, limbah rumah tangga ini dapat digunakan langsung tanpa harus diolah lagi. Ampas teh ini lebih praktis dibandingkan penggunaan kompos lainnya. Kandungan yang terdapat di ampas teh  selain polyphenol juga terdapat sejumlah vitamin B kompleks kira-kira 10 kali lipat sereal dan sayuran. Ampas teh ini biasanya diberikan pada semua jenis tanaman. Misalnya, tanaman sayuran, tanaman hias, maupun pada tanaman obat-obatan, hal ini dikarenakan bahwa ampas teh tersebut mengandung Karbon Organik, Tembaga (Cu) 20%, Magnesium (Mg) 10% dan Kalsium 13%, kandungan tersebut dapat membantu pertumbuhan tanaman.
Perkembangan sampel 1
Perkembangan sampel 2

Ampas teh tidak hanya dapat berfungsi sebagai pupuk ternyata bisa dijadikan sebagai pestisida yang bersifat toksik bagi serangga tanaman, jika ampas teh ini dijadikan sebagi kompos. Ampas teh mengandung banyak unsur hara yang bagus untuk tanah. Mikroba yang dihasilkan oleh ampas teh ini hanya bersifat toksik pada serangga tidak pada tanaman sehingga tidak perlu khawatir tanaman itu beracun dan berbahaya untuk dikonsumsi oleh manusia (H. Akhadi 2005)
Hal diatas cukup menjelaskan bahwa ampas teh kaya dengan unsure hara sehingga tanaman kacang tanah pada sampel 2 yang mendapat perlakuan pemupuka ampas teh mampu tumbuh denga baik dan subur. Ini karena unsure hara dalam media tanam senantiasa diperbaharui. Karena ampas teh seduh mengandung Karbon Organik, Tembaga (Cu) 20%, Magnesium (Mg) 10% dan Kalsium 13%, sehingga ampas teh seduh tersebut membantu pertumbuhan tanaman petai. Ampas teh  seduh juga membantu memperbaiki kesuburan tanah, merangsang pertumbuhan akar, batang dan daun. Dengan demikian maka hipotesis penulis telah dibenarkan bahwa pemupukan ampas teh mempengaruhi pertumbuhan tanaman kacang tanah.


BAB V
Penutup


5.1 Kesimpulan
Berdasarkan penelitian yang telah dilakukan, serta hasil dan pembahasan yang telah dijabarkan mengenai perbandingan tingkat pertumbuhan pada tanaman kacang tanah dengan perlakuan pemupukan ampas teh dan tanah biasa. Dapat disimpulkan dalam beberapa hal berikut:
1.    Pertumbuhan pada sampel kacang tanah yang diberi perlakuan pemupukan ampas teh tumbuh lebih baik dan lebih subur dari kacang tanah yang ditanama pada tanah biasa.
2.    Ampas teh dapat memperbaharui unsur hara dalam tanah karena memiliki kandungan mineral yang dibutuhkan dalam pertumbuhan tanaman.

5.2  saran
Berdasarkan kesimpulan yang telah didapat maka peneliti menyarakan hal-hal berikut:
1.    Pemupukan dengan ampas teh dapat dijadikan alternatif dalam budidaya tanaman pangan sebagai pupuk organik .
2.    Perlu diadakan penelitian yang lebih mendalam untuk mendapati hasil yang lebih baik.


DAFTAR PUSTAKA

Cahyono, Bambang. 2003. Teknik Budidaya & Analisis Usaha Tani kacang tanah.Yogyakarta: Kanisius
Hardjadi. (1983). Penghantar Agronomi. PT. Gramedia. Jakarta. Hariyanto. (1996). Rancangan Percobaan Pada Bidang Pertanian. Trubus Agriwidya. Ungaran.
Isro, I. (1994). Peranan Mikroorganisme Tanah dalam Meningkatkan Ketersediaan Hara. PT. Gramedia. Jakarta.
Marzuki, R. (2007). Bertanam Kacang Tanah. Penebar Swadaya. Jakarta. Rodiana. (2007). Ampas Teh terhadap Tanaman . [Online]. Tersedia http:// iamnotkreyzie. logspot.com/2012/09/ampasteh-dan-tanaman- html. [2 September 2012].
 Pujiyanto, Sri. 2007. Khazanah Pengetahuan Biologi 1. Solo: PT Wangsa Jatra Lestari.
Soepardi, G. (1987). Masalah Kesuburan Tanah di Indonesia. Departemen Ilmu-Ilmu Tanah. Fakultas Pertanian. Bogor.
Sudjana, N. (2005). Media Pembelajaran. Sinar Baru Algendindo. Bandung. Widyanti. (2008). Pengaruh Pemberian Kompos Ampas Teh terhadap Sifat Fisik, Kimia Tanah dan Pertumbuhan Tanaman